Skizofrenia Dan Gangguan Psikologi Lainnya

  • Uploaded by: Taufik Abidin
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skizofrenia Dan Gangguan Psikologi Lainnya as PDF for free.

More details

  • Words: 1,091
  • Pages: 22
SKIZOFRENIA DAN GANGGUAN PSIKOLOGI LAINNYA Oleh: Taufik Abidin FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

Pendahuluan • Schizophrenia = jiwa yang terpecah. • Pd umumnya ditandai dgn penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari: – Pikiran dan persepsi serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). – Kesadaran yg jernih. – Kemampuan intelektual tetap terpelihara.

KRITERIA DIAGNOSIS SKIZOFRENIA Minimal satu gejala berikut yg jelas atau dua gejala lebih bila gejala** itu krg jelas: • Gg pikiran: – “thought echo” isi pikiran dirinya sendiri yg berulang. – “thought insertion or withdrawal” isi pikiran yg asing dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikirannya di ambil keluar. – “thought broadcasting” isi pikirannya tersiar keluar, sehingga orang lain m’tahuinya.

• Gg waham: – Delusion of control ttg dirinya dikendalikan dari luar. – Delusion of influence ttg dirinya dipengaruhi luar. – Delusion of passivity ttg dirinya tidak berdaya & pasrah thdp kekuatan dr luar. – Delusion perception pengalama inderawi yg tidak wajar.

• Halusinasi auditorik: – Suara halusinasi berkomentar terus menerus. – Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri. – Jenis suara lain dari bagian tubuh lain.

• Waham** menetap lainnya, yg menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yg mustahil.

• Atau minimal dua jenis gejala di bawah ini harus jelas: – Halusinasi dari panca indera apa saja. – Arus pikiran yg terputus (blocking), inkoheren, neologisme, atau sirkumstantiality. – Katatonik, spt gaduh gelisah (excitement), fleksibilitas cerea, mutisme, dan stupor. – Gejala** negatif, spt alogia, asosial, attention impairment, anhedonia, & lack of affect.

• Semua gejala di atas telah berlangsung slma satu bulan atau lebih. • Harus ada suatu perubahan yg konsisten dan bermakna dlm kualitas keseluruhan (overall quality).

Dimensi lain dari gejala skizofrenia: • Gejala positif/ tipe I: – Akibat gangguan regulasi dopamine  onsetnya akut, berpotensi reversibel, intelektual normal, respon antipsikosis baik. – Halusinasi (+), waham (+), gg proses berpikir (+), perilaku aneh (+).

• Gejala negaif/ tipe II: – Akibat abnormalitas struktur otak  alogia, afek terbatas (flat affect), asosial, attention impairment, anhedonia, amotivation,

SKIZOFRENIA PARANOID Pedoman diagnosis • Kriteria skizofrenia terpenuhi. • Gejala tambahan: – Halusinasi yg mengancam atau memerintah pasien,atau halusinasi audio bukan verbal, spt suara ketawa, pluit, dengung. – Halusinasi pembauan atau gustatorik  jrg menonjol. – Waham  control, influence, dan dikejar-kejar. – Gg afektif, dorongan kehendak, katatonik  relatif tidak nyata/ menonjol.

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK • Memenuhi kriteria umum skizofrenia. • Onset biasanya 15-25 th. Diagnosis ditegakkan p’tama kali pd usia remaja muda atau dewasa muda. • Kepribadian premormid khas pemalu & senang menyendiri. • Perlu pengamatan kontinu slma 2-3 bln, bahwa gejala khas berikut memang benar: – Solitary (menyendiri), mannerisme, perilaku tidak b’tanggungjwb, perilaku hampa tujuan & hampa perasaan. – Afek dangkal & inappropriate. – Proses pikir disorganisasi, inkoheren, pembicaraan tidak menentu (rambling).

Skizofrenia hebefrenik

• Gg afektif dan dorongan kehendak, serta gg proses berpikir umumnya menonjol. • Perilaku tanpa tujuan & tanpa maksud  khas. • Adanya preokupasi yg dangkal & bersifat dibuat**.

SKIZOFRENIA KATATONIK • Memenuhi kriteria umum utk diagnosis skizofrenia. • Satu atau lebih gejala di bawah ini: – – – – – –

Stupor. Gaduh-gelisah. Fleksibilitas cerea atau katalepsi. Negativisme. Rigiditas. Gejala lain: perseverasi/ verbigerasi, “command automatisme”.

SKIZOFRENIA RESIDUAL • Harus memenuhi syarat di bawah ini: – Gejala negatif yg menonjol. – Minimal ada riwayat satu episode psikotik yg jelas di masa lalu. – Minimal sudah melewati satu tahun, dimana intensitas & frekuensi gejala halusinasi & waham sudah berkurang. – Tidak t’dpt gg otak organik.

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA • Diagnosis hanya ditegakkan jika: – Pasien telah menderita skizofrenia slma 12 bln terakhir. – Bbrpa gejala skozifrenia masih tetap ada. – Gejala** depresif menonjol & m’ganggu, & telah ada minimal slma 2 minggu.

• Apabila gejala skizofrenia tidak ada  episode depresif.

GANGGUAN WAHAM MENETAP • Gg waham yg b’langsung lama. • sbg satu-satunya gejala klinis yg khas atau plg mencolok. • tidak dpt digolongkan sbg gg mental organik, skizofrenia, atau gg afektif.

Pedoman diagnosis. • Waham mrpkan satu**nya ciri khas klinis: – telah ada slma minimal 3 bln, – b’sifat khas pribadi, & – bukan budaya setempat.

• gejala** depresif mgkin t’jadi intermiten, dgn syarat waham itu menetap. • Tidak ada bukti adanya pnyakit otak. • Tidak boleh ada halusinasi audio/ hanya kdg2 saja & sementara. • Tidak ada riwayat skizofrenia.

SKIZOAFEKTIF Pedoman diagnosis • Gejala skizo & afektif sama2 menonjol pd saat bersamaan. – Episode pnykt tidak memenuhi kriteria skizo ataupun manik/ depresif. – Dlm bbrpa hari yg satu sesudah yg lain, tetapi masih dlm satu episode pnyakt yg sama.

• Tidak dpt digunakan utk pasien skizo & gg afektif tetapi dlm episode berbeda.

Skizoafektif Tipe Manik • Digunakan baik utk skizoafektif tipe manik tunggal maupun berulang. • Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek sedikit dikombinasi dgn iritabilitas/ kegelisahan yg memuncak. • Minimal satu atau dua gjla skizofrenia yg khas.

Skizoafektif Tipe Depresif • Digunakan baik utk skizoafektif tipe depresif tunggal maupun berulang. • Afek depresif harus menonjol; – Disertai sedikitnya dua gejala khas depresif.

• Dlm episode yg sama, harus jelas ada minimal satu atau dua gejala khas skizofrenia.

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR • Gangguan ini tersifat o/ episode berulang, minimal dua episode; – Afek & tingkat aktivitas jelas t’ganggu. – Pd waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek (mania) & pd waktu lain berupa penurunan afek (depresi).

• Ada penyembuhan sempurna antar episode  khas. – Kedua episode biasanya t’jadi stlah peristiwa hidup yg penuh stres atau trauma mental lainnya.

EPISODE DEPRESIF • Gejala utama: – Afek depresif. – Kehilangan minat/ kegembiraan (anhedonia). – Energi berkurang  mudah lelah, aktivitas menurun.

• Gejala lain: – – – – – – –

Konsentrasi & perhatian kurang. Harga diri & percaya diri kurang. Waham bersalah & tidak berguna. Pesimistis. Waham bunuh diri/ perbuatan m’bahayakan diri. Tidur terganggu. Nafsu makan kurang.

• EPISODE DEPRESIF RINGAN. – Minimal 2 gejala utama. – Ditambah minimal 2 gejala lainnya. – Tidak boleh ada gejala yg berat diantaranya. – Gejala telah ada minimal 2 minggu. – Hanya sedikit aktivitas terganggu.

• EPISODE DEPRESIF SEDANG – Minimal 2 gejala utama. – Ditambah 3 (baiknya 4) gejala lainnya. – Berlangsung minimal 2 minggu. – M’hadapi kesulitan nyata dlm kegiatan sosial, pekerjaan, & urusan rumah tangga.

• EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA PSIKOTIK – – – –

Semua gejala utama. Ditambah minimal 4 gejala lainnya. Berlangsung minimal 2 minggu. Sangat tidak mgkin melakukan kegiatan sosial, pekerjaan, & urusan rmh tangga.

• EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN PSIKOTIK – Memenuhi kriteria episode depresif berat. – Disertai waham (+), halusinasi (+), atau stupor depresif (+). • Biasanya waham dosa. • Halusinasi audio plg sering.

Related Documents


More Documents from "maysarah"

Koma Diabetikum
May 2020 41
Amubiasis
December 2019 43
Fraktur Vertebra
December 2019 45
Hernia,ca Colon
December 2019 46
Abses Paru
May 2020 43
Tumor Hidung
December 2019 47