Sistem Reproduksi Mamalia Makalah.docx

  • Uploaded by: Utami Mayasari
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Reproduksi Mamalia Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,472
  • Pages: 35
BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Pada hampir semua makhluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu sel

telur yang telah difertilisasi (dibuahi) atau zigot yaitu sel hasil penggabungan dari sel induk betina dan sel induk jantan. Pada proses perkembangan embrio melalui berbagai macam tahap yang dimulai dari gametogenesis pada masing-masing induk di mana induk jantan mengalami spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan induk betina mengalami oogenesis (proses pembentukan ovum). Setelah terjadi fertilisasi (proses peleburan dua gamet sehingga terbentuk individu dengan sifat genetik yang berasal dari kedua induknya) maka akan terbentuk zigot. Zigot akan mulai membentuk organisme yang multiseluler yang dilakukan dengan proses-proses pembelahan. Pembelahan awal yang terjadi disebut sebagai blastulasi di mana sel hasil fertilisasi antara dua induk akan mengalami pembelahan menjadi 2, 4, 8, 16, 32, 64, dan seterusnya. Setelah beberapa kali melakukan pembelahan, embrio kemudian membentuk suatu bola yang disebut morula. Setelah embrio menjalani tahap pembelahan dan pembentukan blastula, embrio akan masuk ke dalam suatu tahapan yang disebut stadium gastrula. Gastrulasi akan menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu endoderm di sebelah dalam, mesoderm di sebelah tengah, dan eksoderm di sebelah luar. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebut organogenesis. Organ pertama yang dibentuk adalah jantung. Perkembangan embrio mamalia sangatlah kompleks di mana pada awalnya hanya ada satu sel kemudian bekembang menjadi individu yang terdiri dari miliaran sel. Oleh karena itu perlu pembelajaran khusus mengenai perkembangan embrio mamalia.

B.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana fertilisasi pada mamalia?

2.

Bagaimana pembelahan dan tahap blastulasi pada perkembangan embrio mamalia?

3.

Bagaimana tahap gastrulasi pada perkembangan embrio mamalia?

1

C. Tujuan 1.

Mengetahui organ reproduksi manusia baik pria maupun wanita.

2.

Mengetahui mekanisme gametogenesis pada manusia.

3.

Mengetahui tahapan perkembangan embrio pada manusia.

2

BAB II PEMAHASAN

A. Alat Reproduksi Manusia Organ-organ reproduksi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu alat reproduksi utama atau gonad dan alat reproduksi tambahan. Gonad terdiri atas testis dan ovarium, sedangkan alat reproduksi tambahan terdiri atas saluransaluran reproduksi beserta kelenjar-kelenjar assesoris atau kelenjar-kelanjar tambahan. 1. Organ Reproduksi Pria Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral. Sedangkan Alat kelamin bagian luar terdiri dari testis, penis dan skrotum.

Gambar 1. Alat-alat reproduksi pada laki-laki a. Testis Pada manusia dan kebanyakan mamalia lain, testis dewasa terletak pada suatu kantung yang disebut scrotum. Skrotum berperan penting dalam mempertahankan testis pada suhu di bawah suhu intraabdominal. Tidak semua mamalia memiliki skrotum misalnya pada ikan paus, gajah dan anjing laut. Hewan-hewan yang tidak memiliki skrotum, testisnya tetap berada di dalam rongga perut.

3

Gambar 2. Struktur testis manusia

Fungsi utama testis (gonad jantan) adalah menghasilkan spermatozoa dan hormon-hormon reproduksi jantan, utamanya androgen. Testis merupakan organ reproduksi utama pada jantan, dan biasanya berpasangan. Pada manusia testis terbagi menjadi ruang-ruang kecil yang disebut lobulus testis. Testis terdiri atas dua buah. Testis umumnya berbentuk bulat lonjong. Testis dikelilingi oleh jaringan ikat yang disebut tunika albugenia. Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang melilitlilit yang disebut tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya spermatogenesis. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenik. Diantara sel-sel spermatogenik

terdapat

sel-sel

sertoli.

Sel-sel

spermatogenik

terdiri

atas

spermatogonia, spermatosit, spermatid dan spermatozoa. Sel sertoli paling sedikit memiliki tiga fungsi adalah (i) penyokong, pelindung dan mengatur nutrisi spermatozoa yang sedang berkembang, (ii) fagositosis dan (iii) sekresi androgen binding protein atau ABP. Ruang-ruang diantara tubulus seminiferus diisi oleh jaringan interstitial yang kaya dengan pembuluh darah dan limf. Jaringan interstitial mengandung sel-sel leydig yang berfungsi memproduksi hormon testosteron.

b. Epididimis Pada manusia panjang epididimis berkisar 4- 6 m. Saluran ini sangat berkelok-kelok. Epididimis menghubungkan antara testis dengan vas deferens, terdiri atas 3 daerah utama adalah (i) caput, (ii) korpus, dan (iii) cauda. Caput adalah bagian depan atau kepala yang menampung cairan testis yang berisi spermatozoa lewat ductuli efferentes. Corpus adalah bagian tengah atau badan , melekat pada bagian

4

samping testis, sedangkan cauda adalah bagian ujung atau ekor yang berhubungan dengan vas deferens. Epididimis dibatasi oleh jaringan ikat pada bagian luar, lapisan tipis otot polos di tengah dan epitel berlapis banyak palsu dibagian dalam yang membatasi lumen epididimis. Secara umum epididimis berfungsi untuk (i) absorpsi, (i) maturasi, (iii) transportasi, (iv) penyimpan spermatozoa dan (v) eliminasi sperma yang tersim-pan terlalu lama dan tidak diejakulasi. Pada manusia, testis menghasilkan cairan 20-40 ml/hari. Cairan tersebut akan diabsorpsi kembali oleh epididimis bagian caput sebanyak 98%. Mekanisme eliminasi spermatozoa pada epididimis adalah (i) mengalami fragmentasi, lalu diabsorpsi oleh epitel, (ii) difagositosis oleh sel darah putih, dan (iii) disalurkan ke urethra yang akan keluar bersama dengan urin.

c. Kelenjar-kelenjar assesori Kelenjar-kelenjar assesori terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar bulbourethra. Ketiga kelenjar tersebut terdapat dalam keadaan berpasangan.

d. Penis Penis merupakan alat kopulasi. Kopulasi adalah peristiwa masuknya penis di dalm vagina ubtuk menyalurkan sperma. Saluran uretra pada penis berfungsi ganda, yaitu menyalurkan semen dan urin. Penis terdiri atas 3 massa selindris jaringan erektil dan urethra. Bagian luarnya diliputi oleh kulit. Dua diantara selinder tersebut adalah korpora kavernosa penis yang terletak pada bagian dorsal dan yang satunya terletak dibagian ventral dan disebut korpus kavernosum urethrae dan mengelilingi urethra. Pada bagian ujungnya menglami pelebaran membentuk glans penis.

5

2. Organ reproduksi betina Pada manusia organ reproduksi betina biasanya terdiri atas 2 buah ovarium, 2 buah oviduct, uterus, vagina dan genitalia luar.

Gambar 3. Alat reproduksi perempuan a. Ovarium Ovarium berbentuk amandel, terdiri atas dua daerah utama yaitu medulla dan korteks. Medulla mengandung beberapa pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat longgar. Korteks terutama mengandung folikel ovarium dengan stadium perkembangan yang berbeda. Folikel ovarium terdiri atas oosit yang dikelilingi oleh sel-sel folikel. Folikel ovarium terdiri atas oosit yang dikelilingi oleh sel-sel folikel. Folikel ovarium tertanam di dalam stroma korteks. Dapat dibedakan atas tiga jenis adalah (i) folikel-folikel primordial, (ii) folikel-folikel yang sedang tumbuh, terdiri atas folikel primer, folikel sekunder dan folikel tersier, (iii) folikel Graaf.

Gambar 4. Ovarium pada wanita

6

b. Uterus atau rahim dan oviuct Pada manusia, dinding uterus terdiri atas tiga lapis, yaitu (i) perimetrium yang merupakan lapisan luar serosa dan terdiri atas jaringan ikat,(ii) miometrium ditengah yang terdiri atas otot polos, dan (iii) endometrium atau mukosa uterus. Oviduct atau tuba fallopii pada manusia panjangnya sekitar 12 cm, berfungsi sebagai saluran telur.

Gambar 5. Uterus pada perempuan B. GAMETOGENESIS 1. Spermatogenesis Proses spermatogenesis, yaitu, pembentukan sperma, merupakan bagian penting dari reproduksi pada manusia dan segala macam hewan. Pada artikel ini, kita akan belajar tentang di mana dan kapan spermatogenesis terjadi, dan apa tahap yang perlu dilalui sel-sel untuk menyelesaikan proses. Spermatogenesis dapat didefinisikan sebagai ‘proses yang terjadi pada gonad organisme laki-laki yang bereproduksi secara seksual, dimana sel-sel germinal pria terdiferensiasi berkembang menjadi spermatosit, yang kemudian berubah menjadi spermatozoa. Spermatozoa adalah gamet jantan dewasa yang hadir dalam organisme yang secara melakukan reproduksi secara seksual, dan itu mirip dengan oogenesis pada wanita. Spermatogenesis biasanya terjadi pada tubulus seminiferus testis dalam serangkaian tahap, diikuti oleh kematangan dalam epididimis, di mana mereka

7

menjadi siap untuk disahkan sebagai air mani bersama dengan sekresi kelenjar lainnya.

Gambar 6. Tahapan Spermatogenesis Sumber: http://www.sandurezu.wordpress.com a. Struktur Sperma Setelah terbentuk sempurna, spermatozoa masuk ke dalam rongga tubulus seminiferus, kemudian akibat kontraksi dinding tubulus spermatozoa terdorong ke arah epididimis. Suasana keseimbangan asam-basa dan elektrolit yang sesuai di intratubulus dan epididimis memberikan spermatozoa kemampuan untuk bergerak (motilitas sperma).

8

Sperma diproduksi sebanyak 300 juta per hari. Rata-rata volume air mani untuk setiap ejakulasi adalah 2,5 sampai 6 ml, dan rata-rata jumlah sperma yang diejakulasikan adalah 40-100 juta per ml (Riani, 2009). Ukuran sperma dewasa yaitu 60 µm.

Gambar 7. Struktur Sperma Manusia Sumber: http://elinow.wikispaces.com/

Spermatozoa masak terdiri dari : 1. Kepala (head, caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma, mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum. Ukuran kepala sperma sendiri yaitu panjang 5µm dan lebar 3µm. bagian posterior membran inti membentuk basal plate. 2. Leher (neck, cervix), menghubungkan kepala dengan badan. Terdiri dari sembilan segmen kolom materi berserat, berlanjut sebagai serat padat terluar ekor. 3. Badan (middle piece, corpus), panjangnya 5 µm, banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma. 4. Badan (middle piece, corpus), panjangnya 5 µm, banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.

9

2. Oogeneis Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina atau sel telur yang berlangsung di dalam gonad betina atau ovarium. Mula-mula oogonia mengalami proliferasi secara mitosis, kemudian tumbuh menjadi oosit primer, lalu memasuki tahapan pemasakan (miosis). Pembelahan miosis pertama menghasilkan satu sel oosit sekunder, dan satu sel polosit atau badan polar pertama. Pada pembelahan miosis kedua, oosit sekunder membelah menghasilkan satu sel ootid dan satu badan polar pertama atau polosit. Badan polar seringkali mengalami degenerasi sebelum memasuki pembelahan miosis kedua. Oogenesia pada manusia secara teoritis satu oosit primer menghasilkan satu ovum yang fungsional dan tiga polosit.

Gambar 8. Oogenesis 3. Siklus Menstruasi Siklus menstruasi adalah siklus reproduksi yang berlangsung pada hewan primata betina dewasa seksual yang ditandai dengan adanya haid. Pada manusia menstruasi biasanya ber-akhir pada umur di atas 45 hingga 50 tahun, periode ini biasa disebut periode monopause. Lama siklus menstruasi biasanya kurang lebih 28 hari. Siklus menstruasi biasanya dimulai antara usia 12 dan 15 tahun. Periode ini biasa disebut periode menarch. Siklus menstruasi terdiri atas 3 fase adalah (i) fase proliferasi, (ii) fase sekresi, (iii) fase menstruasi. Fase proliferasi merupakan fase dimana kelenjar endometrium mengalami pertumbuhan sebagai akibat berlangsungnya pembelahan sel secara berulangulang. Pada fase ini kadar hormon esterogen di dalam plasma darah meningkat. Pada akhir fase ini perfor- mance kelenjar tampak lurus, lumen sempit dan

10

sel-sel mulai mengakumulasi glikogen pada daerah disekitar inti, arteri spiralis memanjang dan berkelok-kelok. Fase sekresi atau fase luteal dimulai setelah ovulasi dan sangat tergantung pada pembentukan korpus luteum yang mensekresikan progesteron. Progesteron bekerja merangsang sel-sel kelenjar untuk bersekresi. Kelenjar menjadi berkelokkelok karena lumennya melebar akibat bahan sekret yang terakumulasi di dalamnya. Pada fase ini endometrium mencapai tebal yang maksimum sebagai akibat penimbunan bahan sekret dan terjadinya oedema stroma. Selama fase ini pembelahan mitosis mulai sangat menurun, sementara itu pemanjangan dan berkelok-keloknya arteri spiralis terus berlangsung dan meluas ke bagian superfisial endometrium. Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi sehingga tidak ada implantasi. Tidak adanya implantasi menyebabkan tidak terbentuknya plasenta. Tidak adanya plasenta menyebabkan tidak terbentuknya hCG, sehingga tidak ada yang memelihara korpus luteum. Akibatnya korpus luteum berdegenerasi. Degenerasi korpus luteum menjadi korpus albican menyebabkan produksi progesteron menurun secara drastis hingga mencapai kadar yang tidak mempu mempertahankan penebalan endometrium. Akibatnya terjadi penyusutan dan peluruhan endometrium.

Gambar 9. Kejadian-kejadian penting selama siklus menstruasi

Pada umumnya panjang siklus menstruasi rata-rata berkisar 28 hari. Menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah dari vagina. Darah haid berasal dari

11

lumen uterus dan timbul akibat terlepasnya bagian lapisan fungsional dari endometrium yang sebelumnya dipersiapkan untuk menerima sel telur yang telah dibuahi atau zygot. Lama menstruasi berkisar 2- 6 hari. Jangka waktu dari hari pertama haid sampai hari pertama haid berikutnya disebut daur haid atau siklus menstruasi. Siklus menstruasi dianggap normal apabila berlangsung diantara 21-45 hari lamanya, dan dikatakan teratur bilamana perbedaan dalam daur haid yang dialami seorang wanita tidak lebih dari satu minggu lamanya. Perubahan-perubahan selama siklus menstruasi sangat erat kaitannya dengan perubahan-perubahan yang berlangsung di dalam ovarium. Perubahan-perubahan yang berlangsung pada ovarium meliputi tiga tahap adalah (i) pra ovulasi (ii) ovulasi, dan (iii) pasca ovulasi. Tahap pra ovulasi adalah jangka waktu antara hari pertama haid sampai saat ovulasi. Lamanya tahap praovulasi dapat berubah-ubah pada seseorang dan berbeda diantara para wanita. Tahap pasca ovulasi adalah jangka waktu antara ovulasi sampai hari pertama haid berikutnya. Untuk semua siklus menstruasi, lamanya tahap pasca ovulasi tetap sama adalah rata-rata 14 hari, adalah antara 12-16 hari lamanya. Oleh sebab itu panjang pendeknya daur menstruasi tidak ditentukan oleh tahap pasca ovulasi, melainkan oleh tahap pra ovulasi. C. PERKEMBANGAN EMBRIO 1. Pembuahan Fertilisasi pada berbagai jenis hewan sangat bervariasi. Namun demikian berdasarkan tempat berlangsungnya, dikenal ada dua yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Fertilisasi internal adalah fertilisasi yang berlangsung di dalam tubuh induk misalnya dijumpai pada manusia, berbagai dan jenis mamalia, burung dan reptil. Sedangkan fertilisasi eksternal adalah fertilisasi yang berlangsung di luar tubuh induk misalnya dijumpai pada katak, ikan dan kebanyakan hewan in vertebrata yang hidup di air. Hasil fertilisasi adalah zigot.

12

Langkah pertama fertilisasi adalah perlekatan sperma secara longgar di permukaan zona pelusida. Peristiwa itu diikuti oleh pengikatan sperma dengan zona pelusida. Ikatan yang terbentuk sangat spesifik dan erat. Reseptor pengikatan sperma ada di zona pelusida sedang protein spesifik pengikatan sel telur terdapat dalam membran plasma sperma. Ribuan sperma dapat melekat kesatu sel telur yang sama. Sperma yang melekat lalu menyelesaikan reaksi akrosom yang merupakan proses persiapan penyatuan sperma dan sel telur. Membran terluar dari struktur dua lapis akrosomal melekat dan berfusi dengan membran plasma sperma di tempat-tempat sepanjang bagian tepi kepala sperma. Reaksi akrosomal melepaskan enzim-enzim hidrolitik (akrosin) yang memungkinkan sperma bergerak melalui zona pelusida ke sel telur. Terowongan yang sangat sempit dihasilkan oleh sperma selama perjalanannya menembus zona tersebut.

13

Gambar 11. Salah satu sperma berhasil menembus sel telur

Setelah berhasil melewati zona pelusida sperma tiba di terowongan perivitelin yang memisahkan sel telur dengan zona pelusida. Satu sperma menjalani fusi dengan sel telur melalui penyatuan membran akrosomal posterior sperma dengan membran plasma sel telur. Halangan yang terbentuk secara cepat dapat mencegah polispermi (fertilisasi satu sel telur oleh lebih dari satu sperma) kemuungkinan terjadi akibat perubahan-perubahan potensial listrik pada membran sel telur setelah masuknya sperma. Masuknya sperma mengaktifasi sel telur dan nukleusnya. Pronukleus sperma menyatu dengan pronukleus sel telur. Granula kortikal di bagian tepi sitoplasma sel telur berfusi dengan membran plasma, dan berbagai enzim dilepaskan ke dalam rongga perivitelin. Enzim-enzim itulah yang menyebabkan zona pelusida menjadi kaku dan hilang kemampuannya untuk mengikat sperma. Sehingga dengan adanya zona pelusida yang menjadi kaku ini dapat mencegah polispermi.Fertilisasi mamalia berlangsung dalam oviduk.

2. Tahap Perkembangan Embrio Sperma dan telur yang telah matang, bila bertemu memungkinkan terjadinya pembuahan (fertilisasi). Hasil pembuahan adalah zygot, yaitu hasil penyatuan antara sel sperma dan sel telur. Zygot yang telah terbentuk selanjutnya mengalami serangkaian pembelahan sel. Adanya pembelahan sel mengubah keadaan zygot yang satu sel menjadi banyak sel. Zygot yang membelah-belah akhirnya membentuk morula, dan morula berubah menjadi blastula, yaitu embrio berbentuk bulat dan

14

memiliki rongga. Rongga blastula disebut blastocoel. Blastula pada manusia dan kebanyakan mamalia disebut blastokista. Pada hewan yang embrionya berkembang di dalam rahim, misalnya pada manusia, selama proses pembelahan berlangsung, embrio mulai bergerak dari tempat berlangsungnya fertilisasi menuju rongga rahim. Pada saat ia mencapai stadium blastula (blastokista), embrio tersebut kemudian terimplantasi atau tertanam pada dinding rahim. Blastokista kemudian mengalami perkembangan lebih lanjut.

Gambar 12. Perkembangan embrio Sumber : https://www.shutterstock.com/it/image-vector/early-humandevelopment-ovulation-implantation-blastocyst-91093097

a.

Cleavage (Pembelahan) Cleavage adalah pembelahan zygote secara cepat menjadi unit-unit yang

lebih kecil yang di sebut blastomer. Stadium cleavage merupakan rangkaian mitosis yang berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang menghasilkan morula dan blastomer.

Gambar 13. Proses Awal Pembelahan Embrio

Pembelahan pada manusia, berlangsung seiring dengan perangkat-perangkat pelekatan dari embrio kepada dinding uterus induknya. Telur manusia pada umumnya

tidak memiliki yolk, dibuahi disaluran telur sewaktu bergerak kearah uterus dan

15

pembelahan-pembelahan awalnya berlangsung kurang dari 24 jam. Pembelahannya adalah meridional tidak ekual. Pembelahan berikutnya agak tidak teratur, tetapi dengan cepat membentuk suatu bola padat berisi sel, yang disebut morulla. b. Morula

Morula merupakan pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32 sel dan berakhir bila sel sudah menghasilkan sejumlah blastomer yang berukuran sama akan tetapi ukurannya lebih kecil. Sel tersebut memadat untuk menjadi blastodik kecil yang membentuk dua lapisan sel. Pada saat ini ukuran sel mulai beragam. Sel membelah secara melintang dan mulai membentuk formasi lapisan kedua secara samar pada kutup anima. Stadium morula berakhir apabila pembelahan sel sudah menghasilkan blastomer. Blastomer kemudian memadat menjadi blastodisk kecil membentuk dua lapis sel. Pada akhir pembelahan akan dihasilkan dua kelompok sel. Pertama kelompok sel-sel utama (blastoderm), yang meliputi sel-sel formatik atau gumpalan sel-sel dalam (inner mass cells), fungsinya membentuk tubuh embrio. Kedua adalah kelompok sel-sel pelengkap, yang meliputi trophoblast, periblast, dan auxilliary cells. Fungsinya melindungi dan menghubungi antara embrio dengan induk atau lingkungan luar.

Gambar 14. Bentuk Morulla pada Embrio Manusia Tropoblast melekat pada dinding uterus. Sel-selnya memperbanyak diri dengan cepat dan memasuki epitelium uterus pada tahap awal implantasi. Setelah 9 hari, seluruh blastokista tertahan dalam dinding uterus. Sewaktu ini berlangsung, sel-sel yang berada disebelah bawah dari masa sel dalam menyusun diri menjadi suatu

16

lapisan yang disebut endoderm primer, yang akan membentuk saluran pencernaan makanan. Sel-sel sisa dari masa sel dalam memipih membentuk suatu keping yaitu, keping embrio. Antara keping embrio dan tropoblast yang menutupi timbulnya suatu rongga (rongga amnion) berisi carian. Dinding rongga yaitu amnion, menyebar mengelilingi embrio dan dikelilingi bantalan yaitu cairan amnion.

c. Blastulasi Blastulasi adalah proses yang menghasilkan blastula yaitu campuran sel-sel blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan sebagai blastocoel. Pada akhir blastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal, notochordal, mesodermal, dan endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ-organ. Dicirikan dua lapisan yang sangat nyata dari sel-sel datar membentuk blastocoel dan blastodisk berada di lubang vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur. Pada blastula sudah terdapat daerah yang berdifferensiasi membentuk organ-organ tertentu seperti sel saluran pencernaan, notochorda, syaraf, epiderm, ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Gambar 15. Proses Pembentukan Blastosis

17

Pada manusia, hasil pembelahan berbentuk suatu bola padat (morulla). Lapisan luar dari blastula ini membentuk lapisan yang mengelilingi embrio sebenarnya, sedangkan embrio dibentuk dari bagian morulla (inner cells mass atau masa sel dalam)./lapisan luar (tropoblast) pada satu sisi masa sel dalam melepaskan diri, membentuk suatu bentuk yang mirip suatu blastula dan struktur ini disebut sebagai blastokista. Embrio akan menempel dan menetap pada dinding uterus untuk periode waktu tertentu, ditempat dimana embrio akan mendapatkan makanan sampai dilahirkan.

d. Gastrulasi Gastrulasi merupakan proses dimana sel-sel berkembang dan bermigrasi dalam embrio untuk mengubah masa sel dalam tahap blastokista menjadi embrio yang berisi tiga lapisan germinal primer. Migrasi sel-sel tersebut terjadi secara terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai macam gerakan-gerakan morfogenik. Hasil penting gastrulasi adalah bahwa beberapa sel pada atau dekat permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam.hal ini akan mentransformasikan blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut dengan gastrula. Saat blastula terimplantasi di uterus, masa sel bagian dalam membentuk cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas (epiblast) dan lapisan sel bagian bawah (hipoblast). Lapisan-lapisan ini homolog dengan lapisan pada cakram embrio burung. Seperti pada burung, embrio manusia akan berkembang secara keseluruhan dari sel-sel epiblast, sementara sel-sel hipoblast membentuk kuning telur (yolk sac). Gastrulasi terjadi melalui pergerakan ke arah dalam sel-sel lapisan atas melalui primitive streak untuk membentuk mesoderm dan endoderm.

Gambar 17. Gastrulasi pada manusia

18

e. Organogenesis Organogenesis merupakan stadium terakhir dari proses perkembangan embrio. Stadium ini merupakan proses pembentukan organ-organ tubuh makhluk hidup yang sedang berkembang. Sistem organ-organ tubuh berasal dari tiga buah daun kecambah, yaitu ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Pada ektodermal akan membentuk organ-organ susunan (sistem) saraf dan epidermis kulit. Endodermal akan membentuk saluran pencernaan beserta kelenjar-kelenjar pencernaan dan alat pernafasan, dan mesodermal akan membentuk rangka, otot, alat-alat peredaran darah, alat eksresi, alatalat reproduksi, dan korium (chorium) kulit. Jika proses organogenesis ini telah sempurna maka akan dilanjutkan dengan proses penetasan telur. Organ-organ tersebut merupakan perkembangan lebih lanjut dari ketiga lapisan embrionik yang terbentuk saat gastrulasi. 

Ektoderm mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indra.



Mesoderm mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah, dan alat ekskresi seperti ginjal.



Endoderm mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, dan alat-alat pernapasan seperti paru-paru.

Gambar 18. Perkembangan dan Pertumbuhan Janin

19

I.

Minggu 1



Pembuahan terjadi di bagian luar saluran telur, ketika sebuah sel sperma menembus kulit (zona pellusida) sel telur menembus kulit. Ekor sel sperma tersangkut di luar telur dan terlepas, sehingga kepala sel mani dapat bergerak bebas di dalam sel telur. Bagian dari kepala sperma disebut inti dan mengandung benang-benang informasi yang diperlukan untuk membentuk manusia baru. Ini adalah langkah pertama pembentukan manusia baru yang mempunyai sifat gabungan antara ayah dan ibu.



Dalam waktu 8-24 jam dimulai pembelahan segmentasi



Pada hari ke 4 blastula memasuki endometrium, zona pelusida lenyap.



Pada hari ke 6 blastula mulai berimplantasi (tahap menggali)

II.

Minggu ke 2



Tahapan pada minggu kedua adalah dimulainya implantasi



Pada hari ke 8 setengah blastula tertanam di endometrium



Pada hari ke 9 : blastokista semakin terbenam dan ditutupi oleh bekuan fibrin, sinsitiotropoblas berubah menjadi kubah/cekungan yang akan menyatu dengan pembuluh darah Ibu da berisi darah Ibu, dengan ukuran sebesar kepala peniti



Pada hari ke 11 dan 12 selesai mengadakan implantasi dalam stroma, sudah terjadi sirkulasi uteroplasenter

III. 

Minggu ke 3 Pada minggu ini embrio sudah terbentuk seperti :

1. Rongga amnion 2. Kantung kuning telur utama 3. Amnion 4. Kantung kuning telur primer 5. Lempeng embrionik 6. Badan penghubung amnion

20

IV.

Minggu ke 4 Kini bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (HCG)

sehingga apabila melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Pada tahap ini terjadi pembentukan : 1.

Migrasi selsel dari lapisan primitif

2.

Lempeng saraf

3.

Otak

4.

Lekuk saraf

5.

Kelenjar thyroid mulai berkembang

6.

Badan penghubung

V.

Minggu ke 5 Pada minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot, dan

tulang mulai dibentuk. Begitu pula dengan kerangka. Selain itu terbentuk juga : 1.

Jantung mulai berdetak

2.

Fusi lapisan saraf

3.

Munculnya mata dan telinga

4.

Bakal tungkai bagian atas

5.

Otak bagian depan

6.

Lengkung brachial

7.

Tulang telinga

VI.

Minggu ke 6 Ukuran embrio rata-rata 2-4mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong.

Tuba saraf sepanjang punggung bayi talah menutup. Meski belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernapasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak. Rongga matanya sudah terbentuk. Kepalanya seperti kepala reptilia dan mempunyai ekor.

21

VII.

Minggu ke 7 Akhir minggu ke tujuh, panjangnya sekitar 5-23 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-

kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru. Terjadi pula : 1.

Pertemuan rongga mulut dan hidung

2.

Telinga

3.

Mata

4.

Lempeng kaki

5.

Bibir dan hidung terbentuk

6.

Jari-jari tangan mulai terbentuk

VIII.

Minggu ke 8 Saat ini janin sudah mulai memperlihatkan bentuknya sebagai manusia.

Panjangnya2,5 cm. Kepala besar dibandingkan tubuhnya. Mata dan telinga mulai terbentuk. Mata tertutup kelopak mata, dantetap tertutup sampai minggu ke-24. Mulai terbentuk lengan dan kaki dengan jari-jari kecil dan tumit yang mengarah keluar. Tungkai bagian atas memanjang dan menekuk pada bagian siku. Saat ini semua organ utama dari tubuh sudah terbentuk, jantung berdetak dengan kuat, darah beredar melalui pembuluh-pembuluhnya, pencernaan aktif dan ginjal mulai berfungsi. Dahi membesar, genetalia eksterna belum menunjukan jenis kelamin tapi sudah mulai berdeferensiasi san anus sudah terbentuk. Satu-satunya perubahan dalam organ sejak saat ini adalah bertambahnya ukuran dan kecanggihan fungsi-fungsi tubuh sang bayi. IX.

Minggu ke 9 Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya 4 gram. Pada minggu ini

telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun tidak bisa merasakannya. Dengan Dopler, bisa didengar detak jantungnya. X.

Minggu ke 10

22

Pada minggu ini mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang mencapai 32-43 mm dengan berat 7 gram. Wajah mulai menunjukan raut muka, letak telinga masih lebih rendah dari posisi normal. Alat kelamin eksternal mulai terbentu Perempuan (klitoris, labia mayor, labia minor) laki-laki (Glan penis, skrotum). Sudah mnunjukan karakteristik perempuan atau laki-laki tapi belum terbentuk sempurna. Pertumbuhan sel otak meningkat dengan cepat, hapir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh. Tulang sudah menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. XI.

Minggu ke 11 Jari-jari kecil bayi sedang bertumbuh dengan kukunya, selaput pelangi mata janin

juga sedang berkembang. Folikel-folikel rambut dan gigi sudah terbentuk. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali (kencing). XII.

Minggu ke 12 Panjang janin sekitar 6,5 cm dan beratnya 18 gram. Kepala bayi menjadi

lebiih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan jaki terbentuk dan kuku mulai tunbuh. Janin mulai menggerak-gerakan tungkai dan lengannya.uri mulai tumbuh sekitar 6 kali berat janin. XIII.

Minggu ke 13 Panjang janin sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, pankreas, dan usus

berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk dan tunas gigi muncul dengan 20 gigibayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki mulai terlihat. XIV.

Minggu 14 Pada minggu ini organ seks bayi dapat dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

Denyut jantung bayi berdetak kuat 2x lebih cepat dari Ibu. Janin sudahdapat memberi respon terhadap dunia luar rahim Ibu, janin mungkin akan bergerak bila perut diusap tapi Ibu mungkin belum dapat merasakannya.

23

XV.

Minggu ke 15 Bayi sudah mulai dapat mendengarkan Ibu, mendengarkan denyut jantung

Ibu, suara perut Ibu, juga suara Ibu. Sekarang janin sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis. Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang 15 cm. XVI.

Minggu ke 16 Otot janin sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai

menghisap ibu jarinya, menguap, meregangkan tubuhnya, sudah menelan kencing dan cengukan. Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut janin akan mengerakkan tangan dan matanya. XVII.

Minggu ke 17 Masih banak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit

janin berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas. XVIII.

Minggu ke 18 Sekarang janin sudah dapat mendengarkan suara daluat tubuh Ibu, janina

akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi sudah dapat berkontraksi dan relaks, byi sudah dapat mendengar atau meninju. Bergerak sangat aktif, dalam minggu ini mungkin Ibu sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali. Pergerakan janin lebih kuat dan dinding uterus yang lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada Ibu. XIX.

Minggu ke 19 Pada minggu ini panjang janin sekitar 16,5 cm dengan berat 226 gram. Tubuh

janin diselimuti vernik caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Pada minggu ini sistem saraf semakin sempurna, yakni dengan diproduksinya cairan serebrosspinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.

24

XX.

Minggu ke 20 Otot janin semakin kuat tiap minggu. Jika Ibu masih belum bisa merasak

gerakannya, Ibu akan merasakannya sekarang. Ibu mungkin salah mengartikan gerakannya pertama kali sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembunggelembung didalam. Bayi akan bergerak sekitar 200 kali sehari, tapi Ibu akan merasakan sedikit dari semua gerakan. XXI.

Minggu ke 21 Panjangnya sekitar 28 cm. Ibu akan merasakan lebih banyak gerakan karena bayi

makin aktif. XXII.

Minggu ke 22 Bayi akan sadar akan lingkungannya dan bayi akam merasa tenang ketika

mendengarkan suara dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi. XXIII. Minggu ke 23 Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhnya. Saat ini janin terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini. Ibu dapat mendengarkan detak jantung janin dengan stetoskop. Pertumbuhan otak sangat cepat. XXIV. Minggu ke 24 Pendengaran janin sudah terbentuk sempurna. Janin akan bergerak dengan suara musik dari luar. Janin membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, Ibu akan merasakan dengan suatu saat janin akan bergerak terus, dan saat lain tidak. Pertumbuhan uri menjadi lambat, sementara sang janin meningkat. Pertumbuhan rambut terlihat jelas, seluruh tubuh janin dilapisi dengan lanugo yak ni rambut halus, alis, bulu mata dan rambut kepala mulai muncul. Ukuran kepala lebih besar dibanding begian tubuh yang lain dan kulit berkerut, bening dan kemerahan memberi penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan tidak berlemak. Darah kapiler dam mioglobin merah pada otot terlihat

25

melalui kulit. Pada janin bakal gigi permanen telah muncul, janin masih memiliki ruang dalam uterus, berubah posisi, dapat melakukan gerakan seperti menghisap dan menangis, tangan mulai membentuk kepalan dan pegangan, lemak coklat yang merupakan sumber energi, produsi panas dan pengaturan panas pada janin uang baru lahir juga mulai terbentuk. Berat badan kurang lebih 1,25 pon. XXV.

Minggu ke 25 Janin mulai berlatih bernapas dengan menghirup dan mneghembuskan cairan

amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan dan Ibu akan dapat merasakannya juga. Lemak sudah tersimpan dan kontur mulai membulat, namun janin masih terlihat kurus dan masih tampak tua dan berkerut. Penambahan berat badan membuat tubuh lebih proporsional pada akhir bulan. XXVI. Minggu ke 26 Janin sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan telihat janin saat lahir. Panjangnya sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram. Surfaktan sudah dihasilkan. Rambut kepala semakin panjang, gerakan menghisap lebih kuat, kuku mulai terlihat. XXVII. Minggu ke 27 Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Janin terlihat sepertu bernapas tetapi sebenarnya janin mengambil air bukan udara. Ini merupaka latihan yang baik untuk paru-parunya. XXVIII. Minggu ke 28 Pada janin laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang. Sekarang janin dapat bermimpi. Sekarang rahim mencapai 4 jari di atas tali pusat Ibu. Panjangnya sekitar 38 cm dan beratnya mencapai 1000 gram.

26

XXIX. Minggu ke 29 Posisi janin saat ini mempersiapkan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan lemak terus terbentuk. Pada pemeriksaan luar/palpasi mulai teraba kepala bokong jelas. XXX.

Minggu ke 30 Kepala janin sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mengalami

tekanan di bagian diafragma dan perut. Sekarang bobot janin sekitar 1700 gram dan panjangnya 40 cm. Simpanan lemak mulai memperhalus kerutan. Tubuh janin mulai terisi lemak dan tidak tapmpak terlalu kurus. Vernik caseosa tebal menutupi seluruh tubuh janin, rambut kepala terus bertumbuh dan lanugo benyak sekali kecuali wajah, kuku jari mulai tumbuh mencapai ujungnya, janin memiliki kendali terhadap gerak pernapasan dan mata terbuka dan reflek cahaya terhadap pupil muncul pada akhir bulan. Ukuran kepala bokong 28 cm. XXXI.

Minggu ke 31 Janin makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, janin

akan berkurang pergerakannya. Janin kemungkinan dalam posisi melengkung dengan badan dengkul dilipat, dagu di dadanyadan tangan dan kaki menyilang. Janin sudah hampir sepenuhnya berkembang. Kulit janin sudah halus dan tubuhnya montok. Apabila terbangun matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap. XXXII.

Minggu ke 32 Janin berada dalam posisi kepala di bawah sampai nanti lahir. Janin akan tetap

menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakn semuanya. 10 gerakan sehari sudah normal. Panjang janin sekitar 43 cm dan beratnya mencapai sekitar 1800 gram. Paru-paru berkembang dan dapat mendukung kehidupannya.

27

XXXIII.

Minggu ke 33 Ibu akan makin merasakan gerakan janin karena mengisi hampir seluruh ruang

rahim. Gerakan menjadi aktig suatu waktu yang membuat Ibu tidak nyaman, terutama ketika kakinya dibawah tulang rusuk Ibu. Janin memiliki seluruh rambutnya pada minggu ini. XXXIV.

Minggu ke 34 Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu ini. Semua sistem tubuh sudah

terbentuk sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang. Janin memberi respon terhadap suara yang familiar. XXXV.

Minggu ke 35 Janin terus menambah cadangan lemak bawah kulit kepalanya. Kepala janin

sudah mulai memasuki panggul. XXXVI.

Minggu ke 36 Panjang janin mencapai 46 cm, berat 2500 gram. Janin menambah berat badan

cukup banyak, 700 gram. Hal ini disebabkan lemak telah bertumpuk di bawah kulit dan sekitar bahu. Mulai dari minggu ini janin sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk lahir. Jika janin lahir pada minggu ini janin lahir prematur tetapi akan baik saja. Pada bulan terakhir kehamilan ini janin akan mendapat antibody dari Ibunya seperti campak. XXXVII.

Minggu ke 37 Janin akan terus berlatih untuk menggerakkan paru-parunya, karena janin akan

bernafas setelah dilahirkan. Jika posisi kepala janin dibawah maka kemungkinan kepala sudah memasuki panggul Ibu.

28

XXXVIII. Minggu ke 38 Reflek janin sudah terkoordinasi, janin sudah dapat mengedipkan mata, menggerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan cahaya. Janin sudah dapat membedakan antara terang dan gelap. XXXIX.

Minggu ke 39-40 Sekarang kehamilan telah mencapai periode penuh. Panjang janin sekitar 50 cm

dan berat mencapai 3300 gram. Bayi laki-laki sekitar 100 gram lebih berat dari bayi perempuan. Bulan ini merupakan sentuhan akhir yang penting. Pertubuhan dan perkembangan utuh telah tercalpai janin bulat sempurnal, dada dan kelenjar payudara menonjol, perkembangan jenis kelamin sempurna. Lanugo menghilang hampir diseluruh tubuh, kuku mengeras dan warna kulit bervariasi tanpa menghiraukan ras. Tali pusat telah melakukan tugasnya dengan sempurna panjang normal 50-65 cm. Panjang kepala bokong 36 cm. Berat badan tergantung pada sejumlah variabel, rata-rata 7,5 pon.

3.

Kembar Normal dan Kembar Siam Kehamilan multifetus atau ganda atau kembar adalah suatu kehamilan dengan

dua janin atau embrio atau lebih dalam satu gestasi. Kehamilan dengan dua janin disebut kehamilan kembar, tiga janin disebut triplet, empat janin disebut kuadriplet dan lima janin disebut quintuplet. Janin yang kembar lebih sering terjadi akibat fertilisasi dua buah ovum yang terpisah (ovum ganda, kembar dizigot atau kembar "fraternal"). Sekitar sepertiga di antara kehamilan kembar berasal dari ovum tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya membagi diri menjadi dua buah struktur serupa, masing-masing dengan kemampuan untuk berkembang menjadi ovum tunggal tersendiri (kehamilan monozigot atau kembar "identik"). Salah satu atau kedua proses dapat terlibat dalam pembentukan fetus dengan jumlah yang lebih besar. Faktor resiko untuk kemungkinan terjadinya kehamilan kembar dapat dibagi menjadi secara natural dan hasil induksi. Secara natural faktor resiko tersebut adalah riwayat keluarga yang merupakan kembar dizigotik, ras, bertambahnya paritas dan usia maternal, dan ukuran fisik ibu. Sedangkan yang secara induksi adalah induksi ovulasi dan fertilisasi in vitro.

29

Pada wanita dengan faktor risiko tertentu dapat dicurigai sebagai kehamilan kembar. Sebagai faktbor penentu kehamilan kembar, genotip ibu jauh lebih penting daripada genotip ayah. Kehamilan kembar lebih sering terjadi sebagai akibat fertilisasi dua ovum yang terpisah, yang dikenal dengan kembar dizigot. Walaupun beberapa ahli mengatakan bahwa kembar dizigot bukanlah kembar sejati oleh karena berasal dari maturasi dan fertilisasi dua buah ovum selama siklus ovulatoir tunggal. Sedangkan sekitar sepertiga diantara kehamilan kembar berasal dari ovum tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya membagi diri menjadi dua buah struktur serupa, masing-masing dengan kemampuan untuk berkembang menjadi ovum tunggal tersendiri (kehamilan monozigot atau kembar identik). Kembar identik atau kembar monozigot terjadi saat 1 telur yang dibuahi membelah selama 2 minggu pertama setelah konsepsi yang akan menghasilkan bayi dengan rupa yang sama atau bayangan cermin dimana mata, kuping, gigi, rambut, kulit dan ukuran antropologik pun sama. Satu bayi kembar mungkin kidal dan yang lainnya kanan karena lokasi daerah motorik di korteks serebri pada kedua bayi berlawanan. Jenis kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor penghambat dalam segmentasi atau pembelahan, misalnya hambatan dalam tingkat segmentasi (2-4 hari), hambatan dalam tingkat blastula (4-7 hari)serta hambatan setelah amnion dibentuk tapi sebelum primitif streak. Kembar identik atau kembar monozigot timbul dari pembelahan ovum yang sudah dibuahi pada berbagai tahap perkembangan awal sebagai berikut : 1.

Bila pembelahan terjadi sebelum inner cell mass terbentuk. dan lapisan luar

blastokist belum berubah menjadi korion, yaitu dalam 72 jam pertama setelah fertilisasi, maka akan terbentuk dua embrio dengan dua amnion dan dua korion. Keadaan ini menghasilkan kehamilan kembar monozigot dengan diamnion dan dikorion. Bisa terdapat dua plasenta yang berbeda atau satu plasenta. Sekitar sepertiga dari kembar monozigotik memiliki 2 amnion 2 korion dan 2 plasenta yang kadangkadang 2 plasenta tersebut menjadi satu. Keadaan ini tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik. 2.

Jika pembelahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan setelah inner cell mass

dibentuk dan sel-sel yang akan menjadi korion sudah mengalami differensiasi namun selsel yang akan menjadi amnion belum, maka akan terbentuk dua buah embrio, masingmasing dalam kantong ketuban yang terpisah. Kedua kantong ketuban akhirnya akan diseubungi oleh satu karion bersama, sehingga terjadi kehamilan kembar identik diamnion, monokorion. Sekitar 70% kembar indentik seperti itu cara pembelahannya.

30

3.

Namun, jika amnion sudah terbentuk, yang terjadi sekitar hari ke 8 sesudah

fertilisasi, pembelahan akan menghasilkan dua embrio di dalam satu kantong ketuban bersama atau mengakibatkan kehamilan kembar identik monoamnion, monokarion. 4.

Bila pembelahan terjadi lebih belakangan lagi yaitu sesudah diskus embrionik

terbentuk, pada hari ke 9 sampai 12 setelah fertilisasi maka akan timbul 1 korion 1 amnion. Pembelahan berlangsung tidak lengkap dan akan terbentuk kembar siam. Kembar siam dapat dibagi atas beberapa jenis sesuai dengan lokasi anatomis menjadi satu bagian tubuh yakni torakopagus (40%), sifoomfalopagus (34%), pigopagus (18%), iskiopagus (6%) dan kraniopagus (2%).

Kembar siam biasanya diklasifikasikan berdasarkan pada bagian tubuh yang menyatu dengan penambahan akhiran pagus.5,6 Berdasarkan dari sisi tubuh dimana penyatuan terjadi, maka secara garis besar kembar siam dibagi menjadi tiga: 1. Penyatuan dari bagian ventral, misalnya thoracopagus (menyatu dibagian dada). 2. Penyatuan dari bagian lateral, misalnya parapagus (menyatu dibagian pelvis). 3. Penyatuan dari bagian dorsal, misalnya pygopagus (menyatu dibagian bokong).

Gambar 2.17 Kembar Siam cephalothoraco omphalophagus

Pada kasus ini bayi menyatu dari bagian kepala, thorax dan abdomen. Ada satu kepala yang menyatu dengan 2 pasang telinga (Sepasang dibagian belakang kepala, gambar 6A), sepasang ekstremitas superior dan sepasang ekstremitas inferior. Pada literatur, disebutkan kembar siam yang terjadi pada kepala dan thorax dapat

31

disebut dengan janiceps. Kasus ini berdasarkan anatomi bersatunya bagian tubuh yang menyatu maka ini adalah kembar siam cephalothoraco omphalophagus. Placenta pada kasus ini satu placenta, dengan 2 tali pusat, dimana salah satunya dengan insersi velamentosa, dan pada bagian umbilicus janin ada 2, dengan letak yang bersebelahan.

32

BAB III PENUTUP A.

Kesimpulan

Organ reprroduksi jantan terdiri atas penis, yang merupakan organ reproduksi eksternal yang berfungsi dalam senggama untuk mengantarkan sperma ke dalam tubuh wanita. Organ repduksi lainnya adalah skrotum, testis, epididimis, vas deferens, urethra. Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin). Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina. Sedangkan organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Gametogenesis adalah suatu proses yang mengubah plasma germinal menjadi sel-sel kelamin yang sangat terspesialisasi sehingga mampu melakukan fertilisasi untuk kemudian menjadi individu baru, yang terdiri atas oogenesis dan spermatogenesis. Fertilisasi merupakan proses peleburan dua gamet, antara gamet jantan dan gamet betina. Beberapa fase dalam fertlisisasi adalah penembusan corona radiata, penembusan zona pellusida, dan terakhir adalah penyautuan ovum dan sel sperma. Adapun tahapan perkembangan embrio setelah fertilisasi adalah : Morula – Blastula – Gastrula –Fetus Kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau embrio atau lebih dalam satu gestasi. Janin yang kembar lebih sering terjadi akibat fertilisasi dua buah ovum yang terpisah (ovum ganda, kembar dizigot atau kembar "fraternal"). Sekitar sepertiga di antara kehamilan kembar berasal dari ovum tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya membagi diri menjadi dua buah struktur serupa, masing-masing dengan kemampuan untuk berkembang menjadi ovum tunggal tersendiri. Apabila pembelahan berlangsung tidak lengkap dan akan terbentuk kembar siam. Kembar siam dapat dibagi atas beberapa jenis sesuai dengan lokasi anatomis menjadi satu bagian tubuh yakni torakopagus (40%), sifoomfalopagus (34%), pigopagus (18%), iskiopagus (6%) dan kraniopagus (2%).

33

DAFTAR PUSTAKA Sibagariang, Eva Ellya., Pusmaika, Rangga., Rismalinda (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta: Trans Info Media. Nirwana, Ade Benih., (2011). Kapita Selekta Kehamilan, Yogyakarta: Nuba Medika. Scribd (2010). Perkembangan Embrio Manusia – Keajaiban Ilmiah Al Qur’an. From http://www.pdfcoke.com/doc/26094320/Perkembangan-Embrio-Manusia, 23 April 2018 http://www.doctorshangout.com/profiles/blogs/stages-of-human-development https://dwibudiaryani.wordpress.com/2013/10/16/perkembangan-janin-sejak-fertilisasisampai-aterm/ https://www.shutterstock.com/it/image-vector/early-human-development-ovulationimplantation-blastocyst-91093097 http://elinow.wikispaces.com/ http://www.sandurezu.wordpress.com http://php.med.unsw.edu.au/embryology/ http://www.hk.edu.tw/ http://www.youtube.com/watch?v=eddh-AGV-6c sistemrespirasipadahewan.blogspot.com http://elinow.wikispaces.com/

34

35

Related Documents


More Documents from "Engky Neolaka"

Ppt Metopel.pptx
April 2020 24
Kata Pengantar.docx
April 2020 14
Sop Rm Igd.docx
November 2019 32
Sop Rawat Inap.docx
November 2019 24