Sistem Informasi Organisasi Manajemen Dan Strategi.docx

  • Uploaded by: Andika Prayoga
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Informasi Organisasi Manajemen Dan Strategi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,074
  • Pages: 18
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI,ORGANISASI, MANAJEMEN, DAN STRATEGI

DISUSUN OLEH :

1. ANDIKA PRAYOGA SAKTI

(175020207111056)

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Informasi, Organisasi, Manajemen, dan Strategi” Dengan tepat waktu. Saya memilih judul tersebut dengan maksud agar para pembaca, masyarakat umum serta mahasiswa pada khususnya agar dapat memahami dan mengetahui tentang Pembiayaan konsumen sehingga masyarakat umum dapat memahami dan memanfaatkan Sistem Informasi, Organisasi, Manajemen, dan Strategi. Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan terimakasih Tidak lupa saya haturkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan dukungan serta kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penyusun dan pembaca. Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca.

2

DAFTAR ISI BAB I .................................................................................................................................. 4 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4 1.2 Tujuan Pembahasan .................................................................................................. 4 BAB II................................................................................................................................. 5 2.1 Organisasi dan Sistem Informasi .............................................................................. 5 2.1.1 Apa itu Organisasi.............................................................................................. 5 2.1.2 Fitur Organisasi .................................................................................................. 6 2.2 Pengaruh Sistem Informasi Pada Organisasi dan Bisnis........................................... 8 2.2.1 Dampak Ekonomi .............................................................................................. 9 2.2.2 Dampak Perilaku dan Organisasi ....................................................................... 9 2.3 Penggunaan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif ............................... 11 2.3.1 Model Poster Kekuatan Kompetitif ................................................................. 11 2.3.2 Sistem Informasi Strategi Untuk Berurusan Dengan Kekuatan Kompetitif .... 12 2.3.3 Dampak Internet Terhadap Keunggulan Kompetitif........................................ 13 2.3.4 Model Rantai Nilai ........................................................................................... 14 2.3.5 Sinergi, Kompetensi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan ................................ 15 BAB III ............................................................................................................................. 17 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 17 Daftar Pustaka ............................................................................................................... 18

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perkembangan

informasi

teknologi

secara

terus-menerus

mengubah dunia bisnis.Perusahaan tradisional mampu menciptakan produk dan jasa yang baru, mengembangkan model bisnis yang lama untuk dijadikan sebagai model bisnis yang baru.Manajemen teknologi informasi perusahaan juga telah berubah dengan menggunakan jaringan digital yang berkecepatan tinggi.Dengan pertumbuhan sistem informasi yang begitu cepat seorang manajer bisa bekerja dengan menggunakan akses on-line yang bisa digunakan lebih cepat untuk mengetahui perkembangan informasi perusahaan. Sebagai calon manajer perusahaan kita perlu mengetahui perkembangan informasi teknologi tersebut dengan baik dan benar.Dengan mengetahui hal tersebut seorang manajer bisa mengetahui hubungan antara organisasi perusahaan, sistem informasi, dan strategi bisnis.Dan sebagai seorang manajer juga perlu mendesain, membangun, dan menjalankan sistem informasi. Oleh karena itu disini kita akan sedikit mengulas mengenai Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi serta mengenai Keunggulan Kompetetif. 1.2 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud organisasi dan sistem informasi 2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi pada organisasi dan bisnis 3. Untuk mengetahui penggunaan sistem informasi untuk keunggulan kompetitif

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Organisasi dan Sistem Informasi

Sistem Informasi dan Organisasi saling mempengaruh satu sama lain. Sistem Informasi dibangun oleh manajer untuk memberikan daya tarik bagi perusahaan. Di sisi lain organisasi harus sadar dan terbuka kepada pengaruh yang diberikan sistem informasi agar dapat menerima keuntungannya dari teknologi baru.

Interaksi antara sistem informasi dan organisasi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen. Kita tidak akan bisa membuat sistem baru atau memahami sistem yang ada tanpa memahami organisasi.

2.1.1 Apa itu Organisasi

Organisasi adalah struktur sosial formal yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk dijadikan sebuah output. Definisi teknis ini fokus pada 3 elemen dari sebuah organisasi yaitu, (1) modal dan tenaga kerja yang merupakan faktor utama produksi yang disediakan lingkungan, (2) organisasi (perusahaan) yang mengolah input menjadi produk / jasa, dan (3) produk / jasa yang dikonsumsi lingkungan dan kembali menjadi persediaan input.

5

"In the microeconomic definition of organizations, capital and labor (the primary production factors provided by the environment) are transformed by the firm through the production process into products and services (outputs to the environment). The products and services are consumed by the environment, which supplies additional capital and labor as inputs in the feedback loop."

2.1.2

Fitur Organisasi

Semua organisasi modern mempunyai karakteristik yang pasti. Mereka terbagi dengan pembagian divisi yang jelas dari pekerja dan spesialis. Organisasi mengatur spesialis dalam sebuah hierarki otoritas dimana setiap orang saling mengawasi dan otoritas dibatasi untuk kegiatan spesifik yang diatur oleh peraturan atau prosedur yang berlaku. Peraturan ini menciptakan sebuah sistem pengambilan keputusan yang imparsial dan universal. Yang artinya organisasi bisa memecat atau mempromosikan pekerja dengan dasar kualifikasi secara teknis dan profesionalisme, bukan karena adanya hubungan personal atau subjektivitas semata.

1. Rutinitas dan Proses Bisnis Semua organisasi termasuk perusahaan bisnis menjadi sangat efisien karena para individu dalam perusahaan dikembangkan atau dibiasakan secara rutin untuk memproduksi barang/jasa. Rutinitas seringkali disebut standard operational procedures (SOP) yang berarti aturan jelas, prosedur, dan praktik yang telah dikembangkan untuk melakukan sesuatu, dalam berbagai situasi. Sebagai pekerja, mempelajari ini akan membuat mereka menjadi lebih produktif dan efisien, dan perusahaan bisa mengurangi biayanya selama periode yang bersangkutan.

6

2. Politik Organisasi Orang-orang dalam sebuah organisasi dipekerjakan pada posisi yang berbeda dengan kemampuan spesialisasi yang berbeda, sebagai hasilnya mereka secara alami mempunyai pandangan

yang berbeda tentang bagaimana

sumberdaya, hadiah, dan hukuman dibagikan. Perbedaan ini berarti bagi manajer dan pekerja, dan hasil mereka dalam berpolitik internal untuk sumberdaya, kompetisi, dan konflik bermanfaat bagi organisasi. Salah satu kesulitan terbesar dalam perkembangan organisasi adalah anti terhadap politik, terutama dalam pengembangan sistem informasi baru. Banyak yang mengganggap politik dalam organisasi akan berdampak buruk, namun pada kenyataannya manajer yang tau bagaimana bekerja dengan politik organisasi akan lebih sukses dibanding dengan manajer yang berkemampuan tinggi namun tidak mampu mengimplementasikan politik ke dalam sistem organisasi itu sendiri. 3. Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah sebuah kekuatan yang anti konflik politik dan perbedaan kesepahaman, kesepakatan pada prosedur, dan pada praktik keseharian. Jika kita berbagi asumsi budaya yang sama, akan membuat budaya organisasi terlihat utuh dan homogen. Di sisi lain, budaya organisasi merupakan sebuah kekuatan yang menolak perubahan, terutama perubahan teknologi. Kebanyakan organisasi akan melakukan hampir segala upaya untuk menolak membuat perubahan dengan asumsi bahwa hal itu akan menghambat organisasi. 4. Lingkungan Organisasi Lingkungan secara umum lebih cepat berubah dari organisasi. Teknologi baru, produk baru, dan selera publik dan nilai budaya organisasi, politik, dan masyarakat. Kebanyakan organisasi tidak dapat beradaptasi kepada perubahan lingkungan yang cepat. 5. Struktur Organisasi Semua organisasi mempunyai sebuah struktur atau bentuk. Jenis sistem informasi yang kita temukan pada perusahaan-dan sumber masalah dengan sistem tersebut-sering merefleksikan tipe dari struktur organisasi. Dengan begitu, dalam sebuah birokrasi profesional seperti sebuah rumah sakit tidak biasa untuk menemukan sistem pencatatan pasien oleh petugas administrasi, yang lain oleh

7

dokter, dan yang lainya oleh staff profesional seperti seorang perawat dan pekerja sosial. Dalam bisnis wirausaha kecil kita akan sering menemukan desain sistem sederhana. Dalam perusahaan multidivisi besar yang beroperasi di banyak tempat kita akan menemukan bahwa tidak ada sistem informasi terintegrasi, tetapi semua cabang atau semua divisi mempunyai sistem informasi sendiri. 6. Fitur Organisasi Lainnya Organisasi mempunyai tujuan dan menggunakan maksud berbeda untuk mencapainya. Organisasi juga memberikan grup berbeda atau mempunyai konstitusi berbeda, beberapa keuntungan utama anggota mereka, pelanggan menguntungkan lainya, pemegang saham, atau publik. Kepemimpinan alami dengan baik membedakan dari satu organisasi ke organisasi lainya. Beberapa organisasi mungkin lebih demokratis. Cara lainnya organisasi membedakan adalah dengan tugas yang mereka kerjakan dan teknologi yang mereka gunakan.

Definisi ini powerful dan simpel, tetapi sangat tidak mendeskripsikan organisasi di dunia nyata. Definisi yang lebih realistis secara behavioral adalah organisasi (perusahaan) merupakan sebuah kumpulan rights, privileges, obligations, dan tanggungjawab yang dalam sebuah periode waktu melalui konflik dan penyelesaiannya. Semua organisasi mempunyai sisi buruk, tekanan, asumsi dari anggotanya tentang tujuan dan produk organisasi. Budaya perusahaan dapat mengatasi ini, menjadikan anggapan anggotanya terjawab.

2.2 Pengaruh Sistem Informasi Pada Organisasi dan Bisnis

Sistem informasi menjadi tidak terpisahkan dalam operasi dan pengambilan keputusan organisasi besar. selama dekade terakhir, sistem informasi telah secara fundamental mengubah ekonomi dari organisasi dan sangat meningkatkan kinerja organisasi.

8

2.2.1 Dampak Ekonomi

Dari sudut pandang ekonomi teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat menggantikan modal tradisional dan tenaga kerja. Hal ini menggantikan tenaga kerja, seperti mengurangi jumlah manajer tingkat menengah dan para pekerja.dan dalam hal lain perusahaan juga dapat mengurangi biaya modal seperti biaya ketika bertransaksi dengan pemasok diantaranya biaya asuransi komunikasi memperoleh informasi tentang prosuk dan sebagainya.sistem informasi juga bisa mengurangi biaya manajemen internal menurut teori agensi perusahaan dipandang sebagai "Nexus kontrak" di antara keegoisan individu dan bukan sebagai gabungan, entitas pencari keuntungan.pada prinsipnya (pemilik) mempekerjakan "agen" untuk melakukan pekerjaan-nya .

Namun, agen perlu pengawasan konstan dari manajemen, jika tidak, mereka akan cenderung untuk mengejar kepentingan mereka sendiri daripada kepentingan pemilik. Oleh karena itu biaya agensi atau koordinasi meningkat karena pemilik harus mengeluarkan semakin banyak upaya mengawasi dan mengelola karyawan,tetapi dengan adanya teknologi sistem informasi,perusahaan dapat mengurangi biaya pengawasan.

2.2.2

Dampak Perilaku dan Organisasi

1. Teknologi Informasi meratakan organisasi Para peneliti perilaku organisasi berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi hirarki secara merata dengan memperluas distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan dan meningkatkan efisiensi manajemen. Hal ini mendorong pengambilan keputusan, karyawan dengan jabatan rendah menerima informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan. karena manajer sekarang menerima begitu banyak banyak informasi yang akurat, tepat waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam membuat keputusan,

9

Jadi sedikit jabatan manajer yang harus diisi. biaya manajemen mengalami penurunan dan pendapatan meningkat, dan hirarki menjadi jauh lebih efisien. Perubahan ini berarti bahwa rentang kendali manajemen juga telah diperluas, memungkinkan tingkat tinggi manajer untuk mengelola dan lebih mengontrol pekerja. 2. Pemahaman organisasi dan ketahanan terhadap perubahan Sistem informasi pasti menjadi terikat dalam organisasi politik karena mereka mempengaruhi akses ke kunci sumber daya yaitu, informasi. sistem informasi dapat mempengaruhi untuk melakukan apa yang harus dilakukan, ketika, di mana, dan bagaimana dalam organisasi. Banyak dari sistem informasi yang baru memerlukan perubahan pribadi,ketika baru diperkenalkan pada organisasi.di sini, perubahan teknologi diserap, dibelokkan, dan dikalahkan oleh organisasi , struktur, dan orang-orang. Dalam model ini, satu-satunya cara untuk membawa perubahan teknologi, tugas, struktur, dan orang-orang secara simultan. Karena ketahanan organisas iterhadap perubahan begitu kuat, banyak investasi teknologi informasi tidak meningkatkan produktivitas.alasan paling umum untuk kegagalan proyek-proyek besar untuk mencapai tujuan mereka bukan kegagalan teknologi, tapi ketahanan organisasi dan politik terhadap perubahan. 3. Internet dan Organisasi Internet memiliki dampak yang sangat penting bagi hubungan diantara banyak perusahaan dan entitas luar,internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Pada dasarnya, internet mampu secara dramatis menurunkan transaksi dan biaya agensi organisasi. sebagai contoh, broker perusahaan dan Bank di New York sekarang dapat memberikan prosedur manual untuk karyawan mereka di lokasi yang jauh dengan postingan mereka di situs web perusahaan,menghemat jutaan dolar biaya distribusi,dan juga meningkatkan kecepatan penerimaan informasi penjualan dan pengiriman secara global. 4. Dampak dari desain dan pemahaman tentang sistem informasi Untuk memberikan manfaat, sistem informasi harus dibangun dengan pemahaman yang jelas dari organisasi di mana mereka akan digunakan faktor

10

yang perlu dipertimbangkan ketika perencanaan sistem baru adalah sebagai berikut: 

Lingkungan di mana sistem organisasi harus berfungsi



Struktur organisasi: hirarki, spesialisasi, rutinitas, dan proses bisnis



Budaya organisasi dan politik



Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan



Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap pekerja yang akan menggunakan sistem



Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis bahwa sistem informasi ini dirancang untuk membantu.

2.3 Penggunaan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif

Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain. Salah satu cara untuk mencapainya yakni dengan menggunakan model analisis kompetitif Michael Porter. 2.3.1 Model Poster Kekuatan Kompetitif

Model Porter berisi tentang pandangan terhadap perusahaan, pesaing, serta lingkungannya. Terdapat lima kekuatan kompetitif dalam model porter yakni :

1. Para Pesaing Semua perusahaan terbagi dalam pasar bisnis dengan para pesaingnya yang secara terus menerus mengembangkan produk atau jasanya untuk mencapai keefektifan. 2. Pendatang Baru Dunia Ekonomi yang bebas memungkinkan untuk masuknya perusahaan, tenaga kerja serta sumber keuangan yang baru. Adapun hambatan dari para

11

pendatang baru untuk memasukinya ada yang sulit dan ada yang mudah. Terdapat keuntungan dan kerugian ketika memasuki dunia bisnis baru bagi para pendatang. 3. Produk dan Jasa Pengganti Di hampir setiap industri, ada beberapa produk atau jasa pengganti yang mungkin digunakan pelanggan perusahaan jika harganya terlalu tinggi. Teknologi baru menciptakan pengganti baru setiap saat. Semakin banyak produk dan Jasa pengganti dalam industri, semakin sedikit perusahaan dapat mengendalikan harga dan semakin rendah margin keuntungan. 4. Pelanggan Informasi dan teknologi telah meruba pola pikir para konsumen menjadi lebih selektif dan pintar dalam memilih dan membandingkan produk. Pelanggan dapat beralih ke produk lain karena mengetahui harga dalam berbagai produk yang ditawarkan berbagai perusahaan.

5. Pemasok Kekuatan Pemasok dapat mempengaruhi perusahaan jika tidak dapat menaikan harga apabila pemasok telah menaikan harganya. Pengendalian yang baik jika perusahaan memiliki berbagai macam pemasok.

2.3.2 Sistem Informasi Strategi Untuk Berurusan Dengan Kekuatan Kompetitif

Untuk menciptakan keunggulan bersaing ada empat strategi generik, yang dapat dipadukan dengan teknologi informasi dan sistem yakni : 1. Strategi Biaya Rendah Menggunakan sistem informasi untuk mendapatkan biaya operasional rendah dan harga jual yang rendah pula. 2. Diferensiasi produk Menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan membuat produk dan pelayanan baru, atau merubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan yang ada. Jika Pabrikan dan pengecer menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk dan layanan yang disesuaikan dan

12

dipersonalisasi sesuai keinginan pelanggan, kemampuan tersebut adalah kustomisasi masal. 3. Fokus pada Pasar Menggunakan sitem informasi untuk berfokus pada pasar tertentu dan target pasar tertentu yang lebih sempit untuk memungkinkan lebih unggul dari para pesaing. Sistem informasi memungkinkan perusahaan menganalisis pola, selera, dan kesukaan konsumen secara ketat sehingga promosi pemasaran secara efisien menuju target pasar yang lebih spesifik. 4. Memperkuat Hubungan Pelanggan dan Pemasok Menggunakan sistem informasi untuk mempererat hubungan dengan pemasok dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan, sehingga meningkatkan loyalitas dari pelanggan dan pemasok.

2.3.3 Dampak Internet Terhadap Keunggulan Kompetitif

Adapun dampak Internet terhadap keunggulan bersaing yakni dalam produk atau jasa pengganti internet memberi dampak terhadap munculnya pengganti baru dengan pendekatan baru untuk memenuhi kebutuhan dan fungsi promosi. Dampak Internet terhadap Kekuatan Tawar Menawar pelanggan yakni tersedianya informasi harga dan produk global yang menggeser daya tawar kepada pelanggan. Dampak Internet terhadap Kekuatan Tawar Menawar Pemasok yakni cenderung meningkatkan daya tawar atas pemasok, pemasok juga dapat memanfaatkan hambatan yang berkurang untuk masuk dan dari penghapusan distributor dan perantara lainnya yang berdiri di antara mereka. Dampak Internet terhadap Ancaman pendatang baru yakni mengurangi hambatan masuk, seperti kebutuhan akan tenaga penjualan, menyediakan teknologi untuk mendorong proses bisnis yang membuat hal lain lebih mudah dilakukan. Dampak Internet terhadap Posisi dan persaingan antar kompetitor yang ada yakni pertimbangan pasar geografis, meningkatkan jumlah pesaing, dan mengurangi perbedaan di antara pesaing, membuat lebih sulit untuk mempertahankan keuntungan operasional, memberi tekanan untuk bersaing pada harga.

13

2.3.4 Model Rantai Nilai

Model rantai nilai menyoroti kegiatan spesifik dalam bisnis di mana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan baik dan sistem informasi memiliki dampak besar. Model rantai nilai memandang perusahaan sebagai serangkaian atau rangkaian aktivitas dasar yang menambahkan margin nilai pada produk atau layanan perusahaan. Kegiatan ini dapat dikategorikan sebagai Aktivitas utama atau Aktivitas pendukung. Aktivitas utama yaitu terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan layanan perusahaan, yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Kegiatan utama meliputi logistik masuk, operasi, logistik keluar, penjualan dan pemasaran, dan pelayanan. Aktivitas pendukung yaitu mencakup penyampaian kegiatan utama yang terdiri dari infrastruktur organisasi (administrasi dan manajemen), sumber daya manusia (rekrutmen, perekrutan, dan pelatihan karyawan), teknologi (peningkatan produk dan proses produksi), dan pengadaan (input pembelian).

Rantai nilai perusahaan berkaitan dengan rantai nilai dari pemasok, distributor, dan pelanggannya. Kinerja perusahaan tidak hanya bergantung pada apa yang terjadi di dalam perusahaan tetapi juga seberapa baik perusahaan berkoordinasi dengan pemasok langsung dan tidak langsung, perusahaan pengiriman dan pelanggan. Model rantai nilai :

14

Teknologi internet menciptakan rantai nilai industri yang disinkronisasi dengan sangat baik yang disebut nilai jaringan (web) yang merupakan adalah kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk menghasilkan produk atau layanan untuk pasar secara kolektif

Nilai jaringan (web) menyesuaikan proses bisnis pelanggan, pemasok, dan mitra dagang di antara perusahaan yang berbeda dalam industri atau industri terkait. Bersifat fleksibel dan adaptif terhadap perubahan penawaran dan permintaan. Hubungan dapat digabungkan atau tidak digabungkan sebagai respon terhadap perubahan kondisi pasar.

2.3.5 Sinergi, Kompetensi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan

Sebuah perusahaan besar biasanya merupakan kumpulan bisnis. Sistem informasi dapat meningkatkan kinerja keseluruhan unit bisnis ini dengan mempromosikan sinergi dan kompetensi inti. 1. Sinergi Sinergi adalah keadaan ketika output dari beberapa unit dapat digunakan sebagai masukan ke unit lain, hubungan ini menurunkan biaya dan menghasilkan keuntungan. Salah satu penggunaan teknologi informasi dalam sinergi ini adalah

15

untuk menggabungkan operasi unit bisnis yang berbeda sehingga bisa bertindak secara keseluruhan. 2. Kompetensi Inti Meningkatkan Kompetensi Inti yakni bahwa kinerja semua unit bisnis akan meningkat sejauh unit bisnis ini dikembangkan, atau menciptakan kompetensi utama. Kompetensi inti adalah aktivitas dimana perusahaan adalah pemimpin kelas dunia. Setiap sistem informasi yang mendorong pembagian pengetahuan di seluruh unit bisnis meningkatkan kompetensi. Ketersediaan teknologi internet dan jaringan memberi dampak terhadap kemampuan perusahaan untuk menciptakan jaringan satu sama lain. Strategi berbasis jaringan mencakup penggunaan ekonomi jaringan, model perusahaan virtual, dan ekosistem bisnis. 3. Strategi Berbasis Jaringan Ekonomi Jaringan berbasis pada jaringan dapat membantu perusahaan secara strategis dengan memanfaatkan ekonomi jaringan. Semakin banyak sumber daya yang diberikan diterapkan pada produksi, semakin rendah perolehan marjinal output, sampai suatu titik tercapai dimana input tambahan tidak menghasilkan output tambahan. Inilah hukum yang semakin berkurang, dan ini adalah fondasi bagi sebagian besar ekonomi modern. Model Perusahaan Virtual menggunakan jaringan untuk menghubungkan orang, aset, dan gagasan, memungkinkannya bersekutu dengan perusahaan lain untuk menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa dibatasi oleh batasan organisasi tradisional atau lokasi fisik. Ekosistem bisnis istilah lain untuk jaringan pemasok, distributor, perusahaan

outsourcing,

perusahaan

jasa

transportasi,

dan

produsen

telekomunikasi yang digabungkan secara longgar namun saling bergantung. Konsep ekosistem bisnis didasarkan pada gagasan tentang nilai bahwa kerjasama terjadi di banyak industri daripada banyak perusahaan. Ekosistem bisnis dapat dicirikan memiliki satu atau beberapa perusahaan kunci yang mendominasi ekosistem dan menciptakan lingkungan yang digunakan oleh perusahaan lainnya.

16

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manager untuk menelesaikan baik peran baru maupun peran tradisionalnya. Menemukan cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis, perusahaan dan level industry merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer. Teknologi pada zaman sekarang ini dapat mendorong kearah efisiensi dan perubahan utama organisasidan mengurangi biaya-biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan kompetitif. Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan informasi yang dapat meningkatkankekayaan serta mempertahankan hidup organisasi.

17

Daftar Pustaka Laudon, Kenneth.C dan Jane P.Laudon.2015.Management Information System:Managing the digital firm (Fifteenth Edition)

18

Related Documents


More Documents from ""

Ppt Sim Bab 4.pptx
December 2019 18
Ep-k_10515902_prayoga
October 2019 39
Nasri Zahari
June 2020 33
Sfac.docx
November 2019 52