Sastra Indo.docx

  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sastra Indo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 999
  • Pages: 4
NAMA: CINDY YULIA ASRI KELAS: X BAHASA-1 NO.ABSEN:03

PEMBENTUKAN KATA: 1. Afiksasi(pengimbuhan) adalah proses pembentukan kata kompleks dengan cara penambahan afiks pada bentuk dasar. Afiks ada empat, yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Jenis prefiks atau awalan antara lain ber-; se-; me; ter; di-, dll. Jenis infiks (sisipan) antara lain em-; -el-; -er-; Jenis Sufiks (akhiran) antara lain : -an; - i; - kan;nya. Jenis Konfiks (gabungan awalan dan akhiran) antara lain:ber-an; ke-an; me-kan; dll. Contoh afiksasi: - di- + pukul → dipukul - makan + -an → makanan - ke- + -an + hujan → kehujanan Contoh kata yang berawalan/prefiks, yaitu: - ber + ajar → belajar - me- + baca → membaca - ber- + kerja → bekerja,dll. Contoh kata berakhiran/sufiks, antara lain: - makan + -an → makanan - bau + -nya → baunya - guna + -kan → gunakan - warna + -i → warnai, dll. Contoh kata yang bersisipan/infiks, antara lain: - gigi + -er- → gerigi

- guruh + -em- → gemuruh, dll. Contoh kata yang berawalan dan berakhiran/konfiks antara lain: -

menemukan

-

membangkikan

-

pembangkitan

-

bergesekan, dll.

2. Reduplikasi (Pengulangan) . Arti reduplikasi adalah proses pembentukan kata dengan mengulang satuan bahasa baik secara keseluruhan maupun sebagian. Reduplikasi adalah Proses pembentukan kata kompleks dengan cara pengulangan bentuk kata. Jenis kata ulang ada lima, yaitu : a. Kata ulang utuh/dwilingga adalah pengulangan seluruh bentuk dasar Contoh: tamu-tamu, mobil-mobil, dll. b. Kata ulang sebagian Contoh: membaca-baca, tulis-menulis, membuka-buka, dll. c. Kata ulang berimbuhan Contoh: buah-buahan, rumah-rumahan, kebarat-baratan, dll. d . Kata ulang berubah bunyi/dwilingga salin suara Contoh: bolak-balik, sayur-mayur, mondar-mandir, dll. e. Kata ulang dwipurwa adalah pengulangan sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata, Contoh: tamu menjadi tetamu, laki menjadi lelaki, dll. f . Kata ulang fonologis adalah pengulangan unsur fonologis, seperti fonem, suku kata, atau bagian kata yang tidak ditandai oleh perubahan makna Contoh: lelaki, pipi, kupu-kupu g. Kata ulang idiomatis adalah reduplikasi yg maknanya tidak dapat dijabarkan dari bentuk yang diulang Contoh: mata-mata artinya detektif, tidak ada hubungannya dengan mata h. Kata ulang morfologis adalah pengulangan morfem yang menghasilkan kata Contoh: rumah-rumah, mengobar-ngobarkan i. Kata ulang sintaksis adalah pengulangan morfem karena tuntutan kaidah sintaksis, seperti pembentukan keterangan

Contoh: jauh-jauh, didatanginya = walaupun jauh, didatanginya 3. Pemajemukan. Arti Komposisi atau pemajemukan adalah penggabungan dua kata atau lebih dalam membentuk kata. Penggabungan dua morfem bebas atau lebih membentuk kata kompleks (kata majemuk). Ciri-ciri kata mejemuk, antara lain: a . Memiliki makna dan fungsi baru yang tidak persis sama dengan fungsi masing-masing unsurnya. b. Unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan baik secara morfologis maupun secara sintaksis. Contoh: - kambing+hitam → kambing hitam - rumah+sakit → rumah sakit - kaki+tangan → kaki tangan - orang+tua → orang tua - kepala + batu → kepala batu - mata + pelajaran → mata pelajaran, dll. 4. Penyerapan Penyerapan adalah proses pengambilan kosa kata dari bahasa asing, baik bahasa Eropa (seperti bahasa Belanda , Inggris, Portugis dsb.), maupun bahasa Asia (seperti bahasa Arab, Parsi, Sansekerta, Cina dsb.). Termasuk juga dar i bahasa Nusantara (seperti bahasa Jawa, Sunda, Minang, Bali dsb.) (Chaer, 2008: 239). Dalam sejarahnya kosa kata asing berlangsung secara audial, artinya melalui pendengaran. Orang asing mengu capkan kosakata asing, lalu orang Indonesia menirukannya sesuai apa yang didengarnya. Karena sistem fonologi ba hasa asing itu berbeda dengan sistem fonologi bahasa yang dimiliki orang Indonesia, maka bunyi ujaran bahasa asin g ditiru menurut kemampuan lidah melafalkannya. Contoh: - kata bahasa Belanda domme krach dilafalkan dongkrak. - kata bahasa Sansekerta utpatti dilafalkan upeti. - kata bahasa Arab mudharat dilafalkan melarat. Sejak terbitnya buku Pedoman Pembentukan Istilah dan buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempu rnakan, penyerapan katakata asing harus dilakukan secara visual. Artinya, berdasarkan apa yang dilihat di dalam tulisan. Inti dari pedoman p embentuka istilah itu adalah (Chaer, 2008:240): 1.) Katakata yang sudah terserap dan lazim digunakan sebelum buku pedoman itu terbit, tidak perlu lagi diubah ejaannya. C ontoh: kabar, iklan dan bengkel. 2.) Penyerapan dilakukan secara utuh. Contoh: standardisasi, efektivitas dan objektifitas.

3.) Huruf-huruf asing pada awal kata harus disesuaikan sebagai berikut (Chaer, 2008:240-244): No Huruf Asing Pada Awal Kata Kata Asing Penyerap an 1. Au tetap au audiogram audiogra m 2. E di muka a, u, o dan konsonan menjadi k contruction kontruksi 3. 4. 5. 6.

C di muka e, l, oe dan y menjadi s Cc di muka o, u dan konsonan menjadi k Cc di muka e dan i menjadi ks Cch dan ch di muka a, o dan konsonan menjadi k

circulation acculturation accent saccharin

sirkulasi akulturasi aksen sakarin

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.

Ch yang lafalnya s atau sy menjadi s Ch yang lafalnya c tetap c E tetap e Ea tetap ea Eo tetap eo F tetap f I pada awal suku kata di muka vokal tetap i Ie (Belanda) jika lafalnya i menjadi i Ie jika lafalnya bukan i tetap ie Ng tetap ng Oo menjadi u Ou jika lafalnya u menjadi u Ph menjadi f Q menjadi k Rh menjadi r Sc di muka a, o, u dan konsonan menjadi sk Sc di muka e, i dan y menjadi s Sch di muka vokal menjadi sk T di muka i menjadi s jika lafalnya s Th menjadi t Uu menjadi u V tetap v X pada awal kata tetap x X pada posisi lain menjadi ks Xc di muka e dan i menjadi ks Xc di muka a, o, u dan konsonan menjadi ksk Y tetap y jika lafalnya y Y menjadi i jika lafalnya i Z menjadi z

machine check effect idealist geometry fossil ion riem patient congres cartoon gouvernur alomorph aquarium rhetoric scriptie scenografi schema ratio methode prematuur vitamin xenon taxsi exception exclusive yen psychology zodiac

mesin cek efek idealis geometri fosil ion rim pasien kongres kartun gubernur alomorf akuarium retorika skripsi senografi skema rasio metode prematur vitamin xenon taksi eksepsi ekslusif yen psikologi zodiak

Related Documents

Sastra
July 2020 21
Sastra
December 2019 43
Sastra Indonesia
December 2019 50
Sastra Indo.docx
December 2019 21
Sastra Indo
December 2019 40