1 SISTEM TRANSMISI PADA TRAKTOR Oleh : Prof. Dr. Ir. Santosa, MP Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, November 2009 Perputaran poros engkol digunakan untuk (1)memutar PTO, (2) penarikan, yaitu memutar roda belakang, ini yang paling banyak diaplikasikan pada traktor, (3)transmisi daya dengan sabuk (belt) - pulley, dan (4) sistem pengendalian hidraulik. Pada sistem pengendalian hidraulik, didapati pada kondisi poros engkol yang digunakan untuk memutar pompa, menggerakkan penghisap minyak hidraulik, yang bisa dipakai untuk pengangkatan, misalnya pengangkatan implement. Urutan transmisi daya, dimulai dari poros engkol, kemudian kopling, poros transmisi, versnelling, differensial, putaran poros roda belakang, diteruskan ke putaran roda belakang. Kopling berguna untuk menghubungkan poros engkol dengan poros transmisi (yaitu poros yang menuju ke bak versnelling). Pada ujung poros engkol terdapat roda gila (fly wheel). Jadi, urutannya : poros engkol – roda gila (fly wheel) – poros kopling – poros transmisi ( ke bak versnelling). Pada saat kaki operator traktor tidak menginjak kopling : (a) poros kopling menjadi satu dengan poros engkol. Pada saat kopling tersebut dilepas, maka yang berputar adalah roda gila (fly wheel), rumah kopling, plat kopling, dan poros kopling. Pada saat kaki operator menginjak kopling, maka : plat
kopling tidak
berputar, rumah differential berputar, dan penekan plat berputar. Poros kopling hanya berputar bila plat kopling berputar, terjadi saat ada pergeseran dengan roda gila (fly wheel). Kata ”versnelling” artinya percepatan, walaupun sebenarnya yang terjadi adalah perlambatan. Guna versnelling adalah untuk menyesuaikan kecepatan dengan gaya penarikan. Hal ini berpijak pada prinsip bahwa daya (power) adalah tetap, maka kecepatan harus disesuaikan dengan beban. Jika traktor naik pada tanjakan, maka gaya lebih besar, maka kecepatan harus diperkecil. Differensial berguna untuk memutar poros yang tegak lurus. Dalam hal ini, poros yang tegak lurus tersebut adalah poros roda belakang. Differensial berguna pada sat traktor belok (misalnya ke arah kiri), maka terjadi perlambatan putaran poros pada roda dalam (yaitu roda kiri), dijadikan percepatan pada roda luar (roda kanan).
2 Poros dari bak versnelling berhubungan dengan roda gigi kerona. Pasangan roda gigi kerona tersebut adalah roda gigi pinion. Pada saat traktor berjalan lurus, poros versnelling berputar, maka roda gigi kerona ikut berputar. Dengan berputarnya roda gigi kerona, maka rumah differensial ikut berputar. Roda satelit berputar bersama – sama dengan rumah differensial. Roda gigi satelit memutar roda planet, dengan demikian maka poros roda belakang (kanan dan kiri) berputar bersama- sama. Pada waktu traktor belok ke arah kiri, maka terjadi pergeseran, poros roda belakang sebelah kiri berputar lebih lambat. Roda gigi planet kiri berputar lambat. Roda gigi satelit akan berputar, selain bersama – sama dengan rumah differensial, juga berputar pada poros. Hal ini mengakibatkan roda planet kanan akan berputar cepat. Jadi ada percepatan putaran roda sebelah kanan.
DAFTAR PUSTAKA Soenjoto S. 1985. Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.