Soal Tugas Besar Si-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2015 Pengerjaan tugas besar ini akan di bagi menjadi 6 sub-kelompok.
Jalan arteri perkotaan 2 lajur 2 arah tak terbagi direncanakan dibuka pada awal tahun 2015 dimana data lalu lintas pada tahun 2014 adalah Tabel 1. kendaraan/hari/dua arah. Pertumbuhan lalu lintas dengan proporsi kendaraan dianggap tetap sampai tahun 2016 diperkirakan sebesar: Tabel 2. % . Pertumbuhan lalu lintas dengan proporsi kendaraan dianggap tetap selama masa layan 15 tahun diperkirakan sebesar: Tabel 2. %. Adapun jenis dan komposisi kendaraan yang lewat adalah Tabel 3. Dan fungsi jalan diberikan dalam tabel 4 . Dari hasil survey lapangan, didapatkan data CBR adalah Tabel 5, dan karakteristik material perkerasan lentur yang digunakan adalah Tabel 6. Dalam hal ini digunakan laston sebagai lapisan permukaan, batu pecah kelas A sebagai lapisan sub-base dan sirtu kelas A sebagai lapisan base.
Tentukanlah desain tebal lapisan perkerasan berdasarkan data yang diberikan dengan menggunakan metode analisa komponen (MAK) dan AASHTOβ93 dan desain bahu jalan. Asumsi : kelandaian desain jalan : 8% dan iklim daerah tersebut adalah <900mm/th, kualitas drainase adalah baik sekali
LAMPIRAN TABEL Tabel 1. Jumlah Lalu lintas (kendaraan/hari/arah) Sub kelompok Tahun 2014 (kend/har/arah)
1
2
3
4
5
6
45000
40000
30000
25000
25000
20000
Tabel 2. Pertumbuhan Lalu lintas Sub kelompok Tahun
1
2
3
4
5
6
2014 - 2015
4,0%
5,0%
5,5%
6,0%
6,5%
7,0%
2016 - 2030 masa layan 15 th
6,0%
6,5%
7,0%
7,5%
8,0%
8,5%
Tabel 3. Jenis dan komposisi kendaraan Tipe*
Nama Kendaraan
Total Beban (ton)
1 Kendaraan Penumpang 2 2 Truk Kecil (T1.2L) 8 2 Truk 2 as (T1.2H) 20 3 Truk 3 as (T1.22) 20 4 Truk 4 as (T1.222) 20 5 Truk Gandengan (T1.2+22) 25 6 Truk Gandengan (T1.22+22) 30 7 Trailer (T1.2-1) 32 8 Trailer (T1.2-22) 32 9 Trailer (T1.2-222) 32 10 Trailer (T1.22-22) 42 11 Trailer (T1.22-222) 42 12 Bus 7 12 Bus 12 ο· Mengacu pada WIM (Weight in Motion) form survey
Komposisi (%) 45 6 10 1 5 5 1 1 5 1
Komposisi Kendaraan Sub Kelompok
1
2
3
4
5
6
5%
8%
7%
4%
7%
8%
5%
6%
5%
6%
7%
4%
5%
4%
5%
4%
3%
4%
5%
2%
3%
6%
3%
4%
45% 6% 10%
1%
5%
5% 1%
1% 5% 1% 80%
Tabel 4. Fungsi Jalan Sub kelompok Fungsi Jalan Arteri Kolektor
1
2
x
3
4
x x
5
6
x x
x
Tabel 5. Data CBR
Data Tanah Dasar dalam CBR dari titik2 yang kosong di pada tabel sebelumnya Sub Klmpk Awal
1
Tengah
Akhir
Sub Klmpk Awal
4 Tengah
Akhir
3,4%
3,1%
3,6%
3,0%
3,0%
3,5%
3,8%
3,5%
2,9%
3,5%
3,3%
3,0%
3,7%
2,9%
3,5%
3,7%
2,9%
3,2%
3,2%
Sub Klmpk Awal
Tengah
3,2%
2 Akhir
Sub Klmpk Awal
Tengah
5 Akhir
3,5%
3,2%
3,8%
3,2%
3,1%
3,6%
4,0%
3,5%
2,9%
3,4%
3,6%
3,0%
3,5%
2,8%
3,4%
3,8%
3,0%
3,1%
3,0%
Sub Klmpk Awal
3,0%
3
Tengah
Sub Klmpk
Akhir
Awal
6
Tengah
Akhir
3,3%
2,9%
3,4%
3,7%
3,4%
3,2%
3,4%
3,0%
3,3%
4,0%
3,0%
3,0%
3,5%
3,1%
3,1%
3,2%
3,0%
3,1%
3,2%
3,3%
Tabel 6. Material Perkerasan Lentur Sub Kelompok 1
2
3
Bahan
Nilai E1 (psi)
200.000
250.000
6
300.000
350.000
400.000
450.000
25.000
20.000
12.000
11.000
Granular Base 40.000
40.000
Bahan Nilai E3 (psi)
5
AC
Bahan Nilai E2 (psi)
4
30.000
30.000
Granular Sub Base 20.000
15.000
14.000
13.000
Langkah Pengerjaan dengan Menggunakan Metode Analisa Komponen (MAK)
1. Menentukan Lebar Perkerasan dan Distribusi Kendaraan
2. Menentukan Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan Dalam hal ini ada berbagai jenis kendaraan rencana yang akan lewat, sehingga perlu dihitung Berdasarkan MAK. Perlu dibedakan jenis dari sumbu kendaraan tersebut (STRT, STRG, SDRG, STrRG), beban masing-masing sumbu serta jumlah dari jenis masing-masing sumbu kendaraan.
STRT (Sumbu Tunggal Roda Tunggal)
SDRG (Sumbu Dobel Roda Ganda)
STRG (Sumbu Tunggal Roda Ganda)
STrRG (Sumbu Tridem Roda Ganda)
Berikut ini konversi dari angka ekivalen masing-masing sumbu kendaraan dengan berat tertentu. Perhatikan juga berapa jumlah sumbu nya tersebut
Atau dengan menggunakan rumus berikut ini:
Setelah itu jumlahkan angka ekivalen tersebut untuk masing-masing jenis kendaraan
3. Lalu lintas harian rata-rata dan rumus-rumus lintas ekivalen Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-masing arah pada jalan dengan median.
π³π―πΉπ = π³π―πΉ β (π + π)π Menghitung Lintas ekivalen permulaan dengan menggunakan rumus π³π¬π· = β π³π―πΉπ π πͺπ π π¬π Menghitung lintas ekivalen akhir dengan menggunakan rumus:
π³π¬π¨ = β π³π―πΉπ (π + π)πΌπΉ π πͺπ π π¬π Catatan: i = perkembangan lalu lintas j = jenis kendaraan Menghitung Lintas Ekivalen Tengah π π³π¬π» = (π³π¬π· + π³π¬π¨) π Menghitung Lintas Ekivalen Rencana π³π¬πΉ = π³π¬π» π ππ· FP merupakan faktor penyesuaian yang ditentukan dengan rumus : πΉπ = ππ
/10 4. Daya Dukung Tanah dan Nilai CBR Adapun langkah-langkah dalam menentukan CBR dan DDT adalah: a. Menentukan harga CBR terendah. Diurutkan dari terkecil hingga terbesar. b. Menentukan berapa banyak harga CBR yang sama dan lebih besar dari masing-masing nilai CBR. c. Angka dengan jumlah terbanyak dinyatakan sebagai 100%. Jumlah lainnya merupakan presentase dari 100%. d. Membuat grafik hubungan antara harga CBR dengan presentase jumlah sebelumnya. e. Nilai CBR yang mewakili adalah nilai CBR pada presentase 90% untuk bagian awal, tengah, dan akhir. f. Nilai DDT dihitung dengan rumus DDT = 4,3 log(CBR90%) + 1,7
5. Menentukan nilai faktor regional
Faktor regional merupakan fungsi dari kondisi iklim (yang dinyatakan dengan jumlah curah hujan per tahun), kelandaian, dan persentase kendaraan berat. Kendaraan berat yang diperhitungkan dalam menentukan FR adalah kendaraan dengan total berat lebih besar atau sama dengan 13 ton. Nilai FR diambil secara kualitatif dengan menggunakan tabel berikut ini :
6. Menentukan Indeks Permukaan Indeks permukaan merupakan angka yang menyatakan tentang kondisi tingkat pelayanan. Skala IP berkisar antara 0-5. -
Menentukan indeks permukaan awal (IP0)
-
Menentukan Indeks Permukaan Akhir Indeks permukaan pada akhir umur rencana LER=Lintas Ekivalen Rencana < 10 10 - 100 100 - 1000
Klasifikasi Jalan Lokal 1,0 - 1,5 1,5 1,5 - 2,0
Kolektor 1,5 1,5 - 2,0 2,0
Arteri 1,5 - 2,0 2 2,0 - 2,5
Tol -
> 1000
-
2,0 - 2,5
2,5
2,5
IP=1,0 : permukaan jalan dalam keadaan rusak berat dan sangat mengganggu lalu lintas kendaraan IP=1,5 : kondisi jalan dengan tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin IP=2,0 : tingkat pelayanan rendah tetapi jalan masih mantap IP=2,5 : umumnya permukaan jalan masih stabil
7. Menentukan koefisien kekuatan relatif dari material yang ada Koefisien Kekuatan Relatif a1
a2
a3
0,4 0,35 0,32 0,3 0,35 0,31 0,28 0,26 0,3 0,26 0,25 0,2 -
0,28 0,26 0,24 0,23 0,19 0,15 0,13 0,15 0,13 0,14 0,13 0,12 -
0,13 0,12 0,11
Kekuatan Bahan MS (kg) 744 590 454 340 744 590 454 340 340 340 590 454 340 -
Kt (kg/cm) 22 18 22 18 -
CBR (%) 100 80 60 70 50 30
Jenis Bahan
LASTON
LASBUTANG
HRA Aspal Macadam Lapen (mekanis) Lapen (manual) Laston atas Lapen (mekanis) Lapen (manual) Stab. Tanah dengan semen Stab. Tanah dengan kapur Batu pecah (kelas A) Batu pecah (kelas B) Batu pecah (kelas C) Sirtu/pitrun (kelas A) Sirtu/pitrun (kelas B) Sirtu/pitrun (kelas C)
-
-
0,1
-
-
20
Menentukan batas minimum tebal lapisan perkerasan
8. Menentukan indeks tebal perkerasan (ITP) Bisa menggunakan nomogram:
Tanah/lempung kepasiran
Atau menggunakan rumus: πΌπ β πΌππ‘ log( 0 ) πΌππ 1 4,2 β 1,5 log(πΏπΈπ
π₯ 3560) = 9,36 log ( + 1) β 0,20 + + log ( ) + 0,372 (π·π·π β 3) 1904 2,54 πΉπ
0,40 + 5,19 πΌππ ( + 1) 2,54
Cari nilai ITP dengan menggunakan goal seek dari data LER,IP0,IPt,FR dan DDT (3 data) yang sudah didapatkan. Ambil nilai ITP yang terbesar 9. Menentukan Tebal Setiap Lapis Perkerasan Menggunakan rumus: πΌππ = π1 π·1 + π2 π·2 + π3 π·3
Langkah Pengerjaan dengan Menggunakan Metode AASHTOβ93
1. Angka Ekivalen
Dalam perhitungan angka ekuivalen, berbeda dengan MAK, Metode AASHTO didasarkan pada cumulative expected 80 kN (18-kip) equivalent single axle loads (ESAL) selama umur rencana (Ε΄18 ). Angka ekivalen STRT
=[
πππππ π π’πππ’ (π‘ππ) 4 ] 5,4
Angka ekivalen STRG
=[
πππππ π π’πππ’ (π‘ππ) 4 ] 8,16
Angka ekivalen STdRG
=[
πππππ π π’πππ’ (π‘ππ) 4 ] 13,76
Angka ekivalen STrRG
=[
πππππ π π’πππ’ (π‘ππ) 4 ] 18,45
2. Menghitung nilai CBR desain
Penentuan nilai CBR desain sama dengan cara metode analisa komponen
3. Menentukan Modulus Resillien
ππ
= 1500 π₯ πΆπ΅π
4. Menentukan koefisien kekuatan relatif lapis permukaan, pondasi dan pondasi bawah
5. Menghitung Kumulatif 18-kip ESALpada lajur rencana
Dd
= Faktor distribusi arah (0,3,-0,7)
Dl
= Faktordistribusi lajur (lihat tabel)
Ε΄18
= kumulatif 18-kip ESAL untuk dua arah
6. Menentukan koefisien drainase, angka reliabilitas dan Zo
Tabel Koefisien Drainase Kualitas drainase Baik sekali Baik Sedang Jelek Jelek sekali
% waktu Struktur Perkerasan dipengaruhi oleh Kadar Air yang mendekati jenuh <1% 1%-5% 5 % - 25 % > 25 % 1,40 - 1,30 1,35 - 1,30 1,30 - 1,20 1,2 1,35 - 1,25 1,25 - 1,15 1,15 - 1,00 1 1,25 - 1,15 1,15 - 1,05 1,00 - 0,80 0,8 1,15 - 1,05 1,05 - 0,80 0,80 - 0,60 0,6 1,05 - 0,95 0,80 - 0,75 0,60 - 0,40 0,4 Kualitas drainase berdasarkan waktu hilangnya air Kualitas Drainase Baik sekali Baik Sedang Jelek Jelek sekali
Air hilang dalam2 jam 1 hari 1 minggu 1 bulan Air tidak mengalir
Ditentukan Kualitas Drainase Baik Sekali (dimana air hilang dalam 2 jam), dengan persen waktu struktur perkerasan dipengaruhi oleh kadar air yang mendekati jenuh sebesar 30%)
Angka reliabilitas Reliability
Standar Normal Deviate(Zr)
50 60 70 75 80 85
-0,000 -0,253 -0,524 -0,674 -0,841 -1,037
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 99,9 99,99
-1,282 -1,340 -1,405 -1,476 -1,555 -1,645 -1,751 -1,881 -2,054 -2,327 -3,090 -3,750
7. Menentukan βPSI
PSIawal = 4,2 PSIakhir = 2,5 (jalan raya utama) 2,0 (kelas jalan dibawahnya)
8. Menentukan SN
Zr
= deviasi standar normal
S0
= combined standar error of the traffic prediction and performance prediction Nilai yang disarankan 0,45.
SN = Structural number MR = modulus resilient (psi)
9. Menghitung tebal perkerasan
ππ3 = π1 π·1 + π2 π2 π·2 + π3 π3 π·3 a1, a2, a3
= koefisien kekuatan relative lapisan
m2, m3
= koefisien drainase
D1, D2, D3
= tebal lapisan perkerasan jalan