“FILSAFAT FISIKA MODERN” Disusun guna memenuhi tugas Sejarah Fisika
Disusun oleh: Niko Oktarian
(120210102044)
Aini Wardatut Thoyibah
(120210102126)
PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi, namun juga melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru (era fisika modern). Untuk memahami karakteristik periode fisika modern maka disusunlah makalah ini. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu: 1. Mahasiswa dapat memahami tokoh-tokoh filsuf Fisika dan pemikirannya 2. Sebagai syarat pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah Perkembangan Fisika
BAB II PEMBAHASAN
A. ALIRAN-ALIRAN DALAM ILMU PENGETAHUAN 1. Aliran Filsafat Pendidikan Empirisme Tokoh : John Locke (1632-1704) berasal dari empeiria, empeirikos (bahasa yunani) = pengalaman. Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya (pengalaman indrawinya = sensasi) Metoda : eksperimen, empirisme ini lemah karena keterbatasan indrawi manusia 2. Aliran Filsafat Pendidikan Rasionalisme Tokoh : Rene Descartes (1596-1650), Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap obyek. Sensasi indra à dipertimbangkan akal –à pengetahuan yang benar. Rasinalisma (logis) + empirisisme àmetode sains àpengetahuan sains 3. Aliran Filsafat Pendidikan Positivisme Tokoh : August Compte (1798 – 1857), pada dasarnya itu sama dengan empirisme plus rasionalisme. Indra ini penting dalam memperoleh pengetahuan terapi harus dipertajan dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen, kemajuan sains benar-benar di mulai 4. Aliran Filsafat Pendidikan Intuisionisme Tokoh : Hendri bergson (1859 – 1941) Untuk memahami kebenaran yang utuh, tetap unik (keseluruhan) yaitu dengan intuisi (pengetahuan tingkat tinggi, kemampuan tertinggi yang dimiliki manusia). Intuisi ini menangkap obyek secara langsung tampa melalui pemikiran rasio. Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha (latiahan). àIluminasionisme àteori kasyaf, Metoda : riyadhah (thariqat), manusia yang hatinya bersih akan sanggup menerima pengetahuan dari tuhan. Hati (Jiwa) riyadhah Kasyaf pengetahuan. 5. Aliran Filsafat pendidikan Progresivisme Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progesivisme dalam sebuah realita kehidupan, agar manusia bisa survive menghadapi semua tantangan hidup. Dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan dan untuk mengembangkan kepribadiaan manusia. Dinamakan eksperimentalisme, karena aliran ini menyadari dan mempraktikkan asas eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori. Dan dinamakan environmentalisme, Karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu mempengaruhi pembinaan kepribadiaan. Aliran ini telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan
kebebasan kepada anak didik. John Dewey memandang bahwa pendidikan sebagai proses dan sosialisasi. Maksudnya sebagai proses pertumbuhan anak didik dapat mengambil kejadiankejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya. 6. Aliran Filsafat pendidikan Esensialisme Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaisance dengan cirri-cirinya yang berbeda dengan progesivisme. Dasar pijakan aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensiliasme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang meberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas. Dikatakan bahwa mental adalah keadaan ruhani yang pasif, hal ini berarti bahwa manusia pada umumnya menerima apa saja yang telah ditentukan dan diatur oleh alam sosial. Jadi, belajar adalah menerima dan mengenal secara sungguh-sungguh nilai-nilai social angkatan baru yang timbul untuk ditambah, dikurangi dan diteruskan pada angkatan berikutnya. 7. Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme Perenialisme
memandang
pendidikan
sebagai
jalan
kembali
atau
proses
mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun praktik bagi kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang. Menurut perenialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi, dengan berpikir maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan. Penguasaan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk mengembangkan pikiran dan kecerdasan. Dengan pengetahuan, bahan penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal dan memahami faktor-faktor dan problema yang perlu diselesaikan dan berusaha mengadakan penyelesaian masalahnya. 8. Aliran Filsafat pendidikan Rekonstruksionisme Kata Rekonstruksionisme bersal dari bahasa Inggris reconstruct, yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia. Karenanya, pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang tepat akan
membina kembali manusia dengan nilai dan norma yang benar pula demi generasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia. 9. Aliran Filsafat pendidikan Idealisme Tokoh aliran idealisme adalah Plato (427-374 SM), murid Sokrates. Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan ideal. Keberadaan idea tidak tampak dalam wujud lahiriah, tetapi gambaran yang asli hanya dapat dipotret oleh jiwa murni. Alam dalam pandangan idealisme adalah gambaran dari dunia idea, sebab posisinya tidak menetap. Sedangkan yang dimaksud dengan idea adalah hakikat murni dan asli. Keberadaannya sangat absolut dan kesempurnaannya sangat mutlak, tidak bisa dijangkau oleh material. Pada kenyataannya, idea digambarkan dengan dunia yang tidak berbentuk demikian jiwa bertempat di dalam dunia yang tidak bertubuh yang dikatakan dunia idea. Plato mengemukakan bahwa dunia ini tetap dan jenisnya satu, sedangkan ide tertinggi adalah kebaikan. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Prinsipnya, aliran idealisme mendasari semua yang ada. Yang nyata di alam ini hanya idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang tampak dan tergambar. Sedangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan tumpuan yang paling akhir dari idea adalah arche yang merupakan tempat kembali kesempurnaan yang disebut dunia idea dengan Tuhan, arche, sifatnya kekal dan sedikit pun tidak mengalami perubahan. Aliran idealisme berusaha menerangkan secara alami pikiran yang keadaannya secara metafisis yang baru berupa gerakan-gerakan rohaniah dan dimensi gerakan tersebut untuk menemukan hakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan manusia. 10. Aliran Filsafat Pendidikan Realisme Aliran ini berpendapat bahwa dunia rohani dan dunia materi merupakan hakikat yang asli dan abadi. Kneller membagi realisme menjadi dua : 1. Realisme rasional, memandang bahwa dunia materi adalah nyata dan berada di luar pikiran yang mengamatinya, terdiri dari realisme klasik dan realisme religius. 2. Realisme natural ilmiah, memandang bahwa dunia yang kita amati bukan hasil kreasi akal manusia, melainkan dunia sebagaimana adanya, dan substansialitas, sebab akibat, serta aturan-aturan alam merupakan suatu penampakan dari dunia itu sendiri.
Selain realisme rasional dan realisme natural ilmiah, ada pula pandangan lain mengenai realisme, yaitu neo-realisme dan realisme kritis. Neo-realisme adalah pandangan dari Frederick Breed mengenai filsafat pendidikan yang hendaknya harmoni dengan prinsipprinsip demokrasi, yaitu menghormati hak-hak individu. Sedangkan realisme kritis didasarkan atas pemikiran Immanuel Kant yang mensintesiskan pandangan berbeda antara empirisme dan rasionalisme, skeptimisme dan absolutisme, serta eudaemonisme dengan prutanisme untuk filsafat yang kuat. 11. Aliran Filsafat Pendidikan Materialisme Aliran ini berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan spiritual, atau super natural. Demokritos ( 460-360 SM ) merupakan pelopor pandangan meterialisme klasik yang disebut juga “ atomisme “ Demokratis beserta para pengikutnya beranggapan bahwa segala sesuatu terdiri dari bagian-bagian kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (yang disebut atom-atom). Atom merupakan bagian dari yang begitu kecil sehingga mata kita tidak dapat melihatnya. Karakteristik umum materialisme pada abad delapan belas berdasarkan pada suatu asumsi bahwa realitas dapat dikembangkan pada sifat-sifat yang sedang mengalami perubahan gerak dalam ruang, asuksi tersebut menunjukkan bahwa : 1) Semua sains biologi, kimia, psikologi, fisika, sosiologi, ekonomi, dan yang lain ditinjau dari dasar fenomena materi yang berhubungan secara kausal (sebab akibat). Jadi, semua sains merupakan cabang dari sains mekanika. 2) Apa yang dikatakan jiwa (mind) dan segala kegiatannya (berfikir, memahami) adalah merupakan suatu gerakan yang kompleks dari otak, sistem urat saraf, atau organ-organ jasmani yang lainnya. 3) Apa yang disebut dengan nilai dan cita-cita, makna dan tujuan hidup, keindahan dan kesenangan, serta kebebasan hanyalah sekedar nama-nama atau semboyan. 12. Aliran Filsafat Pendidikan Pragmatisme Dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Arti umum dari pragmatisme ialah kegunaan, kepraktisan, getting things done. Menjadikan sesuatu dapat dikerjakan adalah kriteria bagi kebenaran. James berpendapat bahwa kebenaran itu tidak terletak di luar dirinya, tetapi manusialah yang menciptakan kebenaran. It is useful because it is true, it is true because it is useful. 13. Aliran Filsafat Pendidikan Eksistensialisme Eksistensialisme adalah aliran filsafat yg pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam
mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar. Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam filsafat, khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme mempersoalkan keber-Ada-an manusia, dan keberAda-an itu dihadirkan lewat kebebasan. kebebasan adalah satu-satunya universalitas manusia, maka batasan dari kebebasan dari setiap individu adalah kebebasan individu lain. Membuat sebuah pilihan atas dasar keinginan sendiri, dan sadar akan tanggung jawabnya dimasa depan adalah inti dari eksistensialisme. A. FISIKA MODERN Fisika modern ini ditandai dengan pemikiran-pemikiran baru oleh para ilmuwan fisika, dimana pemikiran baru ini lebih luas dari pemikiran di zaman fisika klasik. Dengan kelamahan-kelemahan fisika klasik, fisika modern mampu mengembangkan dan menjawab berbagai permasalahan yang tidak terjawab oleh pemikiran fisika klasik. Beberapa tokoh filsuf periode II, diantaranya adalah : 1. Thomas Aquinas Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang filsuf asal Itali yang berpengaruh saat itu karena merumuskan etika dan doktrin gereja. Salah satu pemikiran darnya adalah tentang Hukum Moral. Thomas mengatakan perintah moral yang paling dasar adalah melakukan yang baik dan menghindari yang jahat. 2. Galileo Galilei Galileo
Galilei (lahir
di Pisa, Toscana, 15
Februari 1564 – meninggal
di Arcetri,
Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun). Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan
kedua
(dinamika).
Selain
itu,
Galileo
juga
dikenal
sebagai
seorang
pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari. Akibat pandangannya yang disebut terakhir itu ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya. Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.
Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut sebagai "bapak astronomi modern", "bapak fisika modern", dan "bapak sains". Hasil usahanya bisa dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles. Konfliknya dengan Gereja Katolik Roma (Peristiwa Galileo) adalah sebuah contoh awal konflik antara otoritas agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains) pada masyarakat Barat. 3. Johannes Kepler Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630), seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling
dikenal
melalui hukum
gerakan
planetnya.
Dia
kadang
dirujuk
sebagai
"astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir. Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam, sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe terlihat di langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes, yang berusia enam tahun untuk menyaksikan komet itu. Lebih dari 20 tahun kemudian, sewaktu Brahe meninggal, siapakah yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk menggantikan jabatan Barahe sebagai matematikawan kekaisaran. Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas Graz. Karier Kepler juga bersamaan dengan karier Galileo Galilei. Pada awal kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe. 4. Evangelista Torricelli Evangelista Torricelli (lahir 15 Oktober 1608 – meninggal 25 Oktober 1647 pada umur 39 tahun), fisikawan Italia kelahiran Faenza dan belajar di Sapienza College Roma. Ia menjadi sekretaris Galileo selama 3 bulan sampai Galileo wafat pada tahun 1641. Tahun 1642 ia menjadi profesor matematika di Florence. Pada tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan atmosfer dan menemukan alat untuk mengukurnya, yaitu barometer. Pada tahun 1643, Torricelli membuat eksperimen sederhana, yang dinamakan Torricelli Experiment, yaitu ia menggunakan sebuah tabung kaca kuat dengan panjang kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup. Dengan menggunakan sarung menghadap ke atas. Dengan menggunakan corong ia menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung dengan jempolnya, dan segera membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan jempolnya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal dalam
sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa dalam tabung turun dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di atas kolam raksa. 5.
Robert Boyle Robert Boyle (25Januari 1627 – 30Desember 1691) adalah filsuf, kimiawan, fisikawan,
penemu, dan ilmuwan Irlandia yang terkemuka karena karya-karyanya di bidang fisika dan kimia. Walaupun riset dan filsafat pribadinya jelas berakar dari tradisi alkimia, ia sering dianggap sebagai kimiawan modern pertama. Di antara karya-karyanya, The Sceptical Chymist dipandang sebagai batu loncatan kimia modern. 6. Christian Huygens Christiaan Huygens lahir di Den Haag, Belanda, 14 April 1629 – meninggal di Belanda, 8 Juli 1695 pada umur 66 tahun merupakan matematikawan dan fisikawan Belanda ; lahir di Den Haag sebagai anak dari Constantijn Huygens. Ahli sejarah umumnya mengaitkan Huygens dengan revolusi ilmiah. Christiaan
umumnya
menerima
perkembangan kalkulus modern.
penghargaan
minor
atas
Ia juga mendapatkan peringatan
perannya
dalam
atas argumennya
bahwa cahaya terdiri dari gelombang. Tahun 1655, ia menemukan bulan Saturnus,Titan. 7. Issac Newton Sir Isaac
Newton FRS (lahir
di
Woolsthorpe
4
Januari
1643 – meninggal 31
Maret 1727 pada umur 84 tahun) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan bendabenda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori
gravitasinya.
Karyanya
ini
akhirnya
menyirnakan
akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
keraguan
para
ilmuwan
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara. Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat. 8. Gabriel Daniel Fahrenheit Daniel Gabriel Fahrenheit (lahir 24 Mei 1686 – meninggal 16 September 1736 pada umur 50 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman. Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia, sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya adalah pedagang yang membawa keluarganya hidup berpindah-pindah ke beberapa kota Hansa di Eropa untuk mengejar kekayaan. Kedua orang tua Fahrenheit meninggal secara tiba-tiba karena memakan jamur beracun ketika dia berumur 16 tahun. Sejak saat itu, dia meninggalkan pendidikannya dan bekerja pada perusahaan perdagangan di Amsterdam. Di waktu luangnya, Fahrenheit terus bereksperimen. Pekerjaannya membawa Fahrenheit berkeliling Eropa dan berkenalan dengan tokoh akademis ternama seperti Gottfried Leibenz dan Christian Wolff. Pada tahun 1718, dia berhenti dari pekerjaanya dan mengajar di Amsterdam. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736 di The Hague. 9. Benjamin Franklin Benjamin Franklin (lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, 17 Januari1706 – meninggal di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 17 April 1790 pada umur 84 tahun) adalah seorang tokoh Amerika Serikat yang terkenal dan telah meninggalkan banyak karya di dalam hidupnya. Franklin juga adalah salah seorang pemimpin Revolusi Amerika, dan salah satu penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Kata-katanya banyak yang terkenal dan dikutip orang. Misalnya "waktu adalah uang" kemungkinan besar berasal dari dirinya. Karena
ia juga seorang penerbit dan pemilik percetakan, banyak kata-katanya yang masih bisa dibaca orang hingga sekarang karena ia juga banyak dan rajin menulis. Ia juga terkenal dengan percobaanya mengenai listrik (penangkal petir). 10. Joseph Black Joseph Black (lahir 16 April 1728 – meninggal 6 Desember 1799 pada umur 71 tahun[1]) adalah ahli fisika dan pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan prinsip Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan antara suhu dan kalor. Penemuannya
adalah
Panas
laten, panas
spesifik,
prinsip Asas
Black dan
penemuan karbon dioksida 11. James Watt James Watt ( lahir di Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736, meninggal di Birmingham, Inggris, 19 Agustus 1819 pada umur 83 tahun) ialah seorang insinyur besar dari Skotlandia, Britania Raya. Pada awalnya ia tertarik dengan mesin uap karena memperhatikan mesin uap buatan Newcome yang kurang efisien. Lalu ia terus melakukan beberapa percobaan & penelitian. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien. Untuk menghargai jasanya, nama belakangnya yaitu watt digunakan sebagai nama satuan daya, misalnya daya mesin dan daya listrik. 12. Alexandro Volta Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Gerolamo Umberto Volta (18 Februari1745 - 5 Maret 1827)
adalah
seorang
fisikawan
Italia.
Ia
terutama
dikenal
karena
mengembangkan baterai pada tahun 1800. Ia melanjutkan pekerjaan Luigi Galvani dan membuktikan bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan kaki kodok adalah salah. Secara fakta, efek ini muncul akibat 2 logam tak sejenis dari pisau bedah Galvani. Berdasarkan pendapat ini, Volta berhasil menciptakan Baterai Volta (Voltac Pile). Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt. B. Era teori kuantum Pada permulaan Era teori kuantum yang sebenarnya lahir dari munculnya permasalahan distribusi radiasi benda hitam yang tak dapat dijelaskan oleh fisika partikel klasik dan fisika gelombang elektromagnet milik Maxwell, dimana gelombang dan partikel didefinisikan secara terpisah pada masa itu. Di masa inilah fisika mengalami kebuntuan dan masa suram. Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858-1947) kemudian memperkenalkan paket (kuanta) energi gelombang Elektromagnet dalam rongga benda hitam, namun dia tidak yakin kalau anggapannya benar. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Einstein dengan mengambil
temuan Max Planck ini kemudian mempertajam pendapatnya bahwasannya cahaya terpaket tersebut adalah partikel. Ide ini sangat berlawanan dengan konsep pada masa itu dimana partikel dinyatakan sebagai pertikel dan gelombang dinyatakan sebagai gelombang, namun pada akhirnya ide ini bahkan mampu menjelaskan efek fotolistrik yang gagal dijelaskan oleh mekanika newtonian dan teori gelombang Elektro magnet Maxwellian, sehinnga kemudian menyebabkan Einstein mendapatkan Nobel dari keterangannya ini. Tidak mau kalah dari Max Planck dan Einstein, Arthur Compton (1892-1962), bahkan mengajukan ide yang lebih tajam dengan mengemukakan bahwa cahaya memiliki momentum, dimana pada fisika klasik momentum “haram” dimiliki oleh sesuatu yang tidak bermassa (baca=gelombang cahaya). Dari idenya ini Compton mampu menerangkan proses terjadinya hamburan cahaya oleh atom yang kemudian dikenal dengan “efek compton”. Dari ide dasar Planck, Einstein dan Compton kemudian ada seorang mahasiswa yang mengajukan idenya bahwasannya partikel juga bersifat gelombang dalam desertasinya,Louis De Broglie (1892-1987). Hal ini menyebabkan para dewan pengujinya pusing tujuh keliling sehingga meminta waktu untuk mendiskusikan dengan jagoan kita “Mbah Einstein”, dan pada akhirnya dia dinyatakan lulus sebagai Doktor dalam bidang fisika. Teorinya ini kemudian dibuktikan pada tahun 1925 oleh davidson dan kusman, yang menemukan pola elektron terhambur dengan pola difraksi setelah dikenakan pada kristal nikel, dimana difraksi hanya terdapat pada sifat gelombang ternyata juga terdapat pada partikel. Periode Keempat (Fisika modern) Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum). Teori Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya adalah kesetaraan massa dan energi E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu prinsip dasar dalam transformasi partikel. Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli, Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori tentang atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya dalam pengembangan ilmu dan teknologi. 1. Bejamin Thomson
Benjamin Thompson (sering dikenal sebagai 'Count Rumford' lahir 26 Maret1753 – meninggal 21
Agustus 1814 pada
umur
61
tahun)
meneliti
tentang
gaya
pada
bubuk mesiu dan membangun sistem sinyal kelautan yang baru bagi tentara Inggris. Kontribusinya yang terbesar pada dunia Fisika adalah pemikirannya tentang teori kalor. Pada akhir abad ke-18, teori kalori yang dipercaya adalah bahwa kalor merupakan fluida yang dapat mengalir ke dalam tubuh ketika dipanaskan dan mengalir keluar ketika didinginkan. Saat Thompson meneliti tentang bubuk mesiu, Benjamin Thompson menemukan adanya penyimpangan atau anomali yang tidak dapat dijelaskan dengan teori kalori. Di dalam laporannya kepada Royal Society yang berjudul "An Experimental Enquiry concerning the Source of Heat excited by Friction" (1798), Benjamin Thompson mengajukan suatu teori baru yang menyatakan bahwa kerja mekanis akan menghasilkan kalor dan kalor tersebut merupakan suatu bentuk gerak. Teori tersebut berhasil memberikan penjelasan mengapa panas yang dihasilkan dari gesekan peluru meriam (bubuk mesiu) tidak akan pernah habis. Peristiwa tersebut tidak dapat dijelaskan dengan teori kalori terdahulu. Di dalam laporan tersebut terdapat perhitungan jumlah kuantitas kalor yang diproduksi oleh energi mekanis. Teori yang dikemukakan Thompson bertentangan dengan teori kalori yang terdahulu dan banyak orang pada saat itu yang tidak yakin dengan Thompson hingga James Maxwell mengemukakan teori kinetik kalor pada tahun 1871. Penemuan-penemuan Thompson lainnya adalah kompor, oven, ketel ganda, dan pakaian penahan panas, sert mengembangkan cerobong asap dan tungku perapian yang ada. 2. Albert Einstein Albert
Einstein
(1879-1955) dengan
teori
relativitasnya kemudian
muncul
dengan
memberikan koreksi yang berarti bagi perkembangan fisika teori. Namun hal ini tidak berarti menyebabkan runtuhnya teori Newton, namun memberikan koreksi lebih teliti dalam kondisi tertentu (dalam hal ini relativitas khusus memberikan koreksi untuk benda bergerak dengan kecepatan extra). Teori Relativitas khusus dipublikasikan pada tahun 1905 oleh Einstein sebagai estimasi perumusan fisis untuk benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Sedangkan Teori relativitas Umum dipublikasikan pada tahun 1915 yang melandaskan teorinya pada geometri ruang-waktu bagi gravitasi secara tunggal. Pembuktian dari relativitas umum teramati di afrika oleh Arthur Stanley Eddington(1882-1944) pada tanggal 29 Mei 1919 dalam misi penelusuran prediksi Einstein, yang sebenarnya pada sebelumnya juga pernah diamati olehnya dan berhasil pada tahun
1912. Namun hasilnya dipublikasikan pada pertemuan Royal Society dan Royal Astronomy Sociaty pada 6 November 1919 yang menyatakan kebenaran ramalan dari Teori Relativitas Umum Einstein. Tahun 1917 Einstein membuat solusi model jagadraya, namun dia masih beranggapan sesuai anggapan masa itu ketika jagad raya dianggap abadi dan tidak berubah, dimana pada persamaannya Einstein memperkenalkan suku tambahan yang dikenal dengan konstanta kosmik. Namun pada tahun 1924 Edwin Hubble (1889-1953) menemukan bahwasannya jarak antar galaksi semakin menjauh yang kita kenal dengan “The Expanding Universe”. Penemuan Hubble ini memanfaatkan sebuah teori fisika yangsederhana dan kita kenal dengan baik, yaitu efek dopler, dia mngukur panjang gelombang cahaya dari sebuah bintang selama beberapa kurun sakty yang ternyata semakin panjang (dikenal dengan pergeseran merah). Dari sini dengan jujur dan rendah hati Einstein menyatakan kesalahannya pada pengenalan konstanta kosmiknya dengan ungkapan “The biggest blunder of My life”. 3. Teori Atom John Dalton Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Namun memiliki kekurangan yakni tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik 4. Teori Atom J. J. Thomson Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Thomson kemudian memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa: “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamnya tersebar muatan negatif elektron” Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut. 5. Teori Atom Rutherford Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan fakta-fakta
yang didapatkan
dari percobaan tersebut,
Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak. Namun ia tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. 6. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, dan dia ungkapkan dalam empat postulat. Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya. Kelemahan model atom ini yakni tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak. 7. Teori Atom Modern Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelum Erwin Schrodinger, Werner Heisenberg telah mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”. Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
Perkembangan fisika memiliki karakteristik periode-periode yang dapat dibagi ke dalam empat periode, di mana setiap periode mempunyai karakteristik tertentu. Pembagian tersebut didasarkan pada ada tidaknya perubahan paradigma dalam setiap periodenya. Periode sains modern dengan sifat pengamatan sangat mikroskopis. Paradigma yang berkembang adalah paradigma atomic.
Fisika modern ini ditandai dengan pemikiran-pemikiran baru oleh para ilmuwan fisika, dimana pemikiran baru ini lebih luas dari pemikiran di zaman fisika klasik. Dengan kelamahan-kelemahan fisika klasik, fisika modern mampu mengembangkan dan menjawab berbagai permasalahan yang tidak terjawab oleh pemikiran fisika klasik.
B. Saran Sejarah dalam bidang apapun sangat penting untuk dipelajari. Misalnya belajar tentang sejarah fisika, ini sangat penting sekali terutama dalam hubungannya dengan pembelajaran di sekolah. Sebab melalui sejarah fisika, kita dapat mempelajari berbagai pengetahuan dan ilmu. Dari sejarah fisika, kita dapat mempelajari keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai para ilmuan-ilmuan sebelumnya, bagaimana cara mereka mencapai penemuan-penemuannya, cara mereka mengatasi hambatan, dan hal-hal lainnya. Dari keberhasilan itu tidak jarang tercipta keberhasilan baru, sebagai pelengkap atau penyempurnanya. Jadi, selain kita mempelajari materi-materi tentang fisika, kita juga perlu mengetahui konsep-konsep yang terkandung dalam materi tersebut dengan cara mempelajari sejarah fisika. Dan semakin banyak kita mempelajari tentang sejarah, baik itu sejarah fisika atau sejarah-sejarah lainnya, itu akan membuat pengetahuan kita betambah luas dan memungkinkan kita untuk menimbulkan ide-ide baru.