Sistem Koloid

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Koloid as PDF for free.

More details

  • Words: 757
  • Pages: 15
SISTEM AdalahKOLOID : Suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dengan suspensi. Ex : darah, susu, keju,

Komponen dan Pengelompokan sistem koloid Sistem koloid tersusun dari 2 komponen yaitu : 1. Fase terdispensi artinya, zat yang tersebar merata dalam wujud partikel - partikel berukuran koloid. 2. Fase pendispensi ( medium dispersi) artinya, zat yang merupakan medium tempat partikel- partikel tersebut tersebar.

Perbedaan sifat antara larutan, koloid dan suspensi Sifat

Macam – macam/ Jenis-Jenis Koloid Berdasarkan fase terdispersinya dalam (padat, cair, gas) maka koloid dikelompokkan menjadi 3, yaitu : 1.SOL 2.EMULSI

1. SOL ( Terdisfersinya padat ) ada 3 jenis : a.SOL padat ( padat dalam padat ) b.SOL cair dikenal dengan SOL( padat dalam cair ) c.SOL gas dikenal dengan AEROSOL PADAT ( padat dalam gas ) 2. EMULSI ( Terdispersinya Cair) ada 3 jenis : a. EMULSI padat ( cair dalam padat) b. EMULSI cair dikenal dengan Emulsi( cair dalam cair ) c. EMULSI gas dikenal dengan AEROSOL CAIR( cair dalam gas) 3. BUIH ( Terdispersinya gas )

ada 2 jenis : a. Buih padat ( gas dalam padat) b. Buih cair dikenal dengan buih (gas dalam cair) Nb. Campuran antara gas dengan gas selalu bersifat homogen.

Tabel :

Sifat – sifat koloid 1. Efek Tyndal yaitu peristiwa penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid. Untuk mengenali sistem koloid yaitu dengan cara menjatuhkan seberkas cahaya terhadap objek sehingga didapatkan 3 kemungkinan, antara lain : a.Untuk larutan sejati maka larutan akan meneruskan cahaya dan berkas cahaya tidak kelihatan b. Untuk koloid maka koloid akan meneruskan cahaya dan dapat diamati c. Untuk sispensi, maka suspensi akan menghamburkan C ahaya, dapat diamati, serta partikelnya kelihatan.

2. Gerak Brown Yaitu gerak zig zag atau patah-patah yang terjadi pada partikelpartikel koloid. Gerak Brown dapat terjadi karena adanya tumbukan antara partikelpartikel koloid dengan medium pendispersinya. Gerak Brown hanya dapat diamati dengan menggunakan alat mikroskop ultra. Gerak Brown salah satu faktor yang menstabilkan koloid

3. Sifat Adsorpsi Yaitu peristiwa penyerapan ion-ion dari medium pendispersinya pada permukaan partikel koloid. Hal ini menyebabkan koloid dapat bermuatan Listrik. Ex ; Koloid bermuatan positif ® Al (OH)3, Fe(OH)3 Negatif ® Sol Au, Sol S, Sol As2S3 sol tanah Sedangkan absorpsi merupakan penyerapan Sampai kebawah permukaannya.

4. Elektroforesis Yaitu peristiwa bergeraknya partikel koloid ke medan listrik. Elektroforesis dapat digunakan untuk membuktikan muatan suatu koloid.

5. Koagulasi Yaitu penggumpalan partikel-partikel koloid. Koagulasi dapat terjadi dengan cara: a. Penambahan larutan elektrolit Ex ; Sol Al(OH)3 yang bermuatan positif secara efektif dapat dikoagulasikan dengan larutan elektrolit yang ion negatifnya sangat besar antara lain : Na3PO4; H2PO4 sedangkan sol As2S3 yang bermuatan negatif secara efektif dikoagulasikan dengan larutan yang ion positifnya sangat besar antara lain : AlCl3, FeCl3. b. Mencampurkan 2 koloid yang muatannya berbeda. Ex ; Sol Al (OH)3 akan mengalami koagulasi jika dicampur dengan sol As2S3 c. Dengan cara elektroforesis d. Dengan cara dipanaskan Ex ; Protein putih telur akan mengalami koagulasi jika dipanaskan.

6. Koloid pelindung

7.

Yaitu koloid yang dapat melindungi koloid kain dengan cara membungkus koloid yang dilindungi sehingga susah mengalami koagulasi. Dialisis Peristiwa menstabilkan koloid dari ion-ion pengganggu. Sol dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu 1. Sol Liofil/Hidrofil Yaitu koloid yang suka dengan medium/pelarutnya Ex : Agar- agar, larutan kanji 2. Sol Liofob/Hidrofob Yaitu koloid yang tidak suka dengan medium atau pelarutnya. Ex : Sol belerang, sol AgCl

Pembuatan Koloid 1. Cara Dispersi Yaitu pembuatan koloid dengan mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan dengan : a. Cara mekanik Yaitu dengan cara penggerusan/penggilinga partikel kasar kemudian didispersikan ke dalam air Ex : Pembuatan sol belerang, pembuatan sol Kanji. b. Cara peptisasi Yaitu dengan memecahkan endapan pada penamba han larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis. Ex : Pada pembuatan sol Al(OH)3 yaitu dengan cara menambahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3

c. Dengan Busur Bredig Pembuatan koloid dengan menggunakan loncatan bunga api listrik. Ex : Pembuatan sol logam yang berasal dari sol emas dan sol platina NB. Larutan ® koloid ¬ suspensi Kondensasi dispersi

2. Cara Kondensasi

yaitu pembuatan koloid dengan cara merubah larutan sejati menjadi koloid. Cara Kondensasi dapat dilakukan dengan: a. Reaksi Redoks Oksidasi : peristiwa kenaikan bilangan oksidasi/ pelepasan elektron mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 Reduksi : peristiwa penurunan biloks b.Cara Hidrolisis Ex. Pembuatan sol belerang dengan

Yaitu penguraian garam oleh air. Ex : Pembuatan sol Fe(OH)3 yaitu dengan cara menetaskan larutan F3 Cl3 ke dalam air mendidih. H2O + Fe Cl3 ® Fe (OH)3 + HCl H2O + AlCl3 ® Al (OH)3 + HCl

c. Reaksi pemindahan/pergantian Ex : pembuatan sol AS2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan H2S.

Related Documents

Sistem Koloid
June 2020 17
Sistem Koloid
May 2020 24
Koloid Kimia
June 2020 17
Lart Dan Koloid
July 2020 20
Koloid Per 1.docx
April 2020 20
Koloid 2.docx
June 2020 6