Sejarah Perkembangan Epid.pptx

  • Uploaded by: Widya Annisa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sejarah Perkembangan Epid.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 826
  • Pages: 14
Disusun oleh : Widya Annisa

Nim :

1733130011

Ilmu epidemiologi lahir dan asumsi bahwa penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak, namun ada factor penyebab dan upaya preventif yang dapat dilakukan. Epidemiologi memiliki sejarah panjang dalam perkembangan di dunia. Sangat penting bagi kiya untuk memahami bagaimana perjalanan epidemiologi sampat saat ini. Banyak perubahan yang terjadi terkait dengan masalah kesehatan ataupun penyakit, berbagai jenis penyakit menular dan tidak menular (terutama penyakit menular) terjadi dari dulu hingga saat ini, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang kesehatan.

1. Hippocrate (460 - 370 SM) Beliau dikenal sebagai dokter Yunani yang berjasa dalam dunia kedokteran dan ia juga dikenal sebagai The Father of Western Medicine, serta sebagai pendiri The Hipocratic School of Medicine. Beliau menyusun dan menulis tentang theory of medicine and treatment of the sick and injured. Dalam dunia public health Hippocrates berperan besar dan tercatat sebagai Epidemiologist. Observasi nya tentang penyebab penyakit dan penyebarannya di masyarakat lebih akurat dari observasi sebelumnya.

2. Captain James Lind (1716-1794) Lind adalah seorang ahli bedah militer. Beliau dikenal karena penemuannya terkait dengan pencegahan penyakit maritime dan obat untuk penyakit kudis. Ia mengembangkan sebuah hipotesis mengenai penyebab scurvy berdasarkan pada pengamatan klinis. Uji epidemiologi klinis pertama dengan memberikan perlakuan terhadap 12 pelaut yang sakit (scurvy) dengan six different dietary regimens. 2 orang pelaut yang mengonsumsi buah-buahan segar (jeruk dan lemon) kondisinya membaik dan dapat kembali bertugas dalam waktu enam hari, sementara itu yang lain masih sakit. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa buah-buahan anggota marga citrus dapat menyembuhkan dan mencegah scurvy.

3. Edward Jenner (1749-1823) Bidang ia tekuni adalah microbiology. Dia telah berjasa dalam mengembangkan smallpox vaccine yang dapat memberikan imunitas terhadap smallpox.

4. Robert Koch Ia berjasa besar dalam penemuan mikroskop. Temuan penting dari para ilmuan seperti oleh Robert Koch, Pasteur dan lainnya, merupakan sebuah penemuan yang tidak mungkin dilakukan tanpa menggunakan mikroskop.

5. John Graunt (1620-1674) Ia dikenal sebagai ahli dalam epidemiologi. Hal itu dipertegas oleh bukunya, “Natural and Political Observations Made upon the Bills of Mortality” yang berfokus pada public health statistic. John Graunt mencatat kejadian kematian berdaarkan umur, jenis kelamin, siapa saja yang meninggal, apa yang menyebabkan meninggal, dimana dan kapan kematian terjadi. Dan ia juga mencatat berapa banyak yang meninggal setiap tahunnya berserta penyebab-penyebabnya. Ia membagi kematian dengan 2 tipe yaitu antara lain :  Actue ( kematian yang terjadi secara tiba-tiba)  Kronis ( kematian pada tipe ini dipicu atau disebabkan oleh penyakit yang menjangkit dalam waktu yang lain ).

Yang ia lakukan sangat bermanfaat untuk kemajuan atau perkembangan public health, teruama yang terkait dengan kependudukan atau demografi dan epidemiologi. Pencatatan penduduk dari aspek kesehatan dan kematian sangat penting terutama sebagai acuan dan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan program kesehatan yang relevean dengan situasi serta kondisi rill di masyarakat. Dengan demikian, derajat kesehatan akan terus meningkat karena upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan dijalankan dengan benar. Perkembangan dunia public health, epidemiology dan termasuk demografi tidak terelepas dari sumbangan besar Graunt terhadap ketiga bidang ilmu tersebut.

6. John Snow (1858-1813) Beliau adalah seorang dokter yang semasa hidupnya berjasa dalam bidang epidemoilogi. Dan dikenal juga sebagai anesthesiologist. Beliau berjasa dalam hal epidemiology of cholera yang menjadi masalah besar di inggris pada pertengahan abad ke-XIX. Jhon snow memiliki pandangan yang berbeda dari pandangan umum mengenal cholera. Snow percaya bahwa mengumpulkan data tentang kematian akibat kolera. Data ini dikumpulkan dari rumah ke rumah dan menanyakan perusahaan air minum mana yang menyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga. Jhon snow banyak berkontribusi dalam perkembangan epidemiologi. Jhon Snow berjasa terutama terkait denga penyakit menular, dimana penyakit menular tersebut dapat menyebar atau ditularkan kepada orang lain salah satunya melalui air yang terkontaminasi, misalnya pada saja pada kasus kolera.

Membicarakan sejarah epidemiologi di Indonesia berarti juga membicarakan sejarah sebelum Negara Indonesia terbentuk . Dalam penanganan suatu penyakit atau kondisi menggunakan metode pengobatan herbal yang dibaurkan dengan kepercayaan mistis setempat. Penyakit dikonsepkan sebagai ketidakseimbangan energy alam dengan energy yang terdapat di dalam tubuh seseorang. Bisa berupa roh halus atau energy alam. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda , ilmu kedokteran barat dibawah serta dan diimplementasikan ke dalam penanganan penyakit warga pendatang serta penduduk asli di suatu wilayah. Kabupaten Boyolali menjadi focus perhatian pada tahun 1968 saat terjadinya wabah Pes atau Black Death. Data resmi kab Boyolali menyatakan, wabah Pes menelan korban 101 orang dn 42 orang diantaranya meninggal. Dua tahun kemudian, terjadi lagi “letusan” wabah Pes di lokasi yang sama dengan penderita 11 orang dan 3 di antaranya meninggal sebesar 27%.

Pada tahun 1968 The United States Naval Medical Research Unit No.2, atau akrab disebut NAMRU-2 diminta Pemerinta Republik Indonesia untuk membantu mengatasi wabah Pes di Boyolali. Dan pada tahun 1970 pemberantas wabah ini berhasil dan daerah kab Bayolali dinyatakan bebas dari wabah Pes. Upaya penanganan penyakit-penyakit di Indonesia, dilaksanakan melalui berbagai undang-undang serta aturan kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pelaksanaan dari undangundang serta aturan tersebut dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terlatih yang berkerja secara pribadi maupun pada instansi pemerintahan swasta.

Related Documents


More Documents from "Muhammad Nuril Husna"

57-511.en.id.docx
October 2019 47
105257_lplpo.docx
December 2019 49