Sgd 4 Lbm 1.docx

  • Uploaded by: Bomber E
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sgd 4 Lbm 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,883
  • Pages: 8
SGD 4 LBM 1 STEP 1 1. Hemapoesis:  Suatu proses pembentukan pematangan darah meliputi sel darah merah sel darah putih maupun plasma darah  Terdiri dari 2 kata hema= darah dan poesis = membuat yang dapat di artikan proses pembuatan darah 2. Pluripotensia  Sel induk yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel darah 3. Progenitor  Sel yang mempunyai kemampuan untuk terdefasiasi untuk menjadi sel tertentu  Tahapan pembentukan darah setelah pluripotensia STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Dimana tempat dan kapan terjadinya hemapoeisis Apa saja sifat pluripoten Apa Komponen penyusun darah Faktor yang mempengaruhi hemapoesis Apa tahapan dari hemapoesis Apa karakteristik darah Apa saja komponen darah yang di hasilkan oleh hemapoesis Apa saja Fungsi darah Apa saja kelainan atau penyakit pada darah

STEP 3 1.

2.

Dimana tempat dan kapan terjadinya hemapoeisis  Janin - Mesoblastik ( 0-4bln ) di kantung kuning telur atau yolksac - Stadium hepatik (5-10bulan) di hepar dan lien - Staium myeloid (6-lahir ) di sumsum tulang  Setelah lahir-dewasa di seluruh sumsum tulang ( kurang dari 20(sumsum tulang merah)-lebih 20tahun ) Intramedulari = sumsum tulang dan ekstramedulari =pada saat dalam kandungan Faktor yang mempengaruhi hemapoesis  Usia = semakin dewasa semakin berkurang  Tempat tinggal = di daerah tinggi hemoglobin lebih tinggi

3.

4.

 Defisiasi vit b12 dan asam folat  Kadar 02 berlebih akan menghambat eritrosit  Kerusakan organ  Apa tahapan dari hemapoesis  Stem sel  Tahap lymphoid progenitor -lymfoblast T Apa saja komponen darah yang di hasilkan oleh hemapoesis  Plasma darah 55 % Protein plasma 8 % Elektrolit 0,1 % Air 91 % Bahan organik 0,1 % 

Sel darah 45 % Eritrosit 99 % Leukosit 0,6 % Trombosit 0,4 %

 

Eritrosit : sel darah merah Leukosit : pertahanan imun tubuh -granulosit : neutrofil ,basofil, eusinofil -polimorfonukleus :monosit ,lim B, Lim T Trombosit : membentuk trombosit sendiri

 5.

Apa saja sifat pluripoten  Dapat memperbaharui diri ( self renewall)  Dapat membelah untuk memperbaharui diri( proliferatif )  Pematangan (diferensiatif)

6.

Apa yang di maksud darah  Cairan yang mengalir melalui pembuluh darah yang terdiri dari plasma dan sel darah  Cairan yang berada pada makhluk hidup yang berfungsi untuk menurunkan zat kimia hasil metabolisme oksigen dan dan sebagai pertahanan tubuh Apa karakteristik darah

7.

- Terdapat di pembuluh darah - Vol darah 7-8 % dari berat badan - Kandunganya plasma darah dan sel darah - pH 7,34-7,45 Apa saja Fungsi darah o Membawa O2 o Sistem pertahanan tubuh o Transport nutrisi o Membawa CO2 o Mempertahankan suhu tubuh o Mengatur asam basa di dalam tubuh o Mencegah kehilangan banyak darah yaitu pembekuan darah yang di lakukan oleh trombosit

8.

9.

Apa saja kelainan atau penyakit pada darah o Anemia : kekurangan zat besi o Leukimia : kelebihan leukosit o Hemofilia : darah sukar membeku o Thalasemia : kelainan bentuk sel darah eritrosit o Varises : pembengkakan pembuluh vena di kaki o Arterosklerosis : pembuluh darah tersumbat lemak o Arteriosklerosis o Hepatomegali : pembengkakan pada hepar o Splenomegali : pembengkakan pada lien

STEP 4 1.

LI 1.

Dimana tempat dan kapan terjadinya hemapoeisis Hemopoesis atau hematopoiesis ialah proses pembentukan darah. Tempat hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai dengan umur : 1. 2. 3.

Janin : umur 0-2 bulan (kantung kuning telur) umur 2-7 bulan (hati, limpa) umur 5-9 bulan (sumsum tulang) Bayi : Sumsum tulang Dewasa. : vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis, ujung proksimal femur.8

https://www.dictio.id/t/bagaimana-proses-hematopoiesis/6151/2

2.

Apa saja sifat pluripoten Sifat pluripotensi, artinya sel dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk organisme baru. Stem cell yang memilikisifat pluripotensi dapat tumbuh menjadi sel-sel darah (hematopetik), menjadi jaringan saraf, atau jaringan ikat

3.

Apa Komponen penyusun darah Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup, mulai dari binatang primitifsampai manusia. Dalam keadaan fisiologik darah selalu berada dalam pembuluhdarah sehingga dapat menjalankan fungsinya. Komponen Darah : - Plasma darah (bentuk cair) (55%) Air, elektrolit, dan protein darah- Sel darah/Butir darah (45%) eritrosit(99%), leukosit(0,6-1%): granule (monosit, eusinofil, basofil) berdasrkan ada bercak inti sel trombosit(0,2%)

4.

Faktor yang mempengaruhi hemapoesis

5.

Apa tahapan dari hemapoesis Tahapan hematopoiesis Tergantung pada tahap kehidupan tertentu, hematopoiesis terjadi di lokasi yang berbeda di seluruh tubuh, atau bahkan di luar tubuh (misalnya embrio). Pada embrio yang berkembang, hematopoiesis pertama terjadi di kantung kuning telur dan transisi ke limpa, hati, dan kelenjar getah bening. Gelombang hematopoiesis pertama ini disebut gelombang primitif dan dicirikan terutama oleh nenek moyang eritroid yang mengarah ke diferensiasi eritrosit, yang diperlukan untuk memasok janin yang sedang tumbuh dengan oksigen. Kepulauan darah dan kantung kuning telur adalah situs yang paling umum dari nenek moyang eritroid selama periode ini, yang sementara karena nenek moyang eritroid tidak memperbaharui diri. Kemudian, ketika tulang terbentuk, hematopoiesis mulai terjadi di sumsum tulang.

6.

Apa karakteristik darah KARAKTERISTIK DARAHDarah memiliki karakter fisik khusus: Jumlah--seseoarang memiliki empat sampai enam liter darah dalam tubuhnya, yang bergantung pada ukuran tubunya. sekitar 38% sampai 48% total volume darah dalamtubuh manusia tersusun berbagai sel darah, yang juga disebut “elemen penyusun”. sisanya, yaitu sekitar 52% sampai 62%, merupakan plasma, bagian cair darah(Gbr.11-1). Warna --Anda mungkin berkata pada diri anda, “tentu, warnanya merah!” warna merah disinggung di sini meskipun sebenarnya warna merahnya bervariasi. Daraharteri tampak merah terang karena mengandung kadar oksigen tinggi. Darah venatelah memindahkan kandungan oksigennya ke jaringan sehingga memili warna yanglebih gelap. hal ini bisa sangat penting dalam pengkajian sumber perdarahan. jikawarna darah merah terang, kemungkinan darah berasal dari arteri yang terobek, dan jika warna darah merah gelap, kemungkinan darah tersebut merupakan darah vena. pH--kisaran pH normal darah adalah 7,35 sampai 7,45, yang cenderung agak basa.Darah vena biasanya memiliki pH yang lebih rendah dari pada darh arteri karenamengandung karbon dioksida dalam jumlah lebih besar. VISKOSITAS--berarti pengentalan atau tahanan terhadap aliran darah. Darah lebihkental sekitar 3-5 kali dibanding air Viskositas darah meningkat dengan adanya sel-sel darah dan protein plasma, dan kekentalan ini berpengaruh pada tekanan darahnomal

7.

Apa saja Fungsi darah Fungsi darah berdasarkan kategorinya  



8.

Transportasi – Darah berfungsi untuk dijadikan transportasi bagi apa saja yang masuk kedalam tubuh Homeotasis – homeotassis merupan fungsi darah sebagai pemelihara tubuh, jadi darah ini berfungsi sebagi pelindung tubuh manusia, selain itu aktivitas di luar darah juga dibutuhkan untuk memperlancar proses penjagaan darah terhadap tubuh itu sendiri, diantarranya adalah olahraga, makan makannan yang sehat. dan lain sebagainya. Kekebalan darah – Ternyata fungsi darah itu sendiri juga termasuk dari fungsi kekebalan darah. yang dimaksud disini adalah kepingan kepingan darah yang membantu menjaga darah agar tetap stabil.

Apa saja kelainan atau penyakit pada darah  Malaria Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Parasit yang masuk ke darah manusia akan menginfeksi sel darah merah dan merusak sel tersebut. Tidak hanya menimbulkan gejala berupa demam dan menggigil, kerusakan sel darah merah juga bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.  Anemia Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pada kasus anemia ringan dan sedang, gejala biasanya tidak akan timbul. Namun, apabila anemia yang dialami sudah cukup parah, penderitanya akan terlihat pucat, merasa mudah lelah, dan mengalami sesak napas. Anemia bisa terjadi karena perdarahan berlebihan, kekurangan zat besi, atau kekurangan vitamin B12.  Anemia Aplastik Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup banyak sel darah, salah satunya sel darah merah. Untuk menangani kondisi ini beberapa cara seperti transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, dan obat-obatan mungkin akan digunakan. Anemia aplastik bisa disebabkan oleh infeksi virus, penyakit autoimun, atau efek samping penggunaan obat.  Anemia Autoimun Hemolitik Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif dan secara keliru akan menghancurkan sel darah merah, sehingga menyebabkan anemia. Penderita anemia autouimun hemolitik akan membutuhkan obat-obatan yang berfungsi untuk menekan sistem kekebalan tubuh agar tidak menghancurkan sel dan jaringan tubuh.  Anemia Sel Sabit Kondisi ini membuat sel darah merah menjadi lengket dan kaku, hingga pada akhirnya menghambat aliran darah. Anemia sel sabit merupakan penyakit

keturunan. Penderita kondisi ini bisa mengalami kerusakan organ tubuh dan rasa sakit yang tidak tertahankan.  Polisitemia Vera Kondisi ini terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak sel darah tanpa penyebab yang jelas. Sel darah merah yang berlebihan bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah pada sebagian orang.  Berikut ini adalah kelainan darah yang berdampak kepada sel darah putih.  Leukemia Leukimia terbagi menjadi dua jenis, yaitu akut dan kronis. Leukimia adalah salah satu bentuk dari kanker darah dimana sel darah putih menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan dalam sumsum tulang.  Multiple Myeloma Multiple myeloma merupakan sejenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih menjadi ganas. Sel darah putih akan diproduksi secara berlipat ganda dan melepaskan protein abnormal yang dapat merusak organ. Kondisi ini harus diobati dengan kemoterapi dan/atau transplantasi sel punca.  Sindrom Mielodisplasia Ini adalah salah satu bentuk dari kanker darah yang berdampak kepada sumsum tulang. Sindrom mielodisplasia sering kali berkembang secara perlahan, tapi bisa berubah secara mendadak dan menjadi leukemia pada tingkatan yang serius. Penanganan kondisi ini bisa dilakukan melalui transfusi darah, kemoterapi, dan transplantasi sel punca.  Limfoma Ini merupakan kanker darah yang berkembang di dalam sistem limfa. Sel darah putih pada orang yang mengalami limfoma akan menjadi ganas, menyebar secara abnormal, dan berlipat ganda tanpa terkendali. Penanganan kondisi ini biasanya dilakukan dengan kemoterapi dan/atau dengan radiasi.  Berikut ini adalah kelainan darah yang memengaruhi trombosit:  Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) Ini merupakan kelainan autoimun spesifik yang memengaruhi jumlah trombosit atau keping darah. Trombosit berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan. Penderita Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) akan mudah memar atau dapat mengalami perdarahan secara berlebihan akibat jumlah trombosit di dalam tubuhnya rendah. Tujuan pengobatan ITP adalah agar kadar platelet dalam tubuh tetap terjaga dan bisa mencegah terjadinya perdarahan secara berlebihan.  Trombositopenia Kondisi ini terjadi ketika jumlah trombosit di dalam tubuh rendah. Trombositopenia bisa terjadi pada beberapa penyakit, seperti demam berdarah dengue (DBD), leukemia atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Kondisi yang bisa dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak ini, juga bisa terjadi akibat

penggunaan obat-obatan tertentu. Penanganan trombositopenia bisa dilakukan melalui pemberian obat, transfusi darah/trombosit, atau operasi, tergantung kepada masalah kesehatan yang mendasarinya.  Berikut ini adalah kelainan darah yang memengaruhi plasma darah:  Hemofilia Hemofilia merupakan kelainan turunan yang bisa menyebabkan perdarahan secara abnormal. Hal ini disebabkan oleh plasma darah yang tidak memiliki cukup protein yang penting dalam proses pembekuan darah.  Sepsis Sepsis atau disebut juga keracunan darah adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan dalam melawan infeksi yang sudah menyebar di dalam darah. Tubuh melepaskan senyawa kimia ke dalam darah untuk melawan infeksi yang terjadi, hingga akhirnya memicu reaksi peradangan yang luas. Gejala yang muncul akibat kondisi ini antara lain adalah intensitas buang air kecil menurun, denyut nadi meningkat, napas menjadi cepat, demam, tekanan darah rendah, dan kegagalan fungsi organ.  Penyakit Hiperkoagulasi Pada kondisi ini, darah menjadi mudah membeku atau menggumpal. Hiperkoagulasi bisa dipicu oleh banyak hal, salah satunya adalah faktor keturunan. Kondisi lain yang bisa menjadi pemicunya adalah operasi, kanker, kehamilan, kebiasaan merokok, atau pemakaian pil KB. Penyakit hiperkoagulasi harus ditangani melalui pemberian obat-obatan pengencer darah.  Penyakit Von Willebrand Kondisi yang bisa menyebabkan perdarahan secara berlebihan ini umumnya merupakan penyakit keturunan. Penyakit von Willebrand disebabkan oleh kurangnya kadar protein atau kelainan pada protein yang membantu proses penggumpalan darah. Orang yang mengalami kondisi ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membekukan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan sulit dihentikan.

Related Documents

Sgd 1 Lbm 4.docx
December 2019 39
Sgd Lbm 4 Cynth Respi.docx
December 2019 41
Sgd 4 Lbm 1 Hema.docx
June 2020 30
Lbm 4 Sgd 10.docx
October 2019 21
Sgd 4 Lbm 1.docx
November 2019 29

More Documents from "Bomber E"

Sgd 4 Lbm 1.docx
November 2019 29
Zocor
October 2019 31
Albuterol Proventil
October 2019 37
Cymbalta
October 2019 40