Proses Metabolisme Lipid akibat Difesensiasi Enzim Carnitine Yolanda Febriani R.H 102015004 Rizka Noviyanti R. 102013218, Clement Panduwinata 102015081. Vivianne Herlecia 102015101, Thangke Margonda T. 102014044, Mutiara Rajany 102015129 Elifestiani 102015145 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510 Email :
[email protected]
ABSTRAK Asetil ko-A adalah pusat dari metabolisme lemak. Triasilgliserol paling banyak dalam tubuh karena untuk cadangan makanan. Triasilgliserol secara konstan didegradasi dan diresintesis. Kilomikron mengangkut triasilgliserol ke jaringan. Asam lemak yang tersesterifikasi dibawa oleh albumin ke dalam plasma darah, sedangkan yang teresterifikasi tidak. Beta oksidasi merupakan jalur utama oksidasi ini. Untuk masuk ke Beta oksidasi, asam lemak harus harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum masuk mitokondria. Jalur yang lain yang sering disebut Jalur Minor adalah oksidasi peroksimal, oksidasi alfa dan oksidasi omega. Selain di oksidasi , asam lemak juga disintesis dalam De Novo . Kata Kunci : Triasilgliserol, Beta oksidasi, Kilomikron, De Novo
ABSTRACT Acetyl co-A is the center of the metabolism of fat. Triacylglycerol commonly found in the body due to food reserves. Triacylglycerols are constantly degraded and resynthesized. Chylomicrons transport triacylglycerols to the network. Unsaturated fatty acid carried by albumin in the blood plasma and the saturated one stays. Beta oxidation is the main pathway. To get into the Beta oxidation of fatty acids must be must be activated before entering the mitochondria. The other pathways or called 1
Minor Pathway are peroxisomes oxidation, oxidation of the alpha and omega oxidation. Besides being oxidated, fatty acids also being synthesized in De Novo mechanism.
Key words: Tryacylglicerol, Beta oxidation, Chylomicron, De Novo
PENDAHULUAN Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Lipid adalah senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil eter. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupa atau mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena itu, senyawa yang memiliki sifat fisika seperti lemak dimasukkan ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8 golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, dan lipid kompleks. Dimana lipid juga berperan sebagai senyawa yang berpengaruh pada kinerja otot yaitu enzim carnitine Oleh kerena itu, penulis membuat makalah dengan judul “ Proses
metabolisme lipid akibat difesensiasi enzim carnitine”.1
Definisi Metabolisme Lipid Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan 2
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.1
Metabolisme Lipid Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi didalam makhluk hidup. Didalam proses ini makhluk hidup dapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Lipid yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserida. Hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.1,2 Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (eritrosit). Didalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena cava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera pecah menjadi asam-asam dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh
3
albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).2 Hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur ini pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Disisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.1,2 Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis
menjadi
kolesterol.
Selanjutnya
kolesterol
mengalami
steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi, asam lemak juga menghasilkan benda keton (asetoasetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Benda keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.2 Proses Transport Lipid dalam Plasma Lipid diangkut oleh plasma darah dalam bentuk lipoprotein. Kelompok lipoprotein yang diangkut plasma ada 4 yaitu : (1) triasilgliserol, (2) fosfolipid, (3) kolesterol, dan (4) ester kolesteril. Selain lipoprotein dalam plasma juga diangkut asam lemak bebas (Asam lemak bebas adalah asam lemak yang tidak teesterifikasi).3 Dalam praktek medik laboratorik, melalui sentrifugasi diperoleh 4 macam lipoprotein, yaitu : a) Kilomikron: berasal dari penyerapan triasilgliserol dalam usus. Kilomikron terbanyak mengandung triasilgliserol. b) Pre--Lipoprotein atau Very Low Density Lipoprotein (VLDL) : berasal dari hati yang berperan mengeluarkan triasilgliserol. Penyusun VLDL terbanyak adalah triasilgliserol. c) -Lipoprotein atau 4
Low Density Lipoprotein (LDL) : merupakan katabolisma akhir dari VLDL. LDL terbanyak tersusun atas kolesterol. d) -Lipoprotein atau High Density Lipoprotein (HDL) : merupakan lipoprotein yang bertanggungjawab dalam metabolisme VLDL, kilomikron, dan kolesterol. HDL terbanyak tersusun atas fosfolipid.3 Lipolisis Lipolisis adalah pemecahan lipid dan melibatkan hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas, diikuti dengan degradasi menjadi unit asetil oleh oksidasi beta. Ini menghasilkan keton, yang ketika diproduksi dalam jumlah besar digambarkan sebagai menyebabkan ketosis. Ini kemudian dapat digunakan oleh tubuh untuk energi. Strip pengujian lipolisis digunakan untuk mendeteksi ketosis, terutama dalam diabetic ketoacidosis.4 Hormon berikut menginduksi lipolisis: epinefrin, norepinefrin, ghrelin, hormon pertumbuhan, testosteron, dan kortisol (Di mana kortisol membantu melepaskan lemak tubuh dan karbohidrat untuk sumber energi) ini memicu 7tm reseptor (reseptor G protein-coupled), yang mengaktifkan adenilat siklase. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi cAMP, yang mengaktifkan protein kinase A, yang kemudian mengaktifkan lipase ditemukan dalam jaringan adiposa.2,4 Trigliserida diangkut melalui darah ke jaringan yang sesuai (adiposa, otot, dll) oleh lipoprotein seperti VLDL (Very-Low-Density Lipoprotein-). Trigliserida hadir pada VLDL menjalani lipolisis oleh lipase selular jaringan target, yang menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas dilepaskan ke dalam darah kemudian tersedia untuk penyerapan selular. Asam lemak bebas tidak segera diambil oleh sel dapat mengikat albumin untuk transportasi ke jaringan sekitarnya yang membutuhkan energi. Serum albumin adalah pembawa utama asam lemak bebas dalam darah. Gliserol juga memasuki aliran darah dan diserap oleh hati atau ginjal di mana ia diubah menjadi gliserol 3-fosfat dengan gliserol kinase enzim. Hati gliserol 3-fosfat diubah sebagian menjadi dihydroxyacetonephosphate (DHAP) dan kemudian gliseraldehida 3-fosfat (GA3P) untuk bergabung kembali dengan glikolisis dan glukoneogenesis jalur.4 Sementara lipolisis adalah trigliserida hidrolisis (proses dimana trigliserida dipecah), esterifikasi adalah proses dimana trigliserida terbentuk. Esterifikasi dan 5
lipolisis, pada dasarnya, pembalikan dari satu sama lain. Lipoprotein tersusun dari senyawa lipid amfipatik. Dan asam lemak bebas (Free Fatty Acid = FFA) dimetabolisasi dengan cepat.5 Triasilgliserol diangkut dari usus dalam bentuk Kilomikron, dan dari hati dalam bentuk VLDL. Kilomikron dan VLDL dikatabolisasi dengan cepat. Triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL dihidrolisis oleh enzim Lipoprotein Lipase. Kerja enzim tersebut yaitu menghidrolisis substrat triasilgliserol sekaligus membentuk lipoprotein lainnya.5 Biosentisit Lipid Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu misalnya asam lemak esensial. Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara : (1) Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru, kelenjar payudara dan adiposa. (2) Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang. (3) Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon (gugus alkil) asam lemak.5 Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan hewan, karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim yang berlokasi di sitoplasma.5 Biosintesis Asam Lemak Jenuh Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai starter. AcetylCoA ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate dehydrogenase. Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam lemak. Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate (fosfoglukonat). Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase. Gugus acetyl tersebut keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam lemak. Oxaloacetate direduksi menjadi malate 6
kembali ke matriks mitokondrion dan diubah kembali menjadi malate. Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat menghasilkan NADPH dan pyruvate. NADPH digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion. Keuntungan tersebut antara lain, (a) Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah, (b) Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan (c) Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi, kehilangan karena difusi rendah. Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap monomernya secara kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada bagian gugus –SH.6
Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat) Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau precursor untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam palmitoleat.6
Oksidasi Asam Lemak Pembentukan Asil Koenzim A, asam lemak bebas yang terdapat dalam sel berasal dari penyerapan asam lemak yang terdapat dalam cairan ekstra seluler (dalam usus halus), atau hidrolisis Trigliserida yang ada dalam sel (bagian sitosol sel).7
7
Asam lemak yang biasa dipakai sebagai sumber energi adalah asam lemak berantai panjang dengan jumlah atom Karbon (C) 16 atau 18. Adapula pemakaian asam lemak rantai pendek.7 Perubahan asam lemak menjadi asil koA di dalam sitosol sel hepar, terjadi pada 3 tempat yaitu : membran paroksisom, retikulum dan membran luar mitokondria. Mengapa sel hati ? Karena sel hati memiliki ASIL KO.A Sintetase. Peroksisom mengubah gugus asil sebagai bahan bakar untuk pembentukan hidrogen peroksida (H2O2). Dalam retikulum endoplasma, asil KoA akan dibentuk menjadi komponen struktural berupa trigliserida yang akan disimpan. Sedangkan dalam mitokondria, gugus asil akan digunakan untuk bahan bakar dalam fosforilasi oksidatif. (Ingat Siklus Kreb dalam aktivitasnya memerlukan Asetil KoA kemudian produknya akan masuk ke ETS).7 Gugus asil KoA sebenarnya tidak dapat berpindah dari bagian sitosol sel memasuki bagian matriks mitokondria. Oleh karenanya harus ada cara lain untuk melintasi membran mitokondria. Untuk itu Asil KoA menembus membran dalam mitokondria dengan bergabung pada karnitin untuk membentuk O-Asil Karnitin. Gugus asil dipindahkan dari Koenzim A ke Karnitin pada permukaan membran luar mitokondria, dan O-Asil Karnitin yang terbentuk dipindahkan ke permukaan membran dalam mitokondria untuk ditukar dengan karnitin bebas. Penukaran dilakukan dengan menggunakan mekanisme Antiport. Gugus asil kemudian dipindahkan dari karnitin ke Koenzim A dalam mitokondria sehingga menghasilkan asil KoA yang dapat dipakai sebagai substrat oleh enzim asil Koenzim A dehidrogenase yang berada di permukaan membran dalam mitokondria.5,7 OKSIDASI -ASAM LEMAK Dalam oksidasi -asam lemak, dua atom Carbon dari molekul Asil KoA dipecah sekaligus pada ujung karboksil. Pemecahan dilakukan oleh enzim dehidrogenase diantara atom karbon (α) dan atom karbon () sehingga proses ini disebut Oksidasi . Dua atom karbon yang dipecah akan membentuk ASETIL KoA. Sehingga dari satu asam lemak melalui oksidase akan diperoleh banyak asetil Ko.A. Karena asetil KoA dapat digunakan sebagai bahan dalam produksi 8
energi (Siklus Kreb dan berlanjut pada ETS) maka Oksidase akan menghasilkan lebih banyak ATP dibanding oksidasi lainnya..5,7 Rumus molekul karnitin dan O-asil Karnitin:
Defisiensi Karnitin terutama terjadi pada bayi yang baru lahir (Neonatus) karena kurangnya biosintesis atau kebocoran ginjal. Akibatnya adalah Hipoglikemia, dan kelemahan otot. Terapinya adalah suplementasi karnitin per oral.5,7 Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh hormon katekolamin dan insulin. Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan menghambat penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat 9
menghambat penguraian lemak dari jaringan adiposa. Meningkatnya jumlah hormon pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan gliserol. Mobilisasi lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan lipoprotein lipase (LPL).8 Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap hari.Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak (Trigliserida). Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki kerapatan energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk lemak setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen.Asam lemak dioksidasi menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.8
Fungsi Lemak Tak Jenuh Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi. Fungsi lemak tak jenuh ialah : 1) Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali lancar. 2) Mencegah penyakit kardiovaskuler. 3) Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi padat. 4) Bahan baku hormon. 5) Membantu transport vit.larut lemak. 6) Sebagai bahan insulasi perubahan suhu. 7) Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.6,9 Cara kerja lemak tak jenuh yaitu lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk plak. Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran menempel). Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.9
10
Peranan Hati pada Metabolisme Lipid Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.10
Fungsi Utama Peran Hati Pada Metabolisme Lipid: Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid: (a) Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid. (b) Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid. (c) Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis). (d) Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein plasma.10 Mekanisme Kerja Otot Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut
kontrkaksi
(kontraksi).
Kontraksi
ini
memerlukan
energi.10
Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita
terang)
dan
zona
H
bertambah
pendek
waktu
kontraksi.10
Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk 11
jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang lagi.10 Sumber Energi untuk Gerak Otot adalah ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.10 ATP---ADP+P Aktin+Miosin----Aktomiosin ATPase Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.10 Fosfokreatin + ADP ----- keratin + ATP Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.10TABOLI SMA LIPI
Kesimpulan Jadi, metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. 12
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak jangan terlalu banyak karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan tidak akan baik untuk tubuh. Dalam kasus ini terjadi defisiensi Karnitin terutama terjadi pada bayi yang baru lahir (Neonatus) karena kurangnya biosintesis atau kebocoran ginjal. Akibatnya adalah Hipoglikemia, dan kelemahan otot.
13
DAFTAR PUSTAKA
1.
Gilvery, Mc. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi ketiga. Surabaya: Airlangga University Press; 2006.h 9-14
2.
Martoharsono S. Biokimia Jilid II. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press 2008.h 357-61
3.
Montgomery R. Biokimia: Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 6. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. 2009. h 248-52
4.
Philip W.K. and Gregory B.R. Schaum’s Easy Outlines Biokimia. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.h 805-22
5.
Poedjiadi A. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia Press. 2007.h 453-79
6.
Rusdiana. Metabolisme Asam Lemak. Digitized by USU digital library. Program Studi Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2008.h 395-400
7.
Smith and Wood. Biosynthesis. Molecular and Cell Biochemistry. Chapman & Hall. Hongkong.2012.h 391-411
8.
Stryer, L. Biokimia Vol 2 Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. EGC. 2010.h 838-46
9.
Wohlgemuth R. Lipid Metabolism. Biofilesonline Sigma life Science. 2010.h 224-300
10. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2010.h. 152-3
14