Sop Mgso4 - Copy - Copy.docx

  • Uploaded by: dwi s
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop Mgso4 - Copy - Copy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 897
  • Pages: 5
PEMBERIAN MGSO4

SOP

No. Dokumen

: 800/

/UKP

No. Revisi

: 00

Tanggal Terbit

: 1 OKTOBER 2018

Halaman



UPT PUSKESMAS

ERWIN NURYADIN

KECAMATAN

NIP. 19730304 199403 1005

PAMARAYAN

1.

Pengertian

1.

Tujuan

2.

Kebijakan

3.

Referensi

Suatu tindakan menyuntikkan MgSO4 kepada ibu yang terkena pre eklampsi dan eklampsi dengan cara IV dan IM Untuk mengurangi dampak lebih buruk pada ibu dan bayi dari serangan kejang eklampsi untuk mencegah terjadinya kejang Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 800/

/

tentang jenis-jenis

pelayanan yang ada di puskesmas Panduan praktek klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer 1. Spygnomanometer 2. Stetoskop 3. Jam 4. Termometer

4.

Alat dan Bahan

5. Alat ukur tinggi badan dan berat badan 6. Meteran 7. Laenec atau doppler 8. Tempat tidur periksa 9. Buku catatan pemeriksaan 10. Buku pegangan ibu hamil 1. Dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama, tanggal lahir, alamat,dan mencocokan data dengan rekam medis 2. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan : a. Haid yang terhenti

5.

Prosedur / Langkah-langkah

b. Mual dan muntah pada pagi hari c. Ngidam d. Sering buang air kecil e. Pengerasan dan pembesaran payudara f. Puting susu lebih hitam 3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi

nafas), ukur berat badan, tinggi badan, serta lingkar lengan atas (LILA), pemeriksaan kepala, dada, payudara, ektermitas dan dilakukan pemeriksaan obsetrik pada setiap kedatangan 

Pemeriksaan obstetrik : i. Abdomen a. Observasi adanya bekas oprasi b. Mengukur tinggi fundus uteri c. Melakukan palpasi dengan manuever leopold I-V d. Mendengarkan bunyi jantung janin (120-160x/mnt) ii. Vulva vagina a. Observasi varises, kondilomata, edema, haemorhoid atau abnormalitas lainnya. b. Pemeriksaan vaginal toucher: memperhatikan tandatanda tumor. c. Pemeriksaan inspekulo untuk memeriksa serviks, tanda-tanda infeksi, ada/tidaknya cairan keluar dari osteum uteri.

4. Dokter meminta pemeriksaan penunjang a. Tes kehamilan menujukan HCG (+) b. Pemeriksaan darah : Golongn darah ABO dan Rhesus pada trimester 1, Hb dilakukan pada trimester 1 dan 3, kecuali bila tampak adanya tanda-tanda anemia berat. c. Pemeriksaan lain : kadar glukosa darah dan protein urin sesuai indikasi. d. Pada ibu hamil dengan faktor resiko, dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan : BTA, TORCH ( toxoplasma, rubella, citomegalo virus, herpes and other), sifilis, malaria dan HIV dilakukan pada trimester 1 terutama untuk daerah endemik untuk skrining faktor risiko. e. USG seuai indikasi 5. Dokter mnegakan diagnosa berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 6. Dokter memberikan penatalaksanaan : a) Non medikamentosa 

Memberikan jadwal pemeriksaan berkala kepada calon ibu selama masa kehamilan -

Trimester 1 = 1x sebelum minggu ke-16

-

Trimester 2 = 1x antara minggu ke 24-28 2/2

-

Trimester 3 = 2x antara minggu ke 30-32 Antara minggu ke 36-38



Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas dan laktasi.



Tanda-tanda bahaya yang perlu di waspadai : sakit kepala lebih

dari

biasa,

penglihatan,

perdarahan

pembengkakan

per

pada

vaginam,

gangguan

wajah/tangan,

nyeri

abdomen (epigastrium), mula dan muntah berlebihan, demam, janin tidak bergerak sebanyak biasanya. 

Program

KB

terutama

penggunaan

kontrasepsi

ppascasalin. 

Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hatri dari menu seimbang. Contoh : nasi tim dari 4 sendok makan beras, ½ pasang hati ayam, 1 potong tahu, wortel parut, bayam, 1 sendok teh minyak goreng, dan 400 ml air.



Latihan fisik normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.



Ajarkan metode mudah untuk menghitung gerakan janin dalam 12 jam, misalnya dengan menggunakan karet gelang 10 buah pada pagi hari pukul 08.00 yang dilepaskan satu persatu

saat

ada

gerakan

janin.

Bila

pada

pukul

20.00karet gelang habis, maka gerakan janin baik. b) Medikamentosa 

Memberikan zat besi dan asam folat (besi 60mg /hari dan folat 250 mokogram 1-2 kali/hari). Bila Hb<7,0 gr/dl dosis ditingkatkan menjadi dua kali . apabila dalam follow up selama 1 bulan tidak ada perbaikan, dapat dipikirkan kemungkinan

penyakit

lain

(talasemia,

infeksi

cacing

tambang, penyakit kronis TBC) 

Memberikan imunisasi TT(tetanus toxoid) apabila pasien memiliki resiko terjadinya tetanus pada proses melahirkan dan buku catatan kehamilan. TT untuk ibu yang belum pernah

imunisasi

atau

tidak

mengetahui

status

imunisasinya pemberian sedang waktu minimal -

TT1 Sedini mungkin saat kunjungan 1

-

TT2 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)

-

TT3 6 Bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang minimal terpenuhi)

-

TT4 1 Tahun setelah TT3 3/2

-

TT5 1 Tahun setelah TT4

Dosis boster dapat diberikan pada ibu yang sudah pernah di imunisasi. Pemberian dosis boster 0,5ml IM.

6.

Diagram Alir

7.

Hal-hal yang perlu

(Jika dibutuhkan)

diperhatikan A. Loket 8.

Unit terkait

B. Laboratorium C. Apotik

9.

Dokumen terkait

Catatan registrasi No

Yang dirubah

Isi Perubahan

10. Rekaman Histori Perubahan

4/2

Tgl. Mulai diberlakukan

JUDUL SOP

DAFTAR TILIK

UPT PUSKESMAS KECAMATAN PAMARAYAN

No

1 2 3 4 5 6 7 8

No. Kode

:

/

/UKP

Terbitan

:

No. Revisi

: 00

Tgl. Mulai Berlaku

: 19 Maret 2018

Halaman



Langkah Kegiatan Komunikasi Langsung

Ya

Tidak

Apakah Sanitarian mengindentifikasi semua bahan berbahaya untuk penanganan dan penyimpanan sesuai ketentuan; Apakah Sanitarian menerima informasi telah dilaksanakan pengelolaan bahan bahaya; Apakah Sanitarian melakukan pengawasan, pelaksanaan, pengelolaan bahan berbahaya; Apakah Sanitarian melakukan verifikasi di ceklis monitoring Apakah Pengelola barang menginventarisasi semua bahan barang berbahaya sesuai ketentuan aturan yang berlaku; Apakah

Petugas

labolatorium

membuat

jadwal

monitoring

penggunaan bahan berbahaya; Apakah petugas mengkoordinasikan dengan petugas terkait. Menginformasikan hasil monitoring ke petugas terkait; Apakah petugas menginformasikan hasil monitoring ke petugas terkait;

CR

: ……………………………… %. Serang, 18 Juni 2018 Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Pamarayan

ERWIN NURYADIN

Tidak Berlaku

Related Documents


More Documents from "Franchezca Enriquez"