Satuan Acara Penyuluhan Stroke

  • Uploaded by: Evha Indri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan Stroke as PDF for free.

More details

  • Words: 1,129
  • Pages: 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN STROKE

Disusun oleh: Kelompok 3 Christina Ayu S.

161371/IIIA

Cita Fransiska

161372/ III A

Meysia Andaraini

161378/ III A

Mia Pratamawati

161387/ III A

Julius Kristiawan

161382/ III A

Veronika Intan W.

161393/ III A

Anisia Puspitarini

161396/ III B

Eva Indri Cahyanti

161406/ III B

Theodorus Yanuar W. P.

161421/ III B

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAn STIKES PANTI WALUYA MALANG Jalan Julius Usman No 62, Malang Oktober 2018

I. PENGANTAR

Judul

: Mengenal Stroke

Sub Pokok Bahasan/Pokok Bahasan

: 1. Pengertian Stroke 2. Penyebab Penyakit Stroke 3. Tanda dan Gejala Stroke 4. Cara Pencegahan dan Mengobati Stroke 5. Komplikasi Stroke

Sasaran

: Keluarga Tn. P

Tempat

: Jl. Jombang gg.1A

Hari/tanggal : Rabu, 24 Oktober 2018 Waktu

: Pukul 14.30 WIB selama 45 menit

Penyuluh

: Mahasiswa STIKES Panti Waluya Malang Christina Ayu S. 161371/ III A Cita Fransiska

161372/ III A

Meysia Andaraini

161378/ III A

Mia Pratamawati

161387/ III A

Julius Kristiawan

161382/ III A

Veronika Intan W.

161393/ III A

Anisia Puspitarini

161396/ III B

Eva Indri Cahyanti

161406/ III B

Theodorus Yanuar W. P.

161421/ III B

II. TUJUAN PENYULUHAN A. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU) Keluarga dapat memahami tentang penyakit Stroke beserta pengbatan dan pencegahannya setelah dilakukan penyuluhan.

B. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) 1. Keluarga dapat menjelaskan pengertian penyakit Stroke dengan benar setelah dilakukan penyuluhan. 2. Keluarga dapat menjelaskan penyebab munculnya penyakit Stroke dengan benar setelah diberikan penyuluhan 3. Keluarga dapat mengenali tanda dan gejala penyakit Stroke setelah diberikan penyuluhan 4. Keluarga dapat mengetahui penatalaksanaan Stroke setelah diberikan penyuluhan 5. Keluarga dapa mengetahui komplikasi Stroke setelah diberikan penyuluhan

III. MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian Stroke 2. Penyebab Penyakit Stroke 3. Tanda dan Gejala Stroke 4. Penatalaksanaan Stroke 5. Komplikasi Stroke

IV. METODE Metode yang digunakan penyuluh adalah ceramah dan tanya jawab.

V. MEDIA Media

: Leaflet

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

No.

Waktu

1.

Pembukaan 5 menit

Kegiatan Penyuluhan    

Memberikan salam Perkenalan Memberi tahu kontrak waktu Menjelaskan tujuan tentang pemberian promkes kepada sasaran

Kegiatan Peserta   

Menjawab salam Menyutujui kesepakatan waktu pelaksanaan promkes Memperhatikan, mendengarkan serta berpartisipasi aktif

2.

3.

Pelaksanaan 30 menit

Penutup 10 menit









Penyuluh menjelaskan pengertian , penyebab, tanda dan gejala, dan pencegahan Diabetes Mellitus.



Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh. Menyimpulkan meteri penyuluhan yang sudah disampaikan kepada sasaran. Menutup acara dengan mengucapkan salam serta terimakasih kepada sasaran.



 

 

Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi Keluarga memperhatikan dalam penyampaian materi Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dari materi penyuluh Menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh Mendengarkan penyampaian kesimpulan Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam

VIII. EVALUASI PENYULUHAN Penyuluh melakukan evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada Keluarga Tn. di Jl. Jombang tentang materi yang telah disampaikan diantaranya: 1. Sebutkan pengertian penyakit Stroke? 2. Apa sajakah penyebab penyakit Stroke? 3. Apa saja tanda dan gejala penderita penyakit Stroke? 4. Bagaimana penatalaksanaan penyakit Stroke? 5. Apa saja komplikasi penyakit Stroke?

LAMPIRAN I. Materi penyuluhan “Stroke” A. Definisi Stroke Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun (Smeltzer and Bare, 2002). Menurut Doenges (2000) stroke/penyakit serebrovaskuler menunjukan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak. Menurut Batticaca (2008) stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. menurut Corwin (2009) ada dua klasifikasi umum cedera vascular serebral (stroke) yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan aliran darah arteri yang lama kebagian otak. Stroke Hemoragik terjadi akibat perdarahan dalam otak. B. Penyebab Stroke Penyumbatan arteri yang menyebabkan stroke iskemik dapat terjadi akibat thrombus (bekuan darah di arteri serebril) atau embolus (bekuan darah yang berjalan ke otak dari tempat lain ditubuh) (Corwin ,2009). a.

Stroke trombotik Terjadi akibat oklusi aliran darah, biasanya karena aterosklerosis berat. Sering kali, individu mengalami satu atau lebih serangan iskemik sementara (transient ischemic attack, TIA) sebelum stroke trombotik yang sebenarnya terjadi. TIA biasanya berlangsung kurang dari 24 jam. Apabila TIA sering terjadi maka menunjukkan kemungkinan terjadinya stroke trombotik yang sebenarnya yang biasanya berkembang dalam periode 24 jam (Corwin, 2009).

b.

Strok embolik Stroke embolik berkembang setelah oklusi arteri oleh embolus yang terbentuk di luar otak. Sumber umum embolus yang menyebabkan stroke adalah jantung setelah infark miokardium atau fibrilasi atrium, dan embolus yang merusak arteri karotis komunis atau aorta (Corwin, 2009). Beberapa faktor resiko terjadinya stroke iskemik adalah usia dan jenis kelamin, genetic, ras, mendengkur dan sleep apnea,

inaktivitas fisik, hipertensi, meroko, diabetes mellitus, penyakit jantung, aterosklerosis, dislipidemia, alkohol dan narkoba, kontrasepsi oral, serta obesitas (Dewanto. et al, 2009). C. Tanda dan Gejala Stroke gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya selalu menyerang satu sisi bagian tubuh. Hal ini semakin memburuk dalam jangka waktu 24 sampai 72 jam. Gejala yang biasa terjadi termasuk:



Sakit kepala tiba-tiba



Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan



Kelelahan



Kehilangan kesadaran atau koma



Vertigo dan pusing



Penglihatan yang buram dan menghitam



Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki



Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.

D. Penatalaksanaan Stroke a. Umum (Dewanto et al, 2008) 

Nutrisi



Hidrasi intravena: koreksi dengan NaCl 0,9% jika hipovolemik



Hiperglikemia: koreksi dengan insulin, bila stabil beri insulin regular subkutan



Neurorehabilitasi dini: stimulasi dini secepatnya dan fisioterapi gerak anggota badan aktif maupun pasif



Pearawatan kandung kemih: kateter menetap hanya pada keadaan khusus (kesadaran menurun, demensia, dan afasia global)

b.

Khusus 

Terapi spesifik stroke iskemik akut -

Trombosis rt-PA intravena/intraarterial pada ≤ 3 jam setelah awitan stroke dengan dosis 0,9 mg/kg (maksimal 90 mg). Sebanyak 10% dosis awal diberi sebagai bentuk bolus, sisanya dilanjutkan melalui melalui infuse dalam waktu 1 jam.

-

Antiplatelet: asam salisilat 160-325 mg/hari 48 jam setelah awitan stroke atau Clopidogrel 75 mg/hr



Obat neuroprotektif Hipertensi: tekanan darah diturunkan apabila tekanan sistolik > 220 mmHg dan/atau tekanan diastolic > 120 mmHg dengan penurunan maksimal 20% dari tekanan arterial rata-rata (MAP) awal per hari.



Thrombosis vena dalam: -

Heparin 5000 unit/12 jam selama 5-10 hari

-

LowMolecular Weight Heparin (enoksaparin/nadroparin) 2x0,3-0,4 IU SC abdomen

Pneumatic boots, stoking elastic, fisioterapi, dan mobilisasi. E. Komplikasi Stroke Pasien yang mengalami gejala berat, misalnya imobilisasi dengan hemiplegia berat, rentan terhadap komplikasi yang dapat menyebabkan kematian awal yaitu (Ginsberg, 2007): 

Pneumonia, septicemia (akibat ulkus dekubitus atau infeksi saluran kemih)



Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis, DVT) dan emboli paru



Infark miokard, aritmia jantung, dan gagal jantung



Ketidakseimbangan cairan

II. Media Penyuluhan “Diabetes Mellitus”

III. Daftar Pustaka 1. Mahendra,dkk. 2008. Care yourself: Diabetes Mellitus. Depok: Penebar Plus

Related Documents


More Documents from "Firda Rahmawati"

Nilai.docx
November 2019 47
Pemasaran.docx
November 2019 54
Tugas Uci.docx
May 2020 23
Uee.docx
December 2019 29