Slide 30 Pasal 5 1. Setiap usaha dan/atau kegiatan pengolahan air limbah domestic, wajib memiliki prosedur operasional standar pengolahan air limbah domestic dan system tanggap darurat. 2. Dalam hal terjadi pencemaran akibat kondisi tidak normal, penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan pengolahan air limbah domestic sebagaiman dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan dan menyampaikan kegiatan penanggulangan pencemaran kepada bupati/walikota, dengan tembusan kepada gubernur dan Menteri paling lama 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam. Slide 31 Permen LHK N0. 68/2016 Pasal 6 Dalam hal setiap usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) tidak mampu mengolah air limbah domestik yang dihasilkannya, pengolahan air limbah domestik wajib diserahkan kepada pihak lain yang usaha dan/atau kegiatannya mengolah air limbah domestik. Pasal 7 (1) Pihak lain yang usaha dan/atau kegiatannya mengolah air limbah domestik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 wajib memiliki izin lingkungan dan izin pembuangan air limbah. Slide 32 Pasal 13 Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku : a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, dan
b. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, Lampiran XLIII Usaha dan/atau kegiatan Perhotelan, Lampiran XLIV huruf A bagi kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Lampiran XLVI tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Domestik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 185), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Slide 33 Apa sanksinya jika melanggar kewajiban, persyaratan dan larangan dalam peraturan perundangundangan di bidang pengendalian pencemaran air ? Bentuk sanksi berdasarkan Undang-Undang No.32 Th 2009
Administratif (Sanksi Administratif diatur pada Ps. 76 s/d Ps. 83)
Teguran Tertulis
Paksaaan Pemerintah
Pembekuan izin lingkungan
Pencabutan izin lingkungan
Gugatan Perdata (Ps. 84 s/d Ps. 93)
Pidana Lingkungan (Sanksi Pidana : Ps. 97 s/d Ps. 120 dan Denda : Pasal 81)
Slide 34-41 Teknologi Pengolahan Air Limbah Beberapa permasalahan yang sering muncul pada proses pengelolaan air limbah, antara lain : a. Tidak ada IPAL atau hanya berupa kolam saja b. Design IPAL tidak sesuai dengan debit air limbah c. Sistem IPAL yang diterapkan tidak tepat d. Terjadi shock loading yang mengganggu proses biologis
e. Sludge terlalu banyak f. Mikroorganisme di proses biologis kurang atau tidak aktif g. Kurang pupuk/nutrien h. Ada pembuangan langsung tanpa melalui IPAL (bypass) i. Tidak punya izin pembuangan air limbah Kebijakan Pengeleloaan Limbah
Cleaner Production dapat dilakukan dengan Meminimisasi limbah dengan cara mengoptimalisasi kinerja air kondensat boiler
ataupun pemakaian ulang (reuse) air bekas pencucian log untuk kolam logpond Mmemanfaatkan limbah secara total Meningkatkan produktivitas
Zero Waste Discharge dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)
End of Pipe dengan menyediakan pengolahan air limbah
Beberapa Cara Mengelola Air Limbah 1. Pengolahan Air Limbah Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. Proses pengolahan air limbah dapat dilakukan secara Fisik, Kimia, Biologi, Termal dan Pengolahan Lanjut 2. Menerapkan Produksi Bersih Beberapa konsep dasar dalam produksi bersih, antara lain :
Re-think adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan.
Reuse (penggunaan kembali) adalah suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan fisika/kimia/biologi.
Reduction (pengurangan limbah) adalah suatu teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi;
Recovery (Pemisahan) adalah suatu teknologi untuk memisahkan suatu bahan /energi dari suatu limbah untuk kemudian dikembalikan kedalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi;
Recycling
(Daur
Ulang)adalah
suatu
teknologi
yang berfungsi
untuk
memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/kimia/biologi.
3. Mengelola Sludge IPAL Slide 42-43 Pengolahan Air Limbah ditujukan untuk mengurangi kandungan bahan pencemar, seperti :
senyawa organik
padatan tersuspensi (TSS)
mikroba patogen
senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada di alam
Pengolahan Air Limbah dapat dilakukan dengan 5 tahap, yaitu :
Pengolahan Awal (Pretreatment)
Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Pembagian tahap bertujuan untuk Memudahkan dalam mengkategorikan dan melaksanakan pengolahan sesuai dengan beban dan kandungan suatu air limbah.