Sebelum membahas tentang sejarah desain pasca Revolusi Industri, seyogyanya kita membahas tentang Revolusi Industri itu sendiri. Menurut Wikipedia, “Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.” Lalu apa hubungannya perubahan pada berbagai bidang dengan dampak pada budaya ? Kita ambil satu contoh, yaitu teknologi. Pada dasarnya, semua hal yang kita pergunakan untuk membantu aktifitas keseharian kita merupakan teknologi. Pensil, mistar, dan sebagainya merupakan teknologi. Misalkan dengan teknologi seadanya kita mampu membuat karya level 1, dengan perubahan teknologi yang semakin mutakhir, kita mampu membuat karya level 2 hingga tak terhingga (sejajar dengan perkembangan teknologi). Lalu apa saja yang terjadi pada masa Revolusi Industri yang berhubungan dengan Sejarah Desain Grafis ? 1. Penemuan Mesin Cetak Sebenarnya ini terjadi jauh sebelum revolusi industri, namun ini mendasari berkembangnya seni desain. Mesin cetak ditemukan oleh Johannes Gutenberg (13981468), penemuan ini mendukung perkembangan seni illustrasi di Jerman serta seni corak huruf (tipografi). 2. Cetak Datar (Lithografi) Teknik Cetak Datar ditemukan pada masa Revolusi Industri oleh Alois Senefelder (1771-1834). Dimana teknik ini memanfaatkan sifat air dan minyak yang saling menolak, serta batu litho sebagai dasaran cetak yang juga menjadi dasar nama teknik itu sendiri. Teknik ini memungkinkan seniman untuk menggambar secara lebih leluasa dalam ruang gambar blok-blok batu litho, juga memungkinkan untuk melakukan pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. 3. The Golden Age of Poster Dengan berkembangnya Lithografi, seni poster mencapai masa jayanya sejalan dengan kebutuhan akan poster film yang meningkat drastis.