Sop Akses Vaskuler.docx

  • Uploaded by: yuli
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop Akses Vaskuler.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 540
  • Pages: 3
SARANA HUBUNGAN SIRKULASI (AKSES VASKULER)

RS H.L MANAMBAI ABDULKADIR

STANDART OPERATING PROSEDUR

PENGERTIAN

TUJUAN KEBIJAKAN

PROSEDUR

No. Dokumen ..... Tanggal Terbit :

No. Revisi Halaman ..... 1 s/d 2 Ditetapkan Oleh : Direktur RS H.L Manambai Abdul Kadir

dr. Arindra Kurniawan NIP. 19780330 201001 1 009 Suatu cara untuk mengeluarkan darah dari tubuh yang kemudian masuk ke dalam dializer dan selanjutnya darah kembali kedalam tubuh 1. Mengeluarkan darah dari tubuh menuju ke dializer 2. Memasukkan darah dari dializer kembali ke tubuh 1) Penderita dengan gagal ginjal akut 2) Penderita dengan gagal ginjal kronis yang belum ada shuntnya 3) Dilakukan oleh perawat mahir hemodialisis A. Persiapan prosedur 1. Persiapan pasien  

Pasien dan keluarga diberitahu tentang maksud dan tujuan serta prosedur tindakan yang akan dilakukan. Mengatur posisi tidur pasien sesuai kebutuhan.

 Menentukan lokasi punksi. 2. Persiapan alat  Bak instrumen  2 buah cucing  2 AV Vistula  NaCl 0,9%  Heparin injeksi  Anastesi lokal (lidocain 2%/procain)  Spuit 1 cc, 5 cc, 20 cc  Kassa steril  Deppers  Disenfektan (betadine/alkohol)

 Klem 1 buah  Duk steril  Sarung tangan steril  Plester  Pengalas  Bengkok B. Prosedur pelaksanaan 1. Cuci tangan. 2. Pakai APD (tutup kepala, kaca mata google, masker, schort, handscoen). 3. Mengumpulkan peralatan dan dekatkan ke pasien 4. Pasang pengalas. 5. Melakukan punksi a) melakukan punksi vena (outlet)  memakai handscoen  Memasang duk sebagai pangalas dan penutup  lakukan desin3eksi daerah yang akan dilakukan punksi dengan betadin dan alkohol.  melakukan punksi vena (outlet).  mengambil darah untuk pemeriksaan laboratorium (jika diperlukan). jika tidak AV vistula dibilas dengan NaCl 0,9% .  Memberikan bolus heparin dosis awal dengan dosis 50-100 unit/kgbb (sesuai kebutuhan)  Melakukan fiksasi dan menutup tempat punksi dengan kasa. b) Melakukan punksi arteri (inlet) untuk cimino AV shunt  Memakai handscoen  Memasang duk sebagai pangalas dan penutup  Lakukan desinfeksi daerah yang akan dilakukan punksi dengan betadin dan alkohol.  Melakukan punksi arteri (inlet).  Melakukan fiksasi dan menutup tempat punksi dengan kasa. c) Melakukan punksi arteri langsung (arteri brachialis / radialis) untuk inlet  memakai handscoen  Memasang duk sebagai pangalas dan penutup  Lakukan desinfeksi daerah yang akan dilakukan punksi dengan betadin dan alkohol.  Memastikan letak arteri dan melakukan anestesi lokal dengan lidocain 2% (jika perlu)  Melakukan punksi arteri (inlet)  Melakukan fiksasi dan menutup tempat punksi dengan kasa. d) Melakukan punksi vena femoral (inlet)  Memakai handscoen  Memasang duk sebagai pangalas dan penutup  Lakukan desinfeksi daerah yang akan dilakukan punksi (inguinal/lipat paha) dengan betadin dan alkohol.  Memastikan letak vena femoral dan melakukan anestesi lokal dengan lidocain 2%

 

Melakukan punksi vena femoral (inlet). Melakukan fiksasi dan menutup tempat punksi dengan kasa. e) Menyiapkan SHS dengan akses double lumen  Membuka balutan  Membuka tutup kanula tiap lumen  Melakukan desin3eksi tiap ujung kanula dengan bethadin  Melakukan aspirasi dan membuang sisa heparin tiap lumen  Membilas tiap lumen dengan cairan NaCl 0.9 % ± 1,5 cc  Menutup kanula inlet  Memberikan bolus Heparin dosis awal dengan dosis 50-100 unit/kgbb (sesuai kebutuhan) ke kanula outlet kemudian menutup kanula outlet. 6. Pasien dirapikan dan alat-alat dikembalikan ke tempatnya. 7. Perawat cuci tangan.

UNIT TERKAIT

1. Ruang Hemodialisis

Related Documents


More Documents from "Mat Jang"