Satuan Acara Penyuluhan Tb.docx

  • Uploaded by: Andilha Ailha Nurfadzilha
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan Tb.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,228
  • Pages: 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Tubercuolosis Paru

Pokok Bahasan

: Pencegahan Tubercuolis Paru

Target/sasaran

: Masyarakat

Hari/tanggal

: Selasa, 18 maret 2014

Waktu

: 10.00-10.40 wib ( 1x40 menit)

Tempat

: Balai desa

A.

TUJUAN

1.

Tujuan instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien dapat mengetahui tentang penyakit TBC, memahami bagaimana proses penularan dan gejala penyakit TB PARU sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

2.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mampu:

·

Memahami pengertian Tubercuolosis Paru

·

Mengetahui tanda-tanda penyakit Tubercuolosis Paru

·

Mengetahui cara penularan Tubercuolosis Paru

·

Mengetahui pencegahan Tubercuolosis Paru

·

Mengetahui pengobatan Tubercuolosis Paru

B.

MATERI (Terlampir) Materi yang akan di sampaikan:

1.

Pengertian Tubercuolosis Paru

2.

Tanda-tanda penyakit Tubercuolosis Paru

3.

Cara penularan Tubercuolosis Paru

4.

Pencegahan Tubercuolosis Paru

5.

Pengobatan Tubercuolosis Paru

C.

PESERTA Peserta yaitu masyarakat yang terdiri dari 20 orang

D.

METODE

1.

Ceramah

2.

Tanya jawab

E.

MEDIA PENYULUHAN

1.

flipchart

2.

leafleat

3.

Materi yang akan di sampaikan

F.

KEGIATAN PENYULUHAN No.

Waktu

1.

8 Menit

Kegiatan

Peserta

Kegiatan membuka penyuluhan:



Menjawab salam



Mengucap salam



Mengenal petugas



Memperkenalkan diri



Menggali pengetahuan tentang

penyuluhan 

tubercolosis paru 

pendapat sesuai dengan apa yang diketahui

Menjelaskan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan materi penyuluhan yang akan disampaikan

Mengemukakan



Menyimak dengan seksama

2.

25 menit

Kegiatan inti: 

Menjelaskan pengertian tubercolosis paru







Menyimak dengan seksama



masyarakat

Menyebutkan cara pencegahan

mendengarkan

tubercolosis paru

penjelasan

Menyebutkan penatalaksanaan



tubercolosis paru 

Mendengar dengan seksama

Menyebutkan tanda dan gejala tubercolosis paru





Mendemonstrasikan cara

masyarakat menyimak penjelasan



pencegahan tubercolosis paru

masyarakat menyimak penjelasan



masyarakat menyimak penjelasan.

3.

7 menit

Kegiatan menutup penyuluhan  



mengajukan pertanyaan sebagai

pertanyaan yang

evaluasi

diberikan

Memberikan reinforcemen positif



atas jawaban masyarakat 

G.

masyarakat menjawab

mengucapkan salam penutup.

Menerima reinforcemen diberikan.



Menjawab salam.

PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS a.

Pengorganisasian:

1.

Moderator

: andi nurfadzilah

2.

Penyaji

: ahmad ikbal

3.

Fasilitator

: andi khadijah : andi maulidya : agus kurniawan

b.

Uraian tugas

1. Moderator bertugas menjalankan jalanya acara penyuluhan dari awal hingga akhir penutupan acara

2. Penyaji bertugas menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan 3.

Fasilitator bertugas menciptakan suasana penyuluhan yang nyaman dan memotifasi peserta untuk bertanya

H.

SETING TEMPAT Ruang balai desa

F A S I L I T A T O R

FLIPCHART

Moderator

Penyaji

PESERTA

I.

PESERTA

PESERTA

EVALUASI 1. Evaluasi proses 

Masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir acara penyuluhan



Penyaji dapat memberikan materi dan menjawab pertanyaan masyarakat dengan baik



Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan



Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar

2. Evaluasi hasil 

Masyarakat tahu dan memahami sehingga menerapkan dalam praktiknya individu maupun kelompok seperti materi yang telah disampaikan dalam penyuluhan



Masyarakan akan membagikan pengetahuannya yang telah di dapat dalam penyuluhan kepada masyarakat yang lainya

J.

1. 2.

REFERENSI

Bruner & suddarth. (2002). Keperawatan medical bedah, vol 1. Jakarta EGC. Mansjoer,arif,dkk. 1999. Kapita selekta kedokteran, edisi ketiga jilit 2. Jakarta: Media Aescularius.

Lampiran

MATERI PENYULUHAN TUBERKULOSIS PARU

A.

Pengertian Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tubeculosis. Bakteri atau kuman ini tahan terhadap suhu rumah yang lembab dan tidak tahan terhadap sinar matahari.

B.

Tanda-tanda atau gejala TB Paru Tanda atau gejala TB Paru di bagi atas 2, yaitu: Gejala sistemik/umum 

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.



Penurunan nafsu makan dan berat badan.



Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).



Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus 

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.



Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.



Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.



Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

C.

Cara penularan Tuberkulosis Paru Sumber utama penularan penyakit ini adalah sputum (dahak). Batuk dan meludah akan menyebabkan kuman tuberkulosis menular pada orang lain lewat udara. Penderita TBC ketika batuk, bersin, atau berbicara, akan memercikkan kuman TBC atau bacilli ke udara. Seseorang dapat terpapar dengan kuman TBC hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TBC (penularan melalui udara). Keluarga yang tinggal dekat penderita memiliki kemungkinan lebih banyak untuk tertular. Bayi dari ibu yang terinfeksi tuberkulosis berisiko tinggi untuk terserang, oleh sebab itu penderita harus dilatih untuk menutup mulutnya dan menghadapkan wajah ke arah lain saat batuk Di samping penularan melalui saluran pernapasan (paling sering), M. tuberculosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (lebih jarang).

D.

Pencegahan tubektiolus paru

1. Mencegah dengan menjalankan pola hidup sehat dengan cara : a. Makan bergizi seimbang b. Istirahat cukup dan jangan tidur larut malam c. Tidak merokok (pasif atau aktif) d. Menjemur kasur atau alas tidur teratur agar tidak lembab e. Membuka jendela rumah waktu pagi hari sampai sore hari 2. Mencegah penularan pada pasien TBC dengan cara : a. Bila batuk tutup mulut agar keluarga dan orang sekitar tidak tertular b. Jangan meludah di sembarang tempat c. Meludah dengan menggunakan tempolong atau kaleng yang tertutup dan diisi air sabun atau Lysol untuk menampung dahak d. Membuang tampungan dahak ke lubang WC atau timbun di tempat yang jauh dari keramaian 3. Mencegah TB pada anak dengan cara : a. Mencegah kontak antara anak dengan penderita TB yang menular b. Memberikan gizi yang cukup (terutama protein dan Fe yang cukup)

c. Vaksinasi BCG sebagai perlindungan bagi anak terhadap TB primer serta komplikasikomplikasinya dengan syarat bahwa vaksinnya baik, penyimpanan dan handling-nya baik, teknik penyuntikannya baik dan anak yang bersangkutan mempunyai respons imun seluler yang baik pula. (WHO, 1980)

E.

Pengobatan tubektiuolis paru Menurut Dep.Kes (2003) tujuan pengobatan TB Paru adalah untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan. Salah satu komponen dalam DOTS adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung dan untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang Pengawas Menelan Obat (PMO). Prinsip pengobatan TB Paru :

1) Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis (Isoniasid, Rifampisin, Pirasinamid, Streptomisin, Etambutol) dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman (termasuk kuman persisten) dapat dibunuh. 2) Dosis tahap intensif dan tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut kosong. 3) Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua OAT. Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB Paru BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) pada akhir pengobatan intensif. 4) Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten sehingga mencegah terjadi kekambuhan

F. REFERENSI



Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddarth .Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC



http://www.medicastore.com/tbc/%20http://update.tbcindonesia.or.id/index.php



www.tbcindonesia.or.id

Related Documents


More Documents from "Elsy Sastri"

Kusioner.docx
December 2019 13
Nyeri.docx
December 2019 9
Bab I1.docx
April 2020 8