Sekresi Urinari

  • Uploaded by: Tazkia Syarah
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sekresi Urinari as PDF for free.

More details

  • Words: 977
  • Pages: 3
1. Sistem sekresi urinari a. Organ Penyusun : Ginjal : mengatur volume dan komposisi darah, mengatur tekanan darah, sintesis glukosa, melepas eritropoietin, berperan dalam sintesis Vit D, meneksresikan sampah ke dalam urin. Ureter : membawa urin dari ginjal ke kantung kemih Kantung kemih : tempat penampungan urin sebelum dikeluarkan. Kapasitas 300ml Uretra : mengeluarkan urin dari dalam tubuh. b. Unit fungsional Ginjal : Nefron Fungsi Nefron : membantu mengatur komposisi darah dan pembentukan urin, mengeluarkan bahan” buangan dari darah, mengatur kandungan eletrolit dan cairannya. Bagian-bagian Nefron : Badan Malpigi (Glomerulus) dan Tubulus (Proximal, loop henle, distal, pengumpul). Fisiologi/fungsi bagian nefron : berperan dalam proses membentukan urin ; memelihara homeostatis dgn mengatur volume dan komposisi darah, materi” yang masih diperlukan diserap kembali. c. Proses pembentukan Urin : Filtrasi, Reabsorpsi, Sekresi. Proses pembentukan : Filtrasi →Filtrat→Capsula bowman→tubulus proksimal→lengkung henle→tubulus distal→Ureter→kandung kemih. Proses lebih jelas : (Filtrasi) Air dan sebagian besar zat terlarut dalam darah bergerak melewati glomelurus→kapiler glomerulus→tubulus renalis→(Reabsorpsi) sel-sel tubulus mereabsorpsi 99% air dan zat terlarut dan masih dibutuhkan→(Sekresi) sel” tubula mensekresikan material lainnya spt sampah, obat2an dan kelebihan ion kedlm cairan. Keterangan : Filtrasi terjadi di glomerulus

Pada tubulus terjadi proses reabsorpsi dari tubulus ke kekapiler dari tubular. Pada reabsorpsi bahan yang diserap kembali yaitu nutrien yang masih diperlukan tubuhn, misalnya Glukosa, Hormon, fosfat, sulfat, Ca dan Na. Proses sekresi terjadi di tubulus proximal dan distal. Faktor yang mempengaruhi volume urin ; tekanan darah, konsentrasi darah, suhu. Pengaturan tekanan darah oleh ginjal : jika TD < normal maka ada sel jukstraglomerulus melepaskan renin. Renin ini mengubah Angiotensin menjadi Angiotensin I kemudian dirubah oleh Angiotensin converting enzym menjadi Angiotensin II yang meyebabkan vasokonstriksi (pada darah sehingga TD naik) dan korteks ardenal melepaskan Aldosteron sehingga reabsorpsi Na dan Air meningkat, Volume urin menurun dan TD naik. 2. Kesetimbangan Asam Basa a. Pengaturan Kehilangan air dan Zat terlarut : Jumlah kelebihan air dan zat terlarut yang hilang bergantung pada pengaturan eksresi urin. Jumlah air yg hilang melalui urin merupakan faktor utama penentu osmolaritas cairan tubuh. Jumlah NaCl yang hilang melalui urin : faktor utama penentu volume cairan tubuh. Pengaturan Reabsorpsi Na & Cl melalui ginjal dilakukan oleh hormon : Angiotensin II, aldosteron, dan Atrial Natriuretic peptide (NAP). Mekanisme Pengaturan Reabsorpsi Na+ dan Cl- : pada saat dehidrasi Angiotensin II melepaskan aldosteron untuk meningkatkan reabsorpsi Na & Cl & air sehingga kehilangan lewat urin menurun sehingga volume cairan tubuh tetap. Pada saat asupan air meningkat maka volume darah meningkat dan terjadi peregangan atrium jantung sehingga

terjadi sekresi ANP yang menghasilkan Natriuresis (sekresi Na & Cl meningkat, Eksresi air meningkat) sehingga volume darah menurun. Pada saat VD ↑→Sekresi renin ↓ → sintesis angiotensin II ↓ maka kadar aldosteron ↓ yg menyebabkan reabsorpsi Na & Cl di tubulus ginjal ↓, sedangkan laju filtrasi diglomerulus ↑ → Eksresi Na, Cl, & air ↑ → volume & tekana darah ↓. b. Mekanisme Homeostasis asam Basa. Homeostasis asam basa : menjaga konsentrasi H+ (pH) cairan tubuh pada tingkat yg tepat yaitu pH darah pada arteri sistemik 7,35-7,45. Sistem penyangga : mengikat H+ secara sementara, memindahkannya dari cairan tubuh, terdiri dari As. Lemah dan Bs. Lemah, mencegah perubahan pH secara drastis dgn mengubah asam & basa kuat → asam dan basa lemah. Ekshalasi CO2 : peningkatan respirasi → peningkatan CO2 dlm cairan tubuh → peningkatan H+ → penurunan pH cairan tubuh, & sebaliknya. Perubahan & kedalaman nafas dpt mengubah pH cairan tubuh dlm a few minute : ↑ ventilasi (inhalasi & ekshalasi) → ↑ ekshalasi CO2 → ↓ H+ → pH darah ↑, & sebaliknya. Sekresi H+ melalui ginjal : tubulus ginjal mensekresikan H+ kedlm urin & menyerap kembali HCO3- utk menjaga kesetimbangan asam basa dalam cairan tubuh. Jika pH ↓ → sekresi H+ oleh ginjal ↑ & reabsorpsi HCO3-ke dlm darah ↑ → pH darah ↑ → pH normal. Jika pH ↓ → sekresi H+ oleh ginjal ↑ & reabsorpsi HCO3-ke dlm darah ↑ → pH darah ↑ → pH normal. Kompensasi : Peubahan pH cairan tubuh dpt menyebabkan Asidosi (pH < normal), Alkalosi (pH > normal). Kompensasi terhadap ketidaksetimbangan asam-basa :

3. a.

b.

c.

Kompensasi repiratori : upaya hipoventilasi, penyebab perubahan pH (metabolisme), periode (menit-jam). Kompensasi renal : perubahan sekresi H+ & reabsorpsi HCO3- oleh tubulus ginjal, penyebab perubahan pH (respirasi), periode efektif (menithari). Sistem Reproduksi. Organ Utama sistem reproduksi laki”/perempuan dan fungsinya : Testes (pria) : menghasilkan sperma dan hormon testosteron Ovarium (wanita) : ovum/oosit dan hormon progesteron. Gonad : menghasilkan gamet dan sekresi hormon kelamin. Spermatogenesis & oogenesis (tempat berlangsung, proses, Hormon yg berperan) : Spermatogenesis : terjadi di tubulus seminiferus di dlm testis, testosteron. Proses : Spermatogonia → Spermatosit primer→bereplikasi dan melakukan meiosis I → spermatosit sekunder (2 sel haploid) →meiosis II→ spermatid (4 sel haploid) → spermiogenesis → sperma. Oogenesis : terjadi di ovarium, progesteron Proses : embrio (diploid sel) → oosit primer → Meiosis I → oosit sekunder → Meiosis II → Ovum (haploid). Siklum Ovarium dan Siklus menstruasi (tempat terjadi, fasefasenya, hormon yg terlibat) : Siklus Ovarium : terjadi di ovarium. 28 hari Fase folikular : perkembangan folikel” → folikel matang → hormon estrogen. Fase Ovulasi : Pelepasan sel telur, oosit primer → oosit sekunder (pada hari ke 14), terbentuk folikel baru. Fase Luteal : terjadi pembentukan corpus luteum (badan kuning) → hormon progesteron (dominan) dan estrogen (sedikit). Siklus Menstruasi : terjadi di uterus, berulang setiap bulan. Fase Menstruasi : terjadi peluruhan stratum fungsionalis (hari 1-5)

Fase proliferatif : terjadi pada hari ke 6-14. endotelium mengalami perbaikan, stratum fungsionalis menebal, terbentuk stratum fungsionalis baru. Fase Sekretori : terjadi fase luteal (pada hari ke 15-28), terbentuk corpus luteum → hormon progesteron → vaskularisasi lebih banyak pd stratum fungsionalis → dinding rahim terjadi penebalan → jika tidak terfertilisasi maka akan luruh kembali. Sistem Pencernaan. a. Saluran pencernaan : Organ Utama : Mulut, Faring, Esofagos, Lambung, usus halus dan besar. Organ pelengkap : gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, pankreas.

Related Documents

Sekresi Urinari
August 2019 12
Sistem Urinari
June 2020 6
Sis Endo N Urinari
April 2020 4

More Documents from "innu al kautsar"

Sekresi Urinari
August 2019 12
Bab Iii.doc
November 2019 10
Nilai Pai Usbn 2019 Asli
October 2019 24