Asuhan Keperawatan ASD A. Pengkajian 1) Identitas klien Nama, jenis kelamin, umur, agama, suku, No RM, tanggal masuk, tanggal pengkajian, diagnose medis, alamat, penanggung jawab. 2) Riwayat kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang Biasanya klien pada umumnya mengeluh sesak nafas dan merasa cepat lelah. b. Riwayat kesehatan masa lalu Kaji Riwayat Kesehatan Ibu sewaktu mengandung Gaya hidup (diet, latihan, olah raga, kebiasaan merokok, alcohol, Stress, Mengkonsumsi obat-obatan dan jamu, serta riwayat penyakit kardiovaskuler), Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita infeksi dari rubella 3) Riwayat kesehatan keluarga Faktor kesehatan keluarga mencakup penyakit jantung congenital, di dalam keluarga apakah ada yang mempunyai riwayat penyakit genetik/penyakit yang serupa. Adanya kelurga satu atau dua orang yang mengalami kelainan defek jantung. 4) Riwayat kehamilan Kaji faktor resiko prenatal antara lain ibu pengguna obat-obatan, riwayat merokok, dan alcohol; ibu terpajan oleh radiasi; penyakit virus maternal (mis:, influenza, gondongan atau rubella) atau usia ibu di atas 40 tahun 5) Riwayat tumbuh Biasanya anak cendrung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena fatiq selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi penyakit. Serta keterbatasan dalam aktivitas mempengaruhi perkembanganya. 6) Riwayat psikososial/perkembangan a. Kemungkinan mengalami masalah perkembangan b. Mekanisme koping anak/ keluarga c. Pengalaman hospitalisasi sebelumnya d. Tugas perasaan anak terhadap penyakitnya e. Bagaimana perilaku anak terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya f. Kebiasaan anak g. Respon keluarga terhadap penyakit anak, h. Koping keluarga/anak dan penyesuaian keluarga/anak terhadap stress 7) Riwayat Aktifitas Bermain
1
Kaji juga pola aktifitas bermain dan pergerakkan pada bayi dan anak-anak , karena pada penderita kelainan jantung kongenital akan lebih terbatas aktifitas bermainnya dikarenakan kondisi tubuh yang tidak stabil serta mudah lelah sehingga pergerakkan bermain anak pun akan terganggu Pengkajian fisik (ROS: Review of System) a) Pernafasan B1 (Breath) Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan ( marchinery murmur ),adanya otot bantu nafas saat inspirasi, retraksi. b) Kardiovaskuler B2 ( Blood) Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan darah sistolik, edema tungkai, clubbing finger, sianosis. c) Persyarafan B3 ( Brain) Otot muka tegang, gelisah, menangis, penurunan kesadaran. d) Perkemihan B4 (Bladder) Produksi urin menurun (oliguria). e) Pencernaan B5 (Bowel) Nafsu makan menurun (anoreksia), porsi makan tidak habis. f) Muskuloskeletal/integument B6 (Bone) Kemampuan pergerakan sendi terbatas, kelelahan.
Pengkajian Kardiovaskuler: a) Nadi -
Denyut apikal (frekuensi, irama, dan kualitas)
-
Nadi perifer (ada atau tidak ada, jika ada, frekuensi, irama, kulaitas dan kesimetrisan, perbedaan antar ekstremitas)
-
Tekanan darah (semua ekstremitas)
b) Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi -
Lingkar dada Adanya deformitas dada 2
-
Bunyi jantung (murmur) Titik impuls maksimum
c) Tampilan umum
Tingkat aktivitas Tinggi dan berat badan Perilaku (atau ketakutan) Jari tubuh (clubbing) pada tangan dan/atau kaki d) Kulit
Pucat Sianosis (membran mukosa, ekstremitas, dasar kuku) Diaforesis Suhu abnormal e) Edema
Periorbital dan ekstremitas Pengkajian Respirasi a) Bernapas Frekuensi pernapasan, kedalaman, dan kesimetrisan Pola napas (apnea atau takipnea) Retraksi (suprasternal, interkostal, subkostal, dan supraklavikular) Pernapasan cuping hidung Posisi yang nyaman b) Hasil auskultasi toraks Bunyi napas merata Bunyi napas abnormal (bising, ronki, mengi) Fase inspirasi dan ekspirasi memanjang Serak, batuk, dan stridor 3
c) Hasil pemeriksaan toraks Lingkar dada dan bentuk dada d) Tampilan umum Warna (merah muda, pucat, sianosis, akrosianosis) Tingkat aktivitas Perilaku (apatis, tidak aktif, gelisah, dan/atau ketakutan) Tinggi dan berat badan
Kaji status hidrasi Biasanya anak dengan kelainan jantung mudah berkeringat dan banyak keringat
Kaji nyeri pascaoperasi Biasanya anak akan merasa sangat nyeri di sekitar luka operasi
Kaji strategi koping anak dan keluarga Pada anak tidak selalu bisa mempertahankan dirinya, kelurga sulit menerima kenyataan, anak dan orang tua merasa sedih
B. Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan cardiac output b/d adanya perubahan dakam rate, irama, konduksi jantung, menurunnya perload. 2. Intolerans aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2 terhadap kebutuhan tubuh. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori. 4. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi tidak adekuat, kebutuhan nutrisis jaringan tubuh, isolasi social. C. Rencana Intervensi 1.
Penurunan cardiac output b/d adanya perubahan dakam rate,
irama, konduksi jantung, menurunnya perload. 4
Tujuan: penurunan cardiac output tidak terjadi. Kriteria hasil: tanda vital dalam batas yang dapat diterima, bebas gejala gagal jantung, melaporkan penurunan episode dispnea, ikut serta dalam aktifitas yang mengurangi beban kerja jantung, urine output adekuat: 0,5 – 2 ml/kgBB. Rencana intervensi dan rasional:
Tujuan Setelah
diberikan
Intervensi asuhan
Rasional
Kaji frekuensi nadi,
keperawatan selama 3 x 24 jam,
RR,
diharapkan penurunan cardiac
setiap 4 jam.
TD
secara
teratur
adanya
Catat bunyi jantung.
perubahan
irama jantung.
normal, yaitu 90 – 140 x/mnt
Kaji perubahan warna
penurunan
pucat.
pada
Pucat menunjukkan adanya
kulit terhadap sianosis dan
- Klien tidak terlihat lemah. sianosis
Mengetahui adanya
- denyut nadi klien kembali
- mengalami
jantung
sedini mungkin.
- Klien tidak terlihat pucat.
perubahan
sirkulasi
output pada klien dapat diatasi, dengan kriteria hasil :
Memonitor
perfusi
perifer terhadap tidak adekuatnya
tubuhnya.
curah
jantung.
Sianosis
terjadi sebagai akibat adanya aliran
obstruksi darah
pada
ventrikel.
Pantau
intake
dan
Ginjal berespon untuk
output setiap 24 jam.
menurunkna
curah jantung dengan menahan
produksi
cairan dan natrium.
Batasi aktifitas secara adekuat.
Istirahat memadai diperlukan untuk
memperbaiki
efisiensi jantung menurunkan 5
kontraksi dan
komsumsi O2 dan kerja berlebihan.
Berikan
Stres
emosi
kondisi
menghasilkan
psikologis lingkungan yang
vasokontriksi
tenang.
yangmeningkatkan TD
dan
meningkatkan
kerja
jantung. Intolerans aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2
2.
terhadap kebutuhan tubuh. Tujuan: Pasien akan menunjukkan keseimbangan energi yang adekuat. Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti aktifitas sesuai kemampuan, istirahat tidur tercukupi. Rencana intervensi dan rasional: Tujuan Setelah diberikan asuhan
Intervensi
Ikuti
pola
Rasional
istirahat
Menghindari
keperawatan selama 3 x 24 jam,
pasien, hindari pemberian
gangguan
diharapkan masalah intoleransi
intervensi pada saat istirahat.
istirahat tidur pasien
pada
aktivitas dapat teratasi dengan
sehingga
kriteria hasil:
energi dapat dibatasi
-
Pasien dapat melakukan
Lakukan dengan
-
batas kemampuan Klien dapat tidur
pengeluaran energi berlebih
-
nyenyak di malam hari Klien terlihat lebih segar ketika terbangun
untuk aktifitas lain
perawatan
aktivitas sesuai dengan
cepat,
hindari
kebutuhan
yang lebih penting.
Meningkatkan kebutuhan
dari pasien.
pasien menghemat
yang
tidak
dan energi
pasien.
Bantu pasien memilih kegiatan
istirahat
melelahkan.
Menghindarkan pasien dari kegiatan yang melelahkan dan
meningkatkan beban
Hindari perubahan suhu lingkungan yang mendadak.
6
kerja jantung.
Perubahan suhu
lingkungan
yang
mendadak merangsang
Kurangi pasien
kecemasan
dengan
memberi
penjelasan yang dibutuhkan
kebutuhan
akan
oksigen
yang
meningkat.
pasien dan keluarga.
Kecemasan meningkatkan respon psikologis
Respon
yang
merangsang
perubahan
keadaan psikologis pasien
peningkatan kortisol
(menangis,
dan
murung
dll)
meningkatkan
suplai O2.
dengan baik.
Stres
dan
kecemasan berpengaruh terhadap kebutuhan
O2
jaringan. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d kelelahan pada
3.
saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori. Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil : Nafsu makan bertambah, berat badan meningkat. Rencana intervensi dan rasional: Tujuan
Intervensi
Setelah diberikan asuhan
seimbang,
Berikan
Diit
keperawatan, kebutuhan nutrisi
tinggi
ntrisi
adekuat, dengan kriteria hasil:
pertumbuhan adekuat
-
Nafsu makan bertambah, Berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan rata – rata masa tubuh berada dalam batas normal sesuai usia.
4.
Rasional
untuk
Memenuhi kebutuhan
nutrisi
klien
Monitor tinggi dan berat badan,
dokumentasikan
dalam bentuk grafik untuk mengetahui kecenderungan pertumbuhan anak.
Mengetahui mana
sejauh
pertumbuhan
klien sesuai tingkat usianya
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi 7
tidak adekuat, kebutuhan nutrisi jaringan tubuh, isolasi social. Tujuan: Pertumbuhan dan perkembangan dapat mengikuti kurva tumbuh kembang sesuai dengan usia. Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sesuia dengan usia, pasien terbebas dari isolasi social. Rencana intervensi dan rasional: Tujuan
Intervensi
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 3 x 24
jam,
Sediakan
kebutuhan
Rasional
nutrisi adekuat.
kebutuhan nutrisi pada
diharapkan
pertumbuhan perkembangan
masa pertumbuhan dan
dan
perkembangan
serta
klien
meningkatkan
daya
dapat mengikuti kurva
Monitor BB/TB, buat
tumbuh kembang sesuai
catatan
dengan usia , dengan
monitor.
khusus
sebagai
tahan tubuh.
Merangkak,
dengan menggenggam,
duduk bantuan,
Sebagai terhadap
kriteria hasil : - Anak usia 6 bulan dapat :
Menunjang
monitor keadaan
pertumbuhan
keadaan gizi pasien
Kolaborasi intake Fe dalam nutrisi.
dan
selama dirawat.
Mencegah terjadinya
memasukkan benda ke
dan
anemia
sedini mungkin sebagi
mulut. - Berat badan, lingkar
akibat
penurunan
kardiak output.
kepala, lingkar lengan atas, dan rata – rata masa tubuh berada dalam batas normal sesuai usia. -Klien dapat berinteraksi dengan keluarga.
8
Asuhan Keperawatan VSD A. Pengkajian umum 1. Keluhan Utama Keluhan orang tua pada waktu membawa anaknya ke dokter tergantung dari jenis defek yang terjadi baik pada ventrikel maupun atrium, tapi biasanya terjadi sesak, pembengkakan pada tungkai dan berkeringat banyak. 2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang Ukur barat badan, panjang badan, lingkar kepala secara teratur. Gambarkan secara umum ukuran dan bentuk tubuh, postur saat istirahat, adanya edema dan lokasi. 1) Status obsentri 2) Keadaan umum, kesadaran dan GCS 3) Tinggi badan, berat badan saat ini, tanda-tanda vital yang meliputi tekanan darah, suhu, nadi dan respiratory rate saat pengkajian 4) Kondisi kepala dan leher : Bentuk wajah untuk melihat kelainan seperti : Syndrome Down, kondisi kepala dan rambut, keadaan bola mata, sklera dan conjungtiva, hidung apakah ada nyeri tekan atau tidak, pernafasan cuping hidung jika pasien merasa sesak yang berat, kondisi mukosa mulut, apakah memiliki caries pada giginya atau tidak, kondisi telinga dan pendengaran, leher apakah ada nyeri tekan dan menelan 5) Dada : bentuk dada Tentukan denyut jantung dan iramanya. Kaji bunyi jantung termasuk murmur. 9
-
Tentukan poin maksimum impuls ( PMI ),poin dimana bunyi jantung
-
terdengar paling keras. Tentukan tekanan darah. Kaji warna kuku, membran mukosa bibir. Kaji warna kulit (mungkin dapat menunjukkan latar belakang masalah
-
jantung, pernafasan atau darah). Sianosis, pucat, jaundice, mouting, Kaji nadi perifer, pengisian kapiler ( kurang dari 3 detik ) Pastikan monitor, parameter dan alarm posisi “On”
Paru -
bentuk dada, simetris, adanya insisi, selang di dada atau penyimpangan
-
lain penggunaan otot-otot pernafasan tambahan : gerakan cuping hidung,
-
retraksi sub sternal dan interkostal atau sub clavia. Tentukan rata-rata pernafasan dan keteraturannya. Auskultasi dan gambarkan bunyi nafas, kesamaan bunyi nafas,
-
berkurangnya/tidak adanya udara nafas, stridor, crakles, wheezing. Kaji adanya tangisan bila tidak di intubasi Bila diintubasi catat ukuran pipa endotrakeal,jenis dan setting ventilator Ukur saturasi oksigen dengan menggunakan oximetri pulse dan analisa
gas darah. 6) Eliminasi : kebiasaaan BAK, frekuensi, warna, bau. Kebiasaan BAB, konsistensi, frekuensi, warna, bau 7) Istirahat dan Kenyamanan : pola tidur ibu sebelum dan saat hamil, kebiasaan tidur, lama saat tidur, frekuensi. Pola tidur saat ini, keluhan ketidaknyamanan, sifat, intensitas 8) Mobilisasi dan Latihan : aktivitas yang dilakukak, latihan senam 9) Nutrisi dan Cairan : asupan nutrisi bagaimana, nafsu makan bauk atau tidak, asupan cairan banyak atau sedikit, berapa cc, kebiasaan minum dan makan, alergi 10) Abdomen : Kaji adanya distensi abdomen, meningkatnya lingkar perut, kulit yang terang (bright), adanya eritema dinding abdomen, tampaknya -
peristaltik, bentuk usus yang dapat dilihat, status umbilikus. Kaji adanya tanda-tanda regurgitasi, waktu yang berhubungan dengan pemberian makan,bila memakai NGT tentukan karakter, jumlah residu,
warna, konsisten, PH vairan lambung Palpasi area hati Kaji bising usus, ada atau tidak ada Gambarkan jumlah, warna, konsistensi feces. 11) Perinium dan Genital 10
-
Kaji bentuk abnormal dari genetalia. Kaji jumlah (ditentukan oleh berat badan), PH dan berat jenis untuk
-
menggambarkan status cairan. Timbang berat badan (tindakan yang paling sering dilakukan untuk
mengkaji status cairan. 12) Ektremitas Bagaimana turgor kulit, apakah ada clubbing finger biasanya ditemukan pada pasien dengan kelainan jantung bawaan, apakah ada edema atau tidak b. Riwayat kesehatan lalu - Prenatal History : Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu (infeksi virus Rubella), mungkin ada riwayat pengguanaan alkohol dan obat-
c. -
obatan serta penyakit DM pada ibu. Intra natal : Riwayat kehamilan biasanya normal dan diinduksi. Riwayat Neonatus: 1. Gangguan respirasi biasanya sesak, takipnea 2. Anak rewel dan kesakitan 3. Tumbuh kembang anak terhambat 4. Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegali 5. Sosial ekonomi keluarga yang rendah. Riwayat Kesehatan Keluarga Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan
defek jantung - Penyakit keturunan atau diwariskan - Penyakit congenital atau bawaan 3. Sistem yang dikaji: a. Pola Aktivitas dan latihan - Keletihan/kelelahan - Dispnea - Perubahan tanda vital - Perubahan status mental - Takipnea - Kehilangan tonus otot b. Pola persepsi dan pemeriksaan kesehatan - Riwayat hipertensi - Endokarditis - Penyakit katup jantung. c. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress - Ansietas, khawatir, takut - Stress yang b/d penyakit d. Pola nutrisi dan metabolik - Anoreksia - Pembengkakan ekstremitas bawah/edema e. Pola persepsi dan konsep diri - Kelemahan - Pening f. Pola peran dan hubungan dengan sesama 11
- Penurunan peran dalam aktivitas sosial dan keluarga Pengkajian Fisik 1. Inspeksi Pertumbuhan badan jelas terhambat, pucat dan banyak keringat bercucuran. Ujungujung jari hiperemik, diameter dada bertambah, nafas pendek, retraksi pada vena jugulum, sela interkostal dan region epigastrium. Pada anak kurus terlihat impuls jantung yang hiperdinamik
2. Palpasi Impuls jantung hiperdinamik kuat terutama yang timbul dari ventrikel kiri. Teraba getaraa bising pada dinding dada, pada DSA getaran bising teraba di sela iga ke II atau III kiri. Pada defek yang sangat besar sering tidak teraba getaran bising karena tekanan di ventrikel kiri sama dengan tekanan di ventrikel kiri. Teraba tepi hati tumpul di bawah lengkung iga kanan 3. Auskultasi Pada DSA terdapat split bunyi jantung 2 tanpa bising sering menunjukkan gejala pertama dan salah satunya petunjuk akan DSA. Jarak antara komponen aorta pulmonal bunyi jantung 2 pada inspirasi dan ekspirasi tetap sama sehingga disebut “fixed splitting”. Bising sistolik dan pada pirau kiri ke kanan yang besar maka bising mik diastolic berfrekuensi rendah terdengar pada sela iga ke IV kiri atau kanan. Analisa Data Data
Etiologi
Masalah
Do : Aliran dari ventrikel kiri ke Penurunan curah jantung b.d Klien tampak pucat, ventrikel kanan (Shunt left to perubahan kontraktilitas lelah, dan tampak right) tidak berdaya Ds : klien
mengatakan Volume
ke
paru-paru
gelisah, dan merasa meningkat nyeri di bagian dada
12
Tekanan
ventrikel
kanan
meningkat
Aliran
darah
ke
paru
meningkat
Hipertropi otot ventrikel kanan
Pembesaran atrium kanan Penurunan curah jantung Do : Klien
Aliran dari ventrikel kiri ke Pertukaran sering
menangis,
terdapat
ventrikel kanan (Shunt left to
ketidakseimbangan
right)
perfusi
suara bantuan nafas, klien tampak lemah dan tidak berdaya, Volume
ke
paru-paru
agak pucat, RR cepat meningkat Ds : Klien
mengatakan
susah bernafas, dan Tekanan tidak
gas
ventrikel
kanan
dapat meningkat
beraktivitas lebih Aliran
darah
ke
paru
meningkat
Arteri pulmonal dan pembuluh kapiler menyempit
13
b.d ventilasi
Darah sulit mengalir ke paru-paru
Takipneu Gangguan pertukaran gas Do : Aliran dari ventrikel kiri ke Intoleran Aktivitas b.d Klien tampak lemah, ventrikel kanan (Shunt left to ketidakseimbangan atara suplai susah untuk right) dan kebutuhan oksigen melakukan aktivitas, klien
hanya
melakukan kegiatannya
Volume
ke
paru-paru
diatas meningkat
kasur, sedikit pucat dan
mata
agak Tekanan
cekung Ds : Klien menangis, mengatakan lelah.
ventrikel
kanan
meningkat sering klien mudah
Aliran
darah
ke
paru
meningkat
Fibrotik katup arteri pulmonal
Aliran balik ke ventrikel kiri
Darah CO2 dan O2 bercampur
Suplai darah yang mengandung O2 ke seluruh tubuh menurun
14
Sesak nafas dalam aktivitas
Intoleransi Aktivitas
B. Diagnosa Keperawatan 1. Pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi 2. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan atara suplai dan kebutuhan oksigen 3. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas C. Intervensi Keperawatan No. 1.
Diagnosa Keperawatan Pertukaran
gas
ketidakseimbangan ventilasi perfusi
NOC
NIC
b.d Status Pernafasan : Perilaku Manajemen Jalan Nafas (3140) Gas (0402)
:
Klien tidak lagi mengalami - Memposisikan dipsneu pada saat istirahat
klien
untuk
memaksimalkan ventilasi.
Rasional: Bertujuan untuk klien (040203/V) Dipsneu ringan saat aktivitas mendapatkan posisi yang (040204/IV) Setelah melakukan nyaman sehingga klien tidak Keseimbangan ventilasi dan tindakan keperawata 3x24 merasa berat saat bernafas. perfusi pada klien normal jam diharapkan klien tidak - Memotivasi klien untuk (040214/V) lagi mengalami takipneu bernafas pelan dan dalam. Tujuannya:
Rasional: Mengajarkan klien dengan terapi sederhana seperti ini membuat klien mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kesulitan
nafas
secara
mendadak. - Auskultasi suara nafas, lalu mecatatnya. Rasional: 15
Dengan
mencatat
hasil dari pemeriksaan maka kita dapat melihat kondisi klien.
- Memposisikan
klien
semifowler untuk meringankan sesak nafas. Rasional : - Memposisikan
klien
untuk
meringankan jalannya nafas.
- Memonitor status pernafasan klien. Rasional : Dengan
mencatat
hasil
dari
pemeriksaan maka kita dapat melihat kondisi klien.
Terapi Oksigen (3320) : - Menyiapkan humidifier. Rasional : Alat bantu yang siap sedia apabila
sewatu-waktu
dibutuhkan klien.
- Memonitor aliran O2. Rasional : Agar perawat dan tenaga medis 16
lain mengetahui kondisi klien. - Memonitor
alat
pemberian
oksigen secara berkala. Rasional: Agar perawat dan tenaga medis lain mengetahui kondisi pemberian
dan
perubahan
oksigen
sesuai
kebutuhan - Mengamati
tanda-tanda
hipoventilasi induksi oksigen. 2.
Intoleran
Aktivitas
ketidakseimbangan suplai
dan
b.d Toleransi Terhadap Aktivitas Manajemen Energi (0180) : atara (0005)
kebutuhan
oksigen.
- Mengkaji penyebab kelelahan
Saturasi oksigen saat klien
klien.
beraktivitas tidak terganggu Rasional :
(000501/V) Dapat melihat daktor penyebab Klien tidak merasa kesusahan Tujuannya: yang membuat klien lelah dan dalam menjalankan aktivitas meminimalisir kegiatan tersebut. (000508/V) Setelah melakukan Pernafasan saat beraktivitas tindakan keperawata 2x24 - Menentukan aktivitas yang tidak terganggu (000503/V) jam diharapkan klien dibutuhkan untuk menjaga dapat beraktivitas seperti
ketahanan.
biasa.
Rasional: Klien dapat memilih dan memilah jenis kegiatan yang sesuai dengan kondisi klien. - Memonitor
asupan
sumber
energi. Rasional: Asupan energi berperan aktif sehingga klien diharapkan selalu mengkonsumsinya.
- Melakukan
ROM
untuk
menghindari ketegangan otot. 17
Rasional: Dapat meminimalisir ketegangan
otot
dengan
melakukan
gerakan
ROM
walaupun sedikit. - Menganjurkan tetap
aktivitas
klien
untuk
fisik
sesuai
kemampuan (ADL, ambulasi, dll). Rasional:
Klien
dapat
mengetahui pencapaina aktivitas dan
diharapkan
kemajuan
untuk
adanya beraktivitas
yang semampunya. - Evaluasi
kenaikan
level
pencapaian aktivitas klien. Rasional:
Klien
dapat
mengetahui pencapaina aktivitas dan
diharapkan
kemajuan
untuk
adanya beraktivitas
yang semampunya.
3.
Penurunan curah jantung Status Sirkulasi (0401) b.d
perubahan
kontraktilitas Tujuannya: Setelah tindakan 2x24 curah
jam
Saturasi
oksigen
Perawatan Jantung (4040) : normal - Mengecek
secara
berkala
kepada klien. (040137/V) Oksigen arteri-vena seimbang Rasional: Agar perawatan selalu (040112/V) terjaga sesuai dengan yang melakukan Tidak ada lagi suara nafas diharapkan. keperawatan tambahan (040113/V) diharapkan
jantung
- Menginstruksikan klien untuk
klien
segera melapor apabila terasa
normal.
nyeri pada dada. Rasional: Agar klien merasa 18
nyaman dan terhindar dari nyeri. - Memonitor tanda-tanda vital secara berkala. Rasional: Supaya klien tetap terjaga dan terkontrol selama diberikan asuhan keperawatan. - Mendorong tidak
aktivitas
beresiko
yang
terhadap
gangguan perfusi jantung. Rasional:
Klien
dapat
mengetahui pencapaina aktivitas dan
diharapkan
kemajuan
untuk
yang semampunya.
19
adanya beraktivitas
Asuhan Keperawatan PDA a.
Pengkajian Pemberian Asuhan Keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerjasama dengan klien, keluarga atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. ( Carpenito, 2000, 2 ). 1. Anamnesa a) Identitas (Data Biografi) PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup pada 24 jam pertama setelah kelahiran. Sedangkan secara anatomic menutup dalam 4 minggu pertama. PDA ( Patent Ductus Arteriosus) lebih sering insidens pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-laki. Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15 %. PDA juga bias diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita jantung bawaan atau juga bisa karena kelainan kromosom. b) Keluhan utama Pasien dengan PDA mengalami gejala cepat lelah dan sesak napas. c) Riwayat Penyakit Sekarang Pada pasien PDA, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda respiratory distress, dispnea, tacipnea , hipertropi ventrikel kiri, retraksi dada dan hiposekmia. d) Riwayat Penyakit Dahulu Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita infeksi dari rubella. e) Riwayat Penyakit Keluarga Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit PDA karena PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita penyakit jantung bawaan atau juga bisa karena kelainan kromosom. f) Riwayat Psikososial
20
Meliputi tugas perasaan anak terhadap penyakitnya, bagaimana perilaku anak terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya, perkembangan anak, koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan penyesuaian keluarga terhadap stress. g) Activity Daily Life (ADL) 1) Nutrisi Kebutuhan ASI/ cairan/ susu pada bayi pada hari pertama bayi lagi banyak tidur terjadi penurunan berat badan 10% BBVL kembali 7 – 10 kg. 2) Eliminasi Anak mengalami Mekonium 3) Istirahat Tidur Anak dengan PDA lebih banyak tidur. 4) Aktifitas Aktivitas pada anak dengan PDA kurang dalam bergerak. 5) Personal Hygiene Untuk kebersihan diri dalam batas normal 6) Keadaan umum : baik Kesadaran : Kompos mentis, GCS 15 (E4M6V5) Nadi (+) Normal : 100-140x/menit RR (+) Normal : 20-40x/menit 2. Pengkajian Fisik Pemeriksaan fisik yang dilakukan menggunakan B1-B6. a) Pernafasan B1 (Breath) Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan ( marchinery murmur ), adanya otot bantu nafas saat inspirasi, retraksi. 21
b) Kardiovaskuler B2 (Blood) Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan darah sistolik, edema tungkai, clubbing finger, sianosis. c) Persyarafan B3 (Brain) Otot muka tegang, gelisah, menangis, penurunan kesadaran. d) Perkemihan B4 (Bladder) Produksi urine menurun (oliguria). e) Pencernaan B5 (Bowel) Nafsu makan menurun (anoreksia), porsi makan tidak habis. f) Muskuloskeletal / integument B6 (Bone) Kemampuan pergerakan sendi terbatas, kelelahan. b. Diagnosis 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel. 3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan makan 4. Risiko penurunan perfusi perfusi jaringan jantung dengan factor risiko hipoksia 5. Risiko keterlambatan perkembangan dengan factor risiko gangguan kongenital 6. Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan. c. Intervensi No.
Diagnosa
Tujuan dan
Keperawatan
Kriteria Hasil
Gangguan pertukaran Tujuan: gas
berhubungan dilakukan
Intervensi
Rasional
Setelah 1. Observasi
1.Mengetahui
tindakan
kualitas dan
kondisi
pasien
dengan
keperawatan selama
kekuatan
dalam memenuhi
ketidakseimbangan
2x24 jam diharapkan
denyut
kebutuhan
ventilasi-perfusi
dapat
jantung, nadi
oksigenasi
mengurangi
(00030) adanya Domain 3. Eliminasi peningkatan dan Pertukaran Kelas
4.
Respirasi
Fungsi resistensi pembuluh paru Kriteria Hasil: 1. Tidak sesak napas saat
beraktifitas 22
perifer, warna
2.Agar anak tidak dan
tertular
infeksi
kehangatan
dan
kulit
meningkatkan
2. Atur
posisi
kenyamanan
anak dengan 3.Memperbaiki posisi fowler
kondisi
dan Hindari
pasien
tubuh
ringan 2. Keseimbangan ventilasi dan perfusi 3. Irama pernapasan 20-30 x per menit 4. pH arteri 7,357,45
anak
dari 4.Memenuhi
orang
yang
terinfeksi
kebutuhan oksigen apabila
3. Berikan
ada
indikasi
istirahat
deteksi
yang cukup
terjadinya
4. Kolaborasi
gangguan
dalam
dini
pernapasan
pemberikan oksigen Intoleransi
aktivitas Tujuan
:
berhubungan dengan dilakukan
Setelah 1. Kaji toleransi
mempersiapka
pasien
n dan dukung
terhadap
pasien
oksigen oleh tubuh dapat
aktivitas
melakukan
dan suplai oksigen ke mempertahankan
(Nadi 20 per
aktivitas
sel (00092) Domain
menit diatas
sudah mampu
ketidakseimbangan antara
tindakan
1. Untuk
keperawatan selama
pemakaian 4x24 jam diharapkan
4. tingkat aktivitas
Aktivitas/Istirahat yang adekuat Kelas 4. Respon Kriteria Hasil : Kardiovaskular/ 1. Tidak mengalami Pulmon gangguan saat beraktifitas fisik 2. Kelelahan (lethargy) berkurang 3. Dapat belajar ke sekolah 4. Kekuatan otot 4 4 4 4
23
untuk jika
frekuensi
2. Supaya pasien
istirahat,
termotivasi
catat
untuk
peningkatan
melakukan
TD,
aktivitas
Nyeri
dada,
sehingga
kelelahan
terpacu untuk
berat,
sembuh
berkeringat, pusing
dan
pingsan) 2. Kaji
3. Pasien termotivasi untuk melakukan
kesiapan
aktivitas
pasien untuk
sehingga
meningkatka
terpacu untuk
n aktivitas
keinginan
3. Dorong memajukan aktivitas 4. Dorong
sembuh 4. Pasien
lebih
bersemangat dalam
pasien untuk
melaksana-kan
partisipasi
aktifitas
dalam
pendukung
memilih periode aktifitas Ketidakseimbangan
yang sesuai Setelah 1. Kaji
Tujuan:
nutrisi: kurang dari dilakukan kebutuhan
tindakan
pemenuhan
nafsu
gizi pasien 2. Kolaborasi
tubuh keperawatan
berhubungan dengan makan ketidakmampuan makan (00002) Domain 2 Nutrisi Kelas 1 Makan
dan
nutrisi
status
terpenuhi
dalam kurun waktu 2 x 24 jam Kriteria Hasil: 1. Asupan
dengan ahli gizi
untuk
memenuhi kebutuhan gizi
gizi terpenuhi 3. Jelaskan 2.Asupan makanan prosedur menggunakan pemberian tabung enternal makan tercukupi melalui 3.Adanya asupan tabung makanan secara enternal intravena 4.Nafsu makan kepada meningkat
24
keluarga 4. Siapkan
1. Mengetahui kondisi
pasien
yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya 2. Membantu pasien
dalam
memilih makanan yang sesuai
dengan
kebutuhan-nya 3. Mengetahui prosedur dalam pemberian melalui tabung eksternal anak 4. Mempersiapkan
keluarga
keluarga supaya
untuk
dapat
mengguna-
melakukan
kan
prosedur
selang
makanan
dengan tepat.
kepada anak secara tepat
Kasus: An. H usia 7 bulan (laki-laki), masuk ruang rawat PICU pada tanggal 18 februari 2012 dengan sesak nafas. Anak terdiagnosa Ventricular septal defect (VSD) 12 mm. pengkajian tanggal 20 Februari 2012, anak tampak sakit berat, lemah kurus dan apatis. Suhu tubuh 38,30C, nadi 160 x/menit teraba besar, TD 70/40 mmHg. Anak terpasang nasogastric tube (NGT) dan mendapatkan diet susu full cream 6 x 60 ml, berat badan 4,7 kg, tinggi badan 67 cm. status gizi anak berdasarkan BB/TB tergolong status gizi buruk (58,8%). Klien lebih banyak tertidur, terbangun jika ada yang membangunkan. Anak mendapatkan obat midazolam 14 mg dalam 50 ml Dextrose 5% diberikan 1 ml/jam. Kuku sianosis, hidung dan mulut terdapat sekret serta mulut terpasang endotracheal tube (ETT) nomor 4 dengan batas 11 cm yang terhubung dengan ventilator dengan modus PCMV, peep +5 cm H 2O, RR: 50 x/menit, tidal volume: medium FiO 2: 0,80, perbandingan inspirasi dan ekspirasi=1:1, mukosa bibir lembab dan pucat, bunyi jantung I & II normal, terdengar suara murmur, capillary refill time 3 detik, akral dingin, saturasi 91% dan 25
ekstremitas sinistra bawah oedema. Anak tampak sesak, ada retraksi dada, ronchi, reflek batuk kuat. Hasil laboratorium pada tanggal 20 Februari menunjukkan alkalosis hipokloremi, anemia, dan risiko infeksi dengan HCO3 36 mEq/l (normal: 21-25 mEq/l), khlorida 89 mmol/l (normal: 86-108 mmol/l), hemoglobin 9,7 gr/dl (normal: 12-16 gr/dl), hematrokit 32% (normal: 38-47%), CRP 25,4. Anak tampak terlihat tidak nyaman saat dilakukan tindakan yang menimbulkan nyeri misalnya pemasangan infus dan suction di ETT, terlihat anak menggerakkan kaki dan meneteskan air mata. Selain itu setiap dilakukan perubahan posisi dan setelah dilakukan suction anak mengalami penurunan saturasi oksigen. 1)
Pengkajian I.
II. III. IV. V.
VI.
Identitas Pasien Nama: An. H Usia: 7 Bulan Jenis Kelamin: laki-laki Tangal MRS: 18 februari 2012 Diagnosa Medis: Ventricular septal defect (VSD) Tanggal pengkajian: 20 Februari 2012 Keluhan Utama Saat MRS: klien sesak nafas Saat pengkajian: anak tampak sakit berat, lemah kurus dan apatis. Riwayat penyakit Sekarang An.H (7 bulan) masuk rumah sakit pada tanggal 18 Februari 2012 Riwayat Penyakit Dahulu Sebelumnya klien tidak menderita penyakit lain. Riwayat Penyakit Keluarga VSD adalah penyakit jantung bawaan, jadi kemungkinan ada keluarga yang menderita VSD. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum: lemah Kesadaran: apatis TTV: TD: 70/40 mmHg Nadi: 160 x/menit Suhu; 38,30C RR: 50 x/menit BB: 4,7 kg, TB: 67 cm 2. B1 (Breathing) / Pernafasaan Pernafasan dengan endotracheal tube (ETT) dibantu ventilator dengan modus PCMV, peep +5 cm H2O, RR: 50 x/menit, FiO2: 0,80, saturasi
oksigen 91% Terdapat ronchi 26
Retraksi dada 3. B2 (Bleeding) / Sirkulasi capillary refill time 3 detik TD: 70/40 mmHg Nadi: 160 x/menit Suhu; 38,30C Terpasang peep +5 cm H2O Akral dingin, sianosis 4. B3 (Brain) / Kesadaran Kesadaran apatis, usia 7 bulan Gerakan lemah 5. B4 (Bladder) / Perkemihan: 6. B5 (Bowel) / Pencernaan: 7. B6 (Bone) / Tulang otot-integumen Terdapat oedema pada ektrimitas sinistra bawah Pemeriksaan Penunjang HCO3: 36 mEq/l Khlorida: 89 mmol/ Hemoglobin: 9,7 gr/dl Hematrokit: 32% CRP: 25,4 Terapi Obat: midazolam 14 mg dalam 50 ml Ciran: Dextrose 5% diberikan 1 ml/jam
VII.
VIII.
Analisa Data
No
Data
Etiologi
Maasalah Keperawatan
1.
DS:
ventrikel septal defek
pertukaran
Klien sesak
DO:
gas pirau ventrikel kiri ke ventrikel
Terpasang ETT dengan
ventilator Terdapat ronchi Terdapat retraksi dada Sianosis RR: 50 x/menit
Gangguan
kanan
volume ke paru-paru meningkat
volume sekuncup turun 27
CO menurun
Tekanan ventrikel kanan meningkat
Pulmonal hypertension
Peningkatan tekanan lumen vaskuler pulmonal
Cairan berpindah ke intertisial
Difusi menurun
Gangguan pertukaran gas
2.
DS:
ventrikel septal defek
Curah jantung
Klien lemah Klien sesak pirau ventrikel kiri ke ventrikel kanan
DO:
TD: 70/40 mmHg Nadi: 160 x/menit Terdapat edema pada
Penurunan
volume ke paru-paru meningkat
ekstrimitas sinistra bawah 28
Sianosis Murmur jantung Tekanan ventrikel kanan meningkat
Hipertrofi otot ventrikel kanan
Workload
Atrium kanan tidak dapat mengimbangi peningkatan workload
Pembesaran atrium kanan
Murmur, distensi vena jugularis, oedema
Penurunan curah jantung 3.
DS:
ventrikel septal defek
aktifitas
Klien lemah Klien sesak saat/ setelah aktivitas
Intoleransi
pirau ventrikel kiri ke ventrikel kanan
DO: 29
Sianosis TD: 70/40 mmHg volume ke paru-paru meningkat
Aliran darah ke paru meningkat
Fibrotic katup arteri pulmonal
Aliran balik ke ventrikel kiri
Darah CO2 dan O2 bercampur
Suplai O2 ke seluruh tubuh menurun
Sesak nafas dalam aktivitas
Intoleransi aktivitas
2) Diagnosa keperawatan 1. Gangguan pertukaran gas b.d d ketidakseimbangan ventilasi perfusi 2. Penurunan curah jantung b.d perubahan volume sekuncup 3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 3) Rencana Intervensi 30
Diagnosa Gangguan Pertukaran Gas
NOC Setelah dilakukan asuhan
b.d ketidakseimbangan
keperawatan selama 3x24
ventilasi perfusi
jam diharapakan tidak
NIC Manajemen Jalan Nafas
Kelola
pemberian
oksigen
terjadi gangguan pertukaran
Rasional:
Definisi:
gas pada klien, dengan
cadangan O2 pada alveoli
Kelebihan atau defisit
kriteria hasil:
oksigen dan/atau eliminasi karbon dioksida pada membrane-aveolar kapiler
Posisikan untuk
Status Pernafasan (0415)
(Domain 3. Eliminasi dan Pertukaran, kelas 4. Fungsi
memberi
meringankan
sesak nafas
frekuensi nafas klien
Rasional: posisi yang
normal (30-40
nyaman
x/menit) Suara auskultasi
membantu
mencegah
gangguan
pertukaran
nafas klien normal
Respirasi, kode 00030)
pasien
(tidak ada ronchi) Saturasi oksigen
gas.
klien normal (95
100%) Tidak ada retraksi
dinding dada Tidak ada sianosis Tidak ada dispnue
diharapkan
Monitor
status
pernafasan: Frekuensi
nafas,
Suara nafas. Tanda Vital T, S, N Rasional: apakah
memastikan klien
masih
dalam maslah gangguan pertukaran gas Manajemen Jalan Nafas Buatan
Selalu cuci tangan
Rasional:
mencegah
transmisi organisme dari tempat lain. 31
Lakukan penyedotan endotrakeal
Rasional: membesakan jalan nafas
Monitor suara ronchi
Rasional: suara ronchi dapat menjadi indikator gangguan jalan
kepatenan napas
tentunya
akan
berpengaruh kecukupan
yang terhadap
pertukaran
udara.
Diagnosa NOC NIC Penurunan curah jantung b.d Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung (4040) perubahan volume sekuncup
keperawatan
selama
3x24
Catat tanda dan gejala
jam penurunan curah jantung
penurunan
curah
klien dapat teratasi, dengan
Ketidakadekuatan darah yang kriteria hasil:
jantung Rasional:
Untuk
dipompa oleh jantung untuk
mengetahui tanda dan
Definisi:
memenuhi
kebutuhan Keefektifan
metabolik tubuh. (Domain
4.
Jantung (0400)
Istirahat, kelas 4. Respons Kardiovaskular/ kode 00029)
Tekanan darah sistol
normal Tekanan darah diastol
normal Tidak
Aktivitas/ Pulmonal,
gejala
Pompa
ada
curah jantung Evaluasi perubahan tekanan darah Rasional: Untuk mengetahui ada atau tidaknya
suara
jantung abnormal 32
penurunan
perubahan
tekanan darah. Monitor tanda-tanda
Tidak ada dyspnea
pada saat istirahat Tidak ada dyspnea dengan
vital secara rutin Rasional: Untuk
aktivitas
mengetahui
adanya
perubahan
tanda-
tanda
ringan Tidak ada sianosis.
vital
atau
perkembangan status
kesehatan klien. Monitor toleransi aktivitas pasien Rasional: Untuk memantau
aktivitas
yang dilakukan klien sesuai dengan kondisi
klien atau tidak. Monitor sesak nafas, dan keadaan umum klien. Rasional:
Untuk
memantau
tingkat
sesak nafas (dyspnea) dan keadaan umum klien
yang
terlihat
lemah. Manajemen Energi (0180)
Monitor
respon
oksigen
pasien
(misalnya
tekanan
nadi, tekanan darah, respirasi dan saturasi
33
oksigen). Rasional:
Untuk
memantau
respon
oksigen
didalam
tubuh klien, terjadi sesak (dyspnea) atau tidak
yang
menimbulkan sianosis. Monitor Pernafasan (3350)
Catat
pergerakan
dada,
penggunaan
otot-otot bantu nafas (retraksi dada). Rasional: Untuk mengetahui klien
apakah
masih
sesak
(dyspnea) atau tidak terlihat
dari
pergerakan
atau
penggunaan
otot
bantu nafas (retraksi
dada). Monitor suara nafas tambahan Rasional: Untuk memantau apakah
masih
ada
suara nafas tambahan
atau tidak. Monitor pola nafas. Rasional: Untuk memantau
apakah
pola nafas efektif atau tidak. 34
Berikan terapi
bantuan nafas
jika
diperlukan. Rasional: Membantu klien
apabila
klien
sangat kesulitan untuk bernafas Intoleran suplai
dan
antara keperawatan
selama
3x24
kebutuhan jam diharapkan intoleransi
oksigen
Berkoordinasi dalam menyeleksi
pasien
aktivitas klien dapat teratasi
sesuai dengan umur
dengan kriteria hasil:
yang sesuai dengan
Definisi:
aktivitas [yang akan
Ketidakcukupan psikologis
energi Toleransi
atau
menyelesaikan
aktivitas yang
ingin
dilakukan. (Domain
4.
Aktivitas/
Kemudahan melakukan
kehidupan sehari-hari yang atau
terhadap
siang untuk istirahat Menggunakan teknik konservasi energi
Kardiovaskular/Pulmonal, Keefektivan
Pompa
Jantung (0400)
akitivitas
yang sesuai dengan
aktivitas
Konservasi Energi (0002) Menggunakan tidur
Untuk
meberikan
dalam
hidup sehari-hari
Istirahat, kelas 4. Respons kode 00092)
dilakukan]. Rasional:
fisiologis Aktivitas (0005)
untuk mempertahankan atau
harus
jika
diperlukan. b.d Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas (4310)
aktivitas
ketidakseimbangan
atau
usia klien. Bantu klien keluarga
memantau
perkembangan terhadap
dan klien
pencapaian
tujuan
[yang
diharapkan]. Rasional:
Untuk
membantu dalam
keluarga memantau
Tidak ada dyspnea
perkembangan
klien
pada saat istirahat Tidak ada dyspnea
seperti
yang
dengan
aktivitas
ringan
diharapkan. Perawatan
35
Jantung:
Rehabilitatif (4046) Tingkat Kelelahan (0007)
Tidak ada kelelahan
Monitor
toleransi
klien
terhadap
aktivitas. Rasional:
Untuk
memantau
aktivitas
klien sesuai keadaan utuk
mengurangi
sesak nafas (dyspnea). Instruksikan klien dan keluarga
mengenai
pertimbangan khusus terkait
dengan
aktivitas
sehari-hari
(misalnya pembatasan aktivitas
dan
meluangkan
waktu
istirahat),
jika
memang tepat. Rasional: Pembatasan aktivitas dan waktu istirahat yang
cukup
sangat
diperlukan
untuk
mempermudah aktivitas klien seharihari
dan
dapat
mengurangi
sesak
nafas (dyspnea). Manajemen Energi (0180) 36
Kaji status fisiologis
klien
yang
menyebabkan kelelahan
sesuai
dengan konteks usia dan perkembangan Rasional: Agar mengetahui penyebab kelelahan dan untuk mengurangi terjadinya sesak nafas
(dyspnea). Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik
secara
farmakologis maupun nonfarmakologis dengan tepat Rasional:
Untuk
mengurangi kelelahan yang
dapat
menimbulkan sesakk nafas (dyspnea) dan
aktivitas sehari-hari. Monitor respon oksigen (misalnya
pasien tekanan
nadi, tekanan darah, respirasi dan saturasi oksigen). Rasional:
Untuk
memantau
respon
oksigen
didalam
tubuh klien, terjadi 37
sesak nafas (dyspnea) atau tidak yang dapat menimbulkan sianosis. Peningkatan Tidur (1850)
Tentukan pola tidur/ aktivitas klien Rasional: Pola tidur / aktivitas klien dapat berpengaruh terhadap
kesehatan klien. Anjurkan untuk tidur siang,
jika
diindikasikan , untuk memenuhi kebutuhan tidur. Rasional: Tidur siang yang
cukup
mengurangi
dapat tingkat
kelelahan klien yang daat
menimbulkan
sesak nafas (dyspnea).
38