Sistem Pencernaan Makanan

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Pencernaan Makanan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,577
  • Pages: 9
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Zat Makanan Zat makanan terbagi dalam 2 kelompok, yaitu ☻ Makronutrisi (zat makanan yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak), contoh Karbohidrat, protein dan lemak. ☻ Mikronutrisi (zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit), contoh air, vitamin dan mineral. Karbohidrat - Tersusun dari unsur C, H, O - Berperan sebagai sumber energi (1 gr Karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori) - Berdasarkan jumlah gugus sakarida (gula), terbagi 3 : - Polisakarida (karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula, contoh : Amilum, glikogen dan selulosa); - Disakarida (KH yg terdiri dari 2 gugus gula, contoh : sukrosa, maltosa dan laktosa); dan - Monosakarida (KH yg terdiri dari satu gugus gula, contoh : glukosa, galaktosa dan fruktosa) - Diserap tubuh dalam bentuk monosakarida (glukosa), diedarkan melalui hati melalui vena porta hepatica selanjutnya ke jantung dan keseluruh tubuh dan melalui cairan lympha masuk jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh. Protein - Tersusun dari unsur C, H, O, N, S dan P (N sebagai penentu protein) - Peran sebagai penghasil energi (1 gr menghasilkan 4,1 kal) dan pembangun dan penganti jaringan tubuh yang rusak. - Diserap tubuh dalam bentuk asam amino (satuan penyusun protein) Lemak - Tersusun dari unsur C, H, O - Berperan sebagai sumber energi (1 gr menghasilkan energi 9,3 kal), pelarut vitamin A, D, E dan K, melindungi organ tubuh vital (mata, ginjal, jantung) - Diserap tubuh dalam bentuk gliserol, asam lemak. Vitamin - Tersusun atas unsur C, H, O dan N - Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi - Berperan dalam sebagai bahan pelengkap, katalisator (pemercepat reaksi kimia dlm tubuh), koenzim, kofaktor. - Dibedakan menjadi dua, yaitu Vitamin larut dlm lemak (A D E K) dan vitamin larut dalam air (B & C) - Dibuat diluar tubuh Vitamin, Sumber, Fungsi Dan Akibat Kekurangan Vitamin Sumber Fungsi A Sayur kuning/ hijau, - pembentuk pigmen mata kuning teur, buah- pertahanan keshtn buahan, hati, mentega kornea - pembentuk jar. epitel Bcomplex Otak, hati, jantung, ragi, - pembentuk enzim dlm padi-padian sikus Krebs B1 (thiamin) B2 (Riboflavin) B6 (Pyridoxin)

Susu, telur, hati, beras dan bayam Bijji-bijian, hati, susu

-

B12 (cyano cobalamin)

Hati, ginjal, otak, disintesa oleh bakteri di usus Daging, sayuran, telur

-

Biji-bijian, hati, ayam, ragi

-

Ragi, hati telur

-

Putih telur, dibentuk oleh bakteri di usus

-

Jeruk, tomat, kentang, mentega

-

B11 (Asam Folat) Niacin/ Asam Nicotinat Asam Panthotenat Biotin / Vitamin H C (asam ascorbat)

-

-

pembentuk sitokrom pd respirasi sel pembentuk enzim dlm metabolisme lemak dan protein pembentuk RNA mencegah anemia pembentuk nukleoprotein dan eritrosit pembentuk koenzim pada transfer hidrogen

pembentuk bagian koenzim A penting dalam sintesa protein, fiksasi CO2 dan metabolisme N Penting dlm pembentukan kolagen

Akibat Kekurangan / Defisiensi - rabun senja, seropthalmia, keratomalasi - pengelupasan kulit

-

metabolisme karbohidrat terhenti beri-beri, neuritis gangguan jantung takut cahaya kulit pecah-pecah gangguan fungsi saraf

-

anemia

-

gangguan pendewasaan eritrosit

-

pellagra, dengan gejala : 1. pengelupasan kulit / dermatitis 2. gangguan pencernaan / diare 3. pelupa (dementia) - gangguan saraf pusat - gangguan jantung - Dermatitis, otot sakit - Penurunan berat badan -

-

Scorbut Gangguan dalam

D E (tokoferol) K

Minyak ikan, hati, susu, Sinar UV

-

Sayuran hijau, kecambah biji2an, kuning telur

-

Hati, sayuran daun,

-

-

dan bahan interseluler Penyerapan Ca di usus Pembentukan tulang & gigi Menjaga daya tahan eritrosit thd hemolisis Proliferasi & diferensiasi sel Pembentukan protrombin untuk pembekuan darah

-

-

pembentukan jar. penyokong Pembentukan tulang yg kurang sempurna Rakhhitis Infertilitas, mandul

Darah sulit membeku ketika luka hemofili

Air

-

Fungsi : pelarut bahan organik dan anorganik, suspensor molekul2 besar (K, P, L), pemecah molekul kompleks menjadi molekul sederhana, penyerap panas tubuh, transportasi bahan dan sisa metabolisme, tempat terjadinya reaksi kimia dalam tubuh Komposisi dalam tubuh sekitar 60 – 90 %

Mineral Jenis Mineral Ca (kalsium)

P (Posfor)

Fe (Ferrum/ zat besi) Na (Natrium) / Sodium

K (Kalium) / Potassium I (Iodium)

Fungsi - proses penulangan - pembekuan darah - kontraksi otot - transmisi impuls - penulangan - kontraksi otot (ATP) - metabolisme sel - komponen sitokrom - komponen hemoglobin - keseimbangan nilai osmotik sel - keseimbangan pH sel - mempertahankan iritabilita sel - transmisi impuls - kontraksi otot - pertumbuhan tubuh - syntesa tiroksin

Akibat Defisiensi - rakhitis - karies gigi - darah sulit membeku - kejang otot - rakhitis & karies gigi - kejang otot - pertumbuhan terhambat - hambatan oksidasi sel - anemia - oedem

Sumber Makanan Susu, keju, telur, mentega, udang, kacang, wortel, bit, bawang Ikan, jagung,, kacang2an

Bayam, hati Garam dapur

-

kejang otot pertumbuhan terhambat

Garam dapur

-

kelenjar gondok bengkak

Garam yozo, kulit kentang, sayur hijau, ikan

Catatan : - Kelebihan Ca akan mengakibatkan arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), tekanan darah naik - Kandungan yodium pada anak yang masih di dalam kandungan akan mengakibatkan kekurangan ketajaman pendengaran/ ketulian Alat-Alat Pencernaan, Kelenjar Pencernaan Dan Fungsi Alat Pencernaan/ kelenjar Penjelasan dan fungsi pencernaan manusia - Mencernakan makanan secara mekanik dengan bantuan gigi dan kimiawi A Mulut dengan enzim L Kerongkongan Merupakan saluran lurus, makanan didorong ke lambung dengan gerakan A (esofagus) peristaltis T Lambung - Tempat pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi (ventrikulus) P E - Terdiri dari duodenum (usus 12 jari), jejenum (usus kosong) dan Ileum N (usus penyerapan) Usus Halus C - Tempat pencernaan secara kimawi dan tempat penyerapan zat/sari – sari E makanan R - Tempat pembentukan feses, dengan bantuan bakteri pembusuk. N Dikeluarkan melalui proses defekasi A - Tempat penyerapan air Usus besar A - Tempat sintesa vitamin K dan B kompleks N - Alat ekskresi lgam berat Fe dan Ca

Kelenjar ludah (saliva) ada 3 macam, yaitu : Kelanjar parotis, mengahsilkan air liur cair Kel. Submaksilaris (dibawah rahang), menghasilkan air liur cair dan lendir Ω Kel. Sublingualis, (dibawah pangkal lidah), menghasilkan air liur cair dan lendir - Menghasilkan getah lambung yang berisi : air, HCl, musin, ion-ion anorganik, enzim pepsin, renin, dan hormon gastrin - Menghasilkan enzim amilase, disakaridase, amino peptidase, enterokinase, hormon sekretin, hormon kolesistokinin - Menghasilkan enzim amilase, tripsinogen, lipase/steapsin dan hormon insulin - Merupapkan kelenjar perncernaan terbesar, tidak menghasilkan enzim pencernaan, berperan dlm pencernaan lemak di usus halus, sebab hati menghasilkan garam empedu yang dapat merubah lemak menjadi emulsi lemak -

K E L P E N C E R N A A N

Ω Ω

Mulut

Lambung Usus Halus Pankreas Hati

Mekanisme pencernaan zat makanan pada manusia Zat makanan Tempat Proses Karbohidrat Mulut ♠ Amilum (dipecah dengan dg bantuan enzim ptialin) menjadi maltosa ♠ Maltosa (dipecah dengan dg bantuan enzim maltase) menjadi 2 mol glukosa Usus halus ♠ Maltosa (dipecah dengan dg bantuan enzim maltase) menjadi 2 mol glukosa ♠ Laktosa (dipecah dengan dg bantuan enzim laktase) menjadi galaktosa dan glukosa ♠ Sukrosa (dipecah dengan dg bantuan enzim sukrase) menjadi glukosa dan fruktosa Lemak Usus halus ♠ Kantung empedu mengeluarkan garam empedu. ♠ Garam empedu akan mengubah lemak menjadi emulsi lemak ♠ Emulsi lemak (dipecah dengan dg bantuan enzim lipase / steapsin) menjadi asam lemak dan gliserol Protein Lambung ♠ HCL mengubah pepsinogen menjadi pepsin ♠ Protein kompleks (dipecah dengan dg bantuan pepsin) menjadi protein sederhana ♠ HCl juga mengubah prorenin menjadi renin ♠ Renin yang terbentuk akan memecah kaseinogen menjadi kasein ♠ Kasein dibantu dengan ion kalsium dan pepsin akan mengubah gumpalan susu menjadi protein sederhana Gangguan Sistem Pencernaan • • • • • •

Apendikitis Diare Kontipasi (Sembelit) Maldigesti Parotitis Tukak Lambung/Maag

• Xerostomia

⇒Radang usus buntu. ⇒Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat. ⇒Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar) ⇒Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung. ⇒Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong ⇒"Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori ⇒Produksi air liur yang sangat sedikit

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis). Diare Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi. Konstipasi (Sembelit) Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

Tukak Lambung (Ulkus) Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu. Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

GAMBAR-GAMBAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM PENCERNAAN

Kel. Parotis Kel. Sublingualis Kel. Lingualis

Related Documents