Soal Uas Agama.docx

  • Uploaded by: Wahyunii
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Soal Uas Agama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,079
  • Pages: 12
1. Tata susila berarti peraturan tingkah laku yang baik dan mulia yang harus menjadi pedoman hidup manusia. Agama adalah dasar tata susila yang kokoh dan kekal, ibarat landasan bangunan, dimana suatu bangunan harus didirikan. Jika landasan itu tidak kuat, maka mudah untuk merobohkan suatu bangunan tersebut. Demikian juga dengan halnya tata susila bila tidak dibangun atas dasar agama sebagai landasan yang kokoh dan kekal maka tata susila itu tidak mendalam dan tidak meresdap dalam diri pribadi manusia.Tata susila yang berdasarkan ajaran – ajaran agama, atau yang berpedoman atas ajaran kerohanian sebagai yang terdapat di dalam kitab suci Upanisad (wedanta), Tattwa-tattwa (tutur - tutur), mulai dengan dalil atau axxioma yang mengakui tunggalnya jiwatman (roh) semua makhluk dengan brahman atau paramatma, yang tutur bali sering menyebut dengan nama Parama Ciwa (Hyang Wdhi). Tata susila / Etika Khusus dalam Agama Hindu 1. Tata susila Rohaniawan Sifat-sifat yang harus dimiliki: a. Cauca : sifat bersih diri lahir batin b. Akroda : tidak suka marah c. Upacama : selalu mengendalikan dalam pergaulan d. Wimatsartwa : tidak serakah e. Titiksa : bersioifat sabar, tenang, tidak gelisah f. Anasuya : tidak memiliki dendam g. Ksama : suka memaafkan kesalahan orang lain 2. Tata susila pegawai Yang harus dimiliki agar dapat menjalankan kewajibannya: a. Jnana Wisesa Sudha : berilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum b. Kaprahitaning praja : memiliki belas asih kepada rakyat, dan mengadakan perbaikan umum. c. Kawiryan : memiliki keberanian untuk menegakkan kebenaran d. Wiwaha : memiliki wibawa 3. Tata susila Waisya (petani dan pedagang) Tugas dan kewajiban waisya adalah sebagai berikut: a. Memelihara hewan peliharaannya b. Mengerjakan sawahnya c. Berdagang, memutarkan uang d. Belajar agama pada sulinggih (pendeta) e. Memberikan puja dana untuk kemajuan dan perkembangan agama 4. Tata susila Sudra Sifat yang harus dimiliki ialah jujur, setia, rajin, beriman, bersopan santun 5. Tata susila siswa Yang harus diperhatikan siswa yaitu: a. Gurucusiusa : kewajiban memperhatikan nasehatdan pelajaran dari guru b. Guru bhakti : kewajiban untuk menghormati guru c. Satya : ketaatan akan nasehat dan perintah guru d. Brahmacarya : tidak kawin selama mengikuti pendidikan 6. Tata susila Grastha (rumah tangga/ keluarga) a. Suami istri : suami istri disatukan atas dasar cinta kasih. Selain itu perkawinan harus dikekalkan dengan oengesahan adat Hindu. Selain itu sang istri juga harus selalu setia terhadap suami b. Orang tua dan anak-anak : anak harus selalu menghormati orang tuanya. c. Hubungan antara saudara : harus selalu rukun dan saling menanggung artinya dapat dijadikan tempat berlindung, Saudara yang lebih kevil mengohrmati yang lebih tua, yang tua menyayangi yang lebih muda.

d. Kedudukan anak lelaki : laki-laki sewaktu-waktu dapat menggantikan ayahnya sebagai penanggungjawab keselamatan dan kesejahteraan. Selain itu laki-laki punya peranan penting dalam penyelenggaraan upacara jenazah orang tuanya. e. Kedudukan anak perempuan: anak perempuan harus disayangi. Ia harus diberi petunjuk untuk menempuh arah tujuan selanjutnya agar tidak putus hubungan dengan saudara-saudarnya.[18] 2. Pandangan hindu tentang iptek dan contoh penerapannya Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaankebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor agama. Pendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitas dalam memahami substansi agama yang permanen dan sub informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait dan kita dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara terpadu. Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakan misalnya komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping-kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang topik-topiknya berkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemoderenan. Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi, radio, video, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing sekolah. Agama Hindu menerima teknologi secara selektif, sepanjang tidak bertentangan dengan nilai- nilai agama Hindu. Bahwa teknologi itu, hanya sebagai sarana penopang / penunjang untuk mencapai hakekat daripada tujuan hidup beragama di dalam pelaksanaan upacara agama. Di dalam kehidupan sebagai manusia beragama, teknologi berpengaruh di dalam mencapai kesejahteraan hidup dan kehidupan. Perkembangan teknologi dalam kehidupan agama hindu pasti menimbulkan beberapa dampak yaitu : Dampak Positif Penyebaran ajaran-ajaran agama hindu bisa dilakukan dengan mudah melalui teknologi informasi Dengan menggunakan teknologi informasi bisa digunakan sebagai media komunikasi yang mudah bagi para umat seagama maupun berbeda agama. Bisa membentuk sumber daya manusia yang intensif. Karena umat secara tidak langsung memperoleh pengetahuan agama melalui penggunaan teknologi informasi. 3. Ekonomi berbasis spiritual Ekonomi Spiritual adalah sebuah sistem ekonomi yang berbasiskan spritualisme atau agama, sehingga melahirkan tata perekonomian yang juga melibatkan norma dan moral sekaligus, dalam tataran pelaksanaan perekonomian bangsa dan negara. ekonomi ini sebenarnya sudah ada sejak manusia mengenal theologi dalam kehidupannya. Dari sinilah kemudian berkembang dan melahirkan kehidupan bermasyarakat termasuk juga dalam bidang perekonomian. Ekonomi Spiritual juga menjadi bagian dari aliran ekonomi normatif, yakni sebuah aturan ekonomi yang menghendaki setiap transaksi ekonomi diikutsertakan nilai-nilai moral dan etika yang juga memiliki artian melibatkan aturan-aturan Tuhan sebagai pengawas dalam tata pelaksanaan ekonomi tersebut. 4. Tanggung jawab umat hindu dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera Sarana untuk mewujudkan jagadhita itu adalah melalui bekerja tekun dan giat membenahidiri dan membangun diri meliputi pembangun dibidang fisik, pembangunan dibidang rohani,mental dan perilaku. Pembangunan dibidang fisik akan mewujudkan kesejahteraan ekonomi danperalatan hidup, pembangunan dibidang rohani akan mewujudkan kesucian dan ketenanganpikiran, pembangunan

dibidang mental akan mewujudkan ketentraman dan kenyamananperasaan, dan pembangunan dibidang perilaku akan mewujudkan ketertiban dan kedisiplinan,baik individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di desa adat . maka dari ituadalah mutlak perlu diciptakan suatu: trepti ring tata parhyangan (tata tertib dalam tataprahyangan), trepti ring tata pawongan (tata tertib dalam perilaku manusianya) dan trepti ringpalemahan ( tertib dalam pemakain tanah desa dan sesuai dengan aturan yang berlaku) di desaadat yang bersangkutan, sehingga terwujud suatu kondisi masyarakat desa adat yang kerta,raharja dan jagadhita Untuk mewujudkan kesejahteraan harus ada pembangunan, yaitu suatu proses yangmenunjukkan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih tinggi jika dibandingkandengan kondisi sebelumnya. Ada keselarasan antara tujuan pembangunan dengan tujuan agamaHindu, yaitu untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Tanggung jawab dalam mewujudkan HAM dan Demokrasi bagi sebuah kehidupanmasyarakat dalam pandangan Veda, pada dasarnya tidak dapat di pisahkan dharma-karma.Dalam pemahaman tentang dharma-karma baik dalam konteks dharma-agama, dharma-negara,dharma-kemasyarakatan, maka makna ham akan di pahami sebagai salah satu kesatuandengan KAM (Kewajiban Asasi Manusia ). Selanjutnya, dengan memahami makna HAM danKAM sebagai salah satu kesatuan juga berarti memahami konsepsi HAR( Hak Asasi Ruh) danKAR (Kewajiban Asasi Ruh ) yang terlahirkan sebagai manusia. Seperti telah disinggung dalampembicaraan di atas, pandangan filsafat manusia Hindu lebih berat tendensinya kepada pahamseperti ritualisme bahwa jiwa- atman lebih tinggi dari badan materi.Dalam kaitan ini, Mahatma Gandhi mengatakan : “Sumber dari seluruh hak yang sejatiialah kewajiban. Asal saja kita semua melaksanakan kewajiban sendiri (Suadharma), tidak terlalususah mengejar hak”. Pandangan Mahatma Gandhi ini pada dasarnya bersumber dariBhagawadgita, sebagai berikut : “Tasmad asaktah satatam,Karyam karma samacara,Asakto hy acara karma,Param apnoti purusah.”“oleh karena itu, laksanakanlah segala kerja kewajibanmu tanpa terikat pada hasil (sebagai hak).Sebab kerja yang bebas dari keterikatan bila melakukanya, maka orang itu akan mencapai(tujuan) yang tertinggi ”. 5. Mengapa agama hindu dikatakan sebagai inti budaya dalam berbagai aspeknya dan contohnya Dalam hubungannya dengan kebudayaan Bali, agama Hindu yang merupakan jiwa, inti atau fokus budaya itu memancar pada : (1). Pandangan hidup masyarakat Bali (2). Seni Budaya Bali (3). Adat - Istiadat dan hukum adat yang merupakan pangejawantahan dari hukum Hindu (4). Organisasi sosial kemasyarakatan tradisional seperti desa Adat, Subak dan lain-lain. Jalinan dari berbagai aspek budaya diatas merupakan aspek budaya yang benafaskan ajaran Hindu. Aspek – aspek budaya inilah yang merupakan mosaik kebudayaan Bali dewasa ini. Sarasamuscaya 260 menyatakan agar ajaran Weda ditradisikan. Proses mentradisikan ajaran Weda ini dinyatakan dengan istilah Wedabyasa. Maksudnya agar ajaran Weda itu diwujudkan menjadi tradisi atau kebiasaan hidup dalam masyarakat. Sarasamuscaya 275 menyatakan dengan istilah "mangabiasa dharmasadhana". Artinya mentradisikan pengamalan Dharma. Mengingat bahwa kebudayaan merupakan hasil daya cipta , rasa, karsa manusia, maka dalam kehidupan sehari- hari kita akan menjumpai berbagai bentuk dan wujud kebudayaan. Kebudayaan Hindu yang bernafaskan agama tertanam sangat kuat dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat di Bali. Setiap bagian dari kebudayaan Hindu merupakan ekspresi dari ajaran Agama Hindu. Dan

untuk lebih jelasnya kalau bagian dari kebudayaan Hindu merupakan ekspresi dari ajaran Hindu dapat di aplikasikan dalam berbagai contoh : Ø Berbusana ke pura : pakaian di Bali di bagi menjadi dua yaitu pakaian untuk pria dan pakaian untuk wanita. Pakaian untuk pria yaitu destar, senteng, saput, dan kamen. Dan pakaian wanita yaitu kamen, senteng, dan sabuk lilit, pusung lukluk, pusung tagel, pusung tegeh . Ø Bangunan : bangunan harus sesuai dengan asta kosala kosali. Asta kosala kosali itu sendiri adalah cara penataan lahan untuk tempat tinggal dan bangunan suci. penataan Bangunan yang dimana di dasarkan oleh anatomi tubuh yang punya. Angkul-angkul yaitu entrance yang berfungsi seperti candi bentar pada pura yaitu sebagai gapura jalan masuk. Aling-aling adalah bagian yang berfungsi sebagai pengalih jalan masuk sehingga jalan masuk tidak lurus kedalam tetapi menyamping. Hal ini dimaksudkan agar pandangan dari luar tidak langsung lurus ke dalam. Natar atau halaman tengah sebagai ruang luar Merajan ini adalah tempat upacara yang dipakai untuk keluarga. Dan pada perkampungan tradisional bisaanya setiap keluarga mempunyai pamerajan yang letaknya di Timur Laut pada sembilan petak pola ruang Umah Meten( Gedong ) yaitu ruang yang bisaanya dipakai tidur kapala keluarga sehingga posisinya harus cukup terhormat Bale tiang sanga bisaanya digunakan sebagai ruang untuk menerima tamu Bale Sakepat, bale ini bisaanya digunakan untuk tempat tidur anakanak atau anggota keluarga lain yang masih junior. Bale Dangin bisaanya dipakai untuk duduk-duduk membuat bendabenda seni atau merajut pakaian bagi anak dan suaminya. Paon(Dapur) yaitu tempat memasak bagi keluarga. Jineng (Lumbung) sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen, berupa padi dan hasil kebun .

Ø Tari-tarian : Dalam Agama Hindu dikenal istilah Siwa Nata Raja yang merupakan gelar Dewa Siwa ketika Beliau sedang menari. Tari-tarian di Bali juga tidak pernah terlepas dari agama. Setiap tarian di Bali memiliki fungsi dan tujuan tertentu yang kaitannya sangat erat dengan ajaran agama. Misalnya dalam pelaksanaan upacara yadnya sering dipersembahkan tari- tarian yang bersifat sakral. Contohnya, Tari Rejang Dewa bisaanya dipersembahkan saat pelaksanaan upacara Dewa Yadya, yang tujuannya adalah sebagai penuntun Ida Betare turun ke dunia. Ø Karya Seni Banyak sekali contoh karya senii yang bernafaskan agama. Misalnya seni patung. Contoh produknya adalah Patung Dewi Saraswati, dimana Dewi Saraswati merupakan sakti-Nya Dewa Brahma dan dalam ajaran Agama Hindu Beliau merupakan lambang Ilmu pengetahuan. Jadi Patung Dewi saraswati merupakan media untuk mengkoomunikasikan ajaran agama bahwa manusia akan hidup layak dan berbahagia apabila memiliki ilmu pengetahuan dan seni budaya. Ø Cerita : Ajaran Hindu juga ada yang dijabarkan dalam bentuk cerita. Contohnya cerita Lubdaka, yang menceritakan kisah seorang pemburu yang akhirnya masuk surga karena secara tidak sadar ia

melakukan pemujaan kepada Dewa Siwa. Disini cerita digunakan sebagai ekspresi ajaran agama bahwa umat Hindu harus senantiasa berbakti pada Tuhan YME. Ø Seni Ogoh- Ogoh : Seperti yang kita ketahui bersama , setiap perayaan Hari Raya Nyepi selalu identik dengan pawai ogoh- ogoh. Selain dijadikan sebagai ajang kreativitas remaja setempat, Ogohogoh ini merupakan symbol dari Butha Kala (unsur negative) untuk itu pada saat nyepi perlu dilakukan penyucian diri dan lingkungan dari pengaruh- pengaruh negative tersebut. Hal inni seuai dengan ajaran agama yaitu selalu mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta. Ø Upacara Agama ( Ritual ) : Setiap upacara agama di Bali selalu berdasarkan atas ajaran agama. Misalnya pada upacara Manusa Yadnya yaitu Mapandes /Metatah ( Potong gigi ). Budaya potong gigi ini merupakan suatu keharusan yang dilakukan sebagai symbol pengendalian sifat- sifat yang merupakan musuh yang ada dalam diri manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran agama Hindu yaaitu pengendalian Sad Ripu. Selain itu masih banyak bagian – bagian dari kebudayaan Hindu yang berkaitan dengan agama. Dimana semua itu dalam kesehariannya juga sering diperlombakan. Terbukti dengan adanya berbagai lomba yang diadakan di daerah – daerah di Bali, mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, tingkat provinsi bahkan Nasional. 6. Sradha, jnana, dan karma sebagai kesatuan dalam yadnya, sebut dengan contoh pelaksanaannya dalam kehidyupan masyarakat hindu sraddha merupakan keyakinan kepercayaan. Panca Sraddha = lima keyakinan dalam ajaran Hindu, yaitu Brahman, Atma, Karma, Samsara dan Moksa. Sedangkan Jnana merupakan Ilmu pengetahuan, karma, perbuatan, laksana yadnya : korban, persembahan. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Ilmu dapat dipandang sebagai produk, proses dan paradigma. Ethika ilmu pengetahuan berusaha memahami alam sebagaimana adanya. Salah satu ciri teori keilmuan adalah berdaya ramah dan terbuka untuk diuji. Ilmu dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1.

Ilmu dasar (fundamental science)

2.

Ilmu terapan (applied scince)

Tujuan ilmu dasar yaitu untuk mengembangkan ilmu itu sendiri dan ilmu terapan untuk memecahkan masalah praktis dan memecahkan kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh manusia. Ilmu pengetahuan dapat menyumbangkan alternatif- alternatif, prosedur dalam teknologi. Oleh karena itu ilmu pengetahuan harus didasari oleh agama sehingga tidak membabi buta, karena tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan ilmu pengetahuan. Seni dalam agama Hindu sudah menjangkit dalam perasaan umat karena setiap upacara agama tentu ada pentas seni sesuai dengan konteksnya. Setiap pekerjaan didasari oleh sikap beryadnya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak terikat oleh hasilnya. 7. kontribusi agama hindu dalam kehidupan berpolitik dan beragama Agama hindu tentunya memiliki kontribusi tersendiri dalam kehidupan berpolitik dan beragama dimana lahirnya bangsa dan negara kesatuan indonesia dengan dasar pancasila dan lambangh negara garuda pancasila dengan Sasanti Bhineka Tunggal Ika adalah sangat tepat dengan kondisi bangsa Indonesia itu sendiri. Sasanti bhineka tunggal ika diangkat dari karya Rakawi Empu Tantular dalam Kakawin Sutasoma, yang memaparkan kondisi komunikasi antara agama hindu dengan agama budha pada masa itu. Baris lengkapnya berbunyi bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrwa yang jika diartikan kata bhineka yang terdiri dari kata bhina yang artinya berbeda beda dan kata ika yang berarti satu. Tan hana artinya tidak ada. Dharma artinya kewajiban. Mangrwa artinya mendua. Dan secara harfiah kalimat

tersebut berarti berbeda befa itu, satu, itu, tidak ada kebajikan/kebenaran/kewajiban mendua. Dalam athava veda terdapat mantram yang menjiwai rumusan yang dikembangkan oleh mpu tantular: Janam bibhrati bahuda vivacasam Mana dharmanam prthivi yathaukasam Sahasram dhara dravinasya me duham Dhruveva dhenur ana pas phuranti Artinya Semoga bumi yang memberi tempat tinggal kepada penduduk yang berbiacra berbeda beda dan bahasa berbeda beda tata cara agama menurut tempat tinggalnya memperkaya hamba dengan ribuan pahala laksana lembu yang menyusui anaknya tak pernah kekurangan. Weda jelas jelas menganjurkan persatuan karena dengan persatuan itu sesungguhnya kebahagiaan bersama dapat dicapai. Persatuan yang dimaksud bukan hanya antara sesama agama namun dalam kehidupan beragama yang berbeda beda, suku, ras, dan golongan yang berbeda pula.

1. Jelaskan pemahaman saudara ttg ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam perspektif hindu yang berhubungan dengan praktik ajaran Agama Hindu? Di dalam ajaran Agama Hindu IPTEK merupakan hal yang diagungkan karena merupakan anugrah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang dapat membantu atau mempermudah segala kegiatan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Namun sekali lagi semua ini harus berdasarkan pada ajaran Dharma sehingga tidak aka nada pihak yang merasa dirugikan jika penggunaan IPTEK ini sudah berdasarkan dharma, sehingga keseimbangan hidup dapat dicapai yang menuju pada tercapainya tujuan tertinggi hidup dalam agama Hindu yaitu “Mokshartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharma”. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada saat odalan di pura pastinya membutuhkan teknologi seperti penerangan untuk memperlancar upacara yang akan dilakukan, dan juga diperlukan pengeras suara agar semua pemedek bisa lebih nyaman dalam mendengarkan mantra-mantra suci sekaligus nyanyian-nyayian suci yang sering kali di nyanyikan pada saat upacara agama seperti ini. 2. Sebut dan jelaskan dasar-dasar ajara Tata Susila Hindu dharma yang terkait dengan sifat dwiwi sampat dan asuri sampat Daiwi Sampad (Daiwi Sampat) adalah sifat manusia yang dipengaruhi oleh sifat-sifat kedewataan yang mengakibatkan atau mendorong manusia untuk berbuat mulia baik, bjaksana. Sehingga dapat menciptakan ketentraman dan kenyaman dalam kehidupan di lingkungan sekitar. Sedangkan asuri sampad merupakan sifat-sifat keraksaan yang dimiliki oleh manusia yang dapat mengantarkan kita ke kehancuran. Pada ajaran susila kita diajarkan untuk berprilaku baik dalam kehidupan kita agar nantinya kita mampu mencapai tujuan tertinggi dari agama hindu. Sri Kresna di dalam kitab Bhagawadgita membagi kecenderungan budi manusia menjadi dua jenis, yaitu Daiwi Sampad yakni sifat-sifat kedewataan, dan Asuri Sampad yakni sifat-sifat keraksasaan. Istilah Daiwi Sampat sama dengan Suri Sampat . Manusia bisa berprilaku dharma, cerdas, dan bijaksana kalau Manas dan Buddhi mendapat pengaruh positif dari Daiwi Sampad; sebaliknya bila Manas dan Buddhi mendapat pengaruh negatif dari Asuri Sampad, terjadilah prilaku yang adharma dan avidya. 3. Sebut dan jelaskan tri kerukunan umat beragama dengan contohnya dalam kehidupan sehari-hari  Kerukunan antar sesama umat beragama Bagian pertama mungkin tidak menimbulkan kendala besar, karena kerukunan ini terjadi di antar umat beragama yang sama. Misalnya ngaturang ngayah (gotong royong) di pura ketika akan melaksanakan upacara agama  Kerukunan antar umat beragama. Inilah konflik yang sering timbul karena adanya perbedaan pada pola pikir agama yang berbeda. Namun sebagai bangsa Indonesia, kita harus terus menjunjung persatuan dan memandang perbedaan sebagai motivasi. Contoh nya saling menghormati dan toleransi , menghargai agama lain yang sedang melakukan kegiatan agama mereka. Karena kita hidup di negara dengan banyak agama maka dari itu lah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa hendaknya kita saling menghargai antar umat beragama.  Kerukunan antar umat beragama dan pemerintah. Karena agama merupakan salah satu cabang ideology kita, kerukunan beragama sangat dekat kaitannya dengan pemerintahan. Contohnya Merayakan hari raya besar keagamaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Saling menghormati keputusan pemerintah dalam hal keagaamaan. Pemerintah tidak membeda-bedakan hak-hak dan kewajiban agama minoritas maupun mayoritas.Memberikan ijin dalam membuat tempat beribadah asalkan tidak menganggu. 4. Jelaskan agama hindu dikatakan sebagai inti budaya dalam berbagai aspeknya , sebutkan dengan contoh dalam praktiknya

karena dalam ajarannya agama hindu dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Agama hindu yang bersumber dari weda mengajarkan ajaran-ajaran suci yang menuntun kita ke jalan yang baik dan tentunya ini akan selaras dengan budaya yang dimiliki suatu daerah. Begitu juga dengan budaya yang memiliki nilai positif akan selalu didukung oleh agama hindu untuk menciptakan ketentraman bersama. Maka dengan begitu agama hindu dan budaya dapat hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain untuk menciptakan kehidupan yang harmonis di lingkungan masyarakat. Maka dari itu lah dikatakan bahwa agama hindu sebagai inti budaya di berbagai aspek karena seluruh umat hindu percaya bahwa agama hindu bersumber dari ajaran weda yang sudah tidak diragukan lagi di berbagai aspek oleh masyarakat. 5. Jelaskan sradha, Jnana dan Karma sebagai kesatuan dalam yadnya, yang dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat hindu A. Sradha berarti keyakinan atau kepercayaan. Panca sradha merupakan lima keyakinan atau kepercayaan dalam ajaran agama hindu, yakni  Brahman : percaya dengan adanya tuhan yang maha esa  Atma : percaya dengan adanya atma yang menghidupi setiap mahluk  Karma : percaya dengan adanya hokum karma  Samsara/ punarbhawa : percaya dengan adanya reinkarnasi  Moksa : percaya dengan adanya mokshatam jagat hita B. Jnana merupakan ilmu pengetahuan, C. karma yang berarti perbuatan, sebagai laksana yadnya: korban suci yang tulus ikhlas, atau sebagai suatu persembahan Kita umat Hindu wajib memiliki keyakinan yang teguh kepada Tuhan dan diri sendiri agar tidak cepat goyah agar terarah kepada suatu tujuan yang pasti. Sebagai umat Hindu kita memiliki dasar kepercayaan yang kita sangat yakini yakni Sradha. Dengan memiliki kepercayaan yang teguh, diharapkan umat Hindu dapat memfokuskan pikiran atau tujuan hidup kepada suatu titik pusat yakni anandi ananta (kebahagiaan lahir batin). Dengan mengamalkan sradha kita berarti sudah melaksanakan yadnya, karena dengan pengamalan dari panca sradha otomatis kita akan melakukan persembahan-persembahan yang berupa yadnya. Kita harus rajin mempelajari ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan ini. Menuntut ilmu pengetahuan tidak terbatas umur maupun waktu, seperti yang dinyatakan pustaka suci, setelah berhasil memiliki berbagai macam ilmu pengetahuan maka kita diwajibkan bekerja dengan giat mengamalkan ilmu pengetahuan itu untuk melenyapkan awidya (kebodohan) lahir batin. Dalam mengamalkan ilmu pengetahuan ini hendaknya kita persembahkan sebagai suatu yadnya kehadapan Sang Hyang widhi Wasa, dimana Dewi Saraswati sebagai lambang dewi ilmu pengetahuan. Karma yang memiliki arti berbuat, dengan berbuat berarti akan menghasilkan. Dengan perbuatan kita dapat melakukan berbagai kegiatan yadnya. Kita sebagai umat hindu seharusnya selalu beryadnya. 6. Jelaskan kontribusi Agama Hindu dalam kehidupan politik untuk penegakan Dharma dalam suatu pemerintah negara agama hindu mrupakan agama tertua yang diyakini dianut oleh masyarakat Indonesia, yang berkembang di Kalimantan timur tepatnya di kerajaan kutain yang merupakan kerajaan hindu pertama di nusantara. Dalam perkembangannya kerajaan majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di asia tenggara dan satu-satunya kerjaan yang mampu menyatukan seluruh nusantara lewat sumpah palapa dari gajah mada. Kerajaan ini juga merupakan kerajaan hindu terbesar di Indonesia. Selain itu kontribusi Agama Hindu dalam kehidupan politik juga dapat dilihat dari semboyan negara kita “Bhineka Tunggal

Ika” yang merupakan kalimat yang diambil dari kitab hindu yaitu Sutasoma karya Empu tantular yang hidup pada zaman kerajaan majapahit Kalimat aslinya berbunyi “Bhinejja Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa” artinya "Beraneka ragam itu satu, tiada kebenaran ganda". Dilihat dari penjelasan diatas kita bisa melihat betapa besarnya peranan Agama Hindu dalam kehidupan Politik Indonesia guna menciptakan kehidupan yang lebih baik yang berdasarkan Dharma. 7. Jelaskan kepemimpinan hindu yang sempurna dan yang tak terkalahkan! pemimpin yang sempurna dalam konsep Hindu adalah seorang Rajarsi atau satria pandita. Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kedua sifat dalam dirinya, yaitu sifat seorang Ksatria yang gagah berani dalam menegakkan dharma, dan seorang pandita yang arif bijaksana, selalu dalam kesucian, dan penuh cinta kasih. Jika kedua sifat ini dapat dimiliki oleh seorang pemimpin niscaya pemimpin ini bisa memberikan kontribusi yang positif bagi pengikutnya. Selain itu pemimpin yang sempurna menurut agama hindu adalah pemimpin yang mimiliki atau menguasai nilai-nilai asta brata di dalam dirinya. Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut maka dihasilkan sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa, yaitu: Religius : suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Jujur: perilaku yang didasarkan pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Toleransi: suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya. Disiplin: suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya. Kerja keras: suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya Kreatif: berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki Mandiri: kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya Demokratis: sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama Rasa ingin tahu: suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait. Semangat kebangsaan: suatu cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Cinta tanah air: suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. Menghargai prestasi: suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. Bersahabat/komunikatif: suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. Cinta damai: suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa Senang membaca: suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Peduli sosial: suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan kesulitan yang mereka hadapi.

Peduli lingkungan: suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 8. Jelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan nila budaya karakter berdasarkan tujuan pendidikan nasional! untuk mengetahui nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diperlukan penggalian dari sumber nilai bangsa itu sendiri. Sehingga adanya identifikasi dari sumber-sumber nilai tersebut. Maka, nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari nilai agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan Nasional adalah kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Di dalam tujuan pendidikan nasional terdapat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki seorang warganegara. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. 9. Jelaskan pengertian Tat Twam Asi menurut Tata Susila Hindu Dharma Ajaran Susila Hindu Dharma berlandaskan Filsafat diantaranya adalah Tat Twam Asi. Kata Tat Twam Asi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “Tat” berarti itu, “Twam” berarti kamu dan “Asi” berarti adalah. Jadi Tat Twam Asi berarti itu atau dia adalah kamu juga. Maksud yang terkandung dalam ajaran Tat Twam Asi ini “ia adalah kamu, saya adalah kamu, dan semua makhluk adalah sama” sehingga bila kita menolong orang lain berarti juga menolong diri kita sendiri. Didalam filsafat Hindu dijelaskan bahwa Tat Twam Asi adalah ajaran kesusilaan yang tanpa batas, yang identik dengan “prikemanusiaan” dalam Pancasila. Konsep sila prikemanusiaan dalam Pancasila, bila kita cermati sungguh-sungguh adalah merupakan realisasi ajaran Tat Twam Asi yang terdapat dalam kitab suci Weda. 10. Jelaskan misi memperbaiki diri dalam pelaksanaan di parayangan, pawongan dan palemahan  Parahyangan merupakan hubungan harmonis yang terjadi atau harus kita jalin antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menjaga hubungan baik ini adalah dengan mengimpleementasikan nilai-nilai catur marga dalam kehidupan sehari-hari. a. Karma Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong Umat untuk berbuat semaksimal mungkin untuk kepentingan orang banyak atau dirinya sendiri berada dalam lingkungan itu. b. Bhakti Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong Umat untuk tulus iklas mengabdi atas dasar kesadaran pengabdiaan, yang dimaksudkan disini adalah selain berbhakti kepada Hyang Widi Wasa (Tuhan) juga mengabdi untuk kepentingan masyarakat, Bangsa, dan Negara. c. Jnana Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong umat untuk yang mempunyai kemampuan pemikiran – pemikiran yang cemerlang dan positif untuk disumbangkan secara sukarela dan tanpa imbalan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. d. Raja Yoga Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong umat untuk selalu menghubungkan diri dengan Tuhan melalui kegiatan sembahyang, tapa ( mengikuti untuk tidak melanggar larangan/ pantangan ), brata ( mengendalikan diri ) dan semadi ( selalu menghubungkan diri dengan berpasrah diri kepada Tuhan melalui berjapa/jikir ).  Pawongan adalah hubungan harmonis antara sesama umat manusia. Dalam hal ini ditekankan agar sesama umat beragama untuk selalu mengadakan komunikasi dan hubungan yang harmonis melalui kegiatan Sima Krama Dharma Santhi / silahturahmi.

Dan kegiatan ini dipandang penting dan strategis mengingat bahwa umat manusia selalu hidup berdampingan dan tidak bisa hidup sendirian. Oleh karena itu tali persahabatan dan persaudaraan harus tetap terjalin dengan baik.  Palemahan adalah hubungan harmonis antara umat manusia dengan alam lingkungannya. Untuk menjaga hubungan ini hal yang dapat dilakukan terutama oleh umat hindu adalah dengan rutin melaksanakan persembahyangan kepada lingkungan sekitar dengan cara melaksanakan hari rahina tumpek uye (tumpek kandang) yang bertujuan untuk menjaga kelestarian hidup binatang dan melaksanakan upacara tumpek wariga 9tumpek bubuh) yang bertujuan untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan. Dua upacara itu juga dilaksankan untuk mengucapkan rasa trimakasih atas segala yang sudah diberikan oleh alam untuk kelangsungan hidup manusia. 11. Apa peranan agama hindu dalam pengelolaan perusahaan, jelaskan! Menurut saya, agama hindu memiliki peranan yang sangat kuat dalam pengelolaan sebuah perusahaan, karena seperti yang kita ketahui bahwa agama hindu berlandaskan pada dharma, jadi ketika suatu perusahaan dijalankan berdasarkan dharma maka dapat dikatakan perusahaan itu tidak akan mengalami masalah di intern karena semua karyawan diperlalukan dengan dharma. Selain itu dalam pemilihan pimpinan perusahaan kita dapat memilih seorang pemimpin yang memiliki jiwa asta brata di dalam dirinya sehingga mampu memimpin perusahaan dengan baik, selain itu kita juga bisa menanmkan “tat twam asi pada semua pihak perusahaan karena dengan begitu akan terjadi kerja sama yang harmonis untuk kemajuan suatu perusahaan. 12. Bagaimana pandangan agama hindu terhadap kerukunan beragama, kaitkan dengan sastra hindu yang ada, dan bagaimana realitanya. Didalam pustaka suci weda terdapat perintah-perintah Hyang Widhi tentang hidup rukun diantaranya :  Tri Hita Karana Tri Hita Karana artinya tiga penyebab kebahagiaan yaitu : a. Membina hubungan yang harmonis antara manusia dengan Hyang Widdhi Wasa/ Tuhan YME (Parahyangan) b. Membina hubungan harmonis antara manusia dengan manusia tanpa membedakan asal usul, ras, suku, agama, kebangsaan dll. (Pawongan) c. Membina hubungan harmonis antara manusia dengan alam lingkungan(Palemahan)  Tri Kaya Parisudha, Tri Kaya Parisudha artinya tiga perilaku yang harus disucikan yaitu : a. Manacika Parisudha, yaitu mensucikan pikiran, antara lain: selalu berpikir positif terhadap orang lain, berpikir tenang (manahprasadah), lemah lembut (saumyatwam), pendiam (maunam), mengendalikan diri (atmawinigrahah), jiwa suci/lurus hati (bhawasamsuddir). b. Wacika Parisudha, yaitu mensucikan ucapan, antara lain : berkata yang lemah lembut, berkata yang tidak melukai hati/tidak menyinggung perasaan/tidak menyebabkan orang marah (anudwegakaram wakyam), berkata yang benar(satyam wakyam/satya wacana), berkata-kata yang menyenangkan (priyahitam wakyam), dapat dipercaya dan berguna. c. Kayika Parisudha, yaitu mensucikan perbuatan, antara lain : bertingkah laku yang santun, hormat pada para orang suci/pendeta, hormat pada para guru, hormat pada orang yang arif bijaksana, berperilaku suci( saucam), benar (arjawa), tidak menyakiti/membunuh mahluk lain (ahimsa)

Tri kaya Parisudha merupakan petunjuk Hyang Widdhi (BG.XVII.14-16) kepada manusia dalam mencapai kesempurnaan Hidup. Trikaya parisudha diperintahkan supaya setiap orang selalu berpikir positip terhadap orang lain, berkata-kata yang lemah lembut dan menyenangkan orang lain, serta menghindari berperilaku yang membuat orang lain tidak senang. Melaksanakan Trikaya parisudha untuk menghindari adanya rasa kurang menghormati harkat dan martabat manusia yang dapat menimbulkan kemarahan dan rasa dendam yang berkepanjangan di antara sesama manusia.  Catur Paramita Di samping itu dalam pergaulanya di masyarakat manusia diperintahkan untuk mendasarkan tingkah lakunya kepada “Catur Paramita” yaitu : 1. Maitri, mengembangkan rasa kasih sayang. 2. Mudhita, membuat orang simpati. 3. Karuna, suka menolong. 4. Upeksa, mewujudkan keserasian, keselarasan, kerukunan dan keseimbangan

selalu

 Tat Twam Asi Apabila diterjemahkan secara artikulasi Tat Twam Asi berarti Itu adalah Aku atau kamu adalah aku. Dalam pergaulan hidup sehari-hari manusia diperintahkan selalu berpedoman kepada Tat Twam Asi, sehingga tidak mudah melaksanakan perbuatan yang dapat menyinggung perasaan bahkan dapat menyakiti hati orang lain dan pada akhirnya menimbulkan rasa iri hati benci dan kemarahan. Dengan menganggap orang lain adalah diri kita sendiri, berarti kita memperlakukan orang lain, seperti apa yang ingin orang lain lakukan terhadap kita. Tat Twam Asi menjurus kepada Tepa Selira atau Tenggang Rasa yang menuntun manusia dalam berpikir, berkata-kata dan berperilaku, sehingga tidak berpikir negatif terhadap orang lain, tidak berkata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain, dan tidak berperilaku yang dapat merugikan orang lain dalam pandangan hindu sendiri menganggap semua manusia adalah bersaudara ,"Vasudhaiva kutumbhakam" ,jadi sudah sepatutnya kita tetap menjaga dan membina hubungan yang baik dengan semua manusia dan selalu menuntun manusia kejalan kebenaran . Perintah ini tertulis dalam sastra Rgveda X.191. Namun dalam pelaksanaanya saat ini banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sehingga menyebabkan terjadinya ketidak harmonisan dalam lingkungan masyarakat.

Related Documents

Soal Uas
November 2019 57
Soal Uas Farmasi-raw
November 2019 35
Soal Uas Mprt.docx
December 2019 24
Soal Uas Vb
May 2020 26

More Documents from ""