Soal Tugas Ilmu Dasar Keperawatan.docx

  • Uploaded by: Tri P Buker
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Soal Tugas Ilmu Dasar Keperawatan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 676
  • Pages: 3
Soal tugas Ilmu Dasar Keperawatan: Fungsi Membran sel: 1.

Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.

2. Menjadi tempat reaksi, seperti reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksida dalam respirasi. 3. Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri. 4. Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel. 5. Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma. Suatu penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui faktor alel autosom dominan apabila kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya contoh: Achondroplasia Achondroplasia adalah suatu gangguan genetik yang mengakibatkan hambatan pertumbuhan tulang yang dapat didiagnosis sejak bayi lahir dan pada awal kehidupan mereka.Pada awal masa pertumbuhan, tulang rawan(cartilago), berkembang normal menjadi tulang sejati, tetapi pada penderita penyakit ini sel tulang rawan berkembang lebih lambat daripada normal. Hal ini terjadi terutama pada tulang panjang seperti tulang lengan dan kaki, dan cenderung lebih pendek dan menyebabkan pendeknya tulang secara keseluruhan (kerdil). Tetapi bentuk tulang tubuh dan tulang lainnya kadang terlihat normal, sedangkan tulang lengan dan kakinya lebih pendek. Bentuk lain yang terjadi adalah tulang kepalanya besar yang biasanya bagian depan (kening) lebih menonjol dengan bagian hidung melekuk kedalam, lengan pendek dengan jari tangan pendek dan besar, siku melengkung, pendengaran agak berkurang dan bernafas agak terengah-engah. Suatu penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui faktor alel autosom resesif apabila kelainan atau penyakit tersebut hanya timbul bila terdapat sepasang gen yang cacat yang diwarisi dari ayah dan ibunya, contoh: Sickel cell anemia (SCA) Sickel sel anemia (SCA) adalah penyakit yang diturunkan dimana sel darah merah yang secara normal berbentuk bulat gepeng berubah bentuk menjadi seperti bulan sabit/gepeng memanjang. Sebagai akibatnya sel tersebut tidak berfungsi secara normal dan dapat menyebabkan penggumpalan, sehingga menyebabkan rasa sakit yang disebut “sickle cell pain crises”. SCA disebabkan oleh ketidak normalan 1

hemoglobin disebut “hemoglobin S” (HbS). Keadaan HbS dapat mengurangi jumlah oksigen dalam sel, karena bentuknya yang kecil/pipih. Bentuk sel yang rapuh tersebut membawa sedikit oksigen keseluruh tubuh, dan dapat pecah menjadi kepingan kecil pada saat bersirkulasi dalam peredaran darah.

Jika suhu tubuh meningkat diatas normal maka akan terjadi mekanisme homeostasis melalui feed back negatif untuk dapat menurunkan suhu tubuh ke arah normal. Tingginya suhu darah merangsang termoreseptor yang mengirimkan impuls syaraf ke area preoptic, dimana sebaliknya merangsang pusat penurun panas dan menghambat pusat peningkatan panas. Impuls syaraf dari pusat penurun panas menyebabkan dilatasi pembuluh darah di kulit. Kulit menjadi hangat, dan kelebihan panas hilang ke lingkungan melalui radiasi dan konduksi bersamaan dengan peningkatan volume aliran darah dari inti yang lebih hangat ke kulit yang lebih dingin. Pada waktu yang bersamaan, metabolisme rate berkurang, dan tidak terjadi menggigil. Tingginya suhu darah merangsang kelenjar keringat kulit melalui aktivasi syaraf simpatis hipotalamik. Saat air menguap melalui permukaan kulit, kulit menjadi lebih dingin. Respon ini melawan efek penghasil panas dan membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal. Hiperventilasi: Suatu keadaan dimana terjadi pernafasan yang terlalu cepat pada saat istirahat. Ini mengakibatkan kadar karbon dioksida dalam darah menurun. Penyebab hiperventilasi: 1. Agorafobia (ketakutan di tempat2 umum) 2. Serangan panik. 3. Keresahan. 4. Kesakitan. 5. Obat-obatan - Salicylates, analleptics dan adrenaline. 6. Peningkatan metabolisme - Demam dan hipertirodisme. 7. Asidosis metabolik. 8. Anoxia. 9. Penyakit paru-paru - Atelektasis, pneumothorax. 10. Hipotensi.

2

Fisiologi oksigenasi Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi di dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi. 1. Ventilasi Proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dan atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. 2. Difusi Gas Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO, di kapiler dengan alveoli. 3. Transportasi Gas Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Pada proses transportasi, akan berikatan dengan Hb membentuk Oksihemoglobin (97%) dan larut dalam plasma (3%), sedangkan C02 akan berikatan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin (30%), dan larut dalam plasma (50%), dan sebagian menjadi HC03 berada pada darah (65%).

3

Related Documents


More Documents from "Abdi Yuda"