Sim.docx

  • Uploaded by: tek preketek
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sim.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,077
  • Pages: 4
4. Aplikasi Bisnis dari Internet Pertumbuhan jumlah situs internet yang fenomenal telah menjadikan internet sebagai sumber informasi tidak dapat diabaikan. Internet Software Consortium (www.isc.org) telah membuat grafik peningkatan nama-nama domain dari hanya beberapa di awal 1990-an, menjadi lebih dari 353 juta pada bulan Juli 2005. Domain-domain baru ini mencerminkan kemungkinan pelanggan-pelanggan, pemasok dan sekutu-sekutu bisnis baru. Semua area perusahaan dapat menggunakan internet, tetapi satu area yang penting adalah manajemen pasokan. Khususnya, manajemen rantai pasokan bagi penyedia layanan kesehatan mendapat perhatian khusus karena cepatnya kenaikan biaya jasa-jasa medis. Aplikasi ritel juga penting dan menjadi satu tandingan yang baik bagi contoh B2B pada manajeman rantai pasokan. 1. E-commerce dan Manajemen Rantai Pasokan Rumah Sakit Rumah sakit harus memesan persediaan, dan merupakan hal yang sangat penting bagi layanan pasien bahwa persediaan medis yang tepat tersedia bagi kebutuhan para pasien. Rumah sakit telah melakukan sebagian besar pembelian mereka seara online. Manfaat ekonomis dari pembelian online sebagai ganti dari pembelian manual hanya berkisar 5% dan jika dibandingkn dengan keuntungan yang direalisasikan dari semakin kecilnya kesalahan pesanan pembelian, standardisasi produk yang lebih baik, membaiknya kepatuhan atas kontrak, dan kepentingankepentingan manajerial lainnya. Cap Gemini Ernst & Young telah merangkum suatu bursa perdagangan klinis (clinical commerce exchange) yang digunakan melalui Internet. Global Healthcare Exchange membantu rumah sakit mengimplementasikan bursa pedagangan klinik. Perusahaan ini telah membantu Cape Fear Valley Health System di California Utara, dalam membuat satu sambungan bursa perdagangan baru dengan satu vendor dalam waktu satu jam. Kecepatan dan kemudahan sambungan ke vendor baru pada e-commerce adalah insentif yang kuat untuk perubahan. Akan tetapi pengalaman dari Cape ear Valley System menunjuk pada perubahan-perubahan manajerial yang penting. Pertama, dalam sistem sebetulnya pembeli cenderung membeli apapun yang diinginkan oleh dokter dan pegawai klinik lain, tanpa melihat harganya. Kedua, tingginya biaya untuk membuat EDI membuat vendor-vendor kecil tidak dapat melakukan e-commerce dengan rumah-rumah sakit. 2. Aplikasi Ritel Aplikasi bisnis web yang paling dikenal masyarakat umum adalah ritel. Sebagian besar rantai ritel besar telah hadir di web. Banyak peritel membuat home page mereka yang dapat secara langsung diakses melalui web. Beberapa lebih memilih untuk bergabung dengan tokotoko lain di suatu situs gabungan yang disebut mal maya (virtual mall) dengan harapan bahwa satu nama mal akan lebih mudah untuk dikenali dan ditemukan daripada nama toko mereka masing-masing. Statistik pembelian online juga menarik. Suatu studi pada tahun 2005 menemukan bahwa 70% pembeli dewasa di Amerika Serikat menggunakan internet sebagai sumber informasi untuk membantu dalam perbelanjaan mereka. Trennya adalah semakin banyak belanja online.

5. Keamanan Internet Keamanan sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya informasi organisasi dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Institusi/organisasi menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan perlindungan yang diperlukan. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas. Keamanan sistem Informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut: 1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. 2. Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini. 3. Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).

6. Implikasi Etis dari Teknologi Informasi a. Moral, Etika hokum Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi social dengan sejarah dan seperangkat aturan. Etika adalah sekumpulan keprcayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang masuk kedalam seseorang atau masyarakat. Hukum adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. b. Menempatkan Moral, Etika dan Hukum pada Tempatnya Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. 1. Kebutuhan akan Budaya Etika Opini yang dipegang luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya. Misalnya pengaruh seorang CEO sangat mempengaruhi kepribadia dari

perusahaannya. Sehingga CEO yang memiliki pengaruh yang amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO-nya. Jika perusahaan di tuntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut budaya etika.

2. Bagaimana Budaya Etika Diterapkan Tugas manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikany merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. c. Menerapkan Etika dalam Teknologi Informasi Bagaimana budaya etika dicapai dalam sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut tidak harus mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik dan program eduksi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukai dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti pap adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut. 1. Kode Etik Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun Kode Etik dan Perilaku Professional (Code of Ethics and Proffesional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Proffesional Practice) dibuat debnan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikan rekayasa peranti lunak, yaiu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak. 2. Kode Etika dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada sistem dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting: Masyarakat, Klien dan Atasan, Produk, Penilaian, Manajemen, Profesi, Kolega,dan Diri Sendiri.

3. Pendidikan Etika Komputer  Mata Kuliah di Perguruan Tinggi Perguruan tinggi dan universitas telah mengajarkan etika komputer sejak beberapa waktu lamanya. Sekolah-sekolah bisnis biasanya menawarkan mata kuliah etika komputer atau mengintegrasikan ilmu tersebut kedalam mata kuliah bisnis seperti pemasaran dan akuntansi.



Program Profesional Misalnya, Asosiasi Manajemen Amerika menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini, seperti etika.



Program Edukasi Swasta Legal Knowlede Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis web yang membahas berbagai permaslahan hukum dan etika. Mata kuliah ini ditunujukan untuk diperunakna perusahaan yang beruahan meningkatkan keadaran beretika karyawannya. Program profesioanal memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga keadran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial.

More Documents from "tek preketek"