INVENTORY MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems). By: Esti Nurhidayat, Drs, Msi
Prinsif Dasar (1) ♦ Persediaan adalah setiap sumberdaya
yang disimpan (stored resource) yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan pada saat ini atau masa depan.
Prinsif Dasar (2) ♦ Bagi banyak perusahaan, persediaan
mencerminkan sebuah investasi, dan investasi ini sering lebih besar daripada yang seharusnya karena perusahaan lebih mudah untuk memiliki persediaan just-in-case (berjaga-jaga kalau ada apa-apa) daripada pesediaan just-in-time (persediaan seperlunya).
Prinsif Dasar (3) ♦ Setiap manajer operasi harus
menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangat penting. Perusahaan dapat mengurangi biaya dengan mengurangi tingkat persediaan di tangan, sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis
Prinsif Dasar (4) ♦ Perusahaan harus mencapai
keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat layanan konsumen.
4 Jenis Persediaan ♦ Bahan mentah dan komponen-
komponen yang dibeli, ♦ Barang dalam proses (work in process, WIP), ♦ Bahan pemeliharaan, perbaikan dan operasi (maintenace, repair & operation, MRO), dan ♦ Barang jadi.
6 Fungsi persediaan ♦
Menyediakan stok barang untuk memenuhi permintaan konsumen.
♦
Mencocokkan (match) produksi dengan distribusi,
♦
Mengambil keuntungan dari diskon karena pembelian dalam jumlah besar,
♦
Menghindari inflasi dan perubahan harga,
♦
Menghindari kekurangan stok karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu dan pengiriman, dan
♦
Menjaga operasi agar berjalan lancar dengan menggunakan persediaan barang WIP.
Prinsif inventory control theory dua pertanyaan penting yang harus dijawab adalah: (1) berapa jumlah yang dipesan (how much to order) dan (2) kapan dipesan (when to order).
Istilah Penting Dalam IIS ♦
♦
♦ ♦ ♦
Analisis kuantitas pesanan yang ekonomis (Economic Order Quantity, EOQ) Penentukan berapa jumlah yang dipesan dan kapan harus diadakan pemesanan ulang (reorder point, ROP). Meminimalkan biaya persedaiaan (minimize inventory cost), Biaya penyimpanan (carrying & ordering costs) Biaya pemasangan/pemesanan (setup/ordering costs).
Manajer operasi dapat menetapkan manajemen persediaan ♦ Bagaimana mengelompokkan
produk persediaan melalui suatu analisis yang disebut analisis ABC; ♦ Bagaimana mempertahankan keakuratan catatan persediaan yang ada dan diverifikasi melalui audit berkelanjutan (cycle counting).
Analisis ABC (what inventory to control). ♦ Analisis ABC membagi persediaan
yang ada di tangan dalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dan unit harga. ♦ Analisis ini merupakan penerapan dari Prinsip Pareto, yang menyatakan: “ada beberapa yang penting dan banyak yang sepele”.
Analisis ABC (lanjutan) ♦
♦
Pemikiran yang mendasari prinsip ini adalah bagaimana memfokuskan sumberdaya pada bagian “persediaan penting meskipun sedikit” itu dan bukan pada pada bagian persediaan yang banyak tapi sepele. Analisis ABC mengakui adanya fakta bahwa beberapa items persediaan lebih penting dari lainnya. Items kelompok A adalah kritis, items kelompok B adalah penting, dan items kelompok C tidak penting, kalau diukur dengan nilai uang per tahun.
Analisis kuantitas pesanan yang ekonomis (Economic Order Quantity, EOQ) ♦
Menentukan berapa jumlah yang dipesan sedangkan titik pemesanan ulang (reorder point, ROP) menentukan kapan dipesan yang bertujuan untuk:
– Minimize inventory cost – Carrying & ordering costs – Setup/ordering costs
Model persediaan EOQ mempunyai beberapa asumsi ♦
♦ ♦ ♦ ♦
Permintaan konstan (constant demand) dan tenggang waktu (lead time) diketahui, Persediaan diterima dengan segera (instantaneous), Tidak ada diskon, Tidak ada kehabisan stok (stockout) atau kekurangan (shortage), dan Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan penyimpanan.
Model Lain Jika…… ♦
Model production order quantity (POQ) yang disebut juga model production run. Model ini cocok untuk lingkungan produksi yang mengeleminasi asumsi bahwa persediaan diterima segera dan sering disebut model jumlah produksi;
♦
Model diskon karena kuantitas (eoq with quantity discount) yang bertujuan untuk meminimalkan biaya persediaan total, dengan mempertimbangkan biaya meterial aktual.
Case Studi EOQ Sumco adalah sebuah perusahaan yang menjual pompa air kepada perusahaan manufaktur lainnya. Perusahaan ini ingin menurunkan biaya persediaan mereka dengan menentukan jumlah optimal produknya untuk memenuhi pesanan.
Contoh Analisis EOQ • Permintaan tahunan adalah 1.000 unit, biaya pemasangan/pemesanan (setup/ordering cost) adalah $10 per pesanan, dan rata-rata biaya penyimpanan (holding cost) per unit per tahun adalah $0,50. • Dengan menggunakan informasi tersebut hitunglah berapa jumlah optimal per pesanan (how much to order)?.
Contoh Analisis EOQ (Lanjutan) • Setelah dapat ditentukan how much to order, kita akan melihat pertanyaan tentang persediaan yang kedua, yakni when to order. Diasumsikan bahwa persediaan diterima dengan segera (instantaneous). • Dengan kata lain, perusahaan menunggu sampai tingkat persediaan untuk items tertentu mencapai 0, melakukan pemesanan, dan segara menerima stok. Jika perusahaan mempunyai permintaan per hari (demand per day=d) 40 unit dan pengiriman (delivery time/lead time= L) pesanan memerlukan waktu tiga hari kerja, kapan dilakukan pemesanan ulang? (Reorder point, ROP=dxL). • Hasil QM untuk model EOQ Sumco pada Slide berikut
Rumitkah? Parameter
Value
Parameter
Value
Demand rate(D)
1000
Optimal order quantity (Q*)
200
Setup/Ordering cost(S)
10
Maximum Inventory Level (Imax)
200
Holding cost(H)
0.5
Average inventory
100
Unit cost
0
Orders per period(year)
5
Days per year (D/d)
25
Annual Setup cost
25
Daily demand rate
40
Annual Holding cost
100
Lead time (in days)
3 Unit costs (PD)
0
Total Cost
100
Reorder point
120 units
Anda Sebagai Manager Operasi ♦ Apa yang anda akan
lakukan? ♦ Apakah anda membutuhkan SIMIIS untuk perusahaan anda? ♦ Kenapa? Apa alasannya?