Satuan Acara Penyuluhan Bahaya Rokok Pada Remaja.docx

  • Uploaded by: Habil Habibi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Penyuluhan Bahaya Rokok Pada Remaja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,330
  • Pages: 8
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Topik

: Dampak Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja

Sasaran

: Remaja di wilayah RW 07

Pelaksanaan Kegiatan : -

Hari / Tanggal : Sabtu 30 Maret 2019

-

Tempat

: Masjid Nurul Falah

-

Jam / waktu

: 18.30 WIB sd Selesai

-

Peyuluhan

: Mahasiswa Profesi Ners STIKes Mercubaktijaya Padang

A. Latar Belakang Kesehatan pada usia remaja merupakan salah satu aspek penting dalam siklus kehidupan individu. Pada masa ini merupakan masa dimana individu mulai belajar dan mempunyai kemampuan fungsional dan kesehatan. Secara kesehatan, masa ini merupakan periode penting untuk kesehatan reproduksi dan pembentukan awal perilaku hidup sehat. Gambaran permasalahan perilaku berisiko kesehatan menjadi penting sebagai dasar dalam menetapkan prioritas dan arah intervensi yang harus dikembangkan serta untuk mencegah terjadinya penyakit ataupun kematian premature pada usia yang lebih dewasa. Merokok merupakan perilaku yang dapat merugikan bagi pelaku dan orang lain di sekitarnya karena dapat menimbulkan berbagai masalah. Selain masalah kesehatan, masalah sosial, dan masalah ekonomi dapat muncul oleh karena kebiasaan merokok. Perilaku merokok ini dapat terjadi pada semua kalangan baik itu anakanak, remaja, atau orang tua dan kebanyakan individu pelaku merokok tidak mengetahui akan akibat yang ditimbulkan dari kebiasaannya yang tidak baik tersebut. Sedikit pula yang tahu bahwa merokok terbukti dapat menyebabkan kanker paru. Di seluruh dunia, hampir 80% laki-laki dan hampir 50% perempuan meninggal karena kanker paru yang disebabkan karena merokok (Mackay & Judith, 2012). Kematian akibat merokok secara langsung berhubungan dengan prevalensi merokok dan paparan asap rokok. Pada tahun 2011, rokok membunuh hampir 6 juta orang, hampir 80% kematian terjadi pada negara-negara dengan pendapatan perkapita rendah dan sedang. Lebih dari separuh kehidupan perokok berakhir akibat penyakit yang disebabkan merokok. Merokok adalah faktor risiko mayor terjadinya kematian akibat serangan jantung dan stroke. Merokok meningkatkan resiko infeksi

TB, diperkirakan antara tahun 2010-2050 terdapat 40 juta perokok dengan TB yang meninggal (Mackay & Erikson, 2012). Dari tahun ke tahun jumlah perokok terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Sebanyak 50% jumlah perokok ada di negara berkembang sedang 35% nya ada di negara maju dan jumlah perokok laki-laki di dunia hampir 1 miliar orang (The Tobacco Atlas, 2008). Di Indonesia dijumpai banyak perokok dan pada tahun 1988 menempati urutan ke-5 di dunia berdasar jumlah batang rokok yang dikonsumsi (Mackay and Ericsen, 2002). Pada tahun 2001 oleh WHO South East Asia Regional Office (SEARO) disebutkan Indonesia berada di urutan ke-4 jumlah perokok terbanyak (Osei & Katki, 2010). Indonesia menempati urutan keempat konsumen rokok di dunia berdasarkan hasil survey tahun 2009 (Soemadi, 2010). Indonesia menempati peringkat ke-5 sebagai produsen tembakau dunia. Menurut Riset Nasional Dasar Kesehatan 2013, prevalensi merokok di Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas meningkat dari 34,2% di 2007 menjadi 34,7% pada tahun 2010, dan menjadi 36,3% pada tahun 2013. Persentase memulai menggunakan tembakau dalam setiap kelompok usia adalah: 5-9 tahun - 0,7%, 10-14 tahun 9,5%, 15-19 tahun 50,3%, 20-24 tahun 26,7%, 25-29 tahun 7,6%, > 30 tahun 5,2% Merokok masih menjadi salah satu masalah terbesar kesehatan yang dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 2015, lebih dari 1,1 miliar orang merokok dengan bahan utama tembakau. Sekitar 6 juta orang perokok aktif di seluruh dunia mengalami kematian setiap tahun dan sekitar 600 ribu orang perokok pasif yang juga diperkirakan meninggal akibat paparan asap rokok secara langsung. Diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari 8 juta kematian diakibatkan oleh rokok, lebih dari separuhnya merupakan usia awal memulai menggunakan rokok.7 Berdasarkan hasil penelitian WHO di Indonesia menyatakan bahwa penggunaan tembakau dalam bentuk rokok yaitu sebanyak 34,8% atau 59,9 juta penduduk dari seluruh bentuk penggunaan tembakau di Indonesia. Prevalensi merokok di Indonesia adalah 67% atau 57,6 juta penduduk laki-laki dan 2,7% atau 2,3 juta penduduk perempuan. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA terdapat sebanyak 255 orang remaja, dan terdapat 61 orang remaja yang memiliki kebiasaan merokok, sebanyak 69% (42 orang) remaja

merokok antara 1-5 batang perhari, 28% (17orang) remaja merokok antara 6 – 12 batang perhari dan 3% (2orang) remaja yang merokok >12 batang.

Berdasarkan uraian diatas maka mahasiswa STIKes Mercubaktijaya Padang

tertarik untuk mengadakan penyuluhan tentang Dampak Kebiasaan

Merokok di Kalangan Remaja di Wilayah RW 07 Kelurahan Sungai Lareh Lubuk Minturun Padang.

B. Tujuan Intruksional 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Dampak Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja di Wilayah RW 07 Kelurahan Sungai Lareh Lubuk Minturun Padang. 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Dampak Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja di Wilayah RW 07 Kelurahan Sungai Lareh Lubuk Minturun Padang. a.

Remaja mampu mengetahui pengertian dan bahan kimia yang terkandung dalam rokok.

b.

Remaja mampu mengetahui dampak dari kebiasaan merokok.

c.

Remaja mampu mengetahui faktor penyebab kebiasaan merokok.

d.

Remaja mampu mengetahui dampak merokok pada prestasi belajar.

3. Strategi Pelaksanaan 1) Pokok Bahasan

: Dampak Kebiasaan Merokok di Kalangan

Remaja 2) Sasaran

: Remaja di wilayah RW 07

3) Target

: Remaja

4) Media dan alat

: Leaflet, proyektor, laptop

5) Metode

: Ceramah, tanya jawab

6) Waktu

: 18.30 WIB s/d Selesai

7) Tempat

: Masjid Nurul Falah

8) Pengorganisasian a) Moderator

: Diana

b) Penyaji

: M. Fadli Chandra S.Kep

c) Observer

: Atiqah S.Kep

d) Dokumentasi

: Habil Habibi S.Kep

e) Fasilitator

:

9) Fungsi pengorganisasian ( uraian tugas ) a) Peran Moderator 1) Membuka dan menutup acara 2) Memperkenalkan diri dan pembimbing 3) Menjelaskan tujuan acara penyuluhan 4) Menjaga kelancaran acara 5) Memimpin diskusi 6) Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama-sama audien b) Peran Penyaji 1) Menyajikan materi penyuluhan 2) Bersama fasiltator menjalin kerja sama dalam penyuluhan 3) Mendemonstrasikan teknik menyusui yang benar. c) Peran Observer 1) Mengamati jalannya acara 2) Mengevaluasi kegiatan 3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan d) Peran Dokumentasi 1) Mendokumentasikan seluruh kegiatan penyuluhan e) Peran Fasilitator 1) Memotivasi peserta penyuluhan 2) Menjadi contoh dalam kegiatan 3) Menjalankan absensi penyuluhan

4. Setting Tempat

Keterangan :

: Ibu Hamil

: Moderator

:Pembimbing Klinik

: Observer

: Penyaji

:Pembimbing Akademik

\ : Fasilitator

5. Susunan Acara NO 1

KEGIATAN

KEGIATAN AUDIENCE

MAHASISWA

WAKTU

Pembukaan -

Memberi salam

-

Menjawab salam

-

Melakukan

-

Menjawab

Evaluasi

Validasi -

Memberikan

Menjelaskan tujuan

-

Mendengarkan memperhatikan

-

Mendengarkan

-

Mendengarkan

-

Menyepakati

penyuluhan -

Memperkenalkan diri, dan pembimbing

-

Kontrak Waktu dan Bahasa

dan

memberikan respon

reinforement positif -

5menit

dan

2

Pelaksanaan -

-

Menggali pengetahuan

audien

30 menit

Mengungkapkan pendapat

tentang merokok -

-

Memberikan reinforement positif

-

Menjelaskan

materi

-

pengetahuan tentang

Mendengarkan

dan

memperhatikan -

Menggali

dan

memperhatikan

tentang merokok -

Mendengarkan

audien

Mendengarkan

dan

memperhatikan

zat-zat yg

terkandung

dalam

rokok -

-

Memberikan reinforement positif

-

Menjelaskan

materi

dan

memperhatikan -

tentang zat-zat yang terkandung

Mendengarkan

Mendengarkan

dan

memperhatikan

dalam

rokok -

-

Menggali pengetahuan penyebab

remaja

Mengungkapkan pendapat

kebiasaan

merokok -

-

Memberikan reinforement positif

-

Menjelaskan penyebab

materi

Mendengarkan memperhatikan

-

kebiasaan

Mendengarkan memperhatikan

merokok -

-

Menggali pengetahuan tentang

remaja dampak

merokok pada prestasi belajar

dan

Mengungkapkan pendapat

dan

-

-

Memberikan reinforement positif

-

Menjelaskan

kepada

remaja

tentang

dampak

merokok

Mendengarkan

dan

memperhatikan -

Mendengarkan

dan

memperhatikan -

pada prestasi belajar

3

Penutup -

-

Mengevaluasi pemahaman audien

Mengungkapkan

-

Menyimpulkan materi

-

Ikut menyimpulkan

-

Meminta audien untuk

-

Menjelaskan tentang

menyebutkan pengertian dan

10 menit

pendapat

cara menyusui yang merokok

zat

terkandung

benar

yang dalam

rokok. -

Memberikan

-

Mendengarkan

-

Menjawab salam

reinforcement positif -

Memberi salam

6. Kriteria Hasil a.

Evaluasi struktur 1) Diharapkan Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan 2) Diharapkan Tempat dan alat sesuai perencanaan

b. Evaluasi proses 1) Diharapkan Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan 2) Diharapkan Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 3) Diharapkan selama kegiatan Peserta berperan aktif 4) Diharapkan Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

c.

Evaluasi hasil Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan : 1) Diharapkan 80 % Remaja mampu mengetahui pengertian dan bahan kimia yang terkandung dalam rokok 2) Diharapkan 80 % Remaja mampu mengetahui dampak dari kebiasaan merokok. 3) Diharapkan 80 % Remaja mampu mengetahui dampak merokok pada prestasi belajar. 4) Diharapkan 80 % Remaja mampu mengetahui kebiasaan merokok

7. Materi (terlampir)

faktor penyebab

Related Documents


More Documents from "Yohana Frida"