Skenario Proposal Konseling_zafira_p17110174091.docx

  • Uploaded by: Zafira
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skenario Proposal Konseling_zafira_p17110174091.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,579
  • Pages: 6
Nama : zafira putri madani Nim

: P17110174091 SKENARIO KONSELING

(Klien mengetuk pintu kantor ahli gizi) Zafira : “silahkan masuk” Klien : “selamat sore bu” Zafira : “iya selamat sore, silahkan duduk mba” Klien : “oiya mba” Zafira : “sebelumnya perkenalkan nama saya zafira putri madani, biasa dipanggil zafira, saya sebagai ahli gizi yang bertugas di rumah sakit ini” Klien : “nama saya irqiatus cici, biasa dipanggil cici” Zafira : “oiya, mba cici ada yang bisa saya bantu?” Klien : “begini bu, tujuan saya disini mau bercerita tentang masalah berat badan saya” Zafira : “iya silahkan mba cici” Klien : “jadi gini bu saya merasa risih dengan berat badan saya, saya merasa agak gendutan sekarang” Zafira : “klo boleh tau umur, berat, dan tinggi nya mba cici berapa ya?, dan apakah mba cici pernah mendapatkan edukasi tentang gizi?” Klien : “umur saya 20 tahun, berat badan saya 57, tinggi badan saya 158 , saya merasa klo tubuh saya ngga ideal bu, pernah dulu mba waktu sekolah” Zafira : “baik mba, jadi gini, klo masalah ideal ngga ideal bisa dilihat dari status gizi mba cici, menurut hasil perhitungan status gizi dalam kehidupan mba cici, itu masih termasuk normal, yang artinya berat badan dan tinggi badan menurut umur mba cici itu normal atau tidak mengalami kegemukan”

Klien : “owh gitu ya mba, tapi saya merasa sekarang agak gemuk, lalu saya disini itu, bertujuan untuk meminta diet apa yang pas buat nurunin berat badan saya” Zafira : “baik mba, sebelumnya klo boleh tau aktifitas dan pola makan mba cici itu apa saja dan bagaimana ya?, kalau aktifitas sepertihalnya bekerja sebagai apa?, melakukan aktifitas berat berapa hari sekali?, Okeh ini kita akan bahas satu-satu mulai dari pertanyaan pertama saya tadi, lalu saya bisa menginterpretasikan diet apa yang pas untuk mba cici” Klien : “baik bu, saya bekerja sebagai customer service bank, saya melakukan aktifitas berat yaitu senam dan bersihin rumah dalam waktu 2 kali seminggu. Zafira : baik mba kita simpan dulu pembahasannya, lalu bagaimana dengan pola makan, seprtihalnya dengan berapa kali makan dalam satu hari?, kebervariasian makanan dalam satu kali konsumsi misalnya ada makanan pokonya, ada lauk hewani dan nabatinya, ada sayur dan ada buah, lalu berapa porsi dalam satu kali konsumsi, dan menggunakan cara pengolahan apakah dalam setiap kali konsumsi misalnya digoreng tau dikukus, dan ataukah direbus oleh mba cici ?” Klien : pola makan saya dalam satu hari teratur kok bu 3 kali sehari, bervariasi si mba tapi jarang klo buah, klo porsi makanan pokok sama lauknya agak banyak mba soalnya pekerjaan saya menuntut non stop kecuali istirahat, kebanyakan di goreng sih mba soalnya saya suka gurih, dan klo misal gurih menambah selera makan saya.” Zafira : “baik, jadi kita bahas satu-satu ya mba, mulai dari aktivitas, jadi aktifitas mba cici itu termasuk kurang, karena minimal satu hari 20menit atau bisa dilakukan 3 kali seminggu, aktivitas olahraga tersebut bisa juga mba cici lakukan pada pagi hari setelah bangun 10 menit lalu pada malam hari sebelum tidur 10 menit. Lalu untuk yang pola makan, makanan harus selalu bervariasi mba, agar zat gizi di dalam tubuh bisa seimbang sesuai dengan aktivitas dan umur mba cici, lalu pada cara pengolahan makanan mba cici lebih dikurangin untuk yang digoreng karena bisa ketahui minyak adalah sumber lemakn.” Klien : "owh begitu ya mba, lalu apakah diet yang pas untuk saya?” Zafira : (sambil menyodorkan gambar piramida gizi dan isi piringku) “ jadi begini mba cici, saya menyarankan diet gizi seimbang untuk mba cici, untuk menurunkan berat badan mba cici secara bergizi seimbang, karena banyak rumor dari masyarkat bahwa diet itu makanya harus yang sedikit-sedikit dan biasanya satu hari Cuma 2kali, nah kalau semisal mba cici

beranggapan kalau diet tersebut baik dan bisa menurunkan berat badan, memang bisa menurunkan berat badan tetapi ada salah satu organ tubuh yang bermasalah biasanya mereka yang melakukan tersebut telat mengetahuinya dan juga bisa berakibat fatal, disini saya mengajak untuk tetap makan 3 kali sehari beserta 2 kali selingan setiap 3 jam sekali yang bergizi seimbang dan tetap terporsi, karena lambung kita kosong setiap tiga jam sekali, nah disini bisa kita lihat da gambar piramida gizi dan isi piringku (ahli gizi menjelaskan piramida gizi dan isi piringku dan porsi yang tepat untuk klien) Klien : “owh begitu terima kasih ya mba atas penjelasanya, saya sekarang sudah merasa paham apa saja yang harus saya konsumsi” Zafira : “baik kalau begitu (sambil menyodorkan leaflet pedioman gizi seimbang yang didalamnya ada menu yang harus dikonsumsi), jadi mba cici bisa lihat pedoman tersebut kalau suatu hari merasa lupa dengan edukasi yang saya berikan, oiya apakah ada yang bisa saya bantu lagi?” Klien : “terimakasih bu zafira, sudah cukup, saya senang sekali bisa mengetahui banyak hal tentang gizi” Zafira : “iya sama-sama mba cici, saya juga sangat senang sekali bisa membantu mba cici, kalau bisa mba cici beberapa hari kedepan bisa kesini lagi, biar saya bisa memantau penurunan berat badan mba cici dengan baik” Klien : “pasti bu saya akan kesini lagi untuk crosscheck bagaimana perkambangan berat badan saya, terima kasih banyak bu, permisi” Zafira : “iya mba sama-sama”

lampiran 1 (materi) Pedoman Gizi Seimbang yang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955 merupakan realisasi dari rekomendasi Konferensi Pangan Sedunia di Roma tahun 1992. Pedoman tersebut menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah diperkenalkan sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Dengan mengimplementasikan pedoman tersebut diyakini bahwa masalah gizi beban ganda dapat teratasi. Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Empat Pilar tersebut adalah: 1. Mengonsumsi makanan beragam. Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan. Contoh: nasi merupakan sumber utama kalori, tetapi miskin vitamin dan mineral; sayuran dan buah-buahan pada umumnya kaya akan vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin kalori dan protein; ikan merupakan sumber utama protein tetapi sedikit kalori. Khusus untuk bayi berusia 0-6 bulan, ASI merupakan makanan tunggal yang sempurna. Hal ini disebabkan karena ASI dapat mencukupi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal, serta sesuai dengan kondisi fisiologis pencernaan dan fungsi lainnya dalam tubuh. Apakah mengonsumsi makanan beragam tanpa memperhatikan jumlah dan proporsinya sudah benar? Tidak. Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur. Anjuran pola makan dalam beberapa dekade terakhir telah memperhitungkan proporsi setiap kelompok pangan sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya. Contohnya, saat ini dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buahbuahan dibandingkan dengan anjuran sebelumnya. Demikian pula jumlah makanan yang mengandung gula, garam dan lemak yang dapat meningkatkan resiko beberapa PTM, dianjurkan untuk dikurangi. Akhir-akhir ini minum air dalam jumlah yang cukup telah

dimasukkan dalam komponen gizi seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi. 2. Membiasakan perilaku hidup bersih Perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi Seimbang : Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak. Seseorang yang menderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya pada keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama apabila disertai panas. Pada orang yang menderita penyakit diare, berarti mengalami kehilangan zat gizi dan cairan secara langsung akan memperburuk kondisinya. Demikian pula sebaliknya, seseorang yang menderita kurang gizi akan mempunyai risiko terkena penyakit infeksi karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan kurang gizi dan penyakit infeksi adalah hubungan timbal balik. Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari keterpaparan terhadap sumber infeksi. Contoh: 1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan, sebelum memberikan ASI, sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan terkontaminasinya tangan dan makanan dari kuman penyakit antara lain kuman penyakit typus dan disentri; 2) menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai kuman penyakit; 3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan kuman penyakit; dan 4) selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan. 3. Melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanyasumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.

4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.

lampiran 2 (gambar)

Daftar putaka KEMEKES.2014.PEDOMAN GIZI SEIMBANG . DIAKSES PADA TNGGAL 27/02/2019. http://gizi.depkes.go.id/download/pedoman%20gizi/pgs%20ok.pdf

Related Documents


More Documents from "farida sulviana"