Sistem Perekaman Citra (2).docx

  • Uploaded by: Fauzan Hanif Nurrahman
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Perekaman Citra (2).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,394
  • Pages: 13
1

Sistem Perekaman Citra



Citra yang diperoleh tergantung :

-

karakteristik dari obyek yang direkam

-

kondisi variabel dari sistem perekaman



Citra merupakan gambaran tentang karakteristik suatu obyek menurut kondisi variabel tertentu Contoh :

-

Bandingkan hasil foto manusia dengan kamera / sensor optik dan dengan sensor sinar X (kondisi variabel sistem berbeda) .

-

Bandingkan hasil foto pemandangan di tepi laut dan di daerah pegunungan (karakteristik obyek berbeda) . Sensor Pasif •

Sistem sensor yang merekam data obyek tanpa mengirimkan energi, sumber energi bisa dalam bentuk sinar matahari, sinar lampu, dsb



Contoh: sensor optik dari kamera foto, sensor optik pada sistem inderaja.

Sensor Aktif •

Sistem sensor yang merekam data obyek mengirimkan dan menerima pantulan dari energi yang dikirim ke arah obyek, energi yang dikirim bisa berupa gelombang pendek, sinar X, dsb

2 •

Contoh: sensor Rontgen untuk foto thorax, sensor gelombang pendek pada sistem radar, sensor ultrasound pada sistem USG.

MACAM KOORDINAT SISTEM Koordinat Cartesian

Koordinat Piksel = koordinat tampilan di layar monitor

Koordinat Matriks (y=baris, x=kolom)

3

FORMAT CITRA DIGITAL Citra Digital •

Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra pada titik tersebut.



Citra digital adalah citra f(x,y) dimana dilakukan diskritisasi koordinat

spasial

(sampling)

dan

diskritisasi

tingkat

kecemerlangannya/keabuan (kwantisasi) . •

Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar / piksel / pixel / picture element / pels) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut



Citra digital dinyatakan dengan matriks berukuran N x M (baris/tinggi = N, kolom/lebar = M) .

N = jumlah baris M = jumlah kolom L = maksimal warna intensitas (derajat keabuan / gray level) ⎡ f (0,0) ⎢ f (1,0) f (x, y) ≈⎢ ⎢⎢ :

4

(N −1,0) 0 ≤ y ≤ N–1 0 ≤ x ≤ M–1 0 ≤ f(x,y) ≤ L – 1 ⎣f

f(0,1)f

...

f(0,M−1)⎤

f (N−1,M − 1) ⎥

(1,1) f

...

f(1,M−1) ⎥





(N−1,1) : ... :

isi/data citra digital sebenarnya f(3,2) = 1  berdasarkan koordinat piksel ⎥ di layar

Format Citra •

Citra digital biasanya berbentuk persegi panjang, secara visualisasi dimensi ukurannya dinyatakan sebagai lebar x tinggi



Ukurannya dinyatakan dalam titik atau piksel (pixel=picture element)



Ukurannya dapat pula dinyatakan dalam satuan panjang (mm atau inci = inch)



Resolusi = banyaknya titik untuk setiap satuan panjang (dot per inch).



Makin besar resolusi makin banyak titik yang terkandung dalam citra,

5

sehingga menjadi lebih halus dalam visualisasinya. Resolusi Citra •

= resolusi spasial dan resolusi kecemerlangan, berpengaruh pada besarnya informasi citra yang hilang.



Resolusi spasial = halus / kasarnya pembagian kisi-kisi baris dan kolom. Transformasi citra kontinue ke citra digital disebut digitalisasi (sampling). Misal hasil digitalisasi dengan jumlah baris 256 dan jumlah kolom 256  resolusi spasial



256 x 256.

Resolusi kecemerlangan (intensitas / brightness) = halus / kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan. Transformasi data analog yang bersifat kontinue ke daerah intensitas diskrit disebut kuantisasi. Bila intensitas piksel berkisar antara 0 dan 255  resolusi kecemerlangan citra adalah 256

Bagaimana sebuah citra direpresentasikan dalam file ? Pertama-tama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuah gambar, kita harus memiliki palet dan kanvas •

Palet = kumpulan warna yang dapat membentuk citra, sama halnya

6

seperti kita hendak melukis dengan cat warna, kita memiliki palet yang bisa kita isikan berbagai warna cat air •

Setiap warna yang berbeda dalam palet tersebut kita beri nomor (berupa angka)



Contoh untuk citra monokrom (warnanya hanya putih-abu abuhitam), berarti kita memiliki palet sbb :



Setelah itu kita dapat menggambar menggunakan warna-warna dalam palet tersebut di atas sebuah kanvas



Sebuah kanvas dapat kita anggap sebagai sebuah matriks dimana setiap elemen dari matriks tersebut bisa kita isikan dengan salah satu warna dari palet



Informasi tentang palet (korespondensi antara warna dengan angka) disimpan dalam komputer (program pembuka citra seperti Paint, Photoshop, dll) sehingga sebuah file citra dalam komputer hanya perlu menyimpan angka-angka yang merepresentasikan sebuah warna.

7



Sebuah citra direpresentasikan dalam sebuah matriks yang berisi angka-angka.



Jika kita menyimpan gambar kucing tadi ke dalam sebuah file

(kucing.bmp), maka yang disimpan dalam file tersebut adalah angkaangka yang diperoleh dari matriks kanvas.

8

Untuk Windows Bitmap Files (.bmp) •

Header berisi informasi jumlah baris dan kolom dalam citra, informasi palet, dll



Header langsung diikuti dengan angka-angka dalam matriks, disusun perbaris



Baris pertama langsung diikuti baris kedua, dst



Bagaimana mengetahui awal suatu baris? (misal untuk membedakan citra berukuran 100x200 dengan 200x100)  lihat informasi jumlah baris dan jumlah kolom di header. Header



Baris 1

…..

Baris terakhir

Ada bermacam format representasi citra dalam file, seperti bmp, gif, tif, jpg, dan sebagainya.



Format BMP merupakan format yang kurang efisien, karena semua informasi angka dalam baris disimpan semua. Misalkan ukuran header adalah H byte, ukuran citra 100x100 byte monokrom, maka ukuran file bmp tersebut adalah : H + data citra = H + 10000 Byte



Bagian data citra (10000 byte) sebenarnya bisa dikompresi agar ukuran file tidak terlalu besar. Salah satu cara kompresi adalah dengan terlebih dahulu mentransformasikan citra ke ruang yang

9

berbeda (contoh: format file JPEG). Topik ini lebih lanjut akan dibahas tersendiri.



Contoh :

Suatu citra format BMP 8 bit berukuran 200 x 100 maka memori yang dibutuhkan untuk menyimpan data citra tersebut (tanpa header) sebesar : Memori = 200 x 100 x 8 bit = 160000 bit = 20000 byte = 19,5 KB Macam/ Type Citra Berdasarkan Format Penyimpanan Nilai Warnanya A. CITRA BINER •

Setiap titik (pixel) dalam citra bernilai 0 atau 1. Warna hitam = 0, putih = 1.

Catatan : Model citra cahaya = ada cahaya (=1) maka warna putih Model citra cahaya = tidak ada cahaya (=0) maka warna hitam Model citra tinta / cat = ada cat (=1) maka warna hitam Model citra tinta / cat = tidak ada cat (=0) maka warna putih Setiap titik membutuhkan media penyimpanan 1 bit Contoh = Citra Biner (hitam = 0, putih = 1) = 11011011 = 11011011 = 11000011 = 11011011 = 11011011

10

B. CITRA SKALA KEABUAN •

Citra skala keabuan mempunyai kemungkinan warna antara hitam (minimal) dan putih (maksimal)



Jumlah maksimum warna sesuai dengan bit penyimpanan yang digunakan.

Contoh : skala keabuan 4 bit 4

jumlah

kemungkinan 2 = 16 warna kemungkinan warna 0 (min) sampai 15 (max) skala keabuan 8 bit 8

jumlah

kemungkinan 2 = 256 warna kemungkinan warna 0(min)sampai 255 (max) Skala keabuan 4 bit (hitam = 0, putih = 15) = 15

0

6

0 13 15

= 15 12 15 15 15 15 = 15

5

= 15

8 15 15 15 15

= 15 10

0 12

0 13

0 15

0 15

11

C. CITRA WARNA (TRUE COLOR) •

Setiap titik (pixel) pada citra warna mewakili warna yang merupakan kombinasi dari tiga warna dasar yaitu merah hijau biru



citra RGB

(Red Green Blue) •

Setiap warna dasar mempunyai intensitas sendiri dengan nilai maksimum 255 (8 bit) .

Red

= warna minimal putih, warna maksimal merah

Green = warna minimal putih, warna maksimal hijau Blue •

= warna minimal putih, warna maksimal biru Misal warna kuning = kombinasi warna merah dan hijau sehingga nilai RGB-nya = 255 255 0 Warna ungu muda = kombinasi warna merah dan biru sehingga nilai RGB-nya = 150 0 150 Contoh : bisa dilihat di Photoshop



Jadi setiap titik pada citra warna membutuhkan data 3 byte



Jumlah kemungkinan kombinasi warna 224 = lebih dari 16 juta warna 

24 bit  disebut true color karena dianggap mencakup semua warna

12

yang ada. Citra warna = 255 255 255

0

0

0

128 128 128

=

0

0

0

204 255 255

0

0 255

51 51 51 255 255 255

95

95 95

255

0 255

0

255 255

= 150 150 150

= 255 204 153 255 204 153 128

0

0

128 128 0

Catatan : Ada perbedaan warna dasar untuk cahaya (misal display di monitor komputer) & untuk cat/tinta (misal cetakan di atas kertas). Citra cahaya menggunakan warna dasar RGB = Red Green Blue Citra cat menggunakan warna dasar CMY = Cyan Magenta Yellow Dalam matakuliah ini kita menggunakan standar warna dasar cahaya (RGB) .

13

Related Documents


More Documents from ""