Skripsi Bu Qory (cetak).docx

  • Uploaded by: ZAINI
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skripsi Bu Qory (cetak).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,031
  • Pages: 58
APLIKASI PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL ) ZELIO UNTUK SISTEM PARKIR YANG INFORMATIF

SKRIPSI

Disusun Oleh : Nama

: CORRY KUNANTI PERDANI

NIM

: 16650047

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO BANJARMASIN 2018

APLIKASI PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL ) ZELIO UNTUK SISTEM PARKIR YANG INFORMATIF Diajukan Kepada Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

SKRIPSI

Disusun Oleh : Nama

: CORRY KUNANTI PERDANI

NIM

: 16650047

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO BANJARMASIN 2018

1

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

: Corry Kunanti Perdani

NIM

: 16650047

Tempat/Tgl. Lahir

: Malang / 05 September 1992

Program Studi

: Teknik Elektro

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya yang berjudul: “Aplikasi PLC

(Programmable Logic Control) Zelio Untuk Sistem Parkir yang Informatif “ adalah benar-benar karya saya, kecuali kutipan yang disebut sumbernya. Apabila dikemudian hari bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil plagiasi, saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Banjarmasin, 16 Februari 2019

Corry Kunanti Perdani NIM 16650047

2

PERSETUJUAN SKRIPSI

APLIKASI PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL ) ZELIO UNTUK SISTEM PARKIR YANG INFORMATIF

Yang Dipersembahkan Dan Disusun Oleh : Nama

: CORRY KUNANTI PERDANI

NIM

: 16650047

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Untuk Dapat Di ajukan Kepada Dewan Penguji

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Irfan S.T., M.T NIK.061510799 Tanggal,

Moethia Farida S.T., M.T NIK.061510800 Tanggal,

3

PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL ) ZELIO UNTUK SISTEM PARKIR YANG INFORMATIF

Nama NIM

Yang Dipersembahkan Dan Disusun Oleh : : CORRY KUNANTI PERDANI : 16650047

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Untuk Dapat Di ajukan Kepada Dewan Penguji

Dewan Penguji Nama

Tanda Tangan

1. Saiful Karim, S.T., M.T NIK : 061510798 (Ketua) 2. Dr. Ir. Muhammad Marsudi., M.Sc NIK : 061508784 (Anggota) 3. Ayu Novia Lisdawati S.Si., M.Si NIK : 061605912 (Anggota) Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik 4

1.

2.

3.

Dr. Ir. Muhammad Marsudi., M.Sc NIK. 06.15087.84

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penelitian berjudul “Aplikasi PLC (Programmable Logic Control) Zelio Untuk Sistem Parkir yang Informatif” dapat terselesaikan.

Penulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana teknik. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada: 1.

Bapak Abdul Malik, SPt., M.Si., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam

Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin. 2.

Bapak Dr. Ir. Muhammad Marsudi., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik

UNISKA. 3.

Bapak Irfan S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro

UNISKA. 4.

Bapak Irfan S.T., M.T. selaku dosen pembimbing I.

5.

Ibu Moethia Farida S.T., M.T Selaku dosen pembimbing II.

6.

Ayahanda dan ibunda untuk semua do’a restunya.

7.

Suami dan anak -anak untuk semua dukungannya.

Semua pihak yang membantu dalam penyusunan penelitian ini dan rekan-rekan lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan penelitian ini. 5

Banjarmasin, 16 Februari 2019 Penyusun,

Corry Kunanti Perdani

APLIKASI PLC ( PROGRAM LOGIC CONTROL ) ZELIO UNTUK SISTEM PARKIR YANG INFORMATIF Nama NPM Pembimbing I Pembimbing II

: : : :

Corry Kunanti Perdani 16650047 Irfan S.T., M.T. Moethia Farida S.T.,M.T

ABSTRAK

Di-era teknologi masa kini masih ada sistem parkir konvensional yang hanya mengandalkan petugas parkir yang mengatur tiap-tiap kendaraan yang masuk, dan juga sering kali tidak memperhatikan daya tampung dari lahan parkir yang dimiliki oleh suatu area, inilah yang menjadi perhatian sekaligus melatar belakangi penulis untuk merancang sistem kontrol otomatis yang dapat memberikan informasi mengenai lahan parkir yang kosong untuk dapat membantu para pengendara agar tidak berkeliling terlebih dahulu untuk menemukan lahan parkir yang kosong. Dengan penelitian eksperimen penulis mecoba membuat penelitian mengenai pengaplikasian teknologi PLC Zelio SR2B201JD untuk sistem parkir yang tidak hanya menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan keluar namun juga dapat menampilkan letak dari lahan parkir yang penuh maupun kosong dan menjadikan lahan parkir yang informatif dengan menggunakan sensor LDR sebagai inputan dan sistemkontrol yang diprogram pada PLC Zelio SR2B201JD. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan untuk membantu dan menjadi salah satu opsi pilihan guna pemanfaatan fasilitas area parkir selain sistem parkir konvensional. Kata kunci: Parkiran, sistem kontrol, program, PLC.

6

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

i

PERSETUJUAN SKRIPSI

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

iii

KATA PENGANTAR

iv

ABSTRAK v DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR

vii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

1

1.2.

Rumusan Masalah

3

1.3.

Batasan Masalah

3

1.4.

Tujuan Penelitian

4

BAB II

Error! Bookmark not defined.

2.1.

Pengenalan Parkir

5

2.2.

Penelitian Terdahulu

7

2.3.

Error! Bookmark not defined.

2.4.

Error! Bookmark not defined.

2.5.

Error! Bookmark not defined.

2.6.

Error! Bookmark not defined.

BAB III

Error! Bookmark not defined.

3.1.

Jenis Penelitian

32

3.2.

Tahapan Penelitian

32 7

3.3.

Tempat dan Jadwal Penelitian

3.4.

Diagram Blok Aplikasi PLC Zelio Untuk Sistem Parkir Yang

Informatif

34

BAB IV

Error! Bookmark not defined.

4.1.

Error! Bookmark not defined.

4.2.

Error! Bookmark not defined.

4.1.

Error! Bookmark not defined.

BAB V

Error! Bookmark not defined.

5.1.

Error! Bookmark not defined.

5.2.

Error! Bookmark not defined.

33

47

DAFTAR PUSTAKA

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2. Contoh menghubungkan keluaran PLC dengan lampuError! Bookmark not defined. Gambar 2.3. Dioda laserError! Bookmark not defined. Gambar 2.4. LDRError! Bookmark not defined. Gambar 2.5

Motor DCError! Bookmark not defined.

Gambar 2.6. Relai 5 VolltError! Bookmark not defined. Gambar 2.7. Limit Switch NC - NOError! Bookmark not defined. Gambar 2.8. Saklar Tombol TekanError! Bookmark not defined. Gambar 2.7. Modul step downError! Bookmark not defined. Gambar 2.8. Tampilan Power Suppy Switching 5 VoltError! Bookmark not defined. Gambar 2.9. Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1

Flowchart Tahapan PenelitianError! Bookmark not defined.

Gambar 3.2. Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1. Skema PerancanganError! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Pengujian fungsional simulasi alat peraga

9

43

10

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan menginginkan kendaraannya di parkir di tempat, di mana di tempat mudah untuk dicapai. Kemudahan yang diinginkan tersebut salah satunya adalah parkir di badan jalan. Parkiran merupakan tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu pendek atau lama sesuai dengan kebutuhan pengendara. Parkir merupakan salah satu unsur prasarana transportasi yang tidak terpisahkan dari sistem jaringan transportasi, sehingga pengaturan parkir akan mempengaruhi kinerja suatu jaringan, terutama jaringan jalan raya. Parkir diluar bahu jalan yaitu off street diselenggarakan oleh Badan Hukum maupun Warga Negara Indonesia dengan mendapatkan izin penyelenggaraan parkir baik murni maupun perpanjangan yang diberikan oleh gubernur (BP Parkir) dengan suatu kerja sama bagi hasil. Pada parkir off street terdapat beberapa hubungan selain hubungan hukum antara pengelola parkir dengan BP parkir. Pada umumnya pengelola parkir tidak memiliki areal atau gedung sendiri melainkan menjalin kerja sama dengan pemilik atau pengelola gedung/areal parkir tertentu. Sistem perparkiran yang ada saat ini masih menggunakan sistem perparkiran konvensional yang hanya mengandalkan lahan parkir dan petugas parkir yang mengatur tiap-tiap kendaraan yang masuk, dan juga sering kali tidak memperhatikan daya tampung dari lahan parkir yang dimiliki oleh suatu bangunan 11

maupun lahan. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi pihak pemilik kendaraan dikarenakan pengendara tidak mengetahui dimana letak lahan parkir yang kosong dan terpaksa keluar apabila tidak menemukan lahan parkir kosong. Solusi yang memungkinkan untuk permasalahan ini adalah dengan membuat suatu sistem parkir yang tidak hanya menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan keluar namun juga dapat menampilkan letak dari lahan parkir yang penuh dan kosong menjadikan lahan parkir yang informatif. Informasi mengenai lahan parkir yang kosong ini dapat membantu para pengendara agar tidak berkeliling terlebih dahulu untuk menemukan lahan parkir yang kosong. Dari penelitian terdahulu OTOMATISASI PARKIR KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. (Skripsi. Jurusan Fisika, Fakultas Sain dan Teknologi. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, oleh Rahman, 2008). Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Dari uraian di atas maka perlu dibuat system parkir informatif dengan memanfaatkan aplikasi PLC.

12

1.2.

Rumusan Masalah

Merujuk latar belakang di atas maka permasalahan yang diangkat pada skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.

Bagaimana

membuat

sistem

parkir

yang

informatif

dan

dapat

menampilkan letak dari lahan parkir yang penuh dan kosong? 2.

Bagaimana mengaplikasikan PLC Zelio untuk sistem parkir yang

informatif dan dapat menampilkan letak dari lahan parkir yang penuh dan kosong?

1.3.

Batasan Masalah

Untuk mencapai tujuan penyelesaian skripsi ini secara maksimal, maka diperlukan batasan- masalah yang diharapkan agar permasalahan tidak meluas dan tetap fokus pada tujuan utama. Adapun batasan-batasan masalah pada skripsi ini yaitu : 1.

Alat kontrol yang digunakan PLC ( Zelio SR2B201JD ).

2.

Tegangan kerja yang digunakan dalam sistemkontrol ini berupa 12 V DC

untuk Zelio SR2B201JD, 5 V DC untuk laser dan 3 V DC untuk motor DC. 3.

Trafo step down menggunakan 12 VDC – 5 VDC dan 12 VDC – 3 VDC.

4.

Variable yang menjadi objek penelitian meliputi daya tampung suatu

lahan parkir, petunjuk jalur parkir.

1.4.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka, tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah : 13

1.

Untuk membuat sistem parkir yang informatif dan dapat menampilkan

letak dari lahan parkir yang penuh dan kosong. 2.

Untuk mengaplikasikan PLC Zelio sebagai sistem kontrol parkir yang

informatif dan dapat menampilkan letak dari lahan parkir yang penuh dan kosong.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. 2. 14

1. 2. 2.1.

Pengenalan Parkir

Menurut Alfred Rodriques Januar Nabal, 2014 : Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara, sedangkan fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu. Berdasarkan jenisnya parkir dapat dibedakan dalam beberapa tipe, yakni: 1. 2. 1. 1.

Parkir Menurut Tempat

2. 3. 3.1. 3.1.1. a.

On Street Parking

Parkir jenis ini mengambil tempat di sepanjang jalan, dengan atau tanpa melebarkan jalan untuk fasilitas parkir. b.

Off Street Parking

Parkir jenis ini menempati pelataran parkir tertentu di luar badan jalan baik halaman terbuka atau di dalam bangunan khusus untuk parkir. 2.

Parkir Menurut Posisi 15

1. 2. 2.1. 2.1.1. 2.1.2. a.

Parkir Sejajar Sumbu jalan (180°)

b.

Parkir Bersudut 30°, 45°, dan 60° dengan sumbu jalan

c.

Parkir tegak Lurus sumbu Jalan (90°)

3.

Parkir Menurut Status

1. 2. 2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.1.3. a.

Parkir Umum

Perparkiran yang menggunakan tanah- tanah, jalan-jalan atau lapangan yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. b.

Parkir Khusus Perparkiran yang menggunakan tanah- tanah yang dikuasai dan

pengelolaannya diselenggarakan oleh pihak ketiga. c.

Parkir Darurat 16

Perparkiran di tempat-tempat umum, baik di tanah, jalan, lapangan milik Pemerintah Daerah atau swasta karena kegiatan insidentil. d.

Taman Parkir Suatu areal bangunan perparkiran yang dilengkapi fasilitas sarana

perparkiran yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. e.

Gedung Parkir Bangunan

yang

dimanfaatkan

untuk

tempat

parkir

yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah atau pihak yang mendapat izin dari Pemerintah Daerah.

2.2.

Penelitian Terdahulu

Skripsi. Jurusan Fisika, Fakultas Sain dan Teknologi. Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, oleh Rahman, 2008 : Dari hasil penelitiannya, pengujian dan anlisis sistem otomatisasi parkir kendaraan berbasis mikrokontroler AT89S51 ini dimana mikrokontroler akan mengecek kondisi pintu masuk parkir, apabila ada kendaraan di depan pintu, mikrokontroler mengecek kondisi pada masing-masing blok (blok 1 sampai blok 6). Jika ada blok yang kosong LCD akan menampilkan blok tersebut, selanjutnya mikrokontroler akan memerintah motor stepper untuk membuka pintu parkir.

17

Pintu akan menutup kembali setelah kendaraan masuk (tidak ada kendaraan di depan pintu parkir). Proses ini akan terus-menerus dilakukan sampai semua blok parkir terisi.

2.3.

Konsep Dasar

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007: Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan-peralatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing-masing komponen dalam sistem kontrol proses tersebut memegang peranan pentingnya masing-masing, tidak peduli ukurannya. PLC (Programmable, menunjukkan kemampuannya dapat diubah- ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat. Logic, menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmatik, yakni melakukan operasi negasi, mengurangi, membagi, mengalikan, menjumlahkan & membandingkan. Controller, menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan). PLC (Programmable Logic Control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensorsensor yang terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati). Program yang dibuat umumnya dinamakan diagram 18

tangga atau ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC (Programmable Logic Control) dapat dibayangkan seperti sebuah personal komputer konvensional (konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya dengan PC (programmable controlle). Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah peralatan kontrol otomatis yang mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna mengontrol peralatan atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun analog. PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik lainnya. Dengan demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani semakin penting penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan sekaligus menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPUnya PLC bisa berupa mikrokontroller maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan peripheral yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital atau relai. Perangkat lunak programnya sama sekali berbeda dengan bahasa komputer seperti 19

pascal, basis C dan lain-lain. Programnya menggunakan apa yang dinamakan sebagai diagram tangga atau ladder diagram. PLC (Programmable Logic Control).

2.4.

Perangkat Keras

1) 2) 2) 2) 2) 1.

Zelio Logic Smart relay

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007 : Smart relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan relatif ringan. Zelio Logic smart relay didesain untuk automated systems yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Untuk keperluan industri biasanya digunakan untuk aplikasi small finishing, packaging dan juga proses produksi. Selain itu juga digunakan untuk mesin-mesin yang berskala kecil sampai dengan yang skala besar dan terkadang juga digunakan untuk home industry. Untuk sektor komersial atau bangunan biasa digunakan untuk alat penggulung, pintu masuk, instalasi listrik, compressor dan lain-lain yang menggunakan sistem automasi. Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan tipe modular. Perbedaannya adalah pada tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut 20

tetap terbatas hanya bisa ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk tipe modular juga dapat dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan modul. Fungsi smart relay adalah merupakan suatu bentuk khusus dari pengontrol berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan

instruksi-instruksi

dengan

aturan

tertentu

dan

dapat

mengimplementasikan fungsi- fungsi khusus seperti fungsi logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan aritmetika dengan tujuan mengontrol mesin-mesin dan proses-proses yang akan dilakukan secara otomatis dan berulang-ulang. Smart relay ini dirancang sebaik mungkin agar mudah dioperasikan dan dapat diprogram oleh non-programmer khusus. Oleh karena itu perancang smart relay telah menempatkan sebuah program awal (interpreter) di dalam piranti ini yang memungkinkan pengguna me-input program-program kontrol sesuai dengan kebutuhan mereka dalam kebutuhan mereka dalam suatu bentuk bahasa pemrograman yang relatif sederhana dan mudah untuk dimengerti dan dapat diubah atau diganti dengan mudah sesuai dengan kebutuhan. Pemrograman yang digunakan pada smart relay telemecanique adalah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara menggunakan tombol-tombol yang terdapat pada smart relay sehingga dapat mengubah program secara langsung dari smart relay tersebut. Selain itu pemrograman juga dapat menggunakan computer yang menggunakan software ”Zelio Soft 2”. Cara kerja smart relay pertama adalah memeriksa kondisi input. Smart relay akan memeriksa setiap input yang ada. Kemudian semuanya akan diinputkan ke dalam memori. Langkah kedua adalah mengeksekusi porogram pada suatu instruksi. Sehingga kerja smart relay 21

adalah berdasarkan program. Setiap kondisi ditentukan oleh programnya. Langkah terakhir smart relay mengatur status pada perangkat keluaran. Dapat kita lihat bahwa smart relay sangat penting dalam suatu proses. Keuntungan menggunakan Smart relays adalah: 1. 2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.3.1. a.

Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar

dengan backlight memungkinkan dilakukannya pemrograman melalui front panel atau menggunakan Zelio Soft 2 Software. b.

Instalasi yang mudah.

c.

Harga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan PLC.

d.

Fleksibel, kompak dan dapat ditambahkan modul tambahan bila

diperlukan, dual programming language, dan multiple power capabilities (12VDC, 24VDC, 24VAC dan 120 VAC). e.

Open connectivity. Sistem Zelio dapat dimonitor secara jarak jauh dengan

cara menambahkan extension modul berupa modem. Juga tersedia modul modbus sehingga Zelio dapat menjadi slave OLC dalam suatu jaringan PLC.

22

Gambar 2.1 Smart relay Telemecanique SR2 B201 BD Putra, 2007)

(Agfianto Eko

Dari gambar 2.1 dapat kita lihat terdapat layar yang dapat digunakan untuk melakukan pemrograman secara langsung dari smart relay tanpa harus menggunakan perangkat komputer. Dengan adanya tombol-tombol yang telah disediakan kita dapat memrogram dengan lebih mudah. Zelio SR2 B201 BD merupakan smart relay generasi ke-2, jenis modular yang akan dipakai ini dirancang untuk sebuah sistem otomasi. Adapun keunggulan dari tipe modular ini adalah hanya membutuhkan supply 24 volt dengan I/O berjumlah 26 buah dan input analog berjumlah 16. Zelio SR2 B201 BD ini juga merupakan sebuah smart PLC yang memiliki CPU, memori dan relay yang terintegrasi di dalamnya. Selain itu juga, Zelio dengan tipe ini mampu untuk diekspansi jumlah input/output- nya. Berbeda dengan PLC biasa, Zelio SR2 B201 BD memiliki input analog yang berfungsi untuk memudahkan dalam penggunaan input berupa data analog dan perbandingan tegangan.

23

Untuk memprogram modul Zelio SR2 B201 BD ini dapat menggunakan dua cara, yaitu pertama dengan cara melalui panel depan modul Zelio dan kedua melalui programming workshop zelio soft 2. Bahasa pemrograman pada zelio soft 2 terdapat dua macam, yaitu ladder diagram dan FBD (Functional Block Diagram), akan tetapi untuk penggunaan input analog hanya dapat digunakan pada bahasa pemrograman

FBD.

Kedua

bahasa

pemrograman

ini

sama-sama

mengimplementasikan Predefine Function Block seperti timer dan counter serta fungsi-fungsi spesifik yang lain. Zelio merupakan kumpulan dari relay, dimana relay adalah sebuah device yang bekerja berdasarkan gaya electromagnetic yang dapat menutup dan membuka sebuah kontak switch. Relay pada mulanya dikembangkan untuk memudahkan dua kontrol elektronik, yaitu remote control dan power amplification. Contoh dari power amplification adalah starting relay pada sebuah mobil. Kontak relay memiliki dua konfigurasi dasar yaitu Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC). Normally Open memiliki kondisi kontak open pada saat tidak di-energized dan kontak akan close bila di-energized. Sedangkan Normally Closed memiliki kondisi kontak closed pada saat tidak di-energized dan kontak akan open bila di-energized. Berdasarkan perjanjian, simbol relay selalu menunjukkan kondisi kontak pada saat tidak di-energized. Switch dan relay digunakan secara luas pada industri-industri untuk mengontrol motor, mesin dan proses. Switch dapat menjalankan single machine on dan off, tetapi berbeda dengan jaringan relay Logic yang dapat mengontrol proses yang dijalankan,

24

menyalakan sebuah mesin, menunggui sampai proses selesai, kemudian menjalankan proses berikutnya. Zelio Logic tipe modular yang dapat ditambahkan module sesuai dengan kebutuhan. Tetapi penambahan module cukup terbatas. Hanya sampai 40 I/O saja. Smart relay ini memiliki performa yang cukup baik dibandingkan dengan smart relay yang lain karena memiliki bentuk yang kecil dan relatif lebih ringan dan memiliki jumlah input dan output yang cukup banyak dibandingkan dengan smart relay lain yang seukuran dan juga terdapat layar untuk memudahkan pengontrolan. Programming dan instalasi yang mudah, Zelio Logic sangat cocok untuk semua aplikasi. Zelio Logic ini juga fleksibel menawarkan dua macam Option, yang pertama adalah compact version dimana pada versi ini memiliki konfigurasi yang fix, sedangkan untuk yang kedua yaitu Modular version, dapat ditambahkan extension Modules serta 2 bahasa programming (FBD atau ladder).

a.

Secara independen, menggunakan tombol-tombol pada Zelio Logic smart

relay (ladder language) b.

Menggunakan pemrograman pada PC menggunakan ”Zelio Soft 2 2”

software.

2.

Input dan Output (I/O)

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007: Smart relay ini memiliki jumlah input 16 yang terdiri dari analog dan digital dan memiliki output 10 relay normally open. 25

Smart relay ini juga dapat digabungkan dengan modul tambahan sehingga dapat memperbanyak jumlah input maupun jumlah output sampai dengan total jumlah 40 I/O. Untuk discrete input memiliki tegangan nominal 24V dan arusnya 4 mA dan untuk input analog 0-10 atau 0-24 VDC. 3.

Spesifikasi

Zelio tipe SR2 B201 BD memiliki jumlah I/O sebanyak 26 buah, dimana memiliki input diskrit berjumlah 16, yang diantaranya berupa input analog berjumlah 6, sedangkan output-nya berjumlah 10 buah bertipe relay. Zelio jenis ini disuplai dengan tegangan DC 24Volt (antara 19,2-30 Volt). 4.

Bagian-bagian PLC

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007: PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam dunia industri. Elemenelemen sebuah PLC terdiri atas : 1. 2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.3.1. 2.3.2. 2.3.3. 2.3.4. 2.3.5. 26

a.

Central Processing Unit (CPU)

Adalah otak dalam PLC, merupakan tempat mengolah program sehingga sistem kontrol yang telah di desain akan bekerja seperti yang telah diprogramkan. CPU PLC ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik sangat bervariasi macamnya tergantung pada masing-masing tipe PLC-nya. CPU ini juga menangani komunikasi dengan piranti eksternal, interkonektifitas antar bagianbagian internal PLC, eksekusi program, manajemen memori, mengawasi atau mengamati masukan dan memberikan sinyal ke keluaran (sesuai dengan proses atau program yang dijalankan). Kontroler PLC memiliki suatu suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memeriksa memori agar dapat dipastikan memori PLC tidak rusak yang diandai dengan lampu indikator pada badan PLC. b.

Terminal masukan ( Power Supply )

Adalah terminal untuk memberi tegangan dari power supply ke CPU (100 sampai 240 VAC atau 24 VDC). Modul ini berupa switching power supply. c.

Terminal pertanahan fungsional ( Functional Earth Terminal ).

Adalah terminal pertanahan yang harus diketanahkan jika menggunakan tegangan sumber AC. d.

Terminal keluaran Power Supply

ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik dengan sumber tegangan AC dilengkapi dengan keluaran 24 VDC untuk mensuplai keluaran. e.

Terminal masukan (Terminal Input)

Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian masukan. f.

Terminal keluaran (Terminal Output) 27

Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian keluaran.

5.

Masukan-masukan PLC

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007: Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti masukan lainnya. Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan tersebut, dibutuhkan sumber tegangan untuk memicu masukan. Pada gambar 12 ditunjukkan contoh menghubungkan sebuah sensor dengan tipe keluaran sinking (menyedot arus) dengan masukan PLC yang bersifat sourcing (memberikan arus).

6.

Keluaran PLC

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007: Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator dan sebagainya. ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik menggunakan keluaran berupa relai, dengan adanya relai ini, menghubungkan dengan piranti eksternal menjadi lebih mudah.

28

Gambar 2.2. Contoh menghubungkan keluaran PLC dengan lampu (Agfianto Eko Putra, 2007)

2.5.

Komponen pendukung

1. 2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 1.

Sensor Cahaya

2. 3. 3.1. 3.2. 3.3. 3.3.1. 3.3.2. 3.3.3. 3.3.4. 3.3.5. 3.3.6. 3.3.7. 3.3.8. a.

Dioda Laser

29

Hanif Said ( 2012 ) : Dioda laser adalah LED yang dibuat khusus untuk dapat beroperasi sebagai laser. Laser singkatan dari “light amplifications by stimulated of radiation” (amplifikasi cahaya dengan emisi radiasi yang distimulasi). Tidak seperti LED, dioda laser mempunyai lubang optis dibentuk dengan pelapisan sisi yang berlawanan dari chip untuk menghasilkan dua permukaan pemantulan yang tinggi. Seperti LED, dioda laser adalah dioda sambungan PN yang pada level arus tertentu akan memancarkan cahaya. Dioda laser tidak lebih dari suatu LED yang dibuat dengan sangat teliti dengan lapisan-lapisan rata dan dua buah cermin kecil. Cermin- cermin itu sangat berhadapan antara yang satu dengan yang lainnya dan menghasilkan umpan balik internal yang menyebabkan terjadinya perangsangan emisi dari radiasi (stimulated emulation of radiation). Emisi yang distimulasikan terjadi secara alamiah bila suatu proses cahaya yang dipancarkan oleh elektron yang dibangkitkan menyerang elektron kedua yang dibangkitkan dan memaksa untuk mengadakan penggabungan kembali dengan suatu lubang hasilnya adalah terjadinya dua buah proton yang memiliki frekuensi dan perjalanan yang benarbenar identik dalam fasa yang sempurna antara yang satu dengan yang lainnya. Emisi yang disimulasikan merupakan suatu amplifikasi (penguatan) kemudian disimulasikan bahan laser dan hasilnya adalah sinar laser.

30

Gambar 2.3. Dioda laser ( Hanif Said, 2012 )

Sebagian besar dioda laser dibuat dengan memproduksi lapisan presisi dari arsenida galium (GaAs) atau semikonduktor penghasil cahaya yang lain, dioda laser dalam rangkian ini digunakan sebagai pemancar yang berkas cahayanya dikenakan secara langsung dengan LDR selaku sensor penerima cahaya.

b.

LDR (Light Dependent Resistor)

Menurut Angga Khalifah Tsauqi (2016) : LDR singkatan dari Light Dependent Resistor yang dibuat dari bahan semikonduktor seperti silicon, selenium atau kadmium sulfida. Foton conductive ini mempunyai sifat akan berkurang nilai resistansinya apabila tidak terdapat cahaya yang mengenainya dan akan naik nilai resistansinya apabila cahaya jatuh padanya.

31

Gambar 2.4. LDR ( Angga Khalifah Tsauqi, 2016 )

2.

Motor DC

Menurut Hanif Said ( 2012 ) : Motor adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau energi mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran daripada rotor. Fungsi motor ini berdasarkan gejala bahwa suatu medan magnet mengeluarkan gaya pada penghantar berarus. Prinsip kerjanya adalah apabila sebuah kawat penghantar yang dialiri arus diletakkan antara dua buah kutub magnet, maka pada kawat itu akan bekerja suatu gaya yang menggerakkan kawat itu (gaya lorentz). Setiap konduktor yang mengalirkan arus mempunyai medan magnet disekelilingnya. Kuat medan tergantung pada besarnya arus yang mengalir dalam konduktor tersebut. Pada motor DC, konduktor pengalir arus dililitkan pada alur-alur jangkar. Jika jangkar berputar maka dalam lilitan jangkar motor tersebut dibangkitkan gaya gerak listrik (GGL) yang kemudian diubah menjadi energi mekanik dalam rotor.

32

Gambar 2.5 Motor DC ( Hanif Said, 2012 )

3.

Relay

Menurut Hanif Said ( 2012 ) : Relay adalah suatu alat yang dioperasikan dengan listrik yang mengontrol penghubungan rangkaian listrik (Frank D. Petruzella, 2004:191). Relay menempati posisi penting dalam banyak sistem kontroL, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh, pengendalian arus dan tegangan tinggi dengan sinyal kendali bertegangan dan berarus rendah. Susunan paling sederhana terdiri atas kumparan kawat penghantar yang digulungkan pada former memutari teras magnet. Bila kumparan dienergikan oleh arus, medan magnet yang dibangun menarik armature berporos, memaksanya bergerak cepat kearah teras. Gerakan armatur ini melalui pengungkit dipakai untuk membuka atau menutup kontakkontak. Waktu kerja dan waktu lepas untuk relai armatur berada dalam daerah 15 milidetik. Susunan semua kontaknya itu secara listrik terisolasi dari rangkaian kumparan. Normal terbuka (normally open), kontak-kontak akan tertutup bila relai diberi tegangan. Normal tertutup (normally close), kontak-kontak terbuka bila diberi tegangan.

33

Gambar 2.6. Relai 5 Vollt ( Hanif Said, 2012 )

4.

Limit Switch

Menurut Hanif Said ( 2012 ) : Sakelar batas atau limit switch merupakan saklar yang dapat dioperasikan secara otomatis ataupun manual. Limit switch mampunyai fungsi yang sama yaitu mempunyai kontak NO (Normaly Open) dan NC (Normally Close). Limit switch akan bekerja jika ada benda yang menekan roller-nya, sehingga kedudukan kontak NO menjadi NC dan kontak NC menjadi NO. Jika benda sudah diangkat, roller dari limit switch kembali keposisi semula, demikian pula dengan kedudukan kontak-kontaknya.

Gambar 2.7. Limit Switch NC - NO ( Hanif Said, 2012 )

34

5.

Saklar Tombol Tekan

Menurut Hanif Said ( 2012 ) : Saklar tombol tekan adalah suatu jenis peralatan kontrol yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Saklar tombol tekan dioperasikan secara manual dengan cara menekan tombolnya. Menurut kedudukan kontak- kontaknya tombol tekan dapat dibagi menjadi dua yaitu, Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Kontak NO kedudukan kontaknya dalam keadaan terbuka sebelum tombol dioperasikan atau ditekan. Apabila kontak NO tersebut ditekan maka kedudukan kontaknya akan berubah menjadi NC (tertutup), begitu juga sebaliknya untuk kontak NC dan ketika tombol dilepas maka kedudukan kontaknya akan kembali keposisi semula.

Gambar 2.8. Saklar Tombol Tekan ( Hanif Said, 2012 )

6.

IC Catu daya

Menurut Hanif Said ( 2012 ) : Pada rangkaian power supply tegangan output-nya 40 VDC. Tetapi penulis memerlukan tegangan 30 VDC dan 5 VDC, sehingga penulis memerlukan modul step down untuk menurunkan tegangan dari 40 VDC menjadi 30 VDC dan 5 VDC. Modul step down ini menggunakan IC LM2596. Dimana IC LM2596 adalah sirkuit terpadu/integrated circuit yang berfungsi 35

sebagai step down DC converter dengan current rating 3A. Terdapat beberapa varian dari IC seri ini yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu versi adjustable yang tegangan keluarannya dapat diatur, dan versi fixed voltage output yang tegangan keluarannya sudah tetap / fixed. Pada modul diatas menggunakan seri IC adjustable yang tegangan keluarnya dapat diubah-ubah. Keunggulan modul step down LM2596 dibandingkan dengan step down tahanan resistor / potensiometer adalah besar tegangan output tidak berubah (stabil) walaupun tegangan input naik turun. Berikut merupakan gambar dari Modul step down LM2596.

Gambar 2.7. Modul step down ( Hanif Said, 2012 )

7.

Power Supply

Menurut Iril Mare Arifana ( 2016 ) : Pada dasarnya power supply atau catu daya memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, power supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah electric power converter.

36

2.1. 2.2. Jenis-Jenis Power Supply antara lain : a.

DC Power Supply

Pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus listrik dalam bentuk direct current (DC) dan memiliki polaritas yang tetap yaitu positif dan negatif untuk bebannya. Terdapat 2 jenis DC power supply yaitu : 1)

AC to DC power supply

AC to DC Power Supply, yaitu DC Power Supply yang mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki sebuah transformator yang menurunkan tegangan, dioda sebagai penyearah dan kapasitor sebagai penyaring (filter). 2)

Linear power supply

Linear power supply berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi konstan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan DC Input. b.

AC Power Supply

Power supply yang mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC Power Supply yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk peralatan yang membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V ke 220V. c.

Switch Mode Power Supply

37

Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis power supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian di-switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati transformator frekuensi tinggi.

Gambar 2.8. Tampilan Power Suppy Switching 5 Volt (Iril Mare Arifana, 2016 )

d.

Programable Power Supply

Programmable Power Supply adalah jenis power supply yang pengoperasiannya dapat dikendalikan oleh remote control melalui antarmuka (interface) Input Analog maupun digital seperti RS232 dan GPIB. e.

Uninterruptible Power Supply

Uninterruptible Power Supply atau sering disebut dengan UPS adalah power supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu arus listrik yang langsung berasal dari tegangan input AC dan baterai yang terdapat didalamnya. Saat listrik normal, tegangan input akan secara simultan mengisi baterai dan menyediakan arus listrik 38

untuk beban (peralatan listrik). Tetapi jika terjadi kegagalan pada sumber tegangan AC seperti matinya listrik, maka baterai akan mengambil alih untuk menyediakan tegangan untuk peralatan listrik/elektronika yang bersangkutan. f.

High Voltage Power Supply

High Voltage Power Supply adalah power supply yang dapat menghasilkan tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt. High Voltage Power Supply biasanya digunakan pada mesin X-ray ataupun alat-alat yang memerlukan tegangan tinggi.

2.6.

Perangkat Lunak

1. 2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 1.

Pemograman PLC(Programmable Logic Control)

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007: Sebuah diagram tangga atau ladder diagram terdiri dari sebuah garis menurun ke bawah pada sisi kiri dengan garis-garis bercabang ke kanan. Garis yang ada sebelah kiri disebut palang bis (bus bar), sedang kan garis-garis bercabang (The Branching Lines) adalah barisinstruksi atau anak tangga. Sepanjang garis instruksi di tempatkan berbagai macam kondisi yang 39

terhubungkan ke instruksi lain disisi kanan. Kombinasi logika dari konsisi-kondisi tersebut menyatakan kapan dan bagaimana instruksi yang ada di sisi kanan tersebut dikerjakan. Contoh diagram tangga ditunjukkan pada gambar 4. Sepanjang garis instruksi bisa bercabang-cabang lagi kemudian bergabung lagi. Garis-garis pasangan vertikal (seperti lambang kapasitor) itulah yang disebut kondisi. Angka-angka yang terdapat pada masing-masing kondisi merupakan bit operan intruksi. Status bit yang berkaitan dengan masing-masing kondisi tersebut yang menentukan kondisi eksekusi dari intruksi berikutnya.

2.

Software

Menurut Agfianto Eko Putra, 2007: Pemrograman yang dipakai pada smart relay ini adalah menggunakan software Zelio Soft 2. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah Ladder Diagram (LD) dan Function Block Diagram (FBD). Pada gambar Gambar 2.20 dapat kita lihat contoh layout program yang menggunakan ladder diagram.

40

Gambar 2.9.

Layout

yang

menggunakan

ladder

diagram

( Agfianto Eko Putra, 2007 )

Pada ladder language terdapat dua macam simbol yang dapat digunakan yaitu ladder symbol dan electrical symbol. Pada ladder symbol terdapat 120 baris yang dapat digunakan untuk program. Fitur-fitur yang ada adalah timer, yang digunakan untuk menghitung delay baik on/off. Counter yang digunakan untuk menghitung maju atau mundur. Analogue comparator dan counter comparator yang digunakan untuk membandingkan. Clock yang digunakan untuk range waktu yang valid selama melakukan proses.

BAB III 41

METODOLOGI PENELITIAN

1. 2. 3. 1. 2. 3. 3.1.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian eksperimen (Experimental Research) yakni suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Metode penelitian ini sering digunakan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil.

42

3.2.

Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Tahapan Penelitian Berdasarkan gambar 3.1 dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Sumber referensi dari makalah dan jurnal. 2. Kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. 3. Proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem. 4. Menjelaskan bagaimana seorang peneliti mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. 5. Pengimplementasian alat dan penarikan kesimpulan

43

3.3.

Tempat dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin. Peneliti memilih Lab tersebut karena tersedia sarana yang mendukung pelaksanaan penelitian, alat, dan bahan.

3.4.

Diagram Blok Aplikasi PLC Zelio Untuk Sistem Parkir Yang

Informatif

Gambar 3.2. Gambar Diagram Blok Aplikasi PLC Zelio Untuk Sistem Parkir Yang Informatif

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan pembahasan pengujian, pengambilan data dari aplikasi PLC (Programmable Logic Control ) Zelio untuk sistem parkir informatif yang telah dibuat. Dari hasil pengujian ini diharapkan mampu memberikan jawaban bagaimana membuat sistem parkir yang informatif, kemudian mengetahui apakah rekayasa pengendalian sistem parkir yang informatif menggunakan zelio ini dapat berjalan sesuai dengan fungsional yang menjadi harapan penulis. Sistem Parkir yang Informatif dan Dapat Menampilkan Letak Dari Lahan Parkir yang Penuh dan Kosong.

45

1. 2. 3. 4. 4.1.

Skema Perancangan

Gambar 4.1. Skema Perancangan

46

4.2.

Single Diagram

Gambar 4.2 Single Diagram

47

5.

Ladder Diagram

Gambar 4.3. Ladder Diagram

1. 48

1. 2. 3. 4. 4.1.

Pengujian Dan Pengambilan Data Perangkat Keras (Hardware)

1. 2. 3. 4. 4.1. 4.1.1.

Pengujian Suplai Tegangan

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengukur suplai tegangan kerja untuk setiap alat sesuai dengan batasan dan kebutuhannya, dengan harapan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan pada setiap alat. Di bawah ini adalah prosedur pengujian suplai sumber tegangan. 1.

Menyalakan power suplai yang akan dihubungkan pada Zelio (tegangan

kerja yang diijinkan 12 VDC). 2.

Kalibrasi volt meter ke pengukuran VDC dan batas alat ukurnya.

3.

Menghubungkan jumper

(+) dan (-) pada volt meter dengan suplai

tegangan pada terminal (+) dan (-) Power Suppy Switching 12 Volt 4.

Amati hasil pengukurannya.

5.

Hubungkan kabel jumper ke masing-masing terminal pada kompenen ke

terminal Zelio SR2B201JD. 49

Gambar 4.3. Pengujian suplai tegangan ke zelio

Gambar 4.4. Pengujian suplai tegangan ke Q1, Q2 dan Q3

50

Gambar 4.5. Pengujian suplai tegangan ke Q6, Q7 dan Q8

Gambar 4.4. Pengujian suplai tegangan ke Q8 dan Q9

51

Pada pengujian suplai tegangan didapatkan hasil dan data sebagai berikut: 1.

Suplai tegangan masuk ke ke terminal ( + ) dan ( - ) Zelio adalah 12 VDC.

2.

Suplai tegangan masuk ke Q1, Q2 dan Q3 adalah 12 VDC untuk

menghidupkan LED jalur sebagai rekomendasi area yang dapat dituju. 3.

Suplai tegangan masuk ke Q4, Q5 dan Q6 adalah 5 VDC sebelumnya

diturunkan menggunakan trafo step down dari 12 V ke 5 V untuk menghidupkan relay bantu 5 V. 4.

Suplai tegangan masuk ke Q7 dan Q8 adalah 5 VDC untuk menghidupkan

relay bantu 5 V. 5.

Suplai tegangan masuk ke kontak bantu relay 5v adalah 3 VDC untuk

menghidupkan relay motor DC diturunkan menggunakan trafo step down dari 5 V ke 3 V.

4.1.2.

Pengujian Kerja dan Fungsi Alat

Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui keberhasilan kerja dan fungsi apakah sudah sesuai dengan rancangan sistem yang dibuat, dengan harapan setiap aksi dan respon pada Zelio sebagai sistem kontrol dapat bekerja sebagaimana mestinya. Pengujian dilakukan setelah Zelio telah selesai diberikan perintah program dan telah dalam kondisi run. Untuk pengujian sistem parkir yang informatif menggunakan perangkat PLC Zelio, maka dilakukan prosedur pengujian sebagai berikut : 1.

Nyalakan suplai daya 12 VDC untuk tegangan kerja Zelio. 52

2.

Pada awal ini kita asumsikan bahwa area parkir saat ini adalah dalam

keaadaan masih kosong. 3.

Beri simulasi menghalangi sinar laser 1 untuk menyinari LDR 1 (Sebagai

sensor 1). 4.

Amati dan catat apakah portal masuk terbuka, jika terbuka artinya sistem

masih membaca masih ada slot yang kosong diantara semua blok. 5.

Setelah portal terbuka amati jalur LED yang menyala untuk menujukan

rekomendasi yang diberikan sistem untuk diisi bloknya, amati juga pada setiap blok terdapat dua buah LED yang menunjukan kondisi ada slot kosong (LED hijau) dan slot penuh (LED merah). 6.

Beri simulasi menghalangi sinar laser untuk menyinari LDR pada blok

yang direkomendasikan atau yang ingin dimasuki, ini dilakukan untuk perhitungan simulasi mobil yang masuk pada setiap blok. 7.

Ulangi langkah ke 6 berulang kali untuk menguji kondisi blok sedang

penuh dengan mengamati perubahan led yang menyala dari hijau ke merah.

8.

Ulangi juga langkah ke 3 untuk menguji kondisi portal masuk setelah

diberi simulasi ada mobil yang parkir pada setiap slot. Kemudian amati dan catat.

Adapun hasil dari pengujian kerja dan fungsi diperlihatkan pada gambar 4.1.

53

Gambar 4.1 Pengujian fungsional simulasi alat peraga

Berdasarkan hasil pengujian alat maka didapat. 1.

Pada saat kondisi awal portal tertutup kemudian diberi instruksi dengan

memberi pengaruh pada sensor 1 maka respon alat portal terbuka dan jalur LED menuju blok 3 menyala sebagai rekomendasi area parkir yang dapat diisi. 2.

Pada blok 3 terlihat LED hijau menyala yang menandakan blok 3 masih

kosong, dan akan terpenuhi ( LED merah menyala ) apabila telah dipenuhi sebanyak 6 (enam) slot dan untuk itu diinstruksikan dengan mensimulasikan melewati sensor 4 pada blok 3 sebanyak 6 kali dan respon alat adalah LED jalur blok 3 mati berganti dengan menyalanya LED jalur blok 2. 3.

Selanjutnya diulangi kembali simulasi pada mengalangi sensor 1 ternyata

respon alat adalah portal masuk terbuka karena sistem membaca masih ada slot parkir pada area blok 2 dan blok 1 dan akan tertutup kembali secara otomatis. 4.

Pada blok 2 terlihat LED hijau menyala yang menandakan blok 2 masih

kosong, dan akan terpenuhi ( LED merah menyala ) apabila telah dipenuhi sebanyak 6 (enam) slot dan untuk itu disimulasikan dengan melewati sensor 3

54

pada blok 2 sebanyak 6 kali dan LED jalur blok 2 mati berganti dengan menyalanya LED jalur blok 1. 5.

Selanjutnya diulangi kembali simulasi pada mengalangi sensor 1 maka

respon alat adalah portal masuk masih dapat terbuka karena sistem membaca masih ada slot parkir pada area blok 1 dan akan tertutup kembali secara otomatis. 6.

Pada blok 1 terlihat LED hijau menyala yang menandakan blok 1 masih

kosong, dan akan terpenuhi ( LED merah menyala ) apabila telah dipenuhi sebanyak 3 (tiga) slot dan untuk itu disimulasikan dengan melewati sensor 2 pada blok 1 sebanyak 3 kali dan respon alat adalah LED jalur blok 1 mati. 7.

Selanjutnya diulangi kembali simulasi pada mengalangi sensor 1 pada

kondisi ini respon alat adalah portal masuk tidak dapat terbuka karena sistem membaca semua slot parkir pada area blok 1, blok 2 dan blok 3 telah penuh. 8.

Agar portal masuk dapat terbuka maka diberikan simulasi ada mobil yang

keluar dan melalui sensor 5, sensor 6 dan sensor 7. Maka terlihat respon alat menunjukan nyala LED merah berpindah menjadi hijau kembali atau ada slot parkir yang masih kosong. 9.

Untuk membuka portal keluar maka disimulasikan dengan menekan

tombol sebagai instruksi manual membuka portal keluar dan akan tertutup kembali secara otomatis.

55

BAB V PENUTUP

5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang ada sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.

Untuk membuat sistem parkir yang informatif dan dapat menampilkan

letak dari lahan parkir yang penuh dan kosong maka dapat menggunakan perangkat PLC Zelio sebagai sistem kontrolnya. 2.

Dengan menggunakan teknologi PLC Zelio dan sensor LDR dapat

diaplikasikan sebagai sistem kontrol parkir yang informatif, dapat menampilkan

56

letak dari lahan parkir yang penuh dan kosong serta dapat melakukan perhitungan matematis tentang jumlah pengguna mobil yang masuk dan keluar.

5.2.

Saran

Dalam skripsi ini saya dapat memberi saran agar kedepannya dapat menambahkan jumlah berapa parkir yang kosong pada setiap bloknya. Dikarenakan pada skripsi yang saya buat kami tidak dapat menampilkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agfianto Eko Putra, 2007, PLC: Konsep, Pemrograman Dan Aplikasi, Yogyakarta : Gava Media. Alfred Rodriques Januar Nabal, 2014. Evaluasi Kebutuhan Lahan Parkir Pada Area Parkiran Kampus Fisip Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Angga Khalifah Tsauqi, Saklar Otomatis Berbasis Light Dependent Resistor (Ldr) Pada Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal Ilmiah IPB Dramaga Bogor 16680. Bogor , 2016. Antono Tri, Materi Pelatihan PLC Tingkat Dasar, Padang, Politeknik Universitas Andalas, 2003. iril mare arifana, 2016, Analisa Power Supply Switching Dengan Arus Dan Tegangan Terkendali Sebagai Catu Daya Proses Elektropleting Logam. Jurnal Ilmiah FSDT Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang , 2016 Fadilah, Kismet, Drs. Dkk, Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar, Bandung, Angkasa, 2003. Hanif Said, 2012, Aplikasi Programmable Logic Controller (PLC) Dan Sistem Pneumatik Pada Manufaktur Industri, Yogyakarta : CV Andi Offset (ANDI)

57

Related Documents

Skripsi
December 2019 83
Skripsi
May 2020 46
Skripsi
June 2020 43
Skripsi
May 2020 41
Skripsi
November 2019 97

More Documents from ""

Abstrak.docx
April 2020 23
77630347
August 2019 35
Lp Hiperbilirubin.docx
November 2019 29
U7.txt
December 2019 33
Skema Mainboard.txt
April 2020 20