Nama: HAYATUN NUFUS Nim: 170802084 Mata Kuliah: Pengantar sosiologi/Antropologi (IAN 17O22) Dosen: Reza Idria, SHI, MA
Objek kajian sosiologi adalah manusia. Dalam hal ini, manusia sebagai objek kajian sosial adalah manusia dari aspek sosialnya yaitu masyarakat. Para ilmuwan telah menyepakati bahwa manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi atau berhubungan dengan manusia lain dalam suatu kelompok. Dalam interaksi tersebut akan timbul produk - produk interaksi itu sendiri. Produk tersebut seperti nilai- nilai sosial (social values), norma-norma (normes) yang dianut oleh anggota masyarakat tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas, teranglah bahwa sosiologi adalah ilmu yang menjadikan kehidupan masyarakat sebagai objek kajiannya, yang didalamnya terdapat pola- pola hubungan antar manusia baik secara individu dan maupun kelompok serta dampak yang ditimbulkannya berupa nilai dan norma sosial yang dianut oleh para anggota masyarakat tersebut. Selanjutnya, masyarakat yang menjadi objek kajian sosiologi adalah kesatuan hidup manusia dengan kesatuan masyarakat desa, masyarakat kota atau dibatasi dengan batasan mudah diamati. Dengan demikian, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang berinteraksi dengan sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. Hadirnya nilai nilai sosial dan norma disebabkan oleh adanya interaksi sosial. Seperti yang kita ketahui interaksi sosial adalah hubungan antarkelompok manusia. Oleh karena itu, ikatan antara interaksi sosial, nilai sosial dan norma sosial tidak dapat terpisahkan. Tidak akan pernah ada kehidupan sosial tanpa mereka bertiga. Kemudian, dapat dikatakan bahwa manusia yang hidup
sendiri tidak akan menghasilkan nilai, norma karena tidak adanya interaksi sosial. Hal ini tentu saja disebabkan oleh nilai dan norma sosial yang hanya berlaku bila ada hubungan dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, nilai dan norma sosial merupakan pola pola yang mengatur kehidupan bersama dalam masyarakat. Makna dari ungkapan bahwasanya manusia tidak dapat dipisahkan oleh lingkungannya ialah, dikarenakan manusia atau sekelompok masyarakat yang tinggal di suatu tempat akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu akan menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu dan kebudayaan. Akibat kurun waktu yang cukup lama tinggal di suatu tempat menghasilkan suatu perubahan interaksi sosial yang ada dalam suatu lingkungan tersebut. Sehingga kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam suatu masyarakat itu menjadi suatu kebiasaan primer yang selalu ada dilihat dan tidak bisa dilepaskan oleh manusia dalam menjalani kehidupan. Maknanya lingkungan merupakan tempat menetap dan tinggal suatu kelompok manusia tersebut untuk menjalani kehidupan dengan tatanan sosial yang dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari kehidupan berkelompok sehingga menghasilkan suatu sistem sosial baru yang melekat pada diri mereka dan menjadi ciri khas. Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Kita akan membahas beberapa masalah kependudukan yang terjadi di negara kita. Masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, Pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.
Oleh karena itu, objek kajian sosiologi memang manusia akan tetapi tidak dalam keadaan sendiri atau individu akan tetapi dalam kelompok atau masyarakat. Objek kajian sosiologi manusia sebagai makhluk sosial. Ketika suatu ilmu membahas tentang kepribadian manusia secara individu, maka ilmu demikian bukanlah sosiologi melainkan psikologi. Dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikut : 1. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya. 2. Hubungan antara individu dengan kelompok. 3. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain. 4. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya. Bicara tentang masalah sosial, setiap hari kita berhadapan dengan masalah masalah. Ada masalah pribadi dan juga ada masalah sosial. Contoh masalah pribadi adalah ketika lupa mengerjakan pr, dimarahi orang tua dan dijauhi teman-teman. Masalah pribadi dapat diselesaikan oleh orang yang bersangkutan. Akibat masalah yang dirasakan oleh semua warga masyarakat. Masalah sosial tidak dapat diselesaikan atau dipecahkan seorang diri. Masalah sosial hanya dapat diselesaikan secara bersama-sama. Ada banyak sekali masalah sosial di lingkungan sekitar kita. Contohnya masalah sosial adalah masalah kependudukan, keamanan, pencemaran lingkungan, rusaknya atau buruknya fasilitas umum, perilaku tidak disiplin, pengaruh dan penyalahgunaan narkoba dan kelangkaan barang kebutuhan. Masalah-masalah kependudukan yang dialami negara kita antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang besar, dan kualitas
penduduk rendah. Sebagai warga masyarakat kita sebaiknya terlibat menyelesaikan masalahmasalah sosial. Dalam lingkungan masyarakat, berbagai macam permasalahan sosial menjadi konsekuensi dari interaksi dan hubungan antar individunya yang tidak selalu positif. Kenakalan remaja, masalah kependudukan, pengangguran, masalah pencemaran lingkungan akibat ulah manusia, dan masalah sosial lainnya adalah sekian contoh dari masalah sosial yang biasa ditemui di suatu masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi pula, permasalahan sosial ini pun bisa berkembang menjadi semakin rumit. Berbagai masalah sosial tersebut pada akhirnya membawa dampak bagi masyarakat itu sendiri. Dampak yang muncul juga sangat beragam, mulai dari dampak positif hingga negatif. Adapun dampak negatif dari adanya permasalahan sosial di masyarakat, yaitu meningkatnya jumlah kriminalitas, adanya kesenjangan antar kelas sosial, adanya perpecahan kelompok, munculnya perilaku menyimpang, dan meningkatnya pengangguran. Berbicara bagaimana cara mendekati atau menyikapi masalah sosial yang ada, saya sendiri sebagai mahasiswa melihat bahwasanya masalah sosial itu merupakan dampak negatif yang muncul dari tindak perilaku masyarakat di kehidupan sehari-hari. Namun seperti yang saya paparkan di atas masalah sosial juga tidak berasal dari masyarakat itu sendiri namun juga dari faktor-faktor lain seperti bencana alam dan lain-lain. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sosial adalah memberikan perhatian lebih terhadap kondisi masyarakat sosial setempat, dengan adanya perhatian khusus memberikan suatu dampak yang baik tentang kepedulian kita terhadap kondisi sosial masyarakat.
Mobilitas adalah perpindahan posisi dari lapisan satu kelapisan yang lain atau dimensi satu ke dimensi yang lain. Mobilitas terbagi dua, yaitu : Mobilitas horizontal dan Mobilitas vertikal. Mobilitas vertikal adalah perpindahan posisi dari yang lebih randah ke mobilitas vertikal yang lebih tinggi atau sebaliknya. Contoh: dulu saudara miskin, sekarang menjadi kaya. Bisa disebut juga mobilitas intragenerasi (dalam generasi itu sendiri). Selain mobilitas vertikal intragenerasi, ada juga mobilitas vertikal intergenerasi. Misal mobilitas itu tidak terjadi dalam diri orang itu sendiri (seperti halnya kenaikan pangkat) tetapi terjadi dalam dua generasi. Contoh yang paling jelas yaitu, kalau dulu bapaknya kaya, sekarang anaknya miskin, berearti keluarga itu mengalami mobilitas vertikal turun. Atau sebaliknya. Untuk menjadi sarana untuk melakukan mobilitas sosial dengan mudah sesuai bidang, kemampuan, dan keinginan. Contoh: orang yang ingin menjadi pejabat dalam suatu pemeritahan pasti dia akan measuk menjadi salah satu anggota organisasi politik, dimana organisasi politik seperti parpol merupakan salah satu saluran mobilitas sosial Selanjutnya berbicara tentang stratifikasi sosial, secara halus bisa kita katakan bahwasanya stratifikasi sosial adalah lapisan-lapisan yang ada di dalam kehidupan sosial. Kenapa hal ini bisa terjadi? Selama di dalam masyarakat masih ada sesuatu yang dihargai, dan pasti di setiap masyarakat ada sesuatu yang dihargainya, maka itu akan menjadi bibit yang menumbuhkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
Contoh : uang, benda-benda bernilai ekonomis tinggi, kepemilikan tanah, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesalehan dalam agama, keturunan darah biru. Stratifikasi sosial dapat berfungsi sebagai berikut : 1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/ kedudukan seseorang. 2. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya. 3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan. 4. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah. 5. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan. 6. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok, yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat. Tujuan ilmu sosial dalam kehidupan manusia sangat memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan seperti pemerintahan, ekonomi dan juga di bidang pendidikan. Ilmu sosial juga dapat menemukan sebab terjadinya masalah sosial dan kemudian memberikan solusi pada masalah sosial tersebut, karena dengan mempelajari masalah sosial yang ada di sekitar kita maka kita akan menemukan manfaat yang terkandung dalam sosiologi bagi masyarakat. Kita ketahui bersama
setiap ilmu memiliki manfaat dan hikmah dibalik kita mempelajari nya. Salah satu ilmu yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan ialah ilmu sosial. Manfaat apa saja yang dapat kamu peroleh jika mempelajari ilmu sosiologi. antara lain: 1. Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau masyarakat. 2. Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat, serta dapat melihat ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui sebelumnya. 3. Sosiologi membantu kita mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik antarindividu, antarkelompok, maupun antarindividu dan kelompok. 4. Sosiologi membantu mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku sosial tiap anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 5. Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain, serta memahami perbedaan-perbedaan yang ada. Tanpa hal itu perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat. 6. Terakhir, bagi kita sebagai generasi penerus bangsa, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial dalam masyarakat yang dewasa ini semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.
Ilmu sosial sendiri memberikan kita kemampuan untuk menganalisa kehidupan di masyarakat secara kecil atau individu maupun kelompok secara besar. Ilmu sosial memberikan pemahaman terhadap kajian kehidupan bermasyarakat. Selain itu ilmu sosial merupakan ilmu yang memberikan dan mengajarkan bagaimana memberikan perhatian khusus terhadap kehidupan dan sistem sosial secara menyeluruh. Manfaat lainnya ialah memberikan kita pemahaman bagaimana tindak adil kita sebagai masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang baik untuk berperan dalam kehidupan sosial tersebut.