Sexually Transmitted Diseases.pptx

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sexually Transmitted Diseases.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,284
  • Pages: 39
Sexually Transmitted Diseases Albert Shanto

Syphillis • Disebabkan oleh Treponema pallidum. • Didapatkan sexually, dengan kontak pada lesi yang terinfeksi • Lesi berupa ulkus mole, condyloma lata, dan mucous patches • Dapat terjadi dimana saja, terutama pada genital, anal atau oral area. • Pada congenital syphilis lesi yang menular pada snuffles dan bullous lesion pada kulit

• Primary syphilis • Keluhan utama chancres • Terjadi setelah 10-90 hari setelah kontak (umumnya 3 minggu) • Makula eritem papul ulkus • Disebut juga ulkus durum. • Ukuran beberapa mm – 2cm • Batas regular, rata dan lebih tinggi • Dasar bersih, tidak sakit

• Pada pria glands, sulcus coronal, foreskin. • Retraksi foreskin karena ulkus dory flop • Gambaran tidak khas necrotic chancre, phagedenic chancre (dalam, merah terang, ulkus necrotic dengan dasar halus dan eksudatsecondary infection pada immunosuppresed)

• Pada wanita urethra, fourchette, labia minor, labia major, cervix • Chancre pada wanita umumnya lebih edematous. • Edema indurativum unilateral swelling dengan konsistensi kenyal dan permukaan intact deepseated chancre • Dapat terjadi pada daerah extragenital oral, anal

• Chancre dapat sembuh tanpa pengobatan dalam 3-6 minggu dan 1-2 minggu dengan pengobatan • Bekas luka jarang terjadi dapat terjadi athropic scar • Relaps primary syphilis mono recidive syphilis/ chancre redux apabila tidak diobati/ kurang adekuat • Lymphademopathy 60-70% kasus pada 7-10 hari setelah gejala, tidak sakit, unilateral bilateral

• Diffrential diagnosis • • • • • • •

Herpes simplex Chancroid Granuloma inguinale Vaccinia Lymphogranuloma venereum Aphthous ulcer Erosive candida vulvitis/ balanitis

• Secondary Syphilis • Localized/ diffuse mucocutaneous lesion, generalized lymphadenopathy, chancre masih dapat terjadi • Lesi berupa syhilids/ syphiloderms • 3-12 minggu setelah chancre (hingga 6 bulan setelah paparan) • Erythematous macule(roseola ssypgilitica) atau maculopapule simetris pada tubuh dan ekstremitas 40-70% cases

• papular, papulosquamous, lichenoid lebih jarang • Bitte’s collarette ring putih bersquama pada lesi papulosquamous characteristic untuk syphilis

• Differential diagnosis • • • • •

Pityriasis rosea Condyloma acuminate Drug eruption Viral eruption Psoriasis

• Latent syphilis • Secondary syphilis yang diikuti oleh stadium asymptomatic tanpa gejala klinis, dengan seroactivitybukti infeksi • Peningkatan titer 4x pada tes nontreponemal

• Tertiary syphilis • Manifestasi klinis neurosyphilis, dengan lesi inflammatory pada system CV, kulit, tulang dengan bukti syphilis • Hallmark gumma nontender pink- duksyred nodule atau plak • Umumnya pada tempat yang terjadi trauma sebelumnya • Nodul kenyal akumulasi dari jaringan nekrotik

• Neurosyphilis • Infeksi syphilis pada CNS manifestasi tertiary syphilis • Symptom awal meningitis meningismus, demam, atau kelainan nervus crranialis, atau meningovasculistis • Late neurosyphilis dementia paralytica, dan tabes dorsalis

• Congenital Syphilis • Infeksi syphilis pada in utero 10 minggu • Gambaran syphilis kongenital dini dan lanjut • Gejala klinik syphilis congenital dini anak berusia <2tahun, demam, rash, hepatoslenomegali, presisten rhinitis(snuffles)

• Syphilis kongential dini bula bergerombol simetris pada telapak tangan dan kaki(syphilitic pemphigus) lesi maculopapular mirip lesi syphilis sekunder • Syhilis kongenital lanjut anak berusia 2 tahun hingga dewasa tidak dapat sembuh dengan pengobatan manifestasi berupa rhagades(bekas luka) dari fisura cutaneous, saddle nose, frontal bossing, Higoumenakis sign, saber shins, schapoid scapula chronic periostitis dan Hutchinson teeth

Chancroid • STD yang bersifat akut ulcerative yang biasanya terletak pada daerah anogenital dapat terjadi inguinal adenitis • Disebabkan oleh Haemophylus ducreyi • Waktu inkubasi 3-7 hari tampa gejala prodromal • Chancre pertama kali muncul sebagai papul lunak eryhtema

• Setelah 24-48 jam menjadi pustular kemudian pecah dan menjadi ulcer batas tidak rata dengan eksudat kuning keabuan • Dasar jaringan granulasi dan mudah berdarah nyeri, tidak seperti syphilis, umumnya chancre lunak, nyeri dan tidak ada indurasi.

• Pada pria umunya 1 ulkus pada internal/external preputium, frenulum, dan atau glans meatus dan batas penis dan anus jarang terjadi • Pada wanita umumnya pada vulva, fourchette, labia minor, dan vestibule. • Trauma dan abrasi dapat menyebabkan manifestasi extragenital

• Inguinal adenitis(bubo) nyeri terjadi setelah beberapa hari-2 minggu(umumnya 1 minggu) setelah lesi primer unilateral, erythema • Differential diagnosis • H. ducreyi • Treponema pallidum • Herpes simplex

• Komplikasi • Umumnya sel limiting dan tidak menjadi systemic infection

Lymphogranuloma Venereum • Systemic STD yang disebabkan oleh Chalamydia trachomatis • LGV didapatkan melalui kontak langsung dengan ekskresi infeksius • Manifestasi klinik bervariasi tiap pasien ada 3 stadium LGV • Nonspecific cutaneous lesion erythema nodusum, erythema multiforme, urticaria, dan scarlatiniform exanthema.

• Primary stage 3-30hari setelah infeksi papul erythematous atau ulkus herpetiformis pada daerah yang terinfeksi • Pada pria umumnya pada sulcus coronal, prepuce, atau glans; pada wanita dinding posterior vagina, vulva atau cervix • Lesi primer transien, dapat sembuh dalam beberapa hari

• Secondary stage beberapa minggu setelah terjadi lesi primer, terjadi dissemination demam, pembesaran KGB, myalgia, penurunan nafsu makan, dan muntah • Dapat terjadi meningoenchephalitis, hepatosplenomegaly, athralgia, dan iritis.

• Lymphadenopathy dapat sembuh spontan 8-12 minggu • Acute genital syndrome(inguinal syndrome) dan  Pada pria, pembesaran KGB inguinal/ femoral dapat mejadi massa tidak mobile(bubo) • Pada wanita pembesaran KGB pada deep pelvic/ retroperitoneal nyeri punggung.

• Acute anorectal syndrome perirectal nodal involvement, acute hemorrhagic proctitis, dan systemic symptoms anal pruritus, BAB berdarah, tenesmus, diare, konstipasi, dan lower abdominal pain.

• Tertiary stage • Umumnya pada wanita dengan ArS yang tidak diobati • Gejala rectal stricture, retrovaginal fistulae, lymphorroids, esthiomene(progressive lymphangitis dan genital destruction) • GS less common urethral stricture dan genital elephantiasis dengan ulkus dan fistula

Granuloma inguinale • Pada pria penis, scrotum, dan • Chronic ulcerative debilitating glands, pada wanita labia dan disease pada genital perineum, cervival dan vaginal • Disebabkan oleh klebsiealla juga dapat terjadi granulomatosis • GI memiliki presentasi klinik merah • Masa inkubasi 3hari-3bulan, terang, mudah berdarah dan bau, umumnya 2-3minggu dengan dasar jaringan granulasi • Single/ multiple papul/ nodul • Batas hipertrofik, atau verucosus, yang dapat menyebar ke jaringan pada GI kronik dapat menjadi sekitar oleh karena kissing nekrotik dengan eksudat lession

Gonorrhea • Disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae • Pathogenesis bacterial attachment pada columnar epithelial cell via pili atau fimbriae terutama urogenital tract

• Pada pria inkubasi 2-8hari, symptomps 2 minggu setelah kontak. Hanya 10% infeksi asymptomatic. • Gejala utama urethritis spontaneous , profuse, cloudy atau purulent discharge. • Mucosal inflammation sensasi nyeri dan terbakar, dapat terjadi epididymitis atau orchitis nyeri pada testis

• Pada wanita 50% terinfeksi tanpa gejala, umumnya ada endocervix. • Symptom urethritis seperti mucopurulent discharge, vaginal pruritus, dan dysuria. • Dapat terjadi pada Bartholin dan skene glands • Dapat menginvasi upper genital tract pelvic inflammatory disease(10-40% kasus)

• Pada bayi/anak didapatkan melalu jalan lahir • Menjadi ocular infection ophthalmia neonatorum yg mengeluarkanprofuse purulent discharge

• Disseminated disease • Infeksi yang menyebar melalui darah disseminated gonococcal infection/gonococcemia

• Classic triads dermatitis, migratory polyarthritis, tendosynovitis. Multiple joints dan assymetrical. • Pada kulit tampak macula kecilsedang dengan hemorrhagic vesicopustules dengan dasar erythematous pada telapak tangan dan kaki, atau batang tubuh • Dapat terjadi dasar nekrotik gun metal gray, tidak gatal dan tidak sakit

Chlamydia • Disebabkan oleh Chlamydia trachomatis • Manifestasi klinik berupa urethritis dengan discharge bening dan mucoid dari urethra dengan dysuria. • Pemeriksaan lab dengan tissue culture dan atau PCR dan enzyme immunoassay

Trychomonas vaginalis • Symptomatic pada wanita dan 3040% asymptomatic pada pria. • Thricomoniasis menyebabkan microulceration pada mucosal dan pada wanita dapat pada vagina, urethra, cervix Bartholin dan skene gland. Pada pria dapat pada extragenital • Incubation 4-28 hari, dan pada wanita umumnya terjadi setelah mens

• Keluhan utama berupa discharge berwarna kuning kehijauan, valvular pruritus, bengkak, merah, dyspanreuria, nyeri perut bawah, dan dysuria • Pada pemeriksaan vaginadidapatkan punctate haemorrhage colpitis macularis/ strawberry cervix

Bacterial vaginosis • Penyakit polymicrobial syndrome • Vulvovaginal pruritus jarang dimana terjadi imbalance terjadi, pada pemeriksaan dalam bacterial flora pada vagina terdapat vaginal coating dengan warna putih dan homogenous. • 50-75% wanita dengan BV • Pemeriksaan denfan gram asymptomatic staining dan pengecekan pH • Keluhan utama fishy odor vagina. dengan keputihan encer berwarna putih-abu.

Related Documents