BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN 1. Suntik Oral Progestin a. Definisi b. Jenis Tersedia dua jenis kontrasepsi suntikn yang hanya mengandung progestin yaitu sebagai berikut : - Depomendroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik intramuskuler (di daerah bokong) - Depo noretisteron enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan setiap dua bulan dengan cara di suntik intramuskular c. Kelebihan - Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya sangat tinggi mencapai 97%. - Tidak berpengaruh pada hubungan seksual - Tidak berpengaruh dalam produksi ASI - Menurunkan risiko kanker endometrium, kehamilan di luar kandungan, dan penyakit radang panggul - Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah - Praktis dan cepat d. Keterbatasan - Pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian terjadi secara bertahap rata-rata sekitar 10 bulan - Menyebabkan gangguan haid, sampai tidak mendapat haid (amenore) - Dapat menyebabkan kenaikan berat badan - Pada beberapa orang dapat menyebabkan sakit kepala ringan, perubahan suasana hati, mual, penurunan gairah seksual - Tidak memberi perlindungan terhadap penularan HIV ataupun penyakit kelamin/Infeksi Menular Seksual. - Memerlukan kunjungan ulang secara rutin setiap 3 bulan e. Cara kerja - Mencegah ovulasi - Mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur - Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi - Menghambat transportasi gamet oleh tuba
f. Efek samping g. Penanganan efek samping
h. Cara penggunaan - Menyuntikkan hormon progestin di bokong, lengan, atau paha. Sebaiknya tidak diurut setelah penyuntikan. - Suntik 3 bulanan sebaiknya tidak digunakan lebih dari empat tahun - Apabila terlambat mendapatkan suntik segera temui tenaga kesehatan
i. Tempat pelayanan - Puskesmas/Klinik Pratama/Rumah Sakit D Pratama - Praktik Dokter - Praktik Bidan
j. Klien yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin - Hamil atau diduga hamil - Sedang menyusui kurang dari 6 minggu - Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya - Memiliki penyakit tekanan darah tinggi (> 160/>100) - Menderita atau memiliki riwayat kanker payudara - Memiliki penyakit jantung - Menderita diabetes melitus disertai komplikasi k. Klien yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin - Usia reproduksi - Telah memiliki anak - Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi - Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai - Setelah melahirkan dan tidak menyusui - Setelah abortus atau keguguran - Telah memiliki banak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi - Perokok - Tekanan darah <180/110 mm Hg dengan masalah gangguan pembekuan darah atau dengan anemia bulan sabit - Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung esterogen - Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi - Anemia defisiensi besi - Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi l. Waktu untuk mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin - Setiap saat selama siklus haid, dengan syarat tidak hamil - Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid - Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, dengan syarat tidak hamil. Selama tujuh hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual - Perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntik, apabila telah menggunakan kontrasepsi
-
-
-
-
hormonal sebelumnya secara benar dan tidak hamil, suntikan pertama dapat diberikan tanpa perlu menunggu sampai haid berikutnya datang Apabila sedang menggunakan satu jenis kontrasepsi suntik dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntik jenis lain, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan ang sebelumnya. Perempuan yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, dengan syarat tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Apabila disuntik setelah hari ke-7 haid, maka selama tujuh hari setelah disuntik tidak boleh melakukan hubungan seksual. Ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama samapai hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, dengan syarat yakin tidak hamil. Tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat dengan syarat tidak hamil, dan selama ujuh hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
m. Peringatan bagi pemakai kontrasepsi suntikan progestin - Setiap terlambat haid harus dipikirkan adana kemungkinan kehamilan - Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu - Timbul abses atau perdarahan ditempat injeksi - Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang berat atau kaburnya penglihatan - Perdarahan berat dua kali lebih panjang dari masa haid atau kali lebih banyak dalam satu periode - Apabila terjadi hal-hal yang disebutkan, hubungi segera tenaga kesehatn atau klinik
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 3.2. Saran
Daftar Pustaka