TUGAS BIOSTATISTIKA
SKALA DATA NOMINAL DAN SKALA DATA ORDINAL
OLEH:
Yeni Anggraini 01882/2008 Biologi
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011
1. Skala data nominal Merupakan angka yang tidak mempunyai arti hitung, Angka yang diterapkan hanya merupakan simbol atau tanda dari objek yang akan dianalisi (Irianto Agus, 18 : 2004). Menurut Moh. Nazir, data nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimanaangka yang
diberikan
kepada
objek
mempunyai
arti
sebagai
label
saja,
dan
tidak
menunjukkantingkatan apapun. Skala data nominal mengelompokkan obyek atau peristiwa dalam berbentuk kategori. Skala nominal diperoleh dari pengukuran nominal yaitu suatu proses mengklasifikasian obyek-obyek yang berbeda kedalam kategori-kategori berdasarkan beberapa karakteristik tertentu. Skala nominal merupakan pengukuran yang paling sederhana. Skala inni mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian kedalam berbagai kelompok untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan cirri-ciri objek. Kategori tersebut dapat dilambangkan dengan kata-kata, symbol atau angka. Dengan skala nominal, hasil pengukurannya bias dibedakan tetapi tidak bias diurutkan mana yang lebih tinggi, mana yang lebih rendah, mana yang lebih utama, mana yang lebih bisa dikesampingkan. Hal ini karena fungsi angka, symbol, maupun huruf yang diberikan hanya sebagai lambang yang menunjukkan dalam kelompok mana suatu hasil pengamatan yang harus dimasukkan. Dengan demikian nilai-nilai yang ada tidak melambangkan besarnya sesuatu yang diukur dan tidak pula mengungkapkan perbandingan besar atau pemeringkatan tertentu. Dalam hal ini wanita tidak lebih rendah dari pada pria dan begitu pula sebaliknya. Bila dalam pengolahan data biasanya laki-laki diberi nilai 1 dan wanita 0, pemberian nilai ini diartikan sebagai pemberian label saja, tidak untuk operasi matematika ( PT SUN Jakarta).
Dengan skala pengukuran nominal, setiap observasi harus dimasukkan pada kategori saja, tidak boleh lebih. Dengan kata lain antara kategori yang satu dengan yang lainnya harus saling bebas (tidak tumpang tindih). Kategori atau kelompok harus dibuat lengkap sehingga dapat menampung semua kemungkinan yang relevan bagi objek-objek atau kejadian yang mungkin. Cirri-ciri data nominal adalah Data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori) Data tidak disusun secara logis Hanya memiliki atribut, nama, atau diskrit (Anonim, 2011). Contoh :
a. Jenis Kelamin, warna kulit, dan agama, pada contoh tersebut kita memahami bahwa data nominal kita hanya dapat mengetahui bahwa subjek termasuk ke dalam kategori tertentu (pria atau wanita, hitam atau putih atau sawo matang, Islam atau Kristen atau Budha atau lainya). Perbedaan subjek dalam data nominal bersifat kualitatif dan tidak mempunyai makna kuantitatif (Anomim, 2011). b. Seorang peneliti menghadapi data yang berhadapan dengan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki). Agar peneliti dapat menggunakan statistik dalam analisisnya, dituntut untuk melakukan perubahan data tersebut menjadi bentuk angka. Jika peneliti menggunakan angka 1 sebagai simbol siswa perempuan dan 2 sebagai simbol laki-laki, maka angka 1 dan angka 2 merupakan inisial dari jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Untuk selanjutnya peneliti akan selalu berhadapan dengan angka 1 dan angka 2. Dalam hal ini angka 2 tidak berarti lebih besar dari angka 1, karena angka-angka tersebut hanya
sebagai symbol. Sepanjang angka-angka yang digunakan oleh peneliti hanya sebagai simbol, maka angka tersebut dimasukkan sebagai kelompok data yang berskala nominal (Irianto Agus, 2011). c. Sekumpulan bunga diklasifikasikan menjadi bunga merah, putih, atau kuning. Disini hanya dapat ditentukan sama atau tidak, tatapi tidak dapat diketahui apakah individu yang satu lebih besar atau lebih kecil dibandingkan yang lain. 2. Skala data ordinal
Merupakan skala data yang menunjukkan perbedaan tingkatan subjek secara kuantitatif. Skala data ordinal merupakan suatu skala yang mempunyai daya pembeda, tetapi perbedaan angka yang satu dengan angka yang lainnya atau tidak konstan tidak mempunyai interval yang tetap (Irianto, Agus hal : 18 : 2004). Bilangan-bilangan yang berskala secara ordinal menunjukan urutan relatif atau posisi (rank) di samping identitas. Mereka menunjukan urutan suatu objek yang memiliki suatu karakter yang lebih atau kurang dibandingkan dengan objek yang lain (Mangkuatmodjo, Soegyarto, hal: 17: 1987).
Dengan menggunakan skala ordinal, objek-objek dapat digolongkan dalam kategori tertentu.Angka atau huruf yang diberikan mengandung tingkatan, sehingga dari kelompok yang terbentuk dapat dibuat peringkat yang menyatakan hubungan lebih dari atau kurang dari menurut aturan penataan tertentu. Seperti hal nya dalam skala nominal, kelompok-kelompok yang sudah didefinisikan sebelum nya juga menggunakan lambang angka atau huruf. Bilangan yang diberikan kepada objek atau kejadian hanya menyatakan tempatnya dalam suatu susunan, tidak menyatakan apa-apa mengenai jarak dari satu datum kedatum
berikutnya sehubungan dengan karakteristik yang ada padanya. Dengan demikian, jarak atau beda nilai tidak diukur.
Ukuran pada skala ordinal tidak memberikan nilai absolute pada objek, tetapi hanya urutan (ranking) rellatif saja. Jarak antara golongan satu dengan golongan dua tidak perlu sama dengan jarak antara golongan dua dan tiga, dan seterusnya. Dalam skala ordinal peringkat yang ada tidak mempunyai satuan ukur. Dapat dilihat bahwa tingkat skala pengukuran ordinal lebih tinggi dari pada skala nominal, karena selain dapat ditentukan objek nya sama atau tidak, juga dapat ditentukan yang lebih besar atau lebih kecil.
Ciri-ciri skala data ordinal : Posisi data tidak setara Tidak bisa dilakukan operasi matematika Adanya sistim jenjang urutan ( misalnya urutan usia 2-4 tahun, urutan 7-8 tahun).
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa data ordinal, disamping memiliki sifat yang dimiliki data nominal juga menunjukan kedudukan (tingkatan) subjek dalam suatu kelompok pada suatu variable.
Contoh :
a. Skala ini biasanya dipergunakan dalam menentukan ranking seseorang dibandingkan dengan yang lain. misalnya ranking siswa dikelas dibuat dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Ranking pertama dan kedua tidak memiliki jarak rentangan yang sama dengan ranking kedua dan ketiga (Anonim, 2011)
b. Data tentang kesukaan akan
merek, posisi pasar, ukuran tingkah laku dan
sebagainya. Misalnya, daging terbaik lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan daging pilihan, sebaliknya, daging pilihan lebih baik tinggi tingkatannya dibandingkan dengan daging standar. Karena daging terbaik memiliki posisi nomor 1, daging pilihan memiliki posisi nomor 2, dan daging standar memiiki posisi nomor 3 (Mangkuatmodjo, Soegyarto, hal: 17: 1987)
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous
a.
2011.
Skala
nominal
dan
skala
ordinal.
heart.blogspot.com/2010/03/skala-nominal-dan-skala-ordinal.html
http://ega-full(online).
Diunduh tanggal 30 Juni 2011.
_________ b. 2011. Ciri-ciri skala data nominal dan skala data orbital. http://www.pdfcoke.com/doc/46780085/skalapenelitian#tag=undefined&afhss=und efined&sip=undefined&cnl=undefined&cat=undefined&type=c&w=728&h=90& afUh=www.pdfcoke.com&afUp=%2Fdoc%2F46780085%2Fskalapenelitian&afUs= empty&afRh=www.bing.com&afRp=search&afRs=q%3Dciriciri%2Bskala%2Bd ata%2Bnominal%26go%3D%26qs%3Dn%26sk%3D%26form%3DQBRE(online) . Diunduh tanggal 30 Junil 2011.
Irianto, A. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada Media.
Mangkuatmodjo, S. 1999. Statistik Lanjutan. Jakarta : Rineka Cipta.
Schefler, Wiliam C. 1979. Statistika Untuk Biologi, farmasi, Kedokteran, dan Ilmu yang Bertautan (Terjemahan Suroso). New York : State University College at Buffalo. Buku asli diterbitkan tahun 1979.
.