Satuan Acara Penyuluhan.docx

  • Uploaded by: Heru Iswanto
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,476
  • Pages: 7
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Bahasan/Topik

: Penyakit Saluran Pernafasan (Asma)

Sub Pokok Bahasan/Sub Topik

: Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda gejala, pencegahan dan pengobatan mengenai penyakit asma.

Sasaran

: Masyarakat Umum

Tempat

: Desa Waruroyom

Hari/Tanggal

: Senin, 05 Mei 2019

Waktu

: 13.00-13.50 (50 Menit)

Penyuluh/Pelaksana

: Heru Iswanto

I.

Analisa Data A. Latar Belakang Menurut data yang dikeluarkan WHO pada bulan Mei tahun 2014, angka kematian akibat penyakit asma di Indonesia mencapai 24.773 orang atau sekitar 1,77 persen dari total jumlah kematian penduduk. Setelah dilakukan penyesuaian umur dari berbagai penduduk, data ini sekaligus menempatkan Indonesia di urutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat asma. Banyak penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah sehingga pengetahuan tentang cara hidup sehat, menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi belum diketahui dengan baik. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilai-nilai yang benar maupun salah, termasuk nilai kesehatan. Dengan pengetahuan yang benar, didukung perilaku dan sikap untuk melaksanakan hidup sehat, serta didukung oleh pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit saluran pernapasan khususnya penyakit asma dimasyarakat. B. Kebutuhan Sasaran Oleh karena itu, masyarakat khususnya di Desa Waruroyom harus diberikan penyuluhan mengenai penyakit asma yang diharapkan agar masyarakat Waruroyom dapat memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit asma, baik itu gejala, pencegahan maupun penanganan agar terhindar dari penyakit saluran pernapasan salah satunya asma. C. Karakteristik Sasaran 1. Tingkat Pendidikan/Pengetahuan

Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Waruroyom masih minim tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang penyakit asma. 2. Ekonomi Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Waruroyom mayoritas tergolong masyarakat kalangan menengah kebawah, sehingga kesadaran untuk mengecek kesehatan tubuh terutama paru-paru masih rendah. 3. Sosial Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Waruroyom kurang peduli dengan lingkungan sekitar dan angka ketergantungan masyarakat pada kendaraan bermotor tinggi yang menyebabkan polusi. 4. Kepercayaan Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Waruroyom masih menganggap asma bukan masalah kesehatan yang serius. 5. Budaya Dari hasil pengkajian data dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Waruroyom masih mempercayai mitos-mitos yang salah mengenai asma. II.

Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat mengetahui tentang penyakit asma.

III.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat: 1. Menjelaskan pengertian asma 2. Menyebutkan penyebab asma 3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma 4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma 5. Menjelaskan cara pengobatan penyakit asma

IV.

Materi (Terlampir)

V.

Metode Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab.

VI.

Media/Alat Pengajaran dan Sumber Penyuluhan didukung oleh leaflet, LCD/proyektor dan microfon.

VII. Kegiatan Penyuluhan/KBM No Tahap Kegiatan 1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Memperkenalkan diri, anggota kelompok dan pembimbing  Menjelaskan topik penyuluhan  Membuat kontrak waktu dan bahasa  Menjelaskan tujuan kegiatan 2.

Pelaksanaan  Menggali pengetahuan audiens tentang asma  Memberi reinforcement positif kepada audiens atas pendapat audiens  Menjelaskan materi tentang penyakit asma 1. Pengertian asma 2. Penyebab asma 3. Tanda dan gejala penyakit asma 4. Pencegahan penyakit asma 5. Penanganan penyakit asma  Mendemonstrasikan cara melakukan pencegahan awal

Sasaran  Menjawab salam  Mendengarkan dan memperhatikan  Mendengarkan  Menyetujui kontrak waktu  Mendengarkan dan memperhatikan

Media Leaflet, Microfon

Waktu 13.0013.05 (5 menit)

 Mengemukakan pendapat  Mendengarkan dan memperhatikan  Mendengarkan dan memperhatikan  Mendengarkan dan memperhatikan

Microfon, LCD/Proyektor

13.0513.35 (30 menit)

3.

Penutup

penyakit asma  Memberikan kesempatan pada audiens untuk bertanya  Memberi reinforcement pada audiens atas pertanyaan audiens  Memberikan kesempatan audiens lain untuk memberi pendapat  Melengkapi atau memberikan penjelasan atas pertanyaan audiens  Mengevaluasi dan menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan  Salam penutup

 Memberikan pertanyaan  Mendengarkan dan memperhatika  Mengemukakan pendapat  Mendengarkan dan memperhatika  Mendengarkan dan memperhatikan serta ikut menyimpulkan  Menjawab salam

Microfon

VIII. Evaluasi i. Standar Persiapan 1. Menyiapkan materi penyuluhan 2. Menyiapkan tempat 3. Menyiapkan leaflet ii. Standar Proses 1. Membaca buku referensi tentang asma 2. Memberi penyuluhan tentang asma iii. Evaluasi hasil 1. Masyarakat mampu mengetahui tentang pengertian asma 2. Masyarakat mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma 3. Masyarakat mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma 4. Masyarakat mampu mengetahui tentang cara pengobatan asma

13.3513.50 (15 menit)

Materi Penyuluhan Asma 1. Pengertian Asma Asma berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”Asthma” yang berarti terengahengah (panting). Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda. Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua. Asma dibedakan menjadi 2 jenis yaitu asma bronkial dan asma kardial (adanya kelainan jantung). Asma memiliki tingkat kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya tetapi kebanyakan kematian terkait asma terjadi di Negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah termasuk Indonesia. Obatnya tidak bisa mengobati, tetapi hanya dapat mengontrol asma. 2. Penyebab Asma Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma, diantaranya adalah: A. Faktor predisposisi - Genetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus. B. Faktor presipitasi - Alergen Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. 2) Ingestan, yang masuk melalui mulut. Seperti : makanan dan obat-obatan. 3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Seperti : perhiasan, logam dan jam tangan. - Perubahan cuaca - Stress - Lingkungan kerja - Olahraga/ aktifitas jasmani yang berat

-

-

-

Namun, secara umum pencetusnya adalah: Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan inflamasi/peradangan. Aktivitas berlebihan, seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batukbatuk. Bulu binatang, seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma. Alergen, seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok, tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur, Cuaca (panas/dingin ). Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain). Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah sering membuat batuk sehingga bias terjadi asma. Faktor psikis, seperti Emosi (terlalu sedih/gembira). Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.

3. Tanda dan Gejala Asma Tanda-tanda awal asma adalah: 1) Sering batuk, terutama dimalam hari 2) Gampang ngos-ngosan atau sesak nafas 3) Merasa sangat lelah atau lemah saat berolahraga 4) Bengek atau batuk-batuk saat berolahraga 5) Merasa lelah, mudah marah, kesal, atau murung 6) Pilek atau alergi (bersin, batuk, hidung tersumbat,hidung meler, sakit tenggorokan,dan sakit kepala) 7) Susah tidur

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

Gejala asma dapat ditandai dengan: Bernafas cepat Mendesah Kelelahan Tidak mampu berolahraga dengan benar Susah tidur dimalam hari Kegelisahan Susah berkonsentrasi Batuk kronis tanpa bengek

4. Pencegahan Penyakit Asma

Asma memang tak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan. Untuk bisa mengendalikannya, kita harus memahami hal-hal sebagai berikut: 1) Pahami Seluk Beluk Penyakit Asma 2) Kenali Berat Ringan Penyakit 3) Hindari Faktor Pencetus 4) Gunakan Obat Yang Tepat 5) Mengatasi Serangan Akut 6) Tingkatkan Kebugaran Fisik 7) Alat Terapi Inhalasi Anak 5. Pengobatan Penyakit Asma Asma adalah penyakit yang tak bisa disembuhkan. Namun, berbagai cara mulai dari penggunaan obat hingga perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikan gejala asma dan mencegahnya kambuh. Asma diobati dengan dua jenis obat-obatan: - Obat kontrol jangka panjang: Kebanyakan orang yang menderita asma harus minum obat kontrol jangka panjang setiap hari untuk membantu mencegah gejala. Obat-obatan jangka panjang adalah yang paling efektif mengurangi peradangan saluran napas, dan membantu mencegah gejala. Obat-obatan ini termasuk: kortikosteroid inhalasi, Cromolyn, Omalizumab (anti-IgE). Jika Anda memiliki asma yang parah, Anda mungkin harus menggunakan pil kortikosteroid atau cair untuk jangka pendek agar asma Anda tetap terkontrol. - Obat pereda instan: Semua orang yang memiliki asma memerlukan obat-obatan ini untuk membantu meringankan gejala asma yang mungkin kambuh. Inhalasi shortacting beta2-agonis (Albuterol, pirbuterol, levalbuterol atau bitolterol) adalah pilihan pertama untuk bantuan cepat. Obat-obatan lain adalah Ipratropium (antikolinergik), Prednisone, prednisolon (steroid oral). Anda harus menggunakan obat pereda cepat ketika Anda gejala asma baru mulai muncul. Jika Anda menggunakan obat ini lebih dari 2 hari seminggu, bicarakan dengan dokter Anda tentang kontrol asma Anda. Anda mungkin perlu untuk membuat perubahan rencana tindakan asma Anda.

Related Documents


More Documents from "alsity nur"