KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BUNGA MELATI NOMOR : 355/SK/RSU-BM/IV/2016
TENTANG KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) RSU BUNGA MELATI
Menimbang :
a.
bahwa penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu Bagian dari kewaspadaan standar;
b.
bahwa pengguanaan APD perlu pengawasan karena dengan penggunaan APD yang tidak
tepat akan menambah cost
Rumah Sakit; c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU Bunga Melati.
Mengingat :
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek Kedokteran.
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4.
Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
5.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas pelayanan kesehatan Lainnya.
6.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.
7.
Kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit
8.
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor HK.03.01 /III /3744 /08 tentang Pembentukan Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah sakit
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA RUMAH SAKIT UMUM BUNGA MELATI
KESATU
:
Menetapkan Kebijakan Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) RSU Bunga Melati sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA
:
Kebijakan Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) ini dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam pengendalian penyakit infeksi di RSU Bunga Melati.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bilamana
dikemudian
hari
terdapat
kekeliruan
dalam
penetapannya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Lhokseumawe
Pada tanggal
: 11 April 2016
DIREKTUR RSU. BUNGA MELATI LHOKSEUMAWE
dr. YUDI HARISANOZA
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Bunga Melati Lhokseumawe Nomor : 355/SK/RSU-BM/IV/2016 Tanggal : 11 April 2016
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) RSU BUNGA MELATI
I. Pengertian : Pengertian alat pelindung diri adalah pelindung barrier untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
II. Tujuan : Umum Mencegah terjadinya infeksi Rumah Sakit yang berasal dari petugas rumah sakit maupun sebaliknya dan dari pasien ke pasien lain melalui tangan petugas.
Khusus a. Mencegah transmisi penyakit-penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak. b. Menurunkan angka kejadian infeksi rumah sakit, c. Meningkatkan kesadaran diri tentang perlunya menggunakan alat pelindung diri (APD).
III. Kebijakan : 1. Pedoman Umum Alat Pelindung Diri a. Tangan harus selalu dibersihkan meskipun menggunakan APD b. Lepas dang anti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat digunakan kembali yang sudah rusak atau sobek segera setelah mengetahui APD tersebut tidak berfungsi optimal. c. Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah selesai memberikan pelayanan dan hindari kontaminasi: 1) lingkungan di luar ruang isolasi,
2) para pasien atau pekerja lain, dan diri sendiri. d. Buang
semua
perlengkapan
APD
dengan
hati-hati
dan
segera
membersihkan tangan. 1) Perkirakan resiko terpajan cairan tubuh atau area terkontaminasi sebelum melakukan kegiatan perawatan kesehatan. 2) Pilih APD sesuai dengan perkiraan resiko terjadi pajanan. 3) Menyediakan sarana APD bila emergensi dibutuhkan untuk dipakai.
2. Jenis - Jenis Alat Pelindung Diri a. Sarung tangan 1) Sarung tangan bersih: disposable,single – used, digunakan untuk tindakan yang prinsipnya bersih. 2) Sarung tangan steril: steril dari pabrikan, digunakan untuk tindakan yang prinsipnya steril. 3) Sarung tangan rumah tangga: digunakan untuk pembersihan alat – alat kesehatan, dll. Tidak digunakan untuk tindakan yang menyentuh kulitb pasien secara langsung, dapat digunakan lagi setelah dicuci bersih. b. Masker 1) Masker bedah: memberikan perlindungan dari partikel berukuran besar (>5 mikron) yang tersebar melalui batuk atau bersin berjarak <1 meter. 2) Masker efisiensi tinggi N95: memberikan perlindungan dari partikel berukuran (<5 mikron) yang terebar melalui udara. c. Pelindung Mata: melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain dengan cara melindungi mata. Misalnya; googles, plastik bening, kacamata pengaman, pelindung wajah, visor. d. Topi: digunakan untuk mentup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan serta melindungi pemakainya dari darah atau cairan tubuh yang terpercik atau menyemprot. e. Gaun Pelindung: untuk melindungi baju atau kulit petugas kesehatan dari sekresi respirasi.
f. Apron: terbuat dari karet atau plastic, merupakan penghalang tahan air untuk melindungi sepanjang bagian tubuh petugas kesehatan. g. Pelindung kaki: digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam atau benda berat. 3. Faktor – Faktor Penting yang Harus Diperhatikan pada Pemakaian APD a. Kenakan APD
sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum
memasuki ruangan. b. Gunakan dengan hati- hati jangan menyebarkan kontaminasi. c. Lepas dan buang secara hati – hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan di ruang ganti khusus. d. Lepas masker di luar ruangan. e. Segera lakukan pembersihkan tangan dengan langkah – langkah membersihkan tangan sesuai pedoman
4. Kebijakan Penggunaan APD APD Ditata perencanaan, penyediaan, penggunaan dan dievaluasi oleh Komite PPI RS bersama K3 RS, instalasi farmasi dan bagian logistik RS. a. APD digunakan berdasarkan prinsip kewaspadaan standar dan isolasi dengan selalu mengukur potensi risiko spesifik pada setiap aktivitas pelayanan/ tindakan medik sehingga tepat, efektif dan efisien. b. APD sekali pakai disediakan melalui instalasi farmasi. c. Adanya ceklist tindakan yang menggunakan APD dan kebersihan tangan. d. APD yang lain disediakan melalui unit K3 RS. e. Masker untuk ruang kohort air borne desease dengan masker bedah rangkap 2
f. Tim K3 RS melakukan monitoring dan audit ketepatan penggunaan APD sebagai
bahan
dalam
evaluasi
dan
rekomendasi
peningkatan
efektivitasnya.
DIREKTUR RSU BUNGA MELATI LHOKSEUMAWE
dr. YUDI HARISANOZA