Soal Keperawatan Medikal Bedah 3 D3 Keperawatan

  • Uploaded by: Rudi Hariyono
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Soal Keperawatan Medikal Bedah 3 D3 Keperawatan as PDF for free.

More details

  • Words: 790
  • Pages: 3
21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

SOAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3 D3 KEPERAWATAN Seorang laki – laki umur 30 tahun terdiagnosis chusing syndrome dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan lemah pada saat duduk, kulit memar kebiruan pada kedua lengan, terdapat kaki pada sebelah kiri,TD:180/95 mmHg, Rr: 20x/menit Nadi 90x/menit. Masalah keperawatan yang tepat pada pasien diatas ialah A. Gangguan bersihan jalan nafas B. Kerusakan integritas kulit C. Gangguan keseimbangan cairan D. Gangguan pertukaran gas E. Gangguan personal hygiene Ny.”R” umur 50 tahun terdiagnosis chusing syndrome dirawat di ruang penyakit dalam. Pada saat pengkajian didapatkan wajah lebar dan bulat seperti bulan. Kelainan wajah lebar dan bulat seperti bulan disebut A. Buffalo hump B. Raccoon eye C. Moon face D. Hirsutism E. Truncal obesity Seorang perempuan umur 40 tahun terdiagnosis chusing syndrome dirawat di ruang penyakit dalam. Pada saat pengkajian didapatkan punggung seperti punuk kerbau. Kelainan punggung seperti punuk kerbau disebut A. Raccoon eye B. Hirsutism C. Moon face D. Buffalo hump E. Truncal obesity Seorang perempuan umur 40 tahun terdiagnosis chusing syndrome dirawat di ruang penyakit dalam. Pada saat pengkajian didapatkan banyak bulu pada wajah,kaki dan lengan. Kelainan banyak bulu ini disebut A. Raccoon eye B. Hirsutism C. Buffalo hump D. Moon face E. Truncal obesity Tn “A” umur 35 tahun terdiagnosis chusing syndrome dirawat di ruang penyakit dalam, pada saat pengkajian didapatkan bahwa Tn “A” mengalami susah BAK. Kriteria hasil evaluasi apakah yang tepat pada Tn “A” A. Haluaran urine 1500 cc/hari B. BB meningkat C. Skala nyeri 1 – 2 D. RR 18x/menit E. Suhu 36 0C Tn “M” terdiagnosis hipertiroid dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan mual, muntah, gemetar, mata tidak bisa berkedip, pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, Nadi 80x/menit, Rr 22x/ menit. Pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada Tn. “M” ialah A. SGPT B. SGOT C. Widal test D. T4 E. GDA Ny. “S” terdiagnosis hipertiroid, Ny.”S” mengeluh pada kedua kelopak matanya tidak bisa menutup, kelainan ini disebut A. Endofthalmus B. Hirsutism C. Exofthalmus D. Leukorhea E. Raccoon eye

28. Ny. “M” terdiagnosis Hipertiroid, pada saat pengkajian Ny.”M” mengeluh sesak nafas pada saat beraktivitas, TD 160/80 mmHg, Rr 24x/menit, Nadi 80x/menit. Kriteria hasil evaluasi yang tepat pada Ny.”M” ialah A. Berat badan turun 1 Kg B. Haluaran urine 1500 cc/hari C. Suhu 36 0C D. Pemenuhan kebutuhan ADL dengan bantuan minimal E. Skala nyeri 1 – 2 29. Ny.”D” datang ke puskesmas dengan keluhan pandangan kabur, Ny.”D” didiagnosis dokter dengan Diabetes mellitus. Pemeriksaan fisik TD 140/90 mmHg, nadi 80x/menit, Rr 18x/menit, GDA 300 mg/dl. Komplikasi Diabetes mellitus yang diderita Ny. “D” disebut A. Nefropathy diabetic B. Retinopathy diabetic C. Neuropathy diabetic D. Ketoasidosis diabetic E. Makroangiopati diabetic 30. Seorang laki – laki umur 45 tahun terdiagnosis Diabetes Melitus. Pada saat pengkajian didapatkan pasien memilikki luka pada kaki kanan, TD 150/95 mmHg, nadi 88x/menit, Rr 18x/menit, GDA 450 mg/dl. Intervensi yang tepat bagi pasien tersebut ialah A. Pantau pola nafas B. Lakukan perawatan luka C. Pantau intake dan output nutrisi D. Timbang BB setiap hari E. Auskultasi bising usus 31. Ny. “N” terdiagnosis DM + KAD, pada saat pengkajian Ny. “N” tidak sadarkan diri, GDA 600 mg/dl, TD 130/70 mmHg, nadi 70x/menit, Rr 22x/menit. Advice dokter Ny.”N” harus dilakukan RCI. Hitunglah dosis RCI yang harus diberikan pada Ny.”N” A. 4 x 4 ui/jam B. 5 x 6 ui/jam C. 6 x 4 ui/jam D. 4 x 6 ui/jam E. 6 x 6 ui/jam 32. Ny. “M” berusia 40 tahun terdiagnosa DM + KAD, pada saat pengkajian Ny. “M” tidak sadarkan diri, GDA 500 mg/dl, TD 120/65 mmHg, nadi 66x/menit, Rr 24x/menit. Advice dokter Ny.”M” harus dilakukan RCI. CAiran infuse yang disarankan untuk RCI pada Ny.”M” ialah A. MgSO4 B. D5 1/2 NS C. NaCl 9% D. D5 E. KAEN 3B 33. Seorang perempuan berusia 35 tahun terdiagnosa Diabetes Melitus, pada saat pengkajian pasien mengeluh sering kencing terutama pada malam hari,haus dan mudah lapar, TD 150/85 mmHg, nadi 80x/menit, Rr 18x/menit. Intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien tersebut ialah A. Auskultasi bising usus B. Kaji skala nyeri C. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi D. Pantau intake dan output cairan E. Perawatan luka 34. Seorang laki – laki berusia 30 tahun terdiagnosis SIADH, pada saat pengkajian diperoleh data TD 150/90 mmHg, nadi 90x/menit, Rr 28x/menit, peningkatan tekanan vena jugularis, letargi, volume urin menurun. Masalah keperawatan yang tepat pada pasien diatas ialah A. Gangguan bersihan jalan nafas B. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit C. Intoleransi aktivitas D. Kerusakkan mobilitas fisik E. Gangguan perfusi jaringan cerebral

35. Tn.”S” berusia 30 tahun terdiagnosis SIADH, pada saat pengkajian Tn.”S” mengeluh mual,muntah,sakit kepala, mengalami penurunan frekuensi BAK TD 160/85 mmHg, nadi 90x/menit, Rr 22 x/menit. Pemeriksaan laboratorium pada Tn.”S” ialah A. PCV B. Serum elektrolit C. MCV D. RDW E. MCHC

Related Documents


More Documents from "Putri Mayang"