SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA
HASAN BASRI ARRIFAI Abstrak Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional. Pendidikan nasional masingmasing bangsa berdasarkan pada dan dijiwai oleh kebudayaannya. Kebudayaan tersebut sarat dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah sehingga mewarnai seluruh gerak hidup suatu bangsa. Sistem pendidikan nasional Indonesia disusun berlandaskan kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun sedemikian rupa, meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikam nasional bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa Indonesia yang secara geografis, demografis, historis, dan kultural berciri khas. Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar untuk mrnyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan pembangunan nasional di Indonesia. Sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional diselenggerakan oleh pemerintah dan swasta di bawah tanggung jawab Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan menteri lainnya, seperti pendidikan agama oleh menteri agama, Akabri oleh menteri pertahanan dan keamanan. Juga departemen lainnya menyelenggarakan pendidikan yang disebut diklat.
Pembahasan 1. Pengertian Sistem Banyak definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata “sistem”. Diantaranya sebagai berikut: a. Sistem adalah suatu kebulatan keselurahan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992: 10.) b. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang M. Amirin, 1992: 10.)
Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional dilaksanakan melalui bentuk-bentuk kelembagaan beserta program- programnya. Butir-butir berikut akan membahas hal tersebut 2. Kelembagaan Pendidikan Pendidikan nasional dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik dalam bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar. Berdasarkan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kelembagaan pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program serta pengelolaan pendidikan. a. Jalur Pendidikan Penyelenggaraan Sisdiknas dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu, jalur pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah yang sering disingkat dengan PLS. 1) Jalur Pendidikan Sekolah Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang berjenjang dan bersinambungan, seperti pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP&SMA), dan pendidikan
tinggi (PTN&PTS). Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah, dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional. 2) Jalur Pendidikan Luar Sekolah Jalur pendidikan luar sekolah (PLS) merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak bersinambungan, seperti kepramukaan, berbagai kursus, dan lain-lain. PLS memberikan kemungkinan perkembangan sosial, kultural seperti bahasa dan kesenian, keagamaan, dan keterampilan yang dapat di manfaatkan oleh anggota masyarakat untuk mengembangkan dirinya dan membangun masyarakatnya. Pendidikan luar sekolah sifatnya tidak formal dalam arti tidak ada keseragaman pola yang bersifat nasional. Modelnya sangat beragam, dalam hubungan ini pendidikan keluarga merupakan dari jalur pendidikan luar sekolah yang selenggarakan dalam keluarga yang fungsi utamanya menanamkan keyakinan agama, nilai budaya danmoral, serta keterampilan praktis. b. Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran (UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab I, Pasal 1 Ayat 5). Jalur pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang yang terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sebagai persiapan untuk memasuki pendidikan dasar diselenggarakan kelompok belajar yang disebut pendidikan prasekolah (UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab V, Pasal 2). Pendidikan prasekolah belum termasuk jenjang pendidikan formal, tetapi baru merupakan kelompok sepermainan yang menjembatani anak antara kehidupannya dalam keluarga dengan sekolah.
Kesimpulan Warga negara diwajibkan menempuh pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. UU RI No. 2 Tahun 1989 menyatakan dasar dan wajib belajar pada Pasal 14 Ayat 1 bahwa, “ Warga negara yang berumur 6 tahun berhak mengikuti pendidikan dasar ” dan ayat 2 menyatakan bahwa, “ Warga negara yang berumur 7 tahun berkewajiban mengikuti pendidikan dasar atau pendidikan yang setara sampai tamat.” Dalam pengertian setara ini termasuk juga pendidikan luar biasa (PLB), pendidikan keagamaan(PESANTREN), dan pendidikan luar sekolah (PLS). Daftar Pustaka Depdikbud, 1989. UU RI No. 2 Tahun 1982 tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya. Jakarta: Balai Pustaka Nawawi, Hadari. 1983. Perundang-Undangan Pendidikan. Jakarta: Ghalia Tatang M. Amirin. 1992. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Rajawali Pers Tirtaraharja, Umar. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta