Satuan Acara Penyuluhan Water Tepid Sponge.docx

  • Uploaded by: yuni riama
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan Water Tepid Sponge.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,468
  • Pages: 12
SATUAN ACARA PENYULUHAN WATER TEPID SPONGE DI PUSKESMAS RUANG RAWAT INAP ANAK (MERAK) RSD IDAMAN BANJARBARU

OLEH : MARGARETTA, S.KEP NURHADI GANDA S., S.KEP RERI APRILIANSINA, S.KEP SITA ANDRIANI, S.KEP TEGAR S. PURBA, S.KEP WINONA CLARA S., S.KEP WIWIN NAFISYAH, S.KEP YUNI HARTINI, S.KEP YUNI RIAMA S.KEP

PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INNSAN BANJARMASIN 2019

LEMBAR PERSETUJUAN

Satuan acara penyuluhan Water Tepid Sponge Di Puskesmas Ruang Rawat Inap Anak (Merak) RSD Idaman Banjarbaru Banjarmasin ini telah disetujui pada tanggal ….. Januari 2019

Menyetujui,

Preceptor Akademik

Preceptor Klinik

…………………………

...…..……………..

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan tugas dalam stase Keperawatan Anak (PEDIATRIK) yang berjudul “Satuan Acara Penyuluhan Water Tepid Sponge Di Ruang Rawat Inap Anak (Merak) RSD Idaman Banjararu” dapat selesai dengan tepat waktu. Penyusun menyadari, bahwa laporan yang berjudul “Satuan Acara Penyuluhan Water Tepid Sponge Di Ruang Rawat Inap Anak (Merak) RSD Idaman Banjararu” ini, sangat jauh dari sempurna. Maka dari itu, penyusun membutuhkan segala kritik dan saran yang membangun, agar dapat memperbaiki makalah ini sehingga dapat menghasilkan makalah yang lebih baik dikemudian hari.

Banjarmasin ... Februari 2019

Tim penulis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Water Tepid Sponge

Hari/Tanggal

: Sabtu, 9 Februari 2019

Pukul

: 10.30 WITA

Sasaran

: Orang tua anak yang dirawat inap di ruang merak RSD Idaman

Tempat

: Ruang Tunggu Merak RSD Idaman Banjarbaru

A. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu mengetahui dan memahami cara mengompres hangat dengan teknik water tepid sponge. 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan, pasien, keluarga, dan masyarakat dapat : a. Menjelaskan pengertian water tepid sponge b. Menjelaskan tentang manfaat dari water tepid sponge c.

Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk water tepid sponge

d. Menjelaskan dan memperagakan kembali tentang tehnik water tepid sponge B. Sasaran Orang tua Keluarga yang merawat pasien anak

C. Pelaksanaan Kegiatan No

Waktu

Kegiatan

Kegiatan Penyaji

Penyuluhan 1

10.30

Pembukaan

1. Memperkenalkan diri 2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. 3. Melakukan kontrak waktu. 4. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan

2

10.35

Pelaksanaan

Menjelaskan materi tentang: 1. Menjelaskan pengertian water tepid sponge 2. Menjelaskan tentang manfaat dari water tepid sponge 3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk water tepid sponge 4. Menjelaskan dan memperagakan tehnik water tepid sponge

3

11.00

Evaluasi

1. Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya. 2. Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk redemonstrasi cara perawatan payudara 3. Menanyakan pada pasien dan keluarga tentang materi yang diberikan 4. Memberikan

reinforcement

kepada

pasien

dan

keluarga bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi 4

11.30

Penutup

1. Menyimpulkan materi 2. Mengucapkan

terima-kasih

keluarga 3. Mengucapkan salam

kepada

pasien

dan

D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi dan redemonstrasi E. Media 1. Power Point 2. Leaflet 3. Alat Peraga F. Pengorganisasian Kelompok 1. Moderator

:

2. Presentator

:

3. Observer

:

4. Notulen

:

5. Fasilitator

: Yuni Riama, S.Kep

G. Pembagian Tugas 1. Moderator a. Membuka dan menutup acara. b. Memperkenalkan diri. c. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan. d. Menjaga kelancaran acara. e. Memimpin diskusi. 2. Presentator a. Menyajikan materi penyuluhan b. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan. 3. Observer a. Mengamati jalannya kegiatan. b. Mengevaluasi kegiatan. c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.

4. Notulen a. Mencatat pertanyaan b. Mencatat poin jawaban c. Menyimpulkan hasil penyuluhan 5. Fasilitator a. Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi penyuluhan. b. Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya. c. Menjadi contoh dalam kegiatan.

H. Setting Tempat O M

P N

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

F

F O

Keterangan : M : Moderator P : Penyaji A : Peserta F : Fasilitator O : Observer

F

I. Analisis Lingkungan 1. Kondisi Ruangan

: Keadaan ruangan dan tata ruangan yang nyaman untuk proses penyuluhan

2. Peserta

: Minat Peserta dan Antusiasme dalam berpartisipasi

3. Media

: Kesesuaian media yang digunakan dan daya tarik media

J. Rencana Evaluasi 1. Struktur a. Persiapan Media b. Persiapan alat c. Persiapan Materi d. Peserta 2. Proses Penyuluhan a. Awal b. Pertengahan c. Hasil 3. Hasil Penyuluhan a. Apakah

peserta

penyuluhan

dapat

kembali

menjelaskan

pengertian water tepid sponge? b. Apakah peserta penyuluhan dapat kembali menjelaskan tentang manfaat dari water tepid sponge? c.

Apakah peserta penyuluhan dapat kembali menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk water tepid sponge?

d. Apakah

peserta

penyuluhan

dapat

kembali

menjelaskan

memperagakan kembali tentang tehnik water tepid sponge?

dan

LAMPIRAN POKOK MATERI A. Pengertian Demam didefinisikan bila suhu tubuh lebih dari normal sebagai akibat dari penigkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal. Orang tua banyak yang menganggap demam berbahaya bagi kesehatan anak karena dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otak. Pengobatan demam dilakukan dengan pemberian antipiretik, manajemen cairan, pemakaian pakaian yang tipis, dan tepid sponge. Di India, suatu penelitian menunjukkan bahwa pemberian antipiretik yang disertai tindakan tepid sponge dapat menurunkan suhu lebih cepat dibandingkan dengan pemberian antipiretik saja (Kuntarti dkk, 2015). Tepid sponge jika dilakukan dengan benar akan sangat efektif menurunkan demam dengan cepat. Pemberian antipiretik disertai tepid sponge lebih efektif menurunkan demam dibandingkan dengan pemberian antipiretik saja. Akan tetapi, efek tepid sponge selain menurunkan suhu tubuh, juga menyebabkan vasokonstriksi pada awal prosedur. Vasokonstriksi ini menyebabkan anak merasa kedinginan bahkan sampai menggigil, terutama jika tidak dikombinasikan dengan antipiretik. Selain tidak nyaman, tepid sponge juga meningkatkan laju metabolisme dan konsumsi oksigen. Hal ini, tidak hanya fisik pasien yang mengalami gangguan, akan tetapi psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan pasien terganggu juga (Kuntarti dkk, 2015). Kompres tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka (Maling, B, 2012). Kompres tepid sponge ini hampir sama dengan kompres air hangat biasa, yakni mengompres pada lima titik (leher, 2 ketiak, 2 pangkal paha) ditambah menyeka bagian perut dan dada atau diseluruh badan dengan kain. Basahi lagi kain bila kering. Berdasarkan penelitian dari Isnaeni (2014) kompres tepid sponge hangat lebih efektif dari kompres hangat.

B. Tujuan Water Tepid Sponge bertujuan untuk membuat pembuluh darah tepi melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga pori-pori akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas (Arieswati, 2016). C. Manfaat Water Tepid Sponge memiliki manfaat yaitu dapat menurunkan suhu tubuh, meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi nyeri serta ansietas baik pada anak maupun orang tua (Arieswati, 2016). Penelitian Maling, B. (2012) mengungkapkan bahwa rata-rata penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermia yang mendapatkan terapi antipiretik ditambah dengan tepid sponge adalah sebesar 0,53°C. Sedangkan yang mendapatkan terapi repid sponge saja rata-rata penurunan suhu tubuhnya sebesar 0,97°C dalam waktu 60 menit. D. Alat dan Bahan 1. Ember atau baskom untuk tempat air hangat (37°C) 2. Lap mandi/wash lap 3. Handuk mandi 4. Selimut mandi 6. Perlak 7. Termometer digital. E. Teknik Tepid Sponge 1. Tahap Persiapan a. Persiapan alat meliputi ember atau baskom untuk tempat air hangat (37°C), lap mandi/wash lap, handuk mandi, selimut mandi, perlak, termometer digital. b. Cuci tangan 6 langkah sebelum kontak dengan pasien dan demgan lingkungan pasien.

2. Tahap Pelaksanaan a. Jelaskan prosedur dan demonstrasikan kepada keluarga cara tepid water sponge. b. Beri kesempatan klien untuk buang air sebelum dilakukan tepid water sponge. c. Ukur suhu tubuh klien dan catat. Catat jenis dan waktu pemberian antipiretik pada klien. d. Buka seluruh pakaian klien dan alas klien dengan perlak. e. Tutup tubuh klien dengan handuk mandi. Kemudian basahkan wash lap atau lap mandi, usapkan mulai dari kepala, dan dengan tekanan lembut yang lama, lap seluruh tubuh, meliputi leher, kedua ketiak, perut, ekstremitas atas dan lakukan sampai ke arah ekstremitas bawah secara bertahap. Lap tubuh klien selama 15 menit. Pertahankan suhu air (37°C). f. Apabila wash lap mulai mengering maka rendam kembali dengan air hangat lalu ulangi tindakan seperti diatas. g. Hentikan prosedur jika klien kedinginan atau menggigil atau segera setelah suhu tubuh klien mendekati normal. Selimuti klien dengan selimut mandi dan keringkan. Pakaikan klien baju yang tipis dan mudah menyerap keringat.

DAFTAR PUSTAKA Kuntarti, Setiawati Tia, & Rustina Yeni,. (2015) Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Dan Kenyamanan Pada Anak Yang Mengalami Demam.

Diakses

dari

https://www.researchgate.net/publication/308152971_ pengaruh_tepid_sponge_terhadap_penurunan_suhu_tubuh_dan_kenyaman an_pada_anak_yang_mengalami_demam Arieswati, E. R. Dian. (2016). Pemberian Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Asuhan Keperawatan An. Y Dengan Hipertermia di Ruang

Anggrek

RSUD

Kota

Salatiga.

Diakses

dari

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/38/01-gdl-estiritadi1882-1-kti_esti-i.pdf Maling, B. (2012). Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Usia 1-10 Tahun dengan Hipotermia (Studi Kasus Di RSUD Tugurejo, Semarang). Portal garuda. Isnaeni, M. (2014). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh antara Kompres Hangat dan Water Tepid Sponge pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun dengan Demam di Puskesmas Kartasura Sukuharjo. Jurnal ums.ac.id

Related Documents


More Documents from "Firda Rahmawati"