Setudi Pendahuluan Bab 1.docx

  • Uploaded by: Imam Kusroni
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Setudi Pendahuluan Bab 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 898
  • Pages: 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Direktorat Jendral Perkebunan, Kementrian Pertanian, 2011 mengatakan bahwa

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama Indonesia yang telah berkembang dari 300.000 hektar perkebunan yang menghasilkan 720.000 ton kelapa sawit mentah di tahun 1980, menjadi 8,9 juta hektar yang menghasilkan 23 juta ton CPO di tahun 2011. Indonesia saat ini merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, tercatat pada tahun 2011 terdapat sekitar 608 pabrik pengolahan kelapa sawit. Industri kelapa sawit yang semakin berkembang dengan cepat menuntut adanya praktik pertanian,industri, dan sustainability yang lebih baik. Namun dari semua itu timbul permasalahan baru yaitu makin banyaknya limbah yang di hasilkan. Satu ton tandan buah segar (TBS) dapat di konversi menjadi 0,2 ton CPO (Crude Palm Oil), sementara 0,66 ton akan di konversikan menjadi limbah cair pabrik kelapa sawit. Kandungan utama dari limbah cair pabrik kelapa sawit adalah metana zat yang merupakan gas rumah kaca (CFC). Biogas merupakan kontributor utama bagi perubahan iklim global. Biogas biasanya terdiri dari 50–75% metana (CH4), 25–45% karbon dioksida (CO2), dan sejumlah kecil gas-gas lainya, jika pengolahan POME tidak terkendali, metana dalam biogas terlepas langsung ke atmosfer. Sebagai gas rumah kaca (GRK), metana mempunyai efek 21 kali lebih besar dibandingkan dengan CO2. Jika kita tidak segera mengubah perilaku hidup maka di masa depan penduduk Bumi akan menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrim yang merugikan manusia. Peningkatan suhu beberapa derajat saja mampu menyebabkan kekeringan hebat diberbagai belahan dunia, naiknya permukaan laut dan kepunahan masal berbagai spesies. Maka dengan penggunaan gas metana dapat menghambat penggunaan bahan bakar dari sumber tidak terbarukan (bahan bakar fosil). Penangkapan metana dan pengubahan biogas menawarkan salah satu energy alternatif sekaligus menghasilkan energy terbarukan. Dan tentunya pemanfaatan biogas limbah cair Palm Oil Mill Effluent (POME) pabrik kelapa sawit ini tidak tergantung oleh cuaca (Pane Perkasa N,E, dkk 2016 ). Pembangkit listrik tenaga biogas mengambil manfaat dari proses penguraian alami untuk membangkitkan listrik. Limbah cair organik yang dihasilkan selama produksi kelapa sawit merupakan sumber energi besar yang belum banyak dimanfaatkan di Indonesia.

Mengubah POME menjadi biogas untuk dibakar dapat menghasilkan energi sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim dari proses produksi minyak kelapa sawit, potensi daya dari konversi POME menjadi biogas yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit berdasarkan kapasitas PKS, kapasitas PKS dengan jumlah TBS 30 ton perjam menghasilkan POME perharinya sebesar 400 𝑚3 dan potensi daya yang dihasilkan sebesar 1,1 MW, sementara pada kapasitas produksi TBS 45 ton perjamnya menghasilkan POME 600 𝑚3 perharinya dan potensi daya yang dihasilkan sebesar 1,6 MW, dan pada pengolahan TBS sebanyak 60 ton perjam menghasilkan POME perharinya sebesar 800 perharinya dan memiliki potensi daya sebesar 2,1 MW, ini berdasarkan asumsi setiap ton TBS menghasilkan 0,7 𝑚3 limbah cair, PKS beroperasi 20 jam perhari, konsentrasi COD 55.000 mg/l (Rahayu dkk, 2016). Proses pembuatan bigas atau metana dengan cara memasukan limbah cair pabrik kelapa sawit kedalam digester, digester yang di gunakan umumnya dengan sistem kolam tertup yang menggunakan penutup plastic dengan bahan yang sangat elastis dan cukup kuat untuk menampung gas yang dihasilkan dengan prinsip anaerobik, atau menggunakan tangki digester yang terbuat dari plat atau beton. Setelah melalui proses anaerobik biogas akan melalui tritmen pemurnian biogas dari zat-zat pengotor, karena biogas yang dihasilkan tidak murni gas metan saja melainkan ada gas gas lain seperti 𝐻2 𝑆, dan sejumlah gas lainya, yang mana gas-gas ini tidak dibutuhkan oleh genset, proses pemurniannya menggunakan sistem scrubber, untuk mendapatkan listrik di gunakan sebuah motor bakar yang biasa di sebut genset biogas, Tenaga yang dihasilkan oleh motor bakar akan disalurkan untuk memutar generator sehingga menjadi sebuah generator set yang menghasil tenaga listrik. 1.2

Rumusan masalah Perumusan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah bagaimana merancang

dan membuat pembangkit listrik tenaga biogas hingga dapat digunakan untuk kebutuhan listrik rumah tangga. Masalah yang akan diteliti meliputi : 1. Bagaimana cara mengkonversi energi biogas menjadi energi listrik? 2. Berapa banyak jumlah biogas untuk memenuhi kebutuhan beban listrik rumah tangga? 3. Bagaimana efisiensi biogas untuk bahan bakar genset?

1.3

Batasan Masalah Pada penelitian tugas akhir ini penulis hanya membahas Mengenai Rancang Bangun

Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Palm Oil Mill Effluent (POME), dengan cara mengamati, menelaah dan mencatat hasil yang didapat dari pengoprasian PLTBg yang memanfaatkan energi baru terbarukan yakni limbah cair kelapa sawit, setelah mendapatkan data dan informasi yang telah didapatkan, maka dapat di klasifikasi sebagai berikut: 1. Bahan dasar pembuatan biogas berasal dari residu pengolahan minyak mentah kelapa sawit, yakni limbah cair pabrik minyak kelapa sawit dengan reaktor digester Continuous strried tank reactor (CSTR). 2. Proses pengaturan karburasi campuran bahan bakar biogas dengan melakukan modifikasi karburator. 3. Penghitungan efisiensi bahan bakar dengan metode membandingkan jumlah kalori yang terkandung di biogas dengan output daya listrik dan membandingkannya dengan bahan bakar konvensional. 1.4

Tujuan Penelitian Pada penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

pembangkit listrik tenaga biogas dari limbah cair pabrik kelapa sawit adapun tujuan dari kerja praktek yang dilakukan penulis diantaranya adalah sebagai berikut: 1.

Memanfaatkan bahan bakar biogas yang merupakan sumber energi terbaharukan yang terdapat di lingkungan masyarakat.

2.

Memanfaatkan bahan bakar biogas yang merupakan sumber energi terbaharukan yang terdapat di lingkungan masyarakat.

3.

Mengetahui seberapa besar jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan dari generator set biogas.

1.5

Manfaat Penelitian Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini antara lain : 1.

Dapat memberikan inovasi energi alternatif yang dapat dimanfaatkan di lingkungan masyarakat.

2.

Memberikan pengalaman dan pembelajaran dalam memanfaatkan energi alternative

3.

Memperkaya ilmu pengetahuan dan pengembangan sumber energi alternatif.

Related Documents

Bab I Pendahuluan
August 2019 31
Bab 1 Pendahuluan
June 2020 15
Bab I Pendahuluan
July 2020 15
Bab 1 Pendahuluan Ne
May 2020 12

More Documents from ""

Doc1.docx
December 2019 10
Doc1.docx
December 2019 9
Borang 2.docx
December 2019 7