Sejarah Ibnu Khaldun adalah ilmuwan muslim pendiri ilmu sosial dan sejarah dengan karyanya “Muqadimma” yang dibuat 6 abad yang lalu diakui yang paling berpengaruh di Timur dan Barat. Ibnu Khaldun mengungkapan bahwa sejarah adalah menerangkan kepada pembaca bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi sebagaimana adanya. Penulisan tentang kebudayaan, peradaban dan sejarah ditulis secara objektif dan tujuan kebenaran yang hakiki. Fakta terbesar dari semua fakta adalah orang tak pernah belajar dari sejarah. Padahal sejarah selalu terulang dan meninggalkan pelajaran untuk manusia. Bangsa yang keras, terpecah belah akibat peperangan dan bangsa pendaki bukit yang dulu dikenal karena kehidupan mereka yang kacau balau tiba-tiba berubah menjadi kekuatan Arab yang tak bisa dibendung, yang mencapai serangkaian kemenangan menagagumkan yang tak sejalan dengan sejarah bangsanya, karena hanya dalam waktu relatif cepat, hanya sekitar 90 tahun, penaklukan oleh bangsa Saracenic telah merebut daerah yang lebih luas daripada yang pernah dikuasai Romawi dalam 800 tahun. (History of Saracens, Ockley) Di era sekarang, sulit menemukan orang yang secara khusus belajar dan mengkaji sendiri fakta-fakta sejarah. Akibatnya mereka akan sulit memperoleh gambaran yang close up, nyata, gamblang serta jujur atas sejarahnya sendiri. Dalam sejarah sering terjadi distorsi (penyelewengan) dari fakta itu sendiri. Permusuhan dalam bidang politik, ideologi, ekonomi, kebudayaan seringkali menjadi penyebab distorsi sejarah itu sendiri. Contoh distorsi sejarah yaitu yang dikemukakan sejarawan Barat, Dr. Roger Garaudy menyatakan bahwa ketika
terjadi
menyebut
kejadian-kejadian
sejarah
Islam
dahsyat,
dengan
invasion
para
sejarawan
barbare
Barat
(penyerbuan
biadab). Sedangkan ketika orang-orang Barat sendiri melakukan
penyerbuan
sejarah
‘penemuan-penemuan
seperti
sejarah
Islam
besar’.
Dengan
jernih
dikatakan
sebagai
akhirnya
Garaudy
berkesimpulan : “Dalam perspektif ribuan tahun, Barat merupakan penjahat
terbesar
dalam
sejarah.”
Abdullah
Azzam
berpesan
“Lembaran sejarah tak akan tertulis kecuali dengan darah.” Manusia dan sejarah berkecendrungan memilih bahwa buku-buku cerita ringan lebih laris ketimbang buku-buku ilmiah. Itu menandakan bahwa manusia pada prinsipnya senang sejarah atau lebih tepatnya dalam fokus kecil: cerita atau kisah. Sejarah adalah kebutuhan lahiriah manusia.
Kesimpulan : Sejarah yaitu menerangkan kepada pembaca bagaimana dan mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi sebagaimana adanya. Sejarah harus ditulis secara objektif dan tujuan kebenaran yang hakiki. Sejarah selalu terulang dan meninggalkan pelajaran untuk manusia. Sejarah adalah kebutuhan lahiriah manusia.
=>Kerajaan Yahudi pernah berdiri tapi hanya bertahan sebentar saja karena akhir dari kekuasaan Yahudi yaitu Raja terakhir Dinasti Makkabi (168-63 SM) yaitu Aristobulus kalah dari bangsa Amalek (Mamalik). Kingdom of Judea (933 – 586 M) =>Panglima Romawi : Panglima Pompey (106-48 SM) Kaisar Constantin the Great (306-337 SM) Yahudi di Palestina dengan Panglima Titus menghancurkan Kuil Sulaiman di Bukit (Dat. Ting) Zion pada 70 M. Perang Yarmuk (Jumadil Akhir 13 H = 26 Agustus 636 M) Penguasaan Aleppo (ibukota Antiokia) oleh Panglima Khalid bin Walid pada 6 H = 628 M bersama Abu Ubaidah Penaklukan kota Damaskus (14 H = 635 M) Isra pada 621 M Peletakan tapak batu pembangunan Masjid berkubah batu (the Dome of the Rock) di Al – Quds pertama kali oleh Umar bin Khattab. Disempurnakan oleh Khilafah Umayah yaitu Khalifah Abdul Malik ( 65 –86 H ). Kisah semangat sukuisme dan nasionalisme mematahkan khalifah Islam di dunia dengan mengambil cerita percobaan pembunuhan Khalifah Umar bin Khattab oleh Firus atau Fairuz (tawanan parsi) Khalid bin Walid meninggal di kota Emessa (Homs) pada 28 H = 648 M
Perang Salib I (1096 – 1256 M) Abu Ubaidah bin Jarrah wafat pada 25 H – 645 di Damaskus