Shalat Sebagai Sarana Tazkiyatun Nafs

  • Uploaded by: Ernawan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Shalat Sebagai Sarana Tazkiyatun Nafs as PDF for free.

More details

  • Words: 680
  • Pages: 2
Sholat Sebagai Sarana Tazkiyatun Nafs 1. Adakah hubungan antara Sarana, Tujuan dan Dampak? Sholat adalah Sarana menuju Tazkiyah dan merupakan wujud tertinggi dari ’ubudiyah dan rasa syukur. Ia adalah sarana dan sekaligus tujuan. Sholat yang dilakukan secara sempurna adalah dampak dari hati yang suci. 2. Sarana Tazkiyatun Nafs Terdapat banyak sarana untuk Tazkiyah. Diantaranya: a. Sholat, merupakan sarana pertama yang akan membersihkan jiwa kita dari kesombongan kepada Alloh, juga akan mengingatkan kita agar istiqomah atas perintahNya. (Al-Ankabut: 25) b. Zakat, dapat membersihkan jiwa kita dari sifat bakhil dan kikir, serta menyadarkan manusia bahwa pemilik harta yang hakiki adalah Alloh SWT. c. Puasa, merupakan sarana untuk mengendalikan syahwat perut dan kemaluan. d. Tilawatul Qur’an, akan mengingatkan jiwa kepada kesempurnaan. (Al-Anfal:2). e. Tafakkur – Dzikir dan Fikir merupakan paduan untuk membukakan hati manusia untuk menerima ayat-ayat Alloh SWT. (Ar-Ro’d: 28; Al-Fajar: 27 – 28; Ali-’Imron: 190 – 193) f. Muhasabah. g. Amar ma’ruf nahi munkar. h. Jihad. i. Melayani umat dan tawadhu’. j. Taubat. k. Dan lain-lain. 3. Sholat merupakan sarana terbesar dan pertama dalam tazkiyatun nafs a. Mencegah kekejian dan kemungkaran. b. Melibatkan zhahir dengan amalan yang sempurna dan bathin yang suci lagi khusyu’. 4. Hati yang khusyu’ a. Al-Mukminun: 2 - (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya. b. HR Bukhori – ”Sesungguhnya didalam jasad ada segumpal daging; bilamana gumpalan daging ini baik maka baik pula seluruh jasadnya dan apabila rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati.” c. Al-Isro’: 109 - Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. 5. Menghadirkan khusyu’ dalam sholat. a. Thaha: 14 - ....dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku. b. Al-A’raf: 205 – dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.. c. An-Nisa: 43 – Sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. d. Hadits - "Sesungguhnya shalat itu ketetapan hati dan ketundukan diri. " e. Hadits - "Betapa banyak orang yang menegakkan shalat hanya memperoleh keletihan dan kepayahan” f. Al-Fatihah: 6 – Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. g. Al-Hajj: 37 – "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali¬kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapai-Nya" h. HR Basyar bin Harits - "Barangsiapa tidak khusyu' maka shalatnya rusak." 1

Sholat Sebagai Sarana Tazkiyatun Nafs i. HR Al-Hasan – "Setiap shalat yang tidak disertai kehadiran hati maka ia lebih cepat kepada hukuman.” j. HR Mu’adz bin Jabal – "Barangsiapa yang di dalam shalat masih mengetahui orang yang ada di sebelah kanan dan kirinya maka tidak ada shalat baginya." k. Hadits - "Sesungguhnya seorang hamba menunaikan shalat tetapi tidak ditulis untuknya seperenamnya dan tidak pula sepersepuluhnya.” l. Kesimpulan – kehadiran hati merupakan ruh dari sholat. 6. Makna batin untuk menghadirkan ruh dalam shalat a. Menghadirkan hati – berusaha fokus dan konsentrasi. b. Tafahum – memahami bacaan sholat. c. Ta’zhim – rasa hormat. d. Haibah – rasa takut yang timbul karena rasa hormat. e. Roja’ – harapan. f. Haya’ – rasa malu. 7. Menghadirkan 6 makna diatas a. Menjadikannya sebagai perhatian utama. b. Senantiasa berfikir dan mengarahkan fikiran unrku memahami makna. c. Ma’rifat atas keagungan Allah dan ma’rifat atas kehinaan diri. Sehingga lahir sikap pasrah (istikanah), tidak berdaya (inkisar) dan tunduk (khusyu’) pada Alloh yang terungkap dengan ta’zhim. d. Timbulnya rasa takut akan adzab Alloh SWT. e. Mengharapkan keridho’an Alloh SWT. f. Rasa malu karena ketidaksempurnaan diri. 8. Obat untuk menghadirkan hati a. Mengusir pikiran-pikiran yang melalaikan. b. Menghindari penyebab eksternal yang akan mengacaukan panca indra. c. Menarik jiwanya dengan paksa untuk menghayati apa yang dibacanya ketika sholat. 9. Hal yang harus hadir dalam hati pada setiap rukun dan syarat dari amalan sholat. Memenuhi syarat sah sholat: Adzan, bersuci, menutup aurat, menghadap kiblat, berdiri tegak lurus dan niat. a. Hadits - Rasulullah saw bersabda: "Tenteramkanlah hati kami (dengan adzan) wahai Bilal." 10. Kesimpulan a. Al-Mukminun: 1-2 - Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya. b. Al-Mukminun: 9 – ...dan orang-orang yang memelihara sholatnya. c. Al-Mukminun 10-11 - Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. Wallahu a’lam bish Showab. 17 Muharram 1427H - EP

2

Related Documents


More Documents from ""