ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II Saraf Okulomotorius & Saraf Trochlearis Fadhilah Shinta dewi siregar Nopridayanti
PENGERTIAN Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya (Mardjono M, Sidharta P, 2008)
Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: • Pengatur atau pengendali kerja organ tubuh • Pusat pengendali tanggapan • Alat komunikasi dengan dunia luar.
SISTEM SARAF Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat Otak SumsumTulang Belakang
2. Sistem Saraf Perifer/ tepi 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar Susunansaraf simpatik Susunansaraf parasimpatik
Saraf Tepi (Saraf Perifer) Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu : 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) • 3 pasang saraf sensori. • 5 pasang saraf motori. • 4 pasang saraf gabungan. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal). • 8 pasang → saraf leher (servikal). • 12 pasang → saraf punggung (Torakal). • 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal). • 5 pasang → saraf pinggul (Sakral). • 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
SARAF KRANIAL
NERVUS OKULOMOTORIUS Saraf okulomotorius merupakan saraf somato motorik dan visero motorik. Yang intinya terletak di substansia grisea periakuaduktal mesensefali. Nukleus motorik bertanggung jawab untuk persarafan otot-otot ekstraokular. Nukleus otonom atau edinger westphal bertanggug jawab untuk persarafan parasimpatis otot-otot intraokular yakni otot sphincter pupil dan otot ciliaris.
PERJALANAN N.OCCULOMOTORIUS
PERJALANAN N.OCCULOMOTORIUS N.occulomotorius kanan dan kiri berjalan di antara A.cerebri
posterior dan A.sereberalis superior. Pada perjalan ke orbita, keduanya berjalan dari sisterna basalis melalui ruang subarachnoid ke ruang subdural. Masing-masing saraf menuju sinus cavernosus kemudian memasuki orbita melalui fisura orbitalis superior.
Saraf parasimpatik meninggalkan saraf membentuk ganglion ciliar. Setelah memasuki orbita, komponen motorik terbagi menjadi dua (2). Cabang atas mempersarafi M.levator palpebra superior dan M. rectus superior sedangkan cabang bawah mempersarafi M.rektus
medialis et inferior dan M.oblikus inferior.3
NERVUS TROCHLEARIS Nervus trochlearis satu-satunya saraf otak yang keluar melalui permukaan posterior batang otak, muncul dari mesencephalon nervus trochlearis berjalan ke depan melalui fossa cranii media pada dinding lateral sinus cavernosus dan masuk ke rongga orbita melalui fissure orbitalis superior. Saraf ini mempersarafi musculus obliqus superior bola mata. Nervus trochlearis bersifat motorik murni dan membantu menggerakkan bola mata ke bawah dan lateral
PERGERAKAN BOLA MATA Nervus N.occulomotorius
N.trochlearis
Otot
Fungsi
M.rectus superior
Gerakan bola mata ke atas luar
M.rectus medialis
Gerakan bola mata kearah dalam
M.rectus inferior
Gerakan mata ke bawah luar
M.obliqus inferior
Gerakan mata ke atas dalam
M. obliqus superior
Gerakan mata ke bawah dalam
Gangguan pada mata yang melibatkan saraf okulomotorius dan saraf trochlearis
Bell’s palsy Patofisiologi Bell’s Palsy
Saraf fasialis keluar dari otak di angulus ponto-cerebelaris memasuki meatus akustikus internus. Saraf selanjutny berada di dalam kanalis fasialis memberikan cabang untuk ganglion pterygopalatina sedangkan cabang kecilnya kemuskulus stapedius dan bergabung dengan korda timpani.Pada bagian awal dari kanalis fasialis, segmen labirinmerupakan bagian yang tersempit yang dilewati saraf fasialis. Foramen meatal pada segmen ini hanya memiliki diametersebesar 0,66 mm Otot-otot wajah diinervasi saraf fasialis. Kerusakan pada saraf fasialis di meatus akustikus internus (karena tumor), di telinga tengah (karena infeksi atau operasi), di kanalis fasialis (perineuritis, Bell’s palsy) atau di kelenjar parotis (karena tumor) akan menyebabkan distorsi wajah, dengan penurunan kelopak mata bawah dan sudut mulut pada sisi wajah yang terkena. Ini terjadi pada lesi lower motor neuron (LMN). Lesi upper motor neuron (UMN) akan menunjukkan bagian atas wajah tetap normal karena saraf yang menginnervasi bagian ini menerima serat kortikobulbar dari kedua korteks serebral
Bell’s palsy Solusi 1. Diagnosa awal pasien Bell’s palsy yang meliputi pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan penyebab lain kelemahan wajah dan menentukan derajat kelemahan, untuk terapi lebih lanjut. 2. Kortikosteroid harus digunakan kecuali ada kontraindikasi pada pasien dengan Bell’s palsy. Antiviral mungkin bisa digunakan pada pasien dengan parese komplit atau parah. 3. Pasien dengan penutupan mata yang inkomplit harus diberi proteksi mata dengan lubrikasi dan salep untuk menghindari kerusakan kornea. 4. Pasien dengan kelemahan wajah fasial yang persisten atau progresif membutuhkan imaging untuk mencari penyebab. Pasien ini juga membutuhkan rujukan ke ahli saraf dan fisioterapis
KESIMPULAN Saraf kranial merupakan bagian susunan saraf pusat, berpangkal pada otak dan batang otak, berfungsi dalam sistem sensoris, motorik, dan khusus. Fungsi khusus adalah fungsi bersifat indera salah satunya adalah melihat. Pergerakan bola mata dilakukan oleh otot-otot ekstra okular yang dipersarafi oleh saraf okulomotorius, saraf trochlear, dan saraf abdusen. Saraf Okulomotorius dan saraf Trochlear mengatur menggerakan otot-otot pada mata. Gangguan pada saraf okulomotorius dan saraf trochlear adalah penderita Bell’s Palsy. Otot pada wajah mengalami kelumpuhan, pada sebagian wajah dan mata termasuk mengalami gangguan juga. strabismus yaitu kondisi dimana kedua mata tampak tidak searah atau memandang pada dua titik yang berbeda dan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan tarikan otot yang mengendalikan pergerakan mata akibat gangguan persarafan otot bola mata.