Senjata Upload

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Senjata Upload as PDF for free.

More details

  • Words: 880
  • Pages: 9
Desain dan Perecanaan Sistem Mekanik Senjata

1. Gambaran Umum Adapun gambaran umum dalam desain dan perencanaan system mekanik senjata ini meliputi : 1.

Penggerak Utama dari Mekanik yaitu motor hidrolik. Fungsi motor dalam

hal ini adalah sebagai penggerak atau sebagai sumber energi mekanik. Hal ini berarti bahwa motor tersebut bertugas melayani kehendak dan kebutuhan bebannya , agar seluruh system dapat beroperasi menurut rencana 2.

Secara umum,

system Mekanik terdiri dari 2 bagian utama dan satu

bagian penunjang, yaitu : a. Prime mover atau penggerak utama , berupa suatu sumber energi mekanik (motor , turbin , kincir , dsb. ). b. Sistem transmisi, berupa sarana yang meneruskan (menyalurkan energi meksnik yang dihasilkan oleh primer mover c. Sistem Control (Encoder) 3.

Tiap-tiap motor melayani beban sendiri secara terpisah, tetapi secara

keseluruhan membentuk satu system mekanik. Jadi satu motor hanya melayani satu beban 4.

Pada gerakan elevasi, mekaniknya digunakan system Transmisi dengan

kopling Antara poros motor dan beban terdapat sarana sambungan, dalam posisi masih seporos 5.

Pada gerakan rotasi, mekaniknya digunakan system Transmisi dengan

sabuk (belt) Yaitu transmisi dari motor dan beban tidak terletak pada posisi seporos.

2

3

3

1

4

5

6

7 8

Gambar .1. Ilustrasi Sistem Mekanik 1 Keterangan gambar :

Gambar .2. Ilustrasi Sistem Mekanik2 Keterangan gambar :

1. Motor Hidrolik 1

1. Motor Hidrolik 2

2. Kopling

2. Plat dudukan gearbox & Motor

3. Poros

3. Gearbox ( 1:30)

4. Gearbox ( 1:46, 025 HP)

4. Dudukan Gearbox

5. Swing

5. Puli 1

6. Dudukan Encoder & Kamera

6. Puli 2

7. Kamera 8. Encoder

2. Sistem penggerak elevasi Untuk desain sistem penggeraknya elevasi adalah sebagai berikut: 1.Prime mover atau penggerak utama , berupa suatu sumber energi mekanik yaitu motor hidrolik 2. Sistem transmisi, berupa sarana yang meneruskan (menyalurkan energi meksnik yang dihasilkan oleh primer mover}. Berdasarkan kostruksinya, dimensi, penyesuaian arah putaran dan efisiensinya serta hubungan antara poros motor dengan gearbox maka pada gerakan elevasi didesain menggunakan transmisi dengan kopling, kopling ini berfungsi sebagai sambungan antara poros motor dan gearbox, dalam posisi masih seporos.Pertimbangan lainnya dipilih system transmisi dengan kopling adalah - kerugian daya ditentukan oleh momen inersia dari kopling - kecepatan dan arah putaran mengikuti kecepatan dan arah putaran motor - tidak memerlukan banyak ruang - satu motor melayani satu beban

Gambar 3. Dimensi kopling & Poros

Dan untuk menghubungkan motor hidrolik dengan semua system transmisi ini maka diperlukan sebuah dudukan berupa pipa flange sebagai rumah kopling selain itu pipa flange ini berfungsi juga untuk perlindungan terhadap kontak dengan sentuh jari, bagian bertenaga atau komponen lain , alat, kabel, atau obyek lain

Kopling

Gambar 4. Dimensi Pipa Flange (dudukan 1)

Tipe Gearbox →

1:46 , 0.25 HP

3. Sistem penggerak rotasi a. Penggerak Utama Motor hidrolik type Vickers b. Sistem Transmisi Digunakan sistim transmisi tunggal yang cukup sederhana. Adapun sistim transmisi tersebut berupa sistim pulley-belt yang terdiri dari sebuah pulley besar pada shaft penggerak dan sebuah pulley kecil pada shaft motor yang dihubungkan oleh sebuah belt pertimbangan lain digunakan system ini karena kecepatan putaran ditentukan perbandingan diameter roda pulley, arah putaran dapat dirubah dengan mengatur posisi sabuk, tidak memerlukan pelumasan, cocok untuk beban dengan kopel mula yang ringan

Pada desain diinginkan putaran yang lebih rendah, untuk menghasilkan putaran yang lebih rendah secara ekstrim akan lebih simpel bila menggunakan gearbox/reducer. Sabuk dapat digunakan untuk menurunkan putaran secara ekstrim tetapi akan banyak dibutuhkan banyak puli dan sabuk. Selain itu akan memakan tempat untuk dudukan puli dan biaya yang dibutuhkan lebih besar karena dibutuhkan banyak poros dan bantalan. Pada system mekanik ini reducer sebagai salah satu alternatif untuk mengubah putaran secara ekstrim . Reducer yang digunakan adalah perbandingan 1 : 30 type Worm yaitu type vertikal.

c. Sistem pereduksi putaran - Total Reduction Ratio ( TRR ) yang diperlukan berdasarkan putaran motor dan putaran pada gerakan rotasi yang diinginkan. - Kecepatan putar motor lebih tinggi daripada kecepatan yang diinginkan, perbedaan kecepatan putar tersebut cukup jauh , perlu digunakan sistim pereduksi bertingkat . Untuk keperluan itu, digunakan gear box type WORM sebagai salah satu alternatif yang dipakai. Untuk itu, perlu dibuat desain suatu sistim pereduksi yang berfungsi mentranformasi kecepatan putar motor tanpa banyak kehilangan daya. Secara prinsip, sistim pereduksi adalah semua sistim mekanik mulai dari pulley atau gear yang terpasang pada shaft motor, kemudian gear box ( jika ada ), sampai dengan pulley atau gear yang terpasang pada motor..Sistim pereduksi mentransformasikan kecepatan putar tinggi menjadi kecepatan putar yang lebih rendah

TRR actual =

155 1 x = 0.079 65 30

Dan untuk menghubungkan motor hidrolik dengan semua system pereduksi ini maka diperlukan sebuah dudukan berupa pipa flange sebagai rumah puli 1 selain itu pipa flange ini berfungsi juga untuk perlindungan terhadap kontak dengan sentuh jari, bertenaga atau komponen lain , alat, kabel, atau obyek lain

Gambar 5. Dimensi Pipa Flange (dudukan 2)

bagian

4. Dudukan Encoder Sebagai system pendukung dalam mekanik control senjata encoder memerlukan dudukan yang ideal dalam desainnya : - Dudukan encoder harus tepat agar poros encoder tetap center dengan poros penggerak untuk menjaga kestabilan dalam pengontrolan putaran poros - Didasarkan bentuk dan dimensi kamera pengintai agar kemera dapat berputar searah putaran poros tanpa hambatan - Memperhitungkan kekuatan dudukan terhadap beban static dan beban putara Kamera

Encoder

Stress Ansisis Defleksi Analisis Gambar 5. Desain model ,dimensi dan FEM model dudukan encoder

Desain Model

Geometri,Meshing dan Syarat Batas Analisis

Related Documents

Senjata Upload
June 2020 13
Upload
November 2019 58
Upload
June 2020 44
Upload
May 2020 52
Upload
August 2019 64
Upload
June 2020 41