Satuan Acara Penyuluhan Wahyu.docx

  • Uploaded by: alsity nur
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan Wahyu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,168
  • Pages: 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN “BAHAYA BULLYING TERHADAP PSIKOLOGI”

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH, NAMA MAHASISWA : WAHYU D LATINAPA

POLTEKKES KEMENKES PALU JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS TAHUN AJARAN 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Dampak Bullying Terhadap Psikologi

Sub Pokok Bahasan

: Dampak Bullying

Sasaran

: Mahasiswa

Waktu

: 25 menit

Tanggal

: 07 Januari 2019

Tempat

: Kampus Poltekkes Kemenkes Palu

A. Tujuan Intruksional 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa mengetahui dampak Bullying 2. Tujuan Intruksional Khusus Setelah diberi penyuluhan tentang dampak Bullying terhadap psikologi selama 25 menit diharapkan kelompok dapat : a)

Menyebutkan apa itu Bullying

b)

Menyebutkan penyebab terjadinya Bullying

c)

Menyebutkan dampak Bullying terhadap psikologi

d)

Menyebutkan cara mengatasi Bullying

B. Kegiatan Pembelajaran 1. Pokok Materi a)

Pengertian Bullying

b)

Penyebab terjadinya Bullying

c)

Dampak Bullying terhadap psikologi

d)

Cara mengatasi Bullying

2. Metode

: Ceramah dan tanya jawab.

3. Media dan sumber : a)

Media

: Power Point dan leaflet

C. Langkah-langkah Kegiatan 1. Kegiatan Pra Pembelajaran (5 menit) a)

Mempersiapkan materi, media dan tempat

b)

Memberi salam

c)

Perkenalan

d)

Kontrak waktu

2. Membuka Pembelajaran (5 menit) a) Menjelaskan tujuan pembelajaran b) Menjelaskan pokok bahasan c) Apersepsi (menggali pengetahuan/kemampuan peserta pembelajaran) 3. Kegiatan Inti (10 menit) a)

Kelompok menyimak penjelasan materi melalui metode ceramah dan tanya jawab serta melalui media power point dan leaflet

b)

Kelompok mengajukan pertanyaan terkait materi-materi dipahami, kemudian dijawab oleh penyuluh.

4. Penutup (5 menit) a)

Penyuluh mengajukan pertanyaan secara lisan sebagai evaluasi

b)

Penyuluh menyimpulkan materi dan mengklarifikasi

c)

Penyuluh melakukan tindak lanjut

d)

Memberi salam

yang belum

D. Evaluasi 1. Prosedur (Post Tes) 2. Bentuk (Lisan & Observasi) E. Butiran Soal 1

Sebutkan pengertian Bullying

2

Sebutkan penyebab terjadinya Bullying

3

Sebutkan dampak Bullying terhadap psikologi

4

Sebutkan cara mengatasi Bullying

Format Evaluasi Penampilan Waktu

Tahap Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan Penyuluh

5 menit

Pembukaan

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat

Sasaran 1. Menjawab salam 2.2. Menyetujui

2. Memberi salam

kesepakatan

3. Perkenalan

waktu

4. Kontrak waktu

pelaksanaan penkes

5 menit

1.Menjelaskan tujuan pembelajaran 2. Menjelaskan pokok bahasan 3. Apersepsi (menggali

1. Mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan 2. Menjawab

pengetahuan/kemampua

pertanyaan

n peserta pembelajaran )

penyuluh 3. Menyampaikan

pengetahuannya tentang materi penyuluhan 10

Kegiatan inti1 1. Kelompok menyimak

menit

1. Mendengarkan

penjelasan materi melalui

penyuluh

metode ceramah dan tanya

menyampaikan

jawab serta melalui media

materi

power point dan leaflet. 2. 2. Kelompok mengajukan

2. Menanyakan hal-hal yang

pertanyaan terkait materi-

tidak dimengerti

materi yang belum

dari materi

dipahami, kemudian

penyuluh

dijawab oleh penyuluh.

5 menit

Evaluasi/ penutup

1. Penyuluh mengajukan

1. Menjawab

pertanyaan secara lisan

pertanyaan

sebagai evaluasi

yang diajukan

2. Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disampaikan kepada sasaran 3. 3. Menutup acara dan

penyuluh 2. Mendengarkan penyampaian kesimpulan

mengucapkan salam serta

mendengarkan

terimakasih kepada sasaran

penyuluh menutup acara dan menjawab salam

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Nihaya (blogspot) menjelaskan, Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya). Definisi Bullying menurut PeKA (Peduli Karakter Anak) adalah penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual.Berikut ini adalah contoh tindakan yang termasuk kategory bullying; pelaku baik individual maupun group secara sengaja menyakiti atau mengancam korban dengan cara: 1. menyisihkan seseorang dari pergaulan, 2.

menyebarkan gosip, mebuat julukan yang bersifat ejekan,

3. mengerjai seseorang untuk mempermalukannya, 4. mengintimidasi atau mengancam korban, 5. melukai secara fisik, 6. melakukan pemalakan/ pengompasan. B. Penyebab terjadinya Bullying Thalib (2010:187) menjelaskan, psikologi didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang proses mental dan kekerasan psikologis seperti sikap yang mengingkari persamaan hak dan kemanusiaan. Berkowitz, 1993a (dalam Thalib, 2010:192) menggolongkan dua bentuk kategori utama agresi berdasarkan tujuan perilaku agresi, yaitu agresi instrumental dan agresi kebencian.Agresi instrumental adalah agresi untuk pencapaian tujuan, keinginan atau harapan tertentu.Agresi kebencian

adalah agresi yang bertujuan untuk menyakiti, membunuh atau menghancurkan lawan. Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bully dapat terjadi karena adanya rasa ingin memiliki sesuatu atau adanya rasa ingin berkuasa. Berdasarkan penelitian, remaja pelaku bullying mempunyai kepribadian otoriter, ingin dipatuhi secara mutlak dan kebutuhan kuat untuk mengontrol dan mengusai orang lain. Karakter bullying seringkali dikaitkan dengan preman, gang jalanan atau gang motor.Ciri-ciri seorang bully, antara lain: Mencoba untuk menguasai orang lain. Hanya pedulidengan keinginannya sendiri. Sulit melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dankurang ber-empaty terhadap perasaan orang lain. Pola perilakunya impulsif, agresif,intimidatif dan suka memukul.Motivasi seseorang untuk melakukan bullying bisa berdasarkan kebencian, perasaaniri dan dendam. Bisa juga karena untuk menyembunyikan rasa malu dan kegelisahan,atau untuk mendorong rasa percaya diri dengan mennganggap orang lain tidak adaartinya. C. Dampak Bullying terhadap psikologi Gejala Psikologis yang akan terjadi pada anak korban bully seperti Gelisah, depresi,rasa harga diri berkurang, sulitkonsentrasi, murung, menyalahkan diri sendiri, gampang marah, hingga pemikiranbunuh diri. Nihaya (blogsot) mengutip pendapat Coloroso yang mengemukakan bahayanya jika bullying menimpa korban secara berulang-ulang. Konsekuensi bullying bagi para korban, yaitu korban akan merasa depresi dan marah, Ia marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau menolongnya. Hal tersebut kemudian mulai mempengaruhi prestasi akademiknya. Berhubung tidak mampu lagi muncul dengan cara-cara yang konstruktif untuk mengontrol hidupnya, ia mungkin akan mundur lebih jauh lagi ke dalam pengasingan.

D. Cara Mengatasi Bullying Sholihat (dalam wordpress ) menjelaskan bahwa untuk menangani masalah bully ini ada beberapa cara yang harus dilakukan guru, yaitu :

1. Usahakan mendapat kejelasan mengenai apa yang terjadi. Tekankan bahwa kejadian tersebut bukan kesalahannya. 2. Bantu anak mengatasi ketidaknyamanan yang ia rasakan, jelaskan apa yang terjadi dan mengapa hal itu terjadi. Pastikan anda menerangkan dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti anak. jangan pernah menyalahkan anak atas tindakan bullying yang ia alami. 3. Mintalah bantuan pihak ketiga (guru atau ahli profesional) untuk membantu mengembalikan anak ke kondisi normal, jika dirasakan perlu. Untuk itu bukalah mata dan hati Anda sebagai orang tua. Jangan tabu untuk mendengarkan masukan pihak lain. 4.

Amati perilaku dan emosi anak anda, bahkan ketika kejadian bully yang ia alami sudah lama berlalu (ingat bahwa biasanya korban menyimpan dendam dan potensial menjadi pelaku di kemudian waktu). Bekerja samalah dengan pihak sekolah (guru). Mintalah mereka membantu dan mengamati bila ada perubahan emosi atau fisik anak anda. Waspadai perbedaan ekspresi agresi yang berbeda yang ditunjukkan anak anda di rumah dan di sekolah (ada atau tidak ada orang tua / guru / pengasuh).

5. Binalah kedekatan dengan teman-teman anak anda. Cermati cerita mereka tentang anak anda. Waspadai perubahan atau perilaku yang tidak biasa. 6. Minta bantuan pihak ke tiga (guru atau ahli profesional) untuk menangani pelaku.

DAFTAR PUSTAKA Nihaya, Harun. 2011. “Bullying dan Solusinya” (online). (http://harunnihaya.blogspot.com/2011/12/bullying-dan-solusinya.html. diakses 10-05-2015). Sholihat. 2014. “Cara Mengahadapi Bullying”. (online).(https://nsholihat.wordpress.com/tag/cara-mengatasi-bullying/. Di akses 04 Januari 2019) Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta:Kencana.

Related Documents


More Documents from "Elsy Sastri"

Sop.docx
December 2019 15
Document (1).pdf
December 2019 17
Tabel-x2 Siti.docx
December 2019 28
Lembar Observasi Jadi.docx
December 2019 37