Skenario Musikalisasi Puisi

  • Uploaded by: Rafki
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skenario Musikalisasi Puisi as PDF for free.

More details

  • Words: 732
  • Pages: 4
Scenario musikalisasi puisi “ kita dan mereka “ 1 Membaca salam 2 Rafki ,Selvi,Dio,Yogi,Dedek,Rena,Jusnarti : “Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih suci lahir dan didalam bathin” 3 Selvi membacakan prolog : “ Apakah selama ini kita tidak pernah membaca keadaan,begitu banyak anak kehilangan orang tua,ratusan manusia tua hidup sebatang kara ditinggal para keluarga yang seharusnya bersamanya mati ditelan bencana.Dan badan-badan cacat juga karena bencana.Seharusnya ditengah bencana ini kita saling meringankan,tetapi berapa banyak manusia yang kehilangan akal berani mencuri benda milik saudaranya yang juga ditimpa bencana..”Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa bencana juga akibat ulah manusia

Kitab Alqur’an surat QS Al Hadid, 22-24 menyatakan sebagai berikut: “TIADA SUATU PUN BENCANA YANG MENIMPA DI BUMI INI ATAU PADA DIRIMU SENDIRI, MELAINKAN SUDAH ADA “KITAB” (CATATAN/BLUE PRINT) SEBELUM KAMI (TUHAN) MEWUJUDKANNYA. SUNGGUH BAGI ALLAH, YANG DEMIKIAN ITU MUDAH” Marilah kita bersama-sama bahu membahu memulihkan situasi ini.

4 Secara bersama-sama menyanyikan potongan lagu Heal the world : “ Heal the world make it a better place For you and for me and the entire human race There are people dying If you care enough for the living Make it a better place For you and for me 5 Rena membacakan potongan puisi : ” Apakah selama ini,kita tidak pernah berkaca Berapa banyak duka yang terangkum dalam torehan bencana Yang terkenang di antara puing batuan Yang mengingatkan akan diri fana Hanya goncangan kecil dari Khalik Terhadap makhluk yang hanya sepersekian dari ciptaannya 6 Bersama-sama menyanyikan potongan lagu : “Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah menjalani Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya” 7 Rafki melanjutkan potongan puisi : “Apakah selama ini kita tidak pernah melihat Goncangan bumi telah menghancurkan apapun Seorang anak menangis sedih teringat akan orangtuanya “Ya tuhan terimalah mereka disisi engaku “ Dengan kuceran deras air mata kesedihan Seorang wanita renta menerawang sisa memorinya “Oh Tuhan mengapa engkau memanggil mereka saat aku renta tertatih ? “ Hanya rintihan kecil disertai doa pilu terdengar dari mulutnya Betapa banyak jiwa suci pergi sia-sia Badan-badan menggigil kedinginan,ratusan-ribuan bocah kecil menangis Dalam kegamangan menatap sisa-sisa reruntuhan 8 Dilanjutkan nyanyian potongan lagu “Kawan coba dengar apa jawabnya Ketika dia kutanya mengapa

:

Bapak Ibunya telah lama mati Ditelan bencana tanah ini” 9 Dilanjutkan bait berikutnya oleh Selvi : “Atau seorang ibu berkata pada anaknya Memegang perutnya sambil berkata “ Maafkan ayahmmu tidak bisa menemanimu sampai kamu lahir,anakku “ Memang ayahnya telah menjadi korban dalam bencana ini Atau ketika menyaksikan bocah-bocha kecil tewas ditimpa puing Mengeluarkan tetasan darah surga “ 10 Pembacaan potongan lagu : "Kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak bercermin Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Dia tersenyum Hohohoo… berusahalah agar Dia tersenyum 11 Bait berikutnya oleh Dedek : “Berapakah saudara kita Yang tewas karena ini? Berapakah teman-teman kita Yang cacat olehnya ? Berapakah para siswa Yang tidak bisa sekolah Karena sekolah mereka hancur Berapa banyak badan yang menggigil kedinginan Dan berapa ribu bocah kecil menangis ? 12 Bait berikut oleh Narti : “Kita memang bukan mereka Tapi kita adalah saudara mereka Akankah kita masih bisa tertawa saat mereka menangis Akankah kita masih bisa makan saat mereka menangis kelaparan Akankah kita masih bisa minum saat mereka kehausan Atau memang kita telah egois membiarkan mereka mati diteror bencana 13 Bait berikut oleh Yogi : ”Memang apabila kita lebih memperhatikan Dibalik bencana dahsayat ini Ada hikmah yang tersimpan Apakah Tuhan memang membiarkan umatnya mati sia-sia Atau Tuhan telah muak melihat ulah kita ? Kita lah yang ketrlaluan Dengan tangan kotor berani merusak Apakah ini semua azab atau ujian ? 14 Pembacaan bait berikutnya oleh Dio : Memang diantara puing bencana ini Tangan kitalah yang kotor Mengambil untung ditengah dertasnya airmata Mengambil kesempatan ditengah ramainya orang menggigil kedinginan Apakah kita masih merasa bersih ?? 15 Pembacaan potongan lagu : “Memang bila kita kaji lebih jauh Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista, hohohoo… 16 Nyanyian potongan lagu Berita

:

Sesampainya di laut

Kepada Kawan oleh Selvi,Rena,Jusnarti dan Dedek

Kukabarkan semuanya Kepada karang kepada ombak Kepada matahari Tetapi semua diam Tetapi semua bisu Tinggal aku sendiri Terpaku menatap langit Barangkali di sana ada jawabnya Mengapa di tanah ku terjadi bencana Mungkin Tuhan mulai bosan Melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Atau alam mulai enggan Bersahabat dengan kita Coba kita bertanya pada Rumput yang bergoyang Oh... Oh... Oh...

17 Sedangkan Yogi,Rafki,dan Dio mempuisikan lagu diatas 18. PENUTUP

Related Documents

Musikalisasi Puisi
June 2020 5
Puisi
April 2020 38
Puisi
May 2020 37
Puisi
July 2020 30
Puisi
May 2020 38

More Documents from "Arvien"