SARANA / PRASARANA PAK ANAK – ANAK
Kurikulum PAK Anak - Anak Tugas utama guru adalah membimbing, mengajar, serta melatih peserta didik secara profesional sehingga mengantarkan peserta didik kepencapaian tujuan pendidikan.
Pengembangan
kurikulum
merupakan
kegiatan
yang
kompleks.
Pengertian lain kurikulum sebagai rencana kegiatan yang akan diajarkan untuk menuntun pelajaran atau sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk pendidikan peserta didik. Pengertian yang hampir sama dengan yang di atas adalah pengertian kurikulum menurut Undang-Undang No. 2. tahun 1989 yaitu seperangkat rencana dengan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan mengajar. Kelemahan yang lain dari konsep ini ialah tersirat adanya penekanan lebih besar dari pada rupa dari pada isi, yaitu apa pengaruh rencana kurikulum itu pada peserta didik. Kurikulum bisa di artikan juga sebagai hasil belajar. Johnson (1967) menganggap kurikulum tidak terkai dengan apa yang dilakukan peserta didik dalam situasi belajar. Definisi Johnson menandakan lagi pergeseran pengertian kurikulum dari kurikulum sebagai alat menjadi sebagai tujuan. Kurikulum diartikan pula sebagai pengalaman belajar menurut Zais (1976) definisi ini bertahan sangat lama dan merupakan definisi yang diterima oleh banyak ahli saat ini. Umpama, Krug (1956) menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua cara yang ditempuh sekolah agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang diinginkan. Implikasi pengertian kurikulum di atas adalah perlunya dirancang seperangkat rencana pembelajaran peserta didik agar dia memperoleh pengalaman belajar. Implikasi dari dibedakannya kurikulum dengan pengajaran sangat besar dalam praktek pengajaran sehari-hari kalau kurikulum didefinisikan sebagai perangkat hasil belajar terstruktur saja, maka perencanaan yang biasa dilakukan guru selama ini,
seperti seleksi materi pelajaran dan kegiatan belajar bukan merupakan perencanaan kurikulum tetapi perencanaan pengajaran. Pada tahun 1963 diadakan konferensi kurikulum sekolah minggu di sukabumi konferensi ini bergumul dengan bentuk dan isi kurikulum yang ada ketika itu ialah kronologis mengikuti kisah alkitab mulai dari kejadian hingga sampai wahyu. Kronologis, keuntungan anak dapat melihat urutan sejarah suci, tetapi bagaimana mendalami tiga oknum dalam tujuan itu, maka ditentukan untuk menjadikan kurikulum itu tematis, Allah, Yesus kristus, gereja (Sebagai kenyataan pekerjaan roh kudus) dan alkitab.
KURIKULUM ADALAH PENGALAMAN BELAJAR YANG DIRANCANG OLEH SUATU LEMBAGA PENDIDIKAN UNTUK ANAK DIDIK GUNA MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN.
1. Tujuan Pendidikan. Kurikulum gaya baru itu menjadi usang dan perlu di ganti, karena adanya perubahan dalam struktur PGI, maka kompak, tidak ada lagi, tetapi yang ada adalah departemen pembinaan dan pendidikan (BINDIK) PGI. 2. Tanggung Jawab Guru. Pertama-tama guru menjadi penafsir iman Kristen, dialah yang menguraikan dan menerangkan kepercayaan Kristen itu, karena ia harus menyampaikan hartaharta dari masa lampau kepada para pemuda yang akan menempuh masa depan guru juga bisa menjadi gembala bagi murid-muridnya, ia bertanggung jawab atas hidup rohani mereka, ia wajib membina dan memajukan hidup Tuhan rohani itu, Tuhan Yesus sudah menyuruh dia : Periharalah segala anak dombaku, gembalakanlah segala dombaku.” Guru harus pula menjadi seorang pedoman dan pemimpin. Akhirnya, guru adalah penginjil yang bertanggung jawab atas penyerahan diri setiap orang pelajarannya kepada Yesus Kristus.
3. Syarat-Syarat Sebagai Guru : -
Seorang guru harus mempunyai pengalaman rohani.
-
Seorang guru harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan
injil kepada sesama manusia. -
Seorang guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
isi iman Kristen. -
Seorang guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam
batin manusia dan bagaimana iman itu berkembang seluruh hidup orang percaya itu. Seharusnya seorang guru dalam pendidikan agama memiliki : -
Pengetahuan yang hidup mengenai pokok yang diajarkan itu.
-
Kecakapan untuk menimbulkan minat bahkan menggembirakan
hari orang lain dengan pokok itu. -
Kerelaan untuk dilupakan sendiri.
-
Semangat pengorbanan diri.
4. Mengerahkan Tenaga Guru. Kita harus berani menghadapi calon-calon itu dengan suatu panggilan atas nama Tuhan Gereja sendiri. Dialah yang membutuhkan waktu dan tenaga mereka. Dialah yang berhak memanggil mereka supaya bekerja dalam ladangnya, karena segala milik mereka tak lain daripada pemberian Tuhan saja. Sebaliknya pendeta sendiri yang mencari dan memilih calon-calon guru yang dipandangnya baik untuk pekerjaan ini. Pengajaran itu berdasarkan pernyataan Tuhan Allah dalam Yesus kristus. Roh kudus yang sudi menyekang dan memimpin dalam tugas itu. oleh sebab itu guru-guru yang kini telah siap sedia pula untuk bekerja dalam tugas PAK khususnya dalam sekolah minggu, hendaknya saudara saudara lebih dulu memberi jawab atas pertanyaan – pertanyaan!
5. Tempat – Tempat Belajar PAK Anak Dalam Keluarga. Mendidik anak adalah tugas mulia yang diberikan Tuhan kepada orang tua. Orang tua tidaklah cukup hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari demi kelangsungan hidup anaknya. Akan tetapi anak membutuhkan perhatian yang mendalam serta pengelolah pendidikan yang lebih intensif baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Orang tua sering kurang menyadari bahwa kepribadian setiap anak berbeda-beda. Oleh karena itu tidak dapat diterapkan satu metode pendidikan kepada setiap anak. Singgih D. Gunarsa mengemukakan bahwa dalam mendidik anak tentunya kita tidak bisa lepas dari perbedaan-perbedaan
individual.
Dengan
menyadari
perbedaan-perbedaan
individual itu bahwa tidak ada pertumbuhan dua anak yang persis sama, karena tidak ada anak yang sama, tetapi masing – masing anak berkembang sesuai dengan pola individualnya. Selain pengenalan akan kepribadian anak, dialog antara orang tua dan anak merupakan suatu jalan untuk mendekatkan hubungan anak-anak dan orang tua. Dalam arti hubungan secara fisik dan terutama hubungan batin. Orang tua harus memperhitungkan apa yang diinginkan si anak dan anak-anak perlu di berikan pengertian sejelas mungkin bahwa orang tua juga mempunyai fungsi dan kepentingan yang harus dia lakukan. Menurut Thomas Gordon bahwa “pada hakekatnya para orang tua yang menggunakan kekuasaan, sebenarnya mengurangi pengaruh mereka atas anakanak mereka karena kekuasaan itu sering menumbuhkan sikap memberontak. 6. Di Sekolah Minggu. Menurut Maitimoe bahwa dapat ditentukan kapan, dimana, dan oleh siapa pekerjaan sekolah minggu dimulai di Indonesia. Kemungkinan besaradealah sama seperti di Eropa, dimana pekerjaan sekolah minggu itu dimulai oleh oknumoknum di berbagai tempat yang memperhatinkan anak-anak secara rohani. Umumnya di Indonesia sekarang ini bentuk ibadah anak-anak di bentuk dari
kombinasi ibadah anak-anak dengan sekolah minggu, yang terdiri dari kebaktian dan pelajaran. Mula-mula semua anak-anak berkumpul dalam satu ruangan atau di gereja dengan mempergunakan acara liturgi yang pendek dan sederhana. Manfaat atau hasil dari pengajaran alkitab kepada anak-anak menurut kesaksian alkitab dapat kita lihat dalam hidup Timoteus, dimana Tiemoteus sudah mempelajari alkitab (PL) semasa kecil imannya bertumbuh dan berkembang. Kemudian dia menjadi orang sempurna, dalam arti disiapkan untuk segala pekerjaan yang baik dalam pelayanan Tuhan. Jadi tujuan dari sekolah minggu adalah membimbing anak-anak mengenal keselamatan dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah sehingga mereka menjadi anak-anak yang berkenan dihati Allah dan menjadi pewaris kerajaan Allah. Ada masalah-masalah yang dihadapi gereja dalam pelayanan kepada anak-anak sekolah minggu sekarang ini antara lain : •
Kurangnya dana dan fasilitas yang tersedia sehingga anak-anak di dalam proses belajar mengajar digabungkan di dalam suatu ruangan dari semua golongan umur.
•
Guru-guru sekolah minggu yang masih belum memiliki keahlian dalam mendidik dan ilmu jiwa anak-anak.
•
Berkurangnya minat dan perhatian anak sebagai pengaruh dari teknologi modern.
•
Karena tidak ada dana untuk membeli alat peraga.
•
Kurangnya perhatian orang tua.
•
Masih banyak gereja yang belum memprogramkan kegiatan sekolah minggu.
7. Di Sekolah. Pendidikan agama adalah mata pelajaran disemua sekolah di Indonesia yang mendapat bantuan dari pemerintah, dan Departemen agama menyediakan guru guru agama bagi murid-murid beragama islam, Kristen, hindu, budha di sekolahsekolah yang diawasi departemen pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan agama
Kristen (PAK) itu sebenarnya merupakan suatu fungsi gereja yang amat penting. Perlu di titik bulatkan PAK itu adalah pendidikan yang seharusnya ditanggung dan dilaksanakan oleh gereja sendiri. Tuhan Yesus sendiri telah memberikan amanat ini kepada gereja yaitu supaya “mengajar” jemaat-jemaat Tuhan. 8. Alat-Alat Audio / Visual. Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pengajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. a. Media cetak Istilah media cetak, biasanya diartikan sebagai bahan produksi melalui percetakan profesional seperti buku, majalah atau modul. Keuntungan dan kelemahan media cetak yaitu : -
Keuntungan
dari
media
cetak
disamping
relatif
murah
pengadaannya, juga lebih muda dalam penggunaannya. -
Kelemahan dari media cetak, jika kurang dirancang dengan baik
cenderung membosankan. b. Media elektronik. Ada beberapa alat media elektronik yang di pakai dalam mengajar yaitu : -
Perangkat slide atau film bingkai, yang bertujuan untuk menuntut
keterampilan dan perlengkapan tertentu dalam pengadaannya. -
Filmstrip keterampilan khusus.
-
Rekaman
-
Overhead transparancies
-
Vidio tape / vidio cassete
c. Media *
Realita (Objek nyata atau benda sesungguhnya) Untuk mencapai hasil yang optimal dari proses belajar mengajar, salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya pula media yang bersifat langsung dalam bentuk objel yang nyata atau realis. -
Keuntungan : dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugastugas dalam situasi nyata.
-
Kelemahan : membawa murid-murid keberbagai tempat diluar sekolah kadang-kadang menanggung resiko dalam bentuk kecelakaan atau sejenisnya.
*
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. 1. Jenis kemampuan yang akan dicapai. 2. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri, 3. Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media, 4. Kelulusan atau fleksibilitas dalam penggunaannya. 5. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan saran, pendukung yang ada. 6. Ketersediannya, dan 7. Biaya
*
Pemilihan alat pengajaran 1. Jenis-jenis alat pengajaran a. Alat pengajaran yang bersifat umum, seperti papan tulis, kapur, spidol, dan penggaris. b. Alat pengajaran yang bersifat khusus, seperti mikhroskop (untuk IPA), jangka (untuk matematika), kuas (untuk menggambar). 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat.
a. Kesesuaiannya dengan kemampuan yang ingin dikembangkan dalam diri siswa. PERKEMBANGAN ANAK-ANAK SECARA UTUH DALAM BERBAGAI ASPEK
A. Perkembangan Fisik -
Perkembangan fisik yang normal
Pendapat yang populer ialah bahwa hubungan antara pertumbuhan fisik dan pertumbuhan mental bersifat kompetensi. Artinya, bahwa seseorang yang unggul atau superior dalam fisik akan memiliki mental yang lebih mudah tarafnya. -
Siklus pertumbuhan
Siklus pertumbuhan memperlihatkan adanya empat yang berbeda dua ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan dua lagi dengan pertumbuhan cepat. Badan manusia tidak tumbuh secara keseluruhan sekaligus dan tidak pula tumbuh keberbagai arah sekaligus. -
Ukuran tubuh
Ukuran tubuh mengikuti pola perkembangan yang banyak sekali persamaannya, umpamanya pertambahan badan adalah sejalan dengan pertambahan tinggi badan atau sebaliknya. Pada
Proporsi fisik umumnya,
perubahan
dalam
proporsi
mengikuti
hukum
arah
penting
bagi
perkembangan. -
Kesehatan fisik
Kesehatan
yang
baik
selama
kanak-kanak
tidak
hanya
pertumbuhan yang normal tapi jug abagi kegiatan yang normal. -
Cacat fisik.
Di antara cacat fisiki yang umum diderita anak-anak antara lain ialah cacat gigi, cacat bicara, cacat penglihatan, cacat pendengaran, gangguan pada sistem saraf dan kelainan fisik lainnya, seperti mata juling atau bungkuk. B. Perkembangan Intelegensi -
Pengertian intelegensi.
Intelegensi sebagai kemampuan individu untuk berpikir secara abstrak, menggunakan simbol-simbol abstrak, dalam pemecahan berbagai macam masalah. Yang lain mengatakan bahwa intelegensi ialah kemampuan melihat hubungan dalam mengambil kesimpulan umum dari dan menghubungkan serta menyusun ide-ide yang disajikan dalam bentuk simbolik. Hasil pengukuran tentang kemampuan intelektual yang berbeda-beda menunjukkan bahwa kemampuan tersebut berkembang menurut tempo yang berbeda-beda dan mencapai kematangan pada usia yang berbeda. Imajinasi kreatif berkembang sangat cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai puncak pada masa remaja. -
Intelegensi dan permainan
Dalam pemilihan materi permainan, anak-anak yang yang intelegensinya normal atau di atas normal menunjukkan pilihan yang lebih dasar terhadap materi permainan yang mengarah pada kegiatan-kegiatan konstruktif, peran intelegensi dalam permainan anak terutama tampak jelas dalam membaca. -
Intelegensi dan popularitas
Anak-anak yang cerdas dan yang berhasil dalam pekerjaan sekolah lebih disukai daripada mereka yang kurang cerdas. -
Intelegensi dan emosi
Anak-anak yang kurang cerdas memperlihatkan pengendalian emosional yang kurang jika dibandingkan dengan anak-anak lain yang sebaya tapi lebih cerdas. -
Intelegensi dan moral
Hubungan antara intelegensi dan moral memang penting tapi tidak sepenting sebagaimana yang disangka orang sebelumnya.
-
Intelegensi dan kepribadian.
Sebaliknya tingkat intelegensi yang sangat tinggi mempengaruhi perkembangan kepribadian tapi pengaruhnya biasanya kurang menguntungkan. C. Perkembangan Sosial -
Pengertian Perkembangan sosial.
Perkembangan
sosial
ialah
pencapaian
kematangan
dalam
hubungan.
Hubungan sosial dengan perkataan lain merupakan suatu proses belajar untuk penyesuaian terhadap norma-norma kelompok, moral, tradisi, dan meleburkan diri menjadi satu rasa kesatuan. -
Pengaruh kelompok sosial.
Eksistensi anak, sebagaimana halnya juga orang dewasa, bergantung pada orang lain. Ketergantungan itu terutama terasa pada waktu anak dilahirkan selama tahun pertama dari kehidupannya. -
Bentuk-bentuk dari tingkah laku sosial.
Sebagai hasil dari kontak / hubungan sosialnya dengan anak-anak dan orang dewasa. Anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial yang kelak akan berguna dalam kehidupannya. •
Negative, adalah suatu bentuk tingkah laku melawan yang dibesar-besarkan.
•
Agresip, merupakan reaksi yang umum terhadap frustasi.
•
Menggoda, Merupakan tingkah laku agresif yang lain.
•
Persaingan, ditandai dengan keinginan untuk melampui atau melebihi orang lain.
• -
Gang Perkembangan bahasa.
a. Bahasa merupakan hal yang hakiki yang membedakan manusia dengan binatang. Bahasa tidak hanya berfungsi untuk mengungkapkan penularan individu, memberi jalan keluar bagi perasaan dan emosi, membangkitkan
perbuatan pada orang lain, membantu mengembangkan dan memperoleh rasa harga diri dan sebagai pengikat yang membuat orang-orang bersatu. b. Tugas perkembangan bahasa. D. Perkembangan Emosi. -
Emosi dan kehidupan.
Ketegangan emosional dapat mengganggu pencemaran dan tidur yang berakibat pula terhadap kerusakan pola pertumbuhan fisik, prestasi belajar anak menurun bila terjadi ketegangan emosional oleh karena kemampuannya untuk memutuskan perhatian terganggu. -
Pola perkembangan emosi
Dimulai dari perbedaan-perbedaan yang sederhana ini yang muncul segera sesudah kelahiran, bayi mengembangkan pola-pola emosi tertentu yang segera dapat terlihat dalam tingkah laku. Bentuk-bentuk tingkah laku emosional ini dapat ditimbulkan oleh berbagai macam rangsangan yang luas, termasuk manusia, benda dan situasi yang pada mulanya tidak berpengaruh. Beberapa ciri emosi pada anak : •
Takut
•
Cemas
•
Marah
•
Cemburu
•
Kegembiraan
•
Kasih Sayang
•
Ingin Tahu.
-
Faktor-faktor yang mempengaruhi emosi.
•
Kelelahan
•
Kesehatan
•
Lingkungan sosial
•
Hubungan keluarga
•
Tingkat aspirasi
E. Perkembangan Mental -
Pertumbuhan mental dan kematangan
a.
Dasar – dasar fisik dari perkembangan mental
b.
Pengaruh keturunan
c.
Sifat-sifat kematangan mental -
Tingkatan perkembangan mental
Perkembangan mental mempunyai corak-corak reaksi yang terus-menerus dapat dibentuk dan diperbaiki. Perkembangan kejiwaan berjalan terus karena itu tidak ada perubahan-perubahan yang terang untuk membedakan satu taraf perkembangan dengan taraf yang lain. a.
Infancy (bayi) kanak – 2 minggu selama periode prenatal
b.
Dari infancy -3 tahun sudah mulai nyata hidup kejiwaan.
c.
Masa sebelum sekolah (preschool years 3 tahun)
d.
Anak-anak yang lebih besar dan adolesen.
F. Perkembangan Keagamaan Salah satu kepribadian yang utama dari ajaran agama ialah di bidang etika yaitu ajaran dan kajian mengenai prilaku yang baik atau tak baik /jahat. Dalam konteks agama kita tidak hanya berbicara dengan baik, akan tetapi lebih-lebih tentang yang baik karena itu adalah suruhan Tuhan. Arbi (1988 : 135-136) mengemukakan bahwa yang mungkin terjadi persoalan bagi orang adalah apakah sekolah akan mengajarkan agama sebagai pengetahuan belaka atau juga harus sampai kepada inisiasi penerimaan atau pemantapan dan penguatan pernyataan-pernyataan dari sistem kepercayaan agama tertentu. Tujuan
kehidupan religius pada orang kristen misalnya, penyelamatan, kematian, serta realisasi pada akhirnya dari penyatuan dengan Tuhan sendiri dalam keabadian kasih cinta.
PENGARUH KELUARGA
•
Hubungan Hereditas Dengan Lingkungan Dalam Perkembangan Si Anak. Anak yang baru lahir itu, tidaklah memiliki dengan dirinya sendiri pembawaanpembawaan yang khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Pengaruh lingkungan yang paling kuat pengaruh terhadap sifat-sifat bauran anak adalah pengaruh lingkungan sosial. -
Pengaruh hambatan fisik dan psikis kepada perkembangan anak.
-
Hambatan fisik
-
Keadaan jasmani pada umumnya
-
Keadaan fungsi-fungsi jamani anak
-
Hambatan psikis. 1. Inttelegensi 2. Motivasi 3. Perhatian 4. Bakat 5. Emosi.
WAKTU/HARI BELAJAR SEKOLAH MINGGU
- Jam belajar sekolah minggu perlu di dahulu oleh doa dan persiapan a. Doa
Baik doa perorangan maupun doa bersama, adalah penting. Guru-guru bisa berdoa bersama-sama sesudah jam pelajaran atau dalam kelas persiapan. b. Persiapan. Persiapan
pelajaran
telah
dibicarakan,tetapi
jam pelajaran
selanjutnya
membutuhkan persiapan. c. Mengatur Ruangan Taruhlah gambar-gambar pada dinding, perlihatkan pekerjaan anak-anak dari hari minggu lalu, letak satu daftar hadir pada dinding dan sediakan alkitabalkitab dan buku-buku nyanyian d. Pembukaan Suatu hal lagi bahwa pembukaan itu harus berlaku dengan tenan, barulah guru memberitahukan apa yang. e. Menyanyi Pilihlah salah satu nyanyian yang dimengerti oleh anak-anak dan yang menimbulkan perhatian. f. Doa harus disingkat : sikap yang penting ialah hikmat dan cara untuk mencapainya ialah perhatian. g. Persembahan. Jika dana sekolah minggu di pakai untuk membeli bahan-bahan baru itu dapat dibawa dan diperlihatkan kepada anak-anak “lihatlah apa yang kamu beli untuk sekolah minggu dengan persembahan”. Jika uang dikirim kepada salah satu usaha perkabaran injil cobalah mendapatkan gambar-gambar mengenai hidup masyarakat di sana misalnya di Irian Jaya, agar anak-anak tahu mengapa mereka memberi. h. Daftar Hadir. Saat yang paling jelek dalam jam pelajaran ialah waktu guru mencatat daftar hadir. Sehingga karena anak-anak kurang perhatian kepada peristiwa itu, maka
mereka mencari-cari kegiatan lain seperti kegiatan, bermain-main atau berkelahi. i. Pembacaan Alkitab. Tujuan kita di sekolah minggu adalah untuk mengajarkan alkitab bukan semata-mata untuk membacanya, anak-anak harus mendengarkan perkataan alkitab dan menghafalkan ayat-ayat di luar kepala. j. Tata Terbit Seholah Minggu Saudara berhak dan berkewajiban menuntut ketaatan dari kelas saudara. Tidak mungkin tercapai pengajaran yang baik dengan tata terbit kelas. Disiplin yang jelek akan berpengaruh jelek atas apa yang diajarkan dan dapat sungguhsungguh menyangkal pengajaran.
GURU-GURU SEKOLAH MINGGU Hal-hal lain dapat kita pelajari semuanya, asal kita bersedia menjalankan bersungguh-sungguh dan meluangkan waktu dengan tidak menghiraukan kesukarankesukaran yang timbul dalam mempelajarinya. Kita harus mengetahui jalan untuk membawa anak-anak kepada kristus dan untuk mengajar mereka berkelakuan suci. Seorang anak berkata bahwa dewasa ini anak-anak kurang disiplin. Baiklah kita menjaga agar kita sendiri jangan terkena tuduhan yang sama, barang siapa hendak membawa anak-anak kepada tuhan haruslah sungguh mengenal disiplin, misalnya disiplin dalam berdoa. -
Sifat pribadi guru sekolah minggu
a. Anak-anak ingin secara sadar atau tidak sama seperti gurunya. b. Mereka tidak mau sama seperti gurunya. c. Tidak ada pengaruh guru atas anak-anak. -
Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang guru. 1.
Keyakinan dan ketegasan
2.
Kesabaran
3.
Fantasi
4.
Cinta kasih
5.
Mengenal dan mengajarkan alkitab.
SURAT 2 KORINTUS Surat 2 Korintus mungkin merupakan surat yang paling pribadi dari semua surat rasul Paulus. Kita sendiri dapat turut merasakan betapa beratnya beban keprihatinannya terhadap semua jemaat disitu, betapa dalamnya kasih rasul Paulus kepada mereka. Kita dapat melihat dari pengalaman rasul itu sendiri harga yang harus dibayarnya demi program penginjilannya, kesusahan, penderitan, kehilangan hak-hak pribadi, penghinaan yang hampir melalui daya tahan manusia. Dan kita juga melihat iman yang tidak tergoyahkan bersinar melampaui semua itu serta mengubah setiap keadaan. Surat yang bersifat sangat pribadi ini membuat dirinya sulit dianalisis. Pikiran rasul Paulus terus mengalir, hampir-hampir tidak terputus. Rasul Paulus menulis demi membela pelayanannya dan otoritas yang diberikan allah kepadanya sebagai rasul. 1: 1- 7. salam dan ucapan syukur. Pendamping rasul Paulus dalam surat ini ialah Timotius. Para pembacanya ialah orang kristen di Korintus dan di sekitar akhaya. Ini keliru, sama seperti dahulu. Mereka menyerang rasul Paulus dengan berbagai tuduhan : -
Mungkin ia seorang penulis surat yang berani.
-
Ia tidak pandai berbicara
-
Ia seorang rasul kelas dua.
“KETIKA TUHAN YESUS MENANGIS” LUKAS 19 : 14 – 44 Ketika Yesus hendak masuk ke Yerusalem Dia menangis. Yesus menangisi Yerusalem mungkin kita bertanya-tanya “Apa sebabnya Yesus yang adalah allah itu sampai bisa menangis? Ada tiga alasan mengapa Yesus menangis yaitu : 1. Yesus menangis karena penduduk Yerusalem tidak mengetahui maksud dari kedatangannya. Yesus datang untuk memberikan damai bagi mereka, tetapi mereka sama sekali tidak peka, ini jelas bertentangan dengan makna Yerusalem, yang berarti kota damai, kota dimana mereka tinggal dan menggantungkan hidup mereka, Yesus juga sedih karena penduduk Israel tidak menyadari kalau kedatanganNya mewujudkan kehadiran Allah secara nyata bagi mereka (Imanuel). Imam Zakaria menyebut dalam nubuatnya dengan istilah lewatan Allah. Padahal mereka maupun bangsa Israel secara keseluruhan sangat merindukan lawatan allah, sebab sudah sekitar empat ratus tahun Allah tidak melawat mereka. 2. Yesus menangis karena penduduk Yerusallem tidak sadar bahwa mereka hidup di dalam keberdosaan. Keberdosaan mereka terkait dalam kehidupan keagamaan mereka. Mereka berpikir bahwa dengan agama mereka sudah sempurna, padahal sesungguhnya belum. Pola pikiran itulah yang menyebabkan mereka menolak Yesus. 3. Yesus menangis karena kota dan penduduk yerusalem artinya harus menerima hukuman jendral Titus dari Roma menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M Bisakah saat ini kita membuat Yesus menangis? Tentu bisa! Yesus akan menangis kalau melihat kita peka akan lawatan roh kudus. Telinga kita terlalu tebal untuk
mendengar suaraNya hati kita terlalu keras untuk menerima teguranNya. Namun dari saat ini, mari kita datang kepadaNya, kita lembutkan hati kita dan terima dia dalam hidup kita maka kita akan diberkati. “TUHAN YESUS MAU MENGHAPUS DOSA KITA JIKA KITA MAU SETIA KEPADA-NYA DALAM HIDUP INI”