PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH
SOP
No. Dokumen No Revisi Tanggal Mulai Berlaku Halaman
: : : : 1/1
/ / LAB / /
: Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah DISAHKAN OLEH PEMERINTAH Kota Lubuklinggau KOTA LUBUKLINGGAU LABORATORIUM Hj.Yeti Sukeni,SKM KESEHATAN DAERAH NIP.19801004 200604 2013 1. PENGERTIAN Pengambilan spesimen darah merupakan suatu tindakan yang dilakukan dalam melakukan prosedur pengambilan spesimen darah untuk pemeriksaan laboratorium.
2. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah : 1. Sebagai pedoman untuk melakukan pelayanan pengambilan spesimen darah (vena dan kapiler) bagi petugas laboratorium klinik. 2. Sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya kesalahan pengambilan spesimen (vena dan kapiler) di laboratorium klinik.
3. KEBIJAKAN
SK Kepala UPTD Labkesda No. / / LAB /SK/ / Tentang Jenis Pemeriksaan Laboratorium di Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Lubuklinggau.
4. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik. 2. Pedoman praktek Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practice)
5. PROSEDUR
1. Spesimen Darah A. Pengambilan Spesimen Darah Vena 1) Mencuci tangan kemudian memakai APD (alat pelindung diri) seperti handscoon, masker, jas labora, sepatu/sandal labor sebelum kontak dengan pasien. 2) Mengucapkan salam kepada pasien dan keluarga pasien saat masuk ke dalam ruangan. 3) Mempersilakan pasien duduk dan buat pasien dalam keadaan nyaman dan tenang, kemudian indentifikasi pasien dengan meminta pasien untuk menyebutkan nama pasien, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin dan NRM apabila ada, serta mencocokkan identitas pasien dengan formulir permintaan pemeriksaan.
4) Menanyakan riwayat pasien sebelum melakukan tindakkan pengambilan darah seperti (puasa, mengonsumsi obat yang dapat mempengaruhi, apakah alergi terhadap latex dan lain-lain). Setelah itu menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan phlebotomy yang akan dilakukan. 5) Menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan darah. 6) Posisikan pasien dalam keadaan duduk atau berbaring dengan posisi lengan pasien harus lurus jangan membengkokkan siku. Pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas. 7) Pasien diminta untuk mengepalkan tangan. 8) Pasang torniquet + 10 cm diatas lipat siku, usahakan < 1 menit. 9) Pilih bagian vena mediana cubiti, hindari vena yang bercabang. 10) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan alkohol 70% dan biarkan kering untuk mencegah terjadinya hemolisis dan rasa terbakar. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi. 11) Tusuk bagian vena tadi dengan jarum, lubang jarum menghadap keatas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 45 derajat, kemudian tarik holder pada spuit. Ketika terlihatdarah masuk kedalam spuit lepaskan torniquet dan pasien diminta membuka kepalan tangan. 12) Setelah darah yang dibutuhkan cukup, tarik jarum dan letakkan kapas kering pada bekas tusukkan kemudian menekan bagian tersebut dengan kapas kering + 2 menit. Setelah darah berhenti plester bagian yang ditusuk selama + 15 menit. 13) Pindahkan darah dalam spuit pada tabung vakum sesuai pemeriksaan, homogenkan darah + 8 – 10 kali agar tercampur dengan antikoagulan apabila menggunakan tabung vakum yang mengandung antikoagulan. 14) Beri identitas pada tabung yaitu berupa nama, tempat/tanggal lahir, NRM apabila ada dan jenis kelamin. B. Pengambilan Spesimen Darah Kapiler 1) Mencuci tangan kemudian memakai APD (alat pelindung diri) seperti handscoon, masker, jas labora, sepatu/sandal labor sebelum kontak dengan pasien. 2) Mengucapkan salam kepada pasien dan keluarga pasien saat masuk ke dalam ruangan. 3) Mempersilakan pasien duduk dan buat pasien dalam keadaan nyaman dan tenang, kemudian indentifikasi
4)
5) 6) 7)
8) 9) 10)
11)
12)
13)
14)
pasien dengan meminta pasien untuk menyebutkan nama pasien, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin dan NRM apabila ada, serta mencocokkan identitas pasien dengan formulir permintaan pemeriksaan. Menanyakan riwayat pasien sebelum melakukan tindakkan pengambilan darah seperti (puasa, mengonsumsi obat yang dapat mempengaruhi, apakah alergi terhadap latex dan lain-lain). Setelah itu menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan phlebotomy yang akan dilakukan. Menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan darah. Posisikan pasien dalam keadaan duduk atau berbaring. Pilihlah salah satu jari, utamakan jari manis atau tengah atau pilihlah daerah daun telinga sebagai daerah yang akan ditusuk. Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol 70 % dan biarkan sampai kering. Peganglah bagian jari tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang. Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada bagian-bagian sidik jari kulit, jangan sejajar dengan itu. Pada daun telinga tusuklah pinggirnya, jangan sisinya. Tusukkan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar, jangan menekan –nekan jari untuk mendapatkan cukup darah. Darah yang diperas keluar semacam itu telah bercampur dengan cairan dalam jaringan sehingga menjadi encer dan menyebabkan kesalahan dalam pemeriksaan. Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai kapas kering, tetes darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan. Tampung darah kedalam tabung vakum berukuran kecil yaitu ukuran 1 ml atau dapat juga langsung dipakai untuk diperiksa. Homogenkan darah + 8 – 10 kali agar tercampur dengan antikoagulan apabila menggunakan tabung vakum yang mengandung antikoagulan. Beri identitas pada tabung yaitu berupa nama, tempat/tanggal lahir, NRM apabila ada dan jenis kelamin.
6. UNIT TERKAIT 1. Kepala Laboratorium 2. Laboratorium