KESMAS
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL DI PUSKESMAS
SOP
No. Dokumen : No. Revisi
:
Tanggal Terbit : Halaman
:
UPTD PUSKESMAS SUGIHWARAS
1. Pengertian
Agus Gunawan NIP. 19680727 200212 1 003
Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran. Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik: Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan analgetik
lokal
diatas
selaput
mukosa
seperti
mata,hidung,faring. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf utama atau pleksus saraf. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan analgetik lokal intravena. Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara lokal.anestesi lokal idealnya adalah yang tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen,batas keamanan lebar,mula kerja singkat,masa kerja cukup lama,larut dalam air,stabil dalam larutan,dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya reversibel. 2. Tujuan
Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa
sakit pada tubuh. 3.
Kebijakan
Sebagai pedoman dalam pemberian anestesi lokal pada saat melakukan tindakan bedah minor dan prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit di puskesmas Sugihwaras. Pelaksanaan pemberian anestesi lokal pada saat melakukan tindakan bedah minor dan prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit di puskesmas Sugihwaras harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam SOP pemberian anestesi lokal.
4.
Referensi
5. Alat dan bahan
1. Alat :
a. Rekam medis b. Lembar informed consent c. Alat tulis d. Bak instrumen steril
2. Bahan : a. Kapas alkohol b. Obat anasthesi c. spuit injeksi 6. Langkah-langkah
1. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis. 2. Petugas menganamnesa pasien 3. Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis 4. Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan,memposisikan luka yang akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata 5. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan 6. Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi informed consent oleh petugas 7. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anestesi 8. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan 9. Petugas menggunakan sarung tangan steril 10. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi 11. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit 12. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi,luka dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan intradermal atau subcutan 13. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien sudah tdak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya 14. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar luka. 15. Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas membersihkan luka yang terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 % 16. Petugas melakukan tindakan bedah minor.
7. Bagan Alir Petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis.
Menganamnesa pasien
mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
8. Hal-hal yang perlu
Observasi pasien terhadap reaksi obat anasthesi
diperhatikan
9. Unit terkait
1. Poli BP 2. Poli Umum 3. Poli Gigi 4. Unit Gawat Darurat 5. Rawat Inap
10. Dokumen terkait
11. Rekaman perubahan
Rekam medis
Lembar informed consent
historis No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diperlakukan