Sop 4.penanganan Emergency Komplikasi Dialisis.docx

  • Uploaded by: Ahmad Agus Salim
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop 4.penanganan Emergency Komplikasi Dialisis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 686
  • Pages: 5
RUMAH SAKIT TK.

PENANGANAN EMERGENCY SAAT TERJADI KOMPLIKASI SELAMA DIALISIS

IV 04.07.03 DR. ASMIR

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

SPO / PAP/ / X /2018

I

1/3

Tanggal Terbit

Kepala Rumah Sakit Dr. Asmir

18 Januari 2018 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Dr. Abdul Gani, M.Ked, Sp.Pk Mayor Ckm NRP 11030000530771 PENGERTIAN

Menangani komplikasi yang terjadi dialysis berlangsung. 1.

TUJUAN

KEBIJAKAN

2. 3.

selama

proses

Komplikasi yang terjadi selama proses dialysis dapat segera ditangani oleh perawat HD. Pasien tidak mengalami komplikasi selama proses dialysis. Keluhan pasien selama proses dialysis berkurang.

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 04.07.03 dr. Asmir. No : SKep / 20 / I / 2018 Tentang Penetapan dan pemberlakuan pedoman pelayanan hemodialisis dan SPO pelayanan hemodialisa di Rumah Sakit Tk. IV 04.07.03 dr. Asmir

1. Hipotensi a. Posisi tidur, kepala lebih rendah daripada kaki. b. Qb dan UFR diturunkan. c. Bolus NaCl 0.9% 100 ml atau lebih, atau cairan lain seperti glucose, manitol, albumin. d. Berikan O2 1 – 2 liter. e. Kalau perlu dialysis dihentikan dengan cara: 1) Darah dikembalikan ke tubuh sambil menunggu KU baik, blood line diisi dengan NaCl 0.9% dan disirkulasi. 2) Heparin tetap dijalankan agar tidak ada sisa bekuan darah dalam blood line. 3) Jika TD sudah naik (normal) dialysis dapat dimulai lagi. 4) Catat semua tindakan yang telah dilakukan dalam status. f. Jika TD belum bisa naik atau normal lapor dokter penanggung jawab. 2. Kram otot a. Jangan menarik cairan terlalu cepat / UFR tinggi pada awal dialysis. b. Anjurkan pasien untuk membatasi intake cairan. c. Anjurkan pasien untuk diet agar kenaikan BB intradialisis tidak melebihi 1 kg/hari. d. Gunakan cairan dialisat dengan kadar Na yang tinggi (Bicarbonat).

PROSEDUR

RUMAH SAKIT TK IV. 04.07.03 DR. ASMIR

PENANGANAN EMERGENCY SAAT TERJADI KOMPLIKASI SELAMA DIALISIS No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

SPO / PAP/ / X /2018

I

2/3

e. Latihan peregangan otot. f. Lapor dokter penanggung jawab 3. Mual dan muntah a. Kecilkan Qb sampai 100 rpm dan UFR sampai 0. b. Berikan kantong plastik muntah. c. Bantu kebutuhan pasien, kalau perlu berikan minyak gosok pada daerah epigastrik. d. Observasi ketat TTV selama proses dialysis berlangsung. e. Jika KU sudah baik, program dialysis diatur secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pasien. f. Beritahu dokter penanggung jawab jika pasien tidak ada perbaikan. g. Mencari sebab timbulnya muntah: hipotensi, penarikan cairan terlalu cepat, atau kenaikan BB > 1 kg/hari. h. Menggunakan dialisat bikarbonat.

PROSEDUR

RUMAH SAKIT TK.IV. 04.07.03 DR. ASMIR

4. Sakit Kepala a. Kecilkan Qb sampai 100 rpm. b. Observasi TTV terutama TD dan nadi. Jika TD naik, beritahu dokter. c. Kompres es diatas kepala untuk vasokonstriksi. d. Jika keluhan sudah berkurang, jalankan kembali program dialysis secara bertahap. e. Mencari penyebab sakit kepala: cairan dialisat asetat, minum kopi atau ada masalah. f. Jika keluhan belum berkurang lapor dokter penanggung jawab. 5. Nyeri dada a. Sirkulasi pada waktu priming yang lama 10 – 20 menit. b. Qb diturunkan sampai 100 rpm. c. Monitor ketat TTV. d. Jika keluhan belum berkurang hentikan program dialysis dan lapor dokter penanggung jawab. 6. Demam disertai menggigil a. Qb diturunkan sampai 100 rpm. b. Observasi TTV. c. Berikan selimut. d. Beritahu dokter untuk pemberian terapi. e. Mencari penyebab demam: bahan pirogen dari set dialysis atau infeksi pada pasien.

PENANGANAN EMERGENCY SAAT TERJADI KOMPLIKASI SELAMA DIALISIS

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

SPO / PAP/ / X /2018

I

3/3

PROSEDUR

7. Hipoglikemi a. Matikan sementara Ultrafiltrasi dialysis. b. Observasi TTV. c. Cek GDS. d. Lapor dokter penanggung jawab sehubungan hasil GDS dan pemberian terapi obat. e. Cek kembali GDS pasien. f. Jika hasil GDS normal lanjutkan kembali program ultrafiltrasi dialysis. g. Jika keluhan belum berkurang laporkan kembali ke dokter penanggung jawab. 8. Gatal-gatal a. Anjurkan pasien untuk makan sesuai dengan diet. b. Anjurkan pasien untuk taat dalam menjalani dialysis sesuai dengan program. c. Anjurkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan dada. d. Gunakan lotion agar kulit tidak kering. e. Usahakan pada saat sirkulasi waktunya yang lama 10 – 20 menit. 9. Perdarahan cimino setelah dialisis a. Tekan daerah tusukan dengan tepat. b. Mencari penyebab perdarahan. c. Observasi TTV dengan ketat. d. Lapor dokter penanggung jawab bila perdarahan lama berhenti.

UNIT TERKAIT

Ruang HD

Related Documents


More Documents from "Fernando Rumapea"