Sejarah Tentang Hari Valentine

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sejarah Tentang Hari Valentine as PDF for free.

More details

  • Words: 1,587
  • Pages: 5
Sejarah tentang hari valentine Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potonganpotongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah. •

Hari Raya Gereja

Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda: seorang pastur di Roma seorang uskup Interamna (modern Terni) seorang martir di provinsi Romawi Africa. Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari. Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya

berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu. •

Valentinius

Guru ilmu gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep … dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: “Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil “penebusan dosa” (apolytrosis) dan “tempat pelaminan” …” •

Era abad pertengahan

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (“Percakapan Burung-Burung”) bahwa For this was sent on Seynt Valentyne’s day (“Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus”) Whan every foul cometh ther to choose his mate (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”) Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasanagan mereka “Valentine” mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa: Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati syuhada), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka. Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir. •

Hari Valentine pada era modern

Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan “Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary”.) •

Hari Valentine di negara-negara non-Barat

Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besarbesaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali. Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya adalah “Hari Raya Anak Perempuan” (Qi Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa. Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antarkekasih juga mulai muncul. Di Malaysia perayaan hari Valentine oleh orang Melayu dikecam. Di Arab Saudi, umat Islam di sana diharamkan untuk memperingatinya karena dianggap sebagai perayaan kaum Kristen yang penuh kekufuran [2] •

Pandangan Islam terhadap Valentine

Sebagian besar ulama Islam seperti Ibnu Qayyim dan Ibnu Taimiyah melarang umat Islam untuk ikut merayakan valentine.Menurut beliau, hari besar yang diharamkan untuk terlibat di dalamnya adalah semua jenis hari raya pemeluk agama lain selain Islam. Bahkan beliau meluaskan mengertiannya bahwa tidak hanya yang terkait dengan hari besar agama non Islam, tetapi hari raya apapun yang tidak ada dasarnya dalam Islam pun juga diharamkan untuk menjalankannya [3][4]. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an surat AlKaafirun ayat 6 :Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.

Islam tidak mengenal hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam bersifat universal, tidak dibatasi waktu dan tempat dan tidak dibatasi oleh objek dan motif. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad: “Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri.” (H.R. Bukhari). Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Rasulullah saw. bersabda : “Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap sudaranya lewat tiga hari” HR. Muslim.[5] Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang sedang ditinpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran (amar ma’ruf) dan mencegah dari perbuatan munkar.[6] amien

Sekilas mengenai peringatan hari valentine Pada saat perkembangan zaman semakin maju, maka perkembangan informasi semakin dirasakan oleh semua kalangan. Jika dilihat dan diteliti apa yang terjadi pada zaman dahulu, maka sangat jauh sekali dari apa yang kita rasakan saat ini. Apalagi jika dibahas mengenai peringatan hari valentine. Pada zaman dahulu jarang sekali bahka bisa dikatakan tidak pernah ada peringatan hari valentine di kalangan remaja. Remaja islam yang kkita lihat saat ini, sudah terkontaminasi oleh berbagai budaya yang dating dari luar, tanpa menfilter terlebh dahulu, mereka menelan mentah mentah budaya yang datang dari barat tersebut. Coba saja kita lihat saat ini, apabla datang peringatan hari valentine, maka mereka berlomba lomba untuk membuat berbagai acara demi memperingati hari valentine tersebut. Sangat prihatin sekali kita jika melihat pola tingkah laku dari genarasi islam saat ini. Mereka tidak menyadari bahwa semua yang mereka adakan itu hanyalah kamoflase atau topeng semata. Dibalik semua itu mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang dijerumuskan oleh budaya yang sepatutunya tidak mereka tiru. Misi Penghancuran Akidah terhadap Islam Dalam misi penghancuran akidah islam oleh orang orang yang sangat anti terhadap islam, mereka perlu berfikir keras bagaimana langkah dalam menghancurkan islam itu sendiri. Beberapa hasil dari pemikiran mereka adalah : 1. islam tidak mungkin dihancurkan secara militer

2. langkah awal yang harus dilakukan adalah merasuki generasi islam dengan budaya budaya yang bertentangan dengan ajaran islam itu sendiri. 3. islam harus diumpan agar bisa masuk ke dalam perangkap, yaitu dengan cara memberikan sumbangan kepada masyarakat yang kurang mampu. Sumbangan itu bisa berupa makanan, pakaian, maupun tempat tinggal. Itu adalah point point yang sangat sedikit dari langkah langkah yang akan dijejaki oleh golonganyang anti terhadap islam. Mari kita lihat dan kita bahas dengan sederhana beberapa point di atas. Pertama, islam tidak mungkin dihancurkan secara militer. Mereka berpikir bahwa untuk menghancurkan islam apabila dilakukan secara militer, maka ada sebuah semangat yang akan membakar hati umat islam itu sendiri, yaitu semangat untuk berjihad. Apabila semangat jihad ini sudah berkobar maka tidak ada lagi yang dapat menghalangi umat islam itu untuk berjuang selain maut. Maka ini sangat berbahaya jika dilakukan hal yang seperti ini. Tidak mungkin masjid sebagai tempat ibadah dan central activities oleh islam akan I bom oleh golongan yang sangat anti terhadap islam. Kedua, generasi muda merupakan sebuah cita cita dan jawaban terhadap apa yang akan terjadi pada islam itu untuk masa yang akan datang. Maka, para generasi muda inilah yang pertama sekali yang harus dirasuki dan dirusak serta dirobah pola piker mereka. Ketika paradigma generasi muda islam sudah berobah dalam berpikir tentang islam serta berfikir tentang eksistensi mereka hidup di dunia ini, disinalah awal dari kerusakan dan kehancuran islam. Ingatlah, bahwasanya islam tidak hancur secara total, namun kehancurannya dilakukan secara perlahan, namun pasti.

Related Documents

Hari Valentine
December 2019 7
Valentine
May 2020 18
Valentine
June 2020 13
Valentine
December 2019 21
Valentine
June 2020 14