Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur.
BAB II LANDASAN TEORI 1. Konsep Dasar Sistem Dalam menyusun dan merancang sistem informasi terdapat beberapa konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan dan landasan, dimana konsep – konsep tersebut merupakan teori yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi serta pemecahan masalah yang ada. Sistem adalah istilah umum dalam beberapa disiplin ilmu, tapi sistem mempunyai ciri – ciri umum. Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan yang terdiri dari unsur – unsur yang terorganisasi, di samping berhubungan satu sama lainnya, juga berhubungan dengan lingkungan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan subsistem adalah merupakan unsur ( elemen dari sistem yang lebih besar ). Lebih lanjut mengenai sistem adalah sebagai berikut : a. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto H.M (2003 : 34), menyatakan bahwa sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai
tujuan tertentu”.
Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini adalah sistem akuntansi, yang didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan , pembelian dan buku besar. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut : “ Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu “.
Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan komponen adalah sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak. b. Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: 1) Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan, dapat berupa satu subsistem-subsistem ataupun bagian-bagian dari sistem untuk menjalani fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara keseluruhan. 2) Batasan Sistem Batasan sistem adalah daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya, dan dapat pula menunjukkan ruang lingkup dari sistem. 3) Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar sistem adalah sesuatu di luar batasan sistem yang dapat mempengaruhi jalannya operasi sistem. Lingkungan ini harus dapat dikendalikan agar lingkungan luar yang menguntungkan dapat terus dan yang merugikan dapat dicegah supaya tidak mengganggu kelangsungan sistem. Dalam rekayasa sistem informasi, lingkungan disebutkan sebagai sumber atau tujuan yang berupa objek dapat memberikan masukan atau menerima keluaran dari sistem.
5
6 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. 4) Penghubung Sistem Merupakan media penghubung antara subsistem lainnya yang merupakan sumber-sumber daya mengalir diantara subsistem-subsistem. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan dengan melalui media penghubung. 5) Masukan Sistem Masukan adalah energi ke dalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi-energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. 6) Keluaran Sistem Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah menjadi sesuatu yang berguna dan dapat pula menjadi sisa yang tidak berguna. Keluaran suatu subsistem dapat menjadi masukan bagi subsistem lainnya. 7) Pengolahan Sistem Pengolahan sistem adalah bagian dari sistem yang melakukan pengolahan energi masukan sehingga menghasilkan keluaran. 8) Sasaran Sistem Sasaran adalah hasil yang ingin dicapai oleh sistem, sehingga suatu sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran sistem akan sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu subsistem akan dikatakan berhasil bila sistem dapat mencapai sasaran atau tujuannya. Dalam pengembangan Sistem Informasi terdapat beberapa tahapan, diantaranya: a) Kebijakan dan perencanaan Sistem b) Analisa sistem c) Desain sistem secara umum d) Desain sistem secara rinci e) Seleksi sistem f) Implementasi sistem g) Perawatan sistem Dari tahapan-tahapan pengembangan sistem tersebut yang utama adalah Analisa sistem, Desain sistem dan Implementasi sistem. 2. Konsep Dasar Informasi a. Pengertian Informasi Informasi terdiri dari data-data, meskipun demikian definisi informasi berbeda dengan data, data adalah fakta dan angka yang sedang tidak digunakan pada proses pengambilan keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Pengertian Informasi pada umumnya adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberi bentuk lebih berarti dari suatu kejadian. Menurut Gordon B. Davis (2002 : 27) mengungkapkan :
“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.
7 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. b. Kualitas Informasi Kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu seperti yang dijelaskan berikut ini, informasi yang dihasilkan harus : 1) Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima kemungkinan banyak gangguan yang dapat berubah informasinya. 2) Tepat Waktu Informasi yang datang pada penerima tidak boleh datang terlambat, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. 3) Relevan Informasi mempunyai untuk pemakainya. Relevansi informasi oleh setiap orang berbeda-beda. 3. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi pada suatu organisasi dapat dilakukan sebagai suatu sistem yang menjadikan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut pada saat diperlukan. Sistem tersebut harus menyimpan, mengambil, mengubah, memproses, dan mengkomunikasikan peralatan lainnya. Menurut Hall, James A. (2001 : 7) mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut : “Sebuah rangkain prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.” Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Adapun komponen-komponen sistem informasi meliputi : a. Blok Masukan (input block) Masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar. b. Blok Model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dari model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok Keluaran (output block) Produk dari Sistem Informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem. d. Blok Teknologi (technology block) Teknologi merupakan kotak alat dalam suatu informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi, perangkat lunak dan perangkat keras. e. Blok Basis Data (database block) Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan di dalam basis data dan diorganisasikan supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
8 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. f.
Blok Kendali (controls block) Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau kesalahan yang telah terjadi dapat diatasi.
4. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat akuntansi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (Classifying), perangkuman (Summarizing) dan pelaporan (Reporting) dan kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan. Menurut Geord H. Bodnar dan William S. Hopwood (2000 : 4) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut :
“Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi mewajibkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi”. Data yang diolah oleh sistem informasi akuntansi adalah data yang bersifat keuangan, sehingga informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi hanya informasi keuangan saja. 5. Analisa Sistem dan Perancangan Sistem a. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan proses pengumpulan data dan menaksirkan fakta, pendiagnosaaan masalah, dan menggunakan informasi untuk mengusulkan perbaikan sistem. Suatu sistem akan selalu dianalisa lalu dikembangkan, karena sebuah sistem tidak ada yang sempurna dan selalu terbuka peluang untuk mengembangkannya. Analisis biasanya dimulai dengan meninjau kembali struktur organisasi dan Uraian kerja personel yang bersangkutan. Disusul dengan formulir, catatan, prosedur, metode, pemrosesan dan laporan yang digunakan oleh perusahaan, termasuk instruksi tertentu kepada personel yang bersangkutan dari rincian prosedur yang terinci, sangat berharga bagi analisis sistem untuk mencari fakta. Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analisis Sistem sebagai berikut: 1. Identify, mengidentifikasi masalah meliputi : a) Mengidentifikasi penyebab masalah b) Mengidentifikasi titik keputusan c) Mengidentifikasi personal – personal dan kunci 2. Understand, memahami sistem kerja yang ada, meliputi : a) Menentukan jenis penelitian b) Merencanakan jadwal penelitian c) Membuat agenda pengumpulan data d) Mengumpulkan data 3. Analyze, menganalisa sistem meliputi : a) Menganalisa kebutuhan informasi pemakai b) Menganalisa kelemahan sistem yang ada saat ini c) Memberikan alternatif pemecahan masalah ( solusi ) 4. Report, membuat laporan hasil analisis
9 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. b. Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah kombinasi / seri dari proses yang menyangkut aktifitas-aktifitas : 1) Identifikasi suatu problem 2) Analisa suatu problem 3) Menyelesaikan suatu proses Dengan kata lain, perancangan sistem adalah proses pengamatan terhadap keadaan suatu badan usaha dengan tujuan dapat mengetahui situasi operasinya dan apakah badan usaha tersebut memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Tujuan perancangan sistem terdiri dari 2 (dua) tujuan, yaitu : 1) Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem 2) Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Untuk mencapai tujuan yang kedua, yang lebih condong kepada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancangan bangun yang jelas dan lengkap untuk digunakan dalam pembuatan program komputernya. Maka analisis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut : 1) Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah dipergunakan. 2) Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan atau yayasan dengan lebih mendefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang selanjutnya adalah tahap analisa sistem. 3) Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh komputer. 4) Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan bangunan yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi. c. Perancangan Komponen Secara Umum Pada tahap ini, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user atau pemakai bukan untuk programnya. 1) Perancangan Model Analis sistem dapat merancang model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk sistem fisik dan model logika. Bagan alur sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan sistem fisik. Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user, bagaimana nantinya fungsi-fungsi dari sistem informasi secara logika akan bekerja. 2) Perancangan Keluaran Keluaran merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat, istilah keluaran dapat terdiri dari berbagai jenis. Yang dimaksud keluaran pada rancangan sistem ini adalah keluaran yang berupa tampilan di media kertas atau layar komputer. 3) Perancangan Masukan Alat masukan dapat digolongkan ke dalam 2 (dua) golongan, yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Alat input langsung berupa alat yang langsung dihubungkan ke CPU ( Central Processing Unit ), Sedangkan alat masukan tidak langsung adalah alat yang tidak langsung dihubungkan ke CPU.
10 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. 4) Perancangan Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk menampilkannya. 5) Perancangan Kontrol Suatu sistem merupakan sasaran dari Missmanagement ( kesalahan pada pengolahan ). Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan / kesalahankesalahan pengendalian. Dapat juga digunakan untuk melacak kesalahankesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi. 6. Analisa Berorientasi Objek Dalam melakukan Analisa Berorientasi Objek dapat menggunakan UML (Unified Modeling Language). Menurut Munawar (2005 : 17) mendefinisikan Unified Modeling Language sebagai berikut : “ Salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia
pengembangan sistem yang berorientasi objek. “
Hal ini disebabkan karena UML menyediakan pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. UML merupakan standar yang relatif terbuka yang di kontrol oleh Object Management Group (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. Dimana OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung interoperabilitas, khusunya untuk sistem berorientasi objek. UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorienasi objek yang berkembang pesat pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an. Sejak kehadirannya pada tahun 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut dengan sejarah. Notasi-notasi UML terbentuk dari kerjasama dan upaya Graddy Booch, DR. James Rambaugh, serta Ivar Jacobson yang sebelumnya masing-masing dikenal dengan notasi Booch, notasi OMT (Object Modelling Technique) dan OOSE (Object Oriented Software Engineering). Selain itu, UML juga diperkaya dengan adanya penemuan-penemuan Rebecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon dan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam pengembangan perangkat lunak berorientasi objek lainnya. Usaha pengembangan UML dimulai pada Oktober 1994, ketika DR. Rambaugh bergabung dengan Booch di Rational Software Coorporation. Proyek pertama mereka adalah menggabungkan metoda Booch dan OMT. Kemudian Jacobson bergabung dengan Rational pada saat peluncuran UML versi 8.0 (Oktober 1995), sehingga UML diperluas untuk mengadopsi OOSE yang menghasilkan UML versi 9.0 yang dirilis pada Juni 1996. Banyak organisasi perangkat lunak melihat bahwa UML strategis bagi bisnis mereka. Kemudian Booch, Jacobson dan Rambaugh memapankan konsorsium UML yang dinamakan Object Management Group (OMG) dengan beranggotakan beberapa organisasi berdedikasi tinggi yang bertujuan melengkapi/memperluas konsep-konsep yang melandasi UML. Kolaborasi ini menghasilkan UML 1.0 yang dapat digunakan secara luas dalam hampir segala bentuk perancangan perangkat lunak dan sistem informasi. Demikian perkembangan berlanjut terus dengan masuknya organisai-organisasi besar ke dalam OMG yang merupakan konsorsium yang berusaha membuat standarisasi metoda pengembangan perangkat lunak berorientasi objek.
11 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya— statis atau dinamis. Diagram-diagram tersebut adalah: a. Class Diagram b. Object Diagram c. Use case Diagram d. Sequence Diagram e. Collaboration Diagram f. Statechart Diagram g. Activity Daigram h. Component Diagram i. Deployment Diagram Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa sistem sebagai berikut : a. Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada. b. Menspesifikasikan sistem yaitu menspesifikasikan masukan yang digunakan data base yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan. Tujuan dari analisa berorientasi objek yaitu untuk menentukan kebutuhan pemakai secara akurat. Pendekatan-pendekatan yang dipakai dalam analisa berorientasi objek antara lain : a. Pendekatan top down yaitu memecahkan masalah kedalam bagian-bagian terkecil atau perlevel sehingga mudah untuk diselesaikan. b. Pendekatan modul yaitu membagi sistem ke dalam modul-modul yang dapat beroperasi tanpa ketergantungan. c. Penggunaan alat-alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah untuk mengerti serta dikoreksi apabila terjadi perubahan. Pendekatan dalam analisa berorientasi objek dilengkapi dengan alat–alat dan tehniktehnik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang dapat terdefinisi dengan baik dan jelas. Maka analisa berorientasi objek akan dilengkapi dengan alat dan tehnik di dalam mengembangkan sistem. a. Package Diagram
Package Diagram adalah diagram yang menggambarkan bagaimana elemen model diorganisasikan atau dikelompokkan ke dalam packages. Biasanya Package Diagram dipakai pada use case diagram yang memikliki use case lebih dari sembilan. Packages digambarkan dalam sebuah direktori (file folders) yang berisi modelmodel elemen. Packages disimbolkan dengan : File Master
Gambar II.1
Package
12 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur.
Package dibuat untuk: Menggambarkan high level overview kebutuhan sistem Menggambarkan high level overview design
1. 2. 3. 4.
Menggambarkan memecah sebuah diagram yang mempunyai banyak bubble Mengorganisasikan source coding program
b. Use Case Diagram
Use Case diagram adalah diagram yang menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user, yang memperlihatkan hubungan-hubungan yang terjadi antara actors dengan use cases dalam sistem. Komponen Use Case terdiri dari: 1) Actor
Actor adalah entity eksternal yang berhubungan dengan sistem yang berpartisipasi dalam use case. Seorang actor secara khusus membangkitkan sistem dengan input atau masukan kejadian-kejadian, atau menerima sesuatu dari sistem. Actor dilukiskan dengan peran yang mereka mainkan dalam use case, seperti Pelanggan, Kasir, dan lain-lain.
Bag. Penjualan
Gambar II.2
Actor
Dalam use case terdapat satu aktor pemulai atau initiator actor yang membangkitkan rangsangan awal terhadap sistem, dan mungkin sejumlah aktor lain yang berpartisipasi atau participating actor. Akan sangat berguna untuk mengetahui siapa aktor pemulai tersebut. Biasanya, actor merupakan peranan yang dibawakan oleh manusia, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa actor itu adalah semua hal dari sebuah sebuah sistem, seperti halnya sebuah sistem perbankan terkomputerisasi eksternal. Jenis-jenis dari actor meliputi: a) Peranan-peranan yang dimainkan oleh orang-orang yang dengan sistem. b) Sistem-sistem komputer. c) Alat-alat listrik dan mekanik.
berhubungan
Ada dua metode yang digunakan dalam mengidentifikasikan use case, yaitu metode yang berbasis actor dan metode yang berbasis event atau kejadian.
13 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. 2) Use Case
Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Pola dari perubahan sistem yang ditampilkan dan merupakan peringkat tertinggi dari fungsionalitas yagn dimiliki sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan atau memanfaatkan sistem. Setiap Use Case adalah sebuah urutan dari hubungan transaksi yang dikerjakan oleh actor dan sistem dalam sebuah dialog. Use case digambarkan dengan gambar horizontal elipse, pada halaman berikutnya yaitu :
Entri Data Barang
Gambar II.3
Use Case
3) Relationship Diagram use case mengilustrasikan beberapa use case untuk sebuah sistem, actor-actornya, dan relasi di antara actor dan use case tersebut. Terdapat jalur-jalur komunikasi di antara use case dan actor; panah-panah menunjukkan aliran informasi. Adapun jenis-jenis relasi yang bisa timbul pada use case diagram yaitu: 3.1) Association antara actor dan use case, digambarkan dengan garis tanpa panah yang mengindikaskan siapa atau apa yang meminta interaksi dan bukannya mengindikasikan aliran data. Association antara actor dan use case yang menggunakan panah terbuka untuk mengindikasikan bila actor berinteraksi secara pasif dengan sistem.
Bag. Penjualan
Entri Data Barang
Gambar II.4
Association antara Actor dan Use Case 3.2)Association antara use case Ada beberapa jenis relasi antara use case - use case, yaitu: a) Include, digunakan ketika dalam penulisan yang berbeda-beda terdapat deskripsi-deskripsi yang sama, maka relasi ini dapat digunakan untuk menghindari penulisan deskripsi yang berulang-ulang. Seperti digambarkan pada halaman selanjutnya.
14 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. <>
Bag. Penjual an
Cetak Surat Jalan
Entri Surat Jal an
Gambar II.5
Association antara actor dan Use Case Include b) Extend, merupakan perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi. Extends ini agak mirip dengan include. Namun pada extend, tidak harus terjadi apa yang diharapkan. Misalnya, pada contoh dibawah dengan dilengkapi gambar.
Bag. Penjualan
Ubah PO <<extend>>
Cek Pembayaran
Gambar II.6
Association antara actor dan Use Case Extend “Cek Pembayaran” memiliki hubungan extend relationship dengan “Ubah PO”. Sementara use case “Ubah PO” berjalan, use case “Cek Pembayaran” berjalan jika-dan-hanya jika nilai pemesanan berubah. Jika nilainya tidak berubah, use case “Cek Pembayaran” tidak perlu berjalan. c) Generalization, digunakan untuk spesialisasi actor yang bisa berpartisipasi di semua use case yag disosialisasikan dengan actor lebih general. Berikut contoh generalization dilengkapi dengan berupa gambar dibawah ini.
Gambar II.7
Generalization antara Actor
15 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. c. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Activity Diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Diagram ini juga dapat digantikan dengan sejumlah teks, namun penggunaannya kadang sulit dipahami. Sehingga activity diagram yang bersifat grafis lebih sering digunakan. Activity Diagram digunakan untuk memodelkan aspek dinamis dari sistem yang dalam kebanyakan hal terjadi langkah-langkah berurutan, juga memodelkan aliranaliran dari objek dalam pergerakannya dari suatu state ke state lainnya dalam suatu aliran kendali. Sebuah activity diagram mempunya beberapa komponen, yaitu : 1) Start Point (initial node), menggambarkan permulaan dari sebuah sistem yang akan dikerjakan, biasanya diletakkan pada pojok kiri atas. Gambar II.8 Simbol Start Point 2) End Point (activity fial node), menggambarkan akhir dari sebuah sistem.
Gambar II.9 Simbol End Point 3) Activities, menggambarkan proses bisnis dan dikenal sebagai activity state.
Gambar II.10 Simbol Activities Jenis-jenis Activities : a. Black Hole Activities, ada masukan dan keluaran
Gambar II.11 Simbol Black Hole Activities b. Miracle Activities, tidak ada masukan dan ada keluaran dan dipakai pada waktu start point.
Gambar II.12 Simbol Miracle Activities
16 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. c.
Parallel Activities, activity yang berjalan secara bersamaan terdiri dari: (a) Fork (percabangan), mempunyai 1 transisi masuk dan 2 atau lebih transisi keluar
Gambar II.13 Simbol Fork Ketika ada >1 transisi masuk ke fork yang sama, gabungkan dengan sebuah decision point. (b) Join (penggabungan), mempunyai 2 atau lebih transisi masuk dan hanya 1 transisi keluar.
Gambar II.14 Simbol Join
4) Decision Points, tidak ada keterangan (pertanyaan) pada tengah belah ketupat seperti pada flowchart dan harus mempunyai Guards (kunci).
Gambar II.15 Simbol Decision Points 5) Guards (kunci), sebuah kondisi benar sewaktu melewati sebuah transisi, harus konsisten dan tidak overlap. [ ] Gambar II.16 Simbol Guards Contoh:
x < 0, x = 0, x > 0 konsisten x <=0 dan x >= 0 tidak konsisten
6) Swimlane, sebuah cara untuk mengelempokan activity berdasarkan actor.
Gambar II.17
Swimlane
17 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. 7. Perancangan Berorientasi Objek Perancangan berorientasi objek merupakan proses spesifikasi yang terperinci atau pendefinisian dari kebutuhan–kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. untuk mengembangkan suatu sistem baru dilakukan dengan menguraikan hubungan prosesproses dalam bentuk diagram-diagram. Perancangan berorientasi objek bertujuan untuk : a. Sistematika proses pendesainan. b. Menghasilkan pendesainan model program. c. Memberikan gambaran pemecahan masukan dengan efektif. Tahap-tahap dalam perancangan berorientasi obyek adalah sebagai berikut : a. Model Konseptual Model konseptual merupakan artifact yang paling penting yang harus dibuat sepanjang proses analisis yang berorientasi objek. Use case merupakan suatu artifact analisis kebutuhan yang penting, tetapi tidak berorientasi objek. Pengidentifikasian konsep-konsep adalah bagian dari pemeriksaan atau penyelidikan domain masalah. UML terdiri dari penulisan diagram-diagram struktur statis untuk menggambarkan model-model konseptual. Model konseptual merupakan sebuah gambaran mengenai konsep-konsep di dalam domain masalah. Dalam UML, suatu model konseptual digambarkan dengan diagram struktur statis yang mana di dalamnya tidak terdapat penjelasan mengenai operasi-operasi. Model konseptual menitikberatkan fokus pada domain konsep-konsep bukan pada entitas-entitas software.Model konseptual menunjukkan konsep-konsep, penggabungan antara konsep-konsep, atribut-atribut dari konsep-konsep. 1) Entity, digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukan suatu obyek, kosep, benda maupun kejadian dan sebagainya yang menunjukan data tersebut disimpan.
Gambar II.18
Entity Set
2) Relationship, digambarkan dengan belah ketupat dengan garis yang menghubungkan ke entitas yang terkait, maka relationship, diberi nama dengan menggunakan kata kerja. Hubungan atau relasi menunjukan abstraksi dari sekumpulan hubungan yang mengkaitkan antara entitas yang berbeda.
Gambar II.19
Relationship
18 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. 3) Atribute, menunjukan karakteristik dari tiap entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas atau hubungan sehingga atribut dikatakan elemen data dari entitas dan relasi. Dari setiap atribut-atribut entitas dapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci (key). Ada beberapa jenis kunci yaitu:
a) Primary Key Field yang mengidentifikasikan sebuah record dalam file dan bersifat unik. b) Candidate Key Beberapa Field yang dapat dijadikan calon primary key. c) Composite Key Beberapa Field yang digabung untuk membentuk primary key. d) Secondary Key Field yang mengidentifikasikan sebuah record dan tidak bersifat unik. e) Alternative Key Field dari candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key. f) Foreign Key Field yang bukan key, tetapi merupakan key pada file lain.
4) Cardinality, menunjukan tingkat hubungan yang terjadi, dilihat dari suatu kejadian atau banyak tidaknya hubungan antar entitas tersebut. Ada 3 kemungkinan hubungan yang ada yaitu: a) 1 to 1 (one to one) Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua. Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan satu kejadian pada entitas pertama.
Gambar II.20
Cardinality One to One b) 1 to M (one to many) Tingkat hubungan satu ke banyak (1:M) adalah sama dengan banyaknya ke satu (M:1), tergantung dari mana tingkat hubungan tersebut dilihat untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempuyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
Gambar II.21
Cardinality One to Many
19 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. c) M to N (many to many) Tingkat hubungan banyak ke bnayak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.
Gambar II.22
Cardinality Many to Many b. Normalisasi Suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file dengan menghilangkan group elemen yang berulang atau sebuah langkah atau proses untuk menyederhanakan relationship antar elemen data didalam tuple (record) ini disebut dengan normalisasi. Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari suatu struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Tahapan normalisasi terdiri dari : a) First Normal Form (1NF) Pada tahap ini relasi yang belum dioptimalkan diubah dengan cara menghilangkan repeating group yang ada. Yaitu dengan menghilangkan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang saling berinteraksi diantara setiap baris dan kolom pada suatu tabel. b) Second Normal Form (2NF) Pada tahap kedua ini sebelumnya dilakukan analisa mengenai ketergantungan fungsi antara atribut-atributnya, serta menentukan atribut yang menjadi key dan setiap atribut yang bukan key bergantung pada primary key. c) Third Normal Form (3NF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa ketergantungan transitive (transitive dependency) atau dengan kata lain apabila sudah berada pada 2NF dan setiap atribut yang berupa key tidak bergantung pada atribut lain kecuali terhadap primary key. d) Boyce Code Normal Form (BCNF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa sisa keganjilan dari normalisasi bentuk kedua atau apabila setiap determinant adalah merupakan candidate key. e) Fourth Normal Form (4NF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa ketergantungan pada banyak harga (multivalued dependency). f) Fifth Normal Form (5NF) Pada tahap kalima ini dirancang untuk mengatasi jenis ketergantungan yang disebut join dependency.
20 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. Cara normalisasi yaitu dengan melakukan penelitian terhadap suatu relasi dengan melihat ketergantungan antar atribut di dalam relasi. Normalisasi berfungsi untuk menghindari kemungkinan terdapatnya anomaly pada saat penempatan basis data tersebut. Anomaly adalah error atau inkonsistensi data. Anomaly ada tiga jenis, yaitu : a) Insertion Anomaly Merupakan error yang terjadi sebagai akibat operasi insert record pada sebuah relasi. b) Deletion Anomaly Merupakan error yang terjadi sebagai akibat operasi delete record pada sebuah relasi. c) Update Anomaly Merupakan error sebagai akibat operasi update record pada sebuah relasi. c. Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode / fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan obyek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok, yaitu : -
Nama (dan stereotype) Atribut Metode Pelanggan Kd_plg Nm_plg Alamat No_tlp Add() Get()
Class Name Attribute / Property / Data Methode / Function / Behaviour Gambar II.23 Simbol Class Diagram
Atribut adalah sebuah nilai data yang dimiliki oleh obyek sebuah kelas. Nama, umur, berat badan, adalah atribut dari obyek manusia atau orang. Setiap atribut memiliki nilai untuk obyek instance. Sebagai contoh, atribut umur memiliki nilai “24” pada obyek John Smith. Sebuah atribut haruslah bernilai data murni, bukan sebuah obyek. Tidak seperti obyek, nilai data murni tidak memiliki pengenal.
21 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. Atribut terletak pada bagian kedua dari class box. Setiap nama atribut biasanya selalu diikuti oleh opsional detail, seperti tipe data dan nilai default. Tipe data disajikan dengan menggunakan tanda titik dua (:), sedangkan nilai default disajikan dengan tanda sama dengan (=). Dalam menggambarkan class box, antara nama kelas dengan atribut dipisahkan dengan menggunakan garis. Metode adalah implementasi dari sebuah operasi ke dalam sebuah kelas. Sebagai contoh, sebuah kelas “file” mungkin mempunyai operasi print. Pada metode yang lain, mungkin diimplementasikan sebagai print file ASCII , print file binary atau print file gambar digital. Semua metode ini disajikan dalam fungsi tugas yang sama yaitu cetak file (printing a file). Walaupun semua metode disajikan dalam bentuk yang sama akan tetapi setiap metode mungkin saja diimplementasikan dalam kode pemrograman yang berbeda. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut : • Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. • Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anakanak yang mewarisinya. • Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package. Hubungan antar Class antara lain : 1). Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. Berikut ini adalah multiplicity yang digunakan dalam object oriented adalah sebagai berikut
Indicator 0..1 0..* 0..n 1 1..* 1..n * N n..* n..m
Meaning Zero or one Zero or more Zero to n (where n>1) One only One or more One to n (where n>1) Many Only one (where n>1) n or more, where n>1 Where n & m both > 1
Example 0..1 0..* 0..3 1 1..* 1..5 * 9 7..* 3..10
Tabel II.1
Multiplicty Langkah-langkah transformasi dari conceptual data model ke tabel relasi adalah sebagai berikut: a) Jika hubungan yang terjadi antar class adalah 1 to 1 (one to one) maka atribut dari relationship set diambil dan dimasukkan ke entitas yang lebih membutuhkan.
22 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. b)
Jika hubungan yang terjadi antar class adalah 1 ke 0..1 (one to zero one) maka atribut dari relationship set digabung kentitas yang memiliki multiplicity 0..1
c)
Jika hubungan yang terjadi antar class adalah 1 to * (one to many) maka atribut dari relationship set digabung dengan set entitas yang memilki multiplicity banyak (many).
2). Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”). 3). Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4). Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram. d. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Simbol-simbol yang digunakan pada Sequence diagram, yaitu: a. Boundary Class
Gambar II.24 Simbol Boundary Class dari Sequence Diagram b. Control Class
Gambar II.25 Simbol Control Class dari Sequence Diagram
23 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. c.
Entity Class
Gambar II.26 Simbol Entity Class dari Sequence Diagram d. Message • Message digambarkan dengan garis berpanah, yang menunjukkan arah
message
•
Gambar II.27 Simbol Message dari Sequence Diagram Message yang dikirim untuk dirinya sendiri (boxes) digambarkan dengan bentuk :
Gambar II.28 Simbol Message (boxes) dari Sequence Diagram e. Spesifikasi Basis Data Spesifikasi basis data menguraikan tentang data yang saling berhubungan satu sama lainnya yang tersimpan di perangkat komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasi. Spesifikasi basis data menjelaskan masingmasing relasi berisi nama file, media penyimpanan yang dipakai, isi atau keterangan dari file, organisasi, primary key, panjang record, jumlah record dan struktir file. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersimpan diluar komputer serta digunakan perangkat lunak (software) tertentu untuk memanipulasinya. Sedangkan sistem basis data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta melihat data operasional lengkap pada sebuah organisasi atau perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
24 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. 8. Teori Pendukung a. Teori Akuntansi 1) Pengertian Akuntansi Definisi Akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan dari sudut pandang proses kegiatannya. Definisi Akuntansi dari sudut pandang pemakai :
“ Akuntansi sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. Definisi Akuntansi dari sudut pandang proses kegiatannya :
“ Akuntansi sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi”. Adapun pada saat pencatatan akuntansi terdapat beberapa istilah seperti dibawah ini : a) Formulir Formulir sering disebut juga dengan dokumen atau media. Formulir itu sendiri adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk di isi. Manfaat formulir itu sendiri adalah sebagai berikut : (1) Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan. (2) Merekan transaksi bisnis perusahaan. (3) Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kegiatan bentuk tulisan. (4) Menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain. b) Jurnal Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus di debet dan di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi, sebelum dibukukan ke buku besar harus dicatat dahulu ke dalam jurnal. Jenis-jenis jurnal ada 2 macam yaitu : (1) Jurnal umum Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat segala macam transaksi keuangan yang terjadi, juga mencatat segala transaksi yang tidak dicatat ke dalam jurnal khusus. (2) Jurnal khusus Adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat kelompok transaksi-transaksi yang sejenis dan sering terjadi. Berikut ini adalah macam-macam jurnal khusus : (a). Jurnal penjualan Yaitu jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit.
25 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. (b). Jurnal pembelian Yaitu jurnal khusus yang digunakan untuk pembelian yang dilakukan secara kredit. (c). Jurnal penerimaan kas Yaitu jurnal khusus yang digunakan untuk penerimaan kas. (d). Jurnal pengeluaran kas Yaitu jurnal khusus yang digunakan untuk pengeluaran kas. (e). Jurnal pemakaian bahan baku Yaitu jurnal khusus yang digunakan untuk persediaan ( pemakaian bahan baku ).
mencatat semua transaksi mencatat semua transaksi mencatat semua transaksi mencatat semua transaksi
c) Buku besar Buku besar adalah kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan satu kesatuan tersendiri. Rekening dalam Buku Besar digunakan untuk mencatat pengaruh segala macam transaksi yang berhubungan dengan rekening yang bersangkutan. Atau banyaknya perkiraan yang digunakan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh sifat kegiatan perusahaan, volume kegiatan dan informasi yang diperlukan. d) Buku pembantu Buku pembantu disebut juga dengan buku tambahan yang disediakan untuk rekening-rekening buku besar yang membutuhkan perincian. Dari buku pembantu ini dapat disusun daftar mengenai rekening yang bersangkutan pada setiap tanggal yang dikehendaki (biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun). e) Laporan keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah Neraca dan Laporan Rugi-Laba. Pada setiap laporan keuangan harus dicantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal atau jangka waktu. Berikut ini adalah macam-macam laporan keuangan : 1) Laporan neraca atau disebut juga sebagai laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva, kewajiban, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. 2) Laporan rugi laba adalah laporan yang dibuat dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. 3) Laporan perubahan modal adalah laporan yang memuat informasi tentang perubahan modal pemilik. Laporan ini menggambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal yang dimiliki perusahaan, hasil perubahaan berupa laba atau rugi akan mempengaruhi modal yang dimiliki suatu perusahaan.
26 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. 2) Pengertian Sistem Akuntansi Definisi Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah :
“ Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikan rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. 3) Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 4):
“ Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan”. Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengolah data transaksi perusahaan agar menghasilkan informasi keuangan dan mengambil keputusan dalam kaitannya dengan kepentingan perusahaan. Tujuan Sistem Informasi Akuntasi dalam dunia usaha dan pemerintah dibagi menjadi tiga, yaitu : a) Menyajikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan b) Menyajikan informasi untuk mendukung operasi harian c) Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan. 4) Pengertian Jurnal Definisi Jurnal menurut Yulian Handoko dkk (2004 : 72) :
“ Jurnal adalah buku harian untuk mencatat semua transaksi dan kejadian secara kronologis yang memuat nama-nama akun yang harus didebit dan dikredit beserta jumlah atau nilai uang”. Setiap transaksi yang terjadi di dalam perusahaan sebelum dibukukan ke dalam buku besar harus dicatat terlebih dahulu ke dalam jurnal. Oleh karena itu, buku jurnal sering disebut buku catatan pertama (Book of Original Entry). Jenis jurnal terbagi dua yaitu : a) Jurnal Umum Digunakan untuk mencatat penyesuaian pembukuan, koreksi atau perbaikan pembukuan, penutupan pembukuan dan transaksi yang tidak bisa dicatat dalam jurnal khusus. b) Jurnal Khusus Digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis dan sering terjadi. Macammacam jurnal khusus yaitu : (1) Jurnal Penjualan Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan tunai. (2) Jurnal Pembelian Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian tunai. (3) Jurnal Penerimaan Kas Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan secara tunai atau kredit.
27 Dokumen ini hanya untuk berbagi ilmu, dilarang untuk menyalin isi dari dokumen. Secara resmi dokumen ini sudah masuk ke Perpustakaan Univ. Budi Luhur. (4) Jurnal Pengeluaran Kas Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian secara tunai atau kredit. 5) Pengertian Laporan Keuangan Laporan utama sebuah perusahaan adalah neraca, laba rugi, dan perubahan modal. Pada setiap laporan keuangan harus dicantumkan nama perusahaan, nama laporan dan tanggal atau jangka waktu. Drs. AL. Haryono Jusup, Akuntan (2002 : 21,25) mengungkapkan macammacam laporan keuangan : a) Laporan Rugi / Laba (Income Statement) Menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode tertentu. b) Laporan Perubahan Modal Berisi informasi tentang perubahan modal pemilik. c) Neraca (Balance Sheet) Suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. b. Pengertian Penjualan Bidang penjualan merupakan peranan penting dan sumber hidup perusahaan. Penjualan adalah suatu penyerahan barang atau jasa dengan memperoleh balas jasa berupa sejumlah uang yang jumlahnya sesuai dengan harga yang ditetapkan atau telah disepakati untuk barang atau jasa yang diserahkan. Penjualan dapat dilakukan terbuka kepada semua pihak atau hanya kepada kalangan tertentu (anggota). Tujuan penjualan adalah menghubungkan produk-produk sebuah perusahaan dengan pasar-pasar yang menimbulkan pertukaran-pertukaran yang bersifat menguntungkan untuk mencapai tujuan. c. Sistem Penjualan Tunai Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan secara tunai atau kontan. Uang hasil penjualan barang dagangan diterima oleh penjual dalam waktu atau saat yang bersamaan dengan penyerahan barang dagangan tersebut. Adapun cara-cara penjualan yang dapat dilakukan adalah : 1) Penjualan langsung Penjualan langsung merupakan cara penjualan dimana penjual langsung berhubungan atau berhadapan dengan calon pembeli atau pelanggan. 2) Penjualan tak langsung Penjualan tak langsung dapat terjadi jika terdapat masalah-masalah diantaranya lokasi penjual dan pembeli cukup jauh dan terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pembeli maupun penjual. Maka transaksi jual beli itu dapat dilakukan melalui telepon dan dengan mesin otomatis (mesin fax).